NovelToon NovelToon
Cinta Di Atas Ranjang Mr. Arrogant

Cinta Di Atas Ranjang Mr. Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / PSK / Pernikahan rahasia
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: gustikhafida

*** Menjadi pemuas nafsu suami sendiri tetapi mendapat bayaran yang sangat besar. Itulah yang keseharian dilakukan Jesica Lie dan suaminya yang bernama Gavin Alexander. Status pernikahan yang di sembunyikan oleh Gavin, membuat Gavin lebih mudah menaklukan hati wanita manapun yang dia mau sampai tak sadar, jika dirinya sudah menyakiti hati istrinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Aku … aku sudah jatuh cinta padanya tapi—"

"Tapi kenapa?" tanya Tania penasaran. "Cepat ceritakan padaku!"

"Em, cintaku bertepuk sebelah tangan, Tania. Ternyata Mas Gavin punya wanita lain." jawab Jesica. 'Ya, walaupun Mas Gavin bilang kalau Blade bukan calon istrinya, tapi dia sangat perduli dengan Blade. Kemungkinan besar, Mas Gavin menyukai Blade. Dan mana mungkin, Mas Gavin menyukaiku.' gumam Jesica dalam hati.

"Apa!" teriak Tania terkejut. "Dia punya wanita lain? Tapi kenapa dia mau menikahimu, Jes! Aku tidak mau, kamu hanya dimanfaatkan sebagai pemuas napsu nya saja!" ucap Tania yang berdiri di depan sahabatnya. "Aku tahu, kamu butuh uang, tapi kamu seperti tidak ada harga dirinya."

Jesica menghapus air matanya lagi. "Aku tidak butuh harga diri, Tan! Yang aku pikirkan hanya keselamatan ibuku. Tante Raisa sudah menjualku, dan aku di mata Mas Gavin sudah buruk! Jadi, untuk apa aku memikirkan harga diriku? Seharusnya aku bersyukur karena ada Mas Gavin yang mau menolongku."

"Okey, tapi kamu dalam bahaya besar kalau pacar suamimu tahu yang sebenarnya, Jes! Dan aku tidak mau kamu di sakiti." ucap Tania panik.

"Justru itu, aku dibelikan rumah ini oleh Mas Gavin karena wanita yang disukai Mas Gavin tinggal di rumahnya." jawab Jesica.

"Apa! Wanita itu tinggal di rumah suamimu?"

"Kamu gila? Kamu masih menganggapnya sebagai pria yang baik? Matamu sudah ditutupi oleh cinta!" kesal Tania.

'Ya, aku memang mencintai Mas Gavin dan aku juga sadar diri kalau aku istri diatas ranjang. Jadi, aku tidak bisa berbuat apapun selain diam.' gumam Jesica dalam hati.

"Tolong kamu rahasiakan semua ini dari siapapun, ya? Aku tidak mau Mas Gavin kecewa kalau rahasianya terbongkar." pinta Jesica memohon.

"Kamu gila, Jes!" kesal Tania yang menjatuhkan pantaaatnya di samping Jesica. "Otakmu sudah di pengaruhi pria yang kamu cinta itu!"

"Em, kita bahas lainnya saja. Malam ini, kamu jadi menginap di rumah ini, kan?" tanya Jesica sembari menyenderkan kepalanya di pundak Tania.

"Bagaimana dengan suami mu?" tanya Tania.

"Em, Mas Gavin bilang, kalau malam ini, dia tidak akan pulang kerumahku. Karena dia mau fokus dengan wanita yang di cintainya." jawab Jesica.

"Astaga, Jesica!" teriak Tania.

Sedangkan di kantor.

Gavin melihat Boy yang sudah menunggunya di ruangan.

"Apa yang kau lakukan di ruang kerjaku." tanya Gavin sembari melepas jas nya dan meletakannya di sandaran kursi kerjanya.

"Apa yang semalam bersama Jesica itu kamu?" tanya Boy dengan tatapan menyelidik.

"Aku?" Gavin menunjuk dirinya sendiri. "Dengan Jesica? Memangnya, aku mempunyai banyak waktu untuk bersama pembantuku? Lagian, dia sudah aku pecat sesuai dengan permintaan Blade."

Boy menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kalau bukan kamu, lalu siapa pria itu?" tanyanya kebingungan.

"Apa yang kau katakan, ha? Aku tidak mengerti. Dan jangan ganggu aku bekerja! Jesica bukan pembantuku lagi!" jawab Gavin dengan tegas, pantatnya dia jatuhkan ke kursi dan tangannya dengan cepat menyalakan laptop.

Boy berjalan kearah sahabatnya. "Aku melihat mobilmu terparkir di depan rumah Jesica. Dan menurutku, rumah Jesica bukan seperti rumah orang miskin. Rumah minimalis berlantai dua, elegan. Lalu aku melihat Jesica bermain diatas ranjang dengan seorang pria tanpa menggunakan pakaian apapun."

'Jadi, Boy melihat semuanya? Melihat lekuk tubuh Jesica?' gumam Gavin dalam hati.

"Aku pikir, itu kamu, Gav! Karena postur tubuhnya sama sepertimu dan ada mobil yang terparkir di depan rumah Jesica." ucap Boy lagi.

Gavin menghela napasnya panjang. "Aku menitipkan mobilku di sana karena aku ingin— sudahlah, aku sibuk!"

"Gav, kita harus bahas masalah Jesica sampai selesai. Kamu tahu tidak? Permainannya di atas ranjang sangat liar. Dan pastinya kalau kamu lihat, hasratmu akan tergugah." ucap Boy sembari membayangkan kejadian malam tadi.

'Sial, kenapa Boy bicara seperti itu di depanku. Apa dia lupa kalau aku mempunyai libido.' gumam Gavin dalam hati. Tangannya mengambil ponselnya di dalam saku celana.

Boy menautkan kedua alisnya saat melihat raut wajah sahabatnya yang berbeda.

"Ada apa denganmu?" tanyanya.

'Sial, libido ku kambuh. Aku harus menelfon Jesica untuk menuntaskan has ratku.' gumam Gavin lalu mencari nomer istrinya dan menelfonnya.

"Gav, apa yang terjadi?" tanya Boy panik.

Di sisi lain.

Ponsel Jesica berdering.

"Siapa?" tanya Tania kepada sahabatnya.

Jesica melihat nama si penelfon di layar ponselnya. "Mas Gavin menelfonku. Aku angkat telfonnya dulu." jawab Jesica yang menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Cepat datang ke kantorku." pinta Gavin dengan suara beratnya.

Jesica panik saat mendengar suara suaminya yang aneh. "Kamu kenapa, Mas?" tanyanya.

"Gav, kamu baik-baik saja, kan?" tanya Boy yang dapat di dengar oleh Jesica.

"Cepat datang!" teriak Gavin lalu mematikan telfonnya. Dan dia mengirim pesan kepada istrinya. 'Penyakitku kambuh! Tolong aku!' terkirim kepada Jesica.

Ting!

Jesica membuka pesan dari suaminya. 'Astaga, Mas Gavin butuh aku!' gumamnya dalam hati. Dia beranjak dari sofa dan mengambil tas nya.

"Kamu mau kemana, Jes?" tanya Tania saat melihat wajah panik sahabatnya.

"Mas Gavin butuh aku! Aku harus menemuinya! Kamu tunggu di rumahku saja." teriak Jesica yang berlari keluar rumahnya.

"Jesica!" teriak Tania. "Apa yang kamu lakukan lagi, Jes?"

Di kantor.

"Siapa yang kau telfon tadi, Gav?" tanya Boy penasaran.

"Pergi!" teriak Gavin mengusir sahabatnya.

"Tapi apa yang terjadi?" tanya Boy lagi.

"PERGI!" teriak Gavin membuat Boy langsung bergegas pergi.

Setelah di luar ruangan Gavin. Boy menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Padahal aku belum selesai cerita tapi sudah di usir dulu! Dasar sahabat aneh." gerutu Boy lalu melihat kedatangan Blade.

"Hai?" ucap Blade. "Apa Gavin ada di ruangannya?" tanyanya lagi.

"Dia ada di ruangannya tapi—"

"Tapi apa?" tanya Blade penasaran. "Aku membawakan sarapan pagi untuknya."

"Kamu lihat sendiri, dia sangat aneh!" ucap Boy lalu pergi.

Blade menautkan kedua alisnya lalu masuk ke dalam ruangan Gavin.

Gavin melihat pintu terbuka, "Blade!" gumamnya.

"Hai, sayang! Aku bawakan sarapan pagi untukmu." ucap Blade dengan senyum manisnya.

'Sial, kenapa dia harus datang sekarang!' gumam Gavin dalam hati.

Blade berjalan mendekat kearah Gavin.

"Jangan mendekat, Blade! Aku mohon!" pinta Gavin membuat Blade menghentikan langkahnya.

"Ada apa, sayang?" tanya Blade. "Kamu baik-baik saja, kan?"

'Tidak! Aku tidak bisa melampiaskan semuanya ke Blade! Aku harus menahannya!' ucap Gavin dalam hati.

'Jesica, kamu dimana? Aku sangat butuh kamu!' ucapnya lagi dalam hati.

"Sayang?" Blade melanjutkan langkahnya kearah Gavin. Dan dia duduk di meja yang berhadapan dengan kursi Gavin.

"Jangan mendekat! Kenapa susah sekali patuh padaku, ha!" teriak Gavin.

Blade meraih tangan Gavin. "Ada apa, sayang?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!