NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Turut Prihatin

Malam yang gelap dan sunyi, menjadi teman wanita yang saat ini berdiri di balkon kamar. Pemandangan yang ia lihat hanyalah halaman mansion yang luas, dengan kesibukan para penjaga yang mengawasi.

Lantas di sekeliling mansion hanyalah pepohonan, sebuah hutan yang menyembunyikan bangunan megah ini. Bangunan megah yang menyimpan banyak kejahatan.

"Sedang mencari jalan untuk kabur?" Tiba-tiba suara berat Raffaele terdengar.

Valeria menoleh sekilas, lalu wanita tersebut sama sekali tak membalas ucapan si pria, masih tetap bergeming diteras balkon.

Suara langkah demi langkah terdengar mendekati si wanita bertubuh mungil tersebut. Mata elang si pria memperhatikan punggung kecil nan terlihat rapuh karena dirinya. Namun pria tersebut takk merasa menyesal ataupun bersalah. Jika perlu, ia ingin membuat wanita di depannya itu semakin tersiksa.

"Ada orang mengajak berbicara itu dijawab! Bukan hanya diam saja, kamu tuli?!" Bentak Raffaele, menarik rambut Valeria dari belakang yang seketika membuat si wanita mendongak, matanya bertemu dengan iris Raffaele.

Tak ada suara ringisan dari bibir wanita tersebut. Rasa sakitnya menguar begitu saja. Ia sudah mati rasa saking seringnya mendapatkan perlakuan kasar dari si pria.

"Oh, benar tuli dan bisu ternyata." Raffaele tersenyum miring. Melepaskan tarikan di rambut Valeria dengan kasar. Hingga menimbulkan Valeria terhuyung ke depan hampir terjatuh ke bawah, jika tangan besar itu tidak menahan pinggangnya dari belakang.

Tubuh mereka saling berbenturan. Punggung milik Valeria bertemu dengan dada bidang nan keras berotot Raffaele. Posisi mereka masih menempel. Valeria dengan jantungnya yang hampir terlepas dari tempatnya, dan napas tak beraturannya. Lantas Raffaele yang menikmati harum wangi dari tubuh wanita dalam dekapannya ini.

Pria itu mencium wangi rambut Valeria lalu berpindah ke ceruk leher jenjang si wanita. Napas Raffaele yang menerpa kulit Valeria membuat wanita tersebut merinding dan berusaha menghindar. Dan untungnya, ia bisa terlepas dari rengkuhan Raffaele. Yang saat ini tengah menertawakannya.

"Aku akan ada perjalanan bisnis dan beberapa hari tidak akan ada di mansion ini." Ucap Raffaele, sembari berjalan mendekati besi pembatas balkon, lalu meletakan tangannya di sana, dengan kepala miring menoleh ke arah Valeria.

"Baguslah." Jawaban singkat dari Valeria ini membuat sudut bibir Raffaele terangkat.

"Tapi jangan pernah punya niatan untuk kabur lagi dariku. Atau kamu akan melihat satu lagi keluargamu yang tersisa ikut m4ti." Peringatan dari Raffaele kali ini membekukan seluruh tubuh Valeria.

Keluarganya yang tersisa hanya tinggal kakaknya saja. Tidak. Valeria menggeleng.

"Tidak! Jangan apa-apakan kakak ku, jika kamu mau hancurkan aku saja. Jangan kakak ku, dia punya keluarga. Ku mohon jangan sakiti mereka." Ujar Valeria kembali berantakan perasaannya.

Raffaele mendekat, mengusap kepala Valeria dengan niatan mengejeknya. Ia bukannya kasihan. Melainkan sebaliknya.

"Aku akan turuti permohonanmu itu asal kamu tidak membuat masalah dan mencoba kabur lagi." Balas Raffaele, lantas Valeria mengangguk cepat.

"Iya! Aku berjanji akan menurut. Aku tidak akan kemana-mana, aku akan tetap di sini." Sahut Valeria.

"Setidaknya sampai aku mendapatkan kesempatan untuk kabur." Batin Valeria.

...****...

"Kita sepertinya bertemu lagi tuan Brian Alexander." Raffaele mengulurkan tangannya, berjabat tangan dan menyapa kakak dari wanita yang ia culik saat ini.

"Apakah sebelumnya kita pernah bertemu tuan Raffaele?" Tanya Brian yang merasa bingung.

"Di bandara, dengan adik perempuan Anda." Balas Raffaele sengaja menyinggung perihal sang adik dari pria di hadapannya.

Ia pikir, bertemu dengan Brian, akan melihat wajah pria tersebut bersedih karena kehilangan anggota keluarganya. Tapi yang Raffaele lihat saat ini, Brian tampak biasa saja, walau memang pria tersebut sejak tadi sukar untuk tersenyum.

"Oh, iya saya ingat." Suara Brian sedikit pelan sebab teringat pada sang adik tersayangnya.

Raffaele tersenyum mengejek samar. Lalu pria itu berdeham untuk melanjutkan ucapannya.

"Saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa keluarga Anda. Terutama, adik Anda yang manis." Ucap Raffaele seakan merasa kasihan.

"Terimaksih atas simpatinya, tuan Raffaele." Balas Brian.

Ini pertemuan pertama antara Raffaele dengan Brian, mereka sedang mendatangi sebuah undangan pesta dari salah satu kolega mereka. Bukan karena perusahaan keduanya saling bekerja sama.

Entahlah, Brian tidak mengetahui alasan sang ayah mertua tidak mau bekerja sama dengan perusahaan milik Raffaele. Salah satu pebisnis sukses nomor satu di Italia. Padahal semua para pebisnis dari manapun berbondong-bondong untuk bekerja sama dengan pria di sampingnya sekarang ini.

"Apa sudah ditemukan siapa dalang dalam penculikan keluarga Anda?" Raffaele kembali bertanya.

"Belum tuan Raffaele, tapi saya masih terus mencari pelakunya." Jawab Brian membuat lawan bicaranya itu manggut-manggut.

"Mungkin orang tua Anda memiliki musuh, dan musuh itu dendam." Kata Raffaele.

"Tidak mungkin, keluarga kami tidak memiliki musuh. Kami lebih sering menolong orang." Brian tidak setuju dengan perkataan Raffaele. Karena dari apa yang selalu ia lihat sejak kecil hingga dewasa ini, ia hanya melihat sang ayah terus membantu orang. Bahkan kepada pria yang sekarang menggunakan kursi roda itu.

"Kadang kita tidak tahu apa yang terjadi di belakang kita." Kembali Raffaele mengeluarkan pendapatnya. Ia lalu berdiri dan berpamitan pergi dari sana.

Di tempatnya duduk, Brian memikirkan kembali perkataan Raffaele. Apakah benar keluarganya memiliki musuh? Dan semua yang terjadi sekarang ini karena pembalasan dendam?

"Cih...baik? Suka menolong? Manipulatif." Kata Raffaele yang arah pandangnya mengamati keberadaan Brian. Dengan sesekali pria tersebut menyesap minuman berwarna merah itu.

1
partini
ayo gasken ,,dah salah orang siksa dia jangan langsung mati
partini
sat set sekali yah very good 👍👍👍
partini
nah Lo babang raff nyesel kan kau tanamkan kebencian kau sendiri tersiksa dengan rasa cinta ,, bikin 7 tanjakan 7 turunan sebelum mereka bersatu Thor biar Raffael merasakan susahnya minta maaf
partini: boleh boleh tapi nanti bisa beda ceritanya 😂
total 2 replies
partini
apa ini pa itu,,itu yg akan membuat mu menyesal karena salah sasaran
Ratu Massora
lanjut dong
partini
sudah di dokterin ya susah percaya,,dia dah sangat licik balas dengan kelicikan jg raff i now you can do it jebak biar di tidak sadar mengakui kejahatan nya
partini
lope lope dah thorr👍👍👍
rasain loh raff bikin lama Thor normal kan usia 4 bulan baru terasa nyaman Siska Raffael Ampe 4 bulan ,itu belum seberapa dibanding kan luka hati Valeri
partini: ini baru tipis tipis Thor ,,pastinya anda punya bom waktu kan terkhususon buat Raffael kedepannya aku. tunggu ini cerita bagus bnggt i vote
total 2 replies
Putri Sahara
lanjut thor
TRI FAA
mantap thorr buat itu sih laki nnyesal
partini
Weh tekdung,,jangan val yg ngidam Thor Raffael aja biar nyaho dia mual muntah ga punya tenaga
partini
ayo Raff cari tau biar kamu nyesek kalau dah tau kebenaran nya
partini
raff kamu bakal menggila kalau tau kebenaran nya,,apa lagi nanti val hamil anakmu lebih gila lagi kamu
topi ya ga salah jg sih kamu kan di dokterin
i hope happy ending mereka berdua
Risnanyabudi
bagaimana reaksi raffaele setelah tahu kebenarannya ya dia diangkat sama pembunuh Daddy nya sendiri 🤭
partini
salah orang ini waduh,,berdosa sekali kamu raff
Putri Sahara
lanjut thor
TRI FAA
lanjut kak buat tuh cwokkk nyessal😄
partini
hemmm jangan" ini keluar kandang singa masuk kandang macam atau sebaliknya
apa ga ada cctv nanti Raffa lihat temennya bantuin apa ga ngreog
Putri Sahara
lanjut thor
partini
waduh di bantu apa kalian tidak takut raff ngamuk kalian di Siska ,,
partini
kalau semua tidak ada yg bisa terus siapa yg bisa ,,kata kabur bawa benih Thor
Lovelyta: nanti akan ada jawabannya kak di bab selanjutnya, atau selanjutnya lagi😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!