NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Elena

Cinta Untuk Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: na4vR

Elena Adelyn Alba wanita berparas cantik,elegan karena lahir dari keluarga cukup berada. ibu nya seorang designer bahkan rancangan nya hanya di pasarkan untuk kalangan atas sedangkan ayah nya pemilik perusahaan tekstil yang cukup terkenal. namun kehadiran Elena tidak pernah di anggap ada bahkan di perlakukan sangat buruk oleh keluarga nya, lingkungan bahkan keluarga suami nya. wanita yang selalu di anggap benalu dan tidak mempunyai kemampuan apa pun, tanpa mereka ketahui seorang Elena mampu menghasilkan jutaan dollar setiap minggu nya. Dia memang terlihat bodoh tapi dari kekurangan nya itu ada satu kelebihan.
yuks mari ikuti kelanjutan cerita dari Elena Adelyn Alba dalam Cinta Untuk Elena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na4vR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part.34. Membujuk Elena.

"Tan.."Elena memberanikan diri memanggil Kania.

"Hemmm?"

"Tante tadi sudah bertemu dengan dokter kan?

Kania menjawab dengan anggukan kepala saja, dia tidak menyangka Elena akan bertanya pada nya.

"Apa katanya? Aku baik baik saja kan? Ngga ada masalah dengan ku,kan?"

Kania terdiam dan dia kembali teringat percakapan dia dengan dokter tadi.

"Anda tahu kan kalau saya dokter umum? Saya sebenarnya kurang paham, mengenai masalah ini karena bukan ranah saya. Hanya saja di lihat dari gejala nya dan juga respon dari pasien saat siuman tadi, saya memiliki praduga yang sangat kuat."

"Apa itu, dok?

"Anda Tante nya, bukan?

kania mengangguk tapi dengan wajah yang masih bingung. "benar saya Tante nya."

"Anda mungkin tahu kalau mungkin Nona Elena pernah mengalami cedera di bagian kepala?"

"Itu.."Kania tidak melanjutkan lagi ucapan nya, dia tidak tahu apa pun mengenai masa lalu Elena.

"Anda tidak tahu?

"Begini dok.. Saya memang tidak tahu persis kapan dan lebih tepatnya selama saya bersama Elena. Keponakan saya tidak pernah mengalami cedera apa pun, karena saya baru bertemu Elena kurang lebih sekitar dua belas tahun yang lalu..jadi untuk waktu sebelum nya? Saya tidak tahu."

Dari diagnosa saya, nona Elena seperti mengalami. Tekanan berat di kepala belakangnya beberapa hari terakhir ini. Bisa jadi pemicu nya dari stress atau pun cedera yang saya maksud tadi."

"Berhubung anda tidak tahu Nona Elena pernah mengalami cedera atau tidak, untuk itu saya perlu persetujuan anda, agar saya bisa mengambil tindakan pada pasien. Saya harap anda sebagai wali bisa menyetujui nya."

"Tindakan? Apa yang di maksud itu, operasi?"

"Bukan itu,Nona. Tindakan yang di maksud adalah MRI dimana nanti ada dokter khusus yang menangani tindakan tersebut, jika sudah di ketahui akar dari masalah. Tim dokter yang akan menentukan tindakan selanjutnya."

"Baiklah Saya setuju, Dok..selama itu yang terbaik untuk keponakan saya kalau bisa secepat nya di lakukan, Dok.." pinta Kania tanpa berpikir lagi karena bagi nya yang terpenting Elena segera di tangani dengan baik.

"Sebenarnya saya sudah menyampaikan ini pada Nona Elena tapi beliau tidak setuju. Dan karena anda wali beliau, saya berharap anda bisa membujuk Nona Elena. Karena saya khawatir jika terus di biarkan, kondisi nya bisa saja akan memburuk."

"Saya yang akan membujuk nya, Dok. Dan dokter persiapkan saja tim untuk melakukan MRI itu, saya yakin Elena pasti setuju."

Elena menghela napas nya ketika Kania menyudahi penjelasan nya dan tidak ada henti nya wanita itu membujuk.

Dan hari ini sudah dua kali dia mendengar kalimat yang sama, namun Elena sama sekali belum menyetujui nya karena dia merasa belum perlu karena diri nya tidak sakit.

"Apa ini semua ada hubungan nya dengan terapi yang sering aku lakukan, sewaktu aku masih kecil? Gumam Elena dalam hati dan pikiran nya mulai mengingat saat Oma mengajak terapi di Rumah sakit.

Sudah lelah membujuk Elena pada akhirnya Kania menyerah, karena keras kepala nya Elena tidak mudah di goyahkan begitu saja. Dia pun masih kewalahan menghadapi keponakan yang sangat susah di atur.

Elena merasakan dirinya baik baik saja, dia tidak butuh MRI atau segala macam nya. Kania sampai lelah dan hanya satu yang bisa dia lakukan, yaitu menjaga dan memastikan Elena tidak stress serta menjaga pola makan yang teratur.

"Kau yakin sudah lebih baik? Tanya Kania

Elena sedang mengganti pakaian, dua botol infus sudah habis. Obat serta vitamin juga sudah Kania ambil di apotik, karena kondisi Elena sudah membaik. Dokter mengijinkan wanita itu sudah bisa pulang pagi ini.

"Yakin?"tidak ingin memikirkan usulan dokter?

"Tidak, aku baik baik saja, Tante tidak perlu cemas. Aku hanya kelelahan saja."

"Kau memang keras kepala.".

Elena hanya terkekeh geli.."Tante memang paling mengerti aku. "

"Terserah kau saja, aku sudah lelah membujuk mu."

"Ya sudah, kan aku tidak meminta di bujuk karena aku bukan anak kecil."

"Awas saja kalau nanti kau merepotkan lagi orang lain, Tante akan menyeret mu bertemu dengan dokter spesialis untuk segera melakukan MRI pada kepala mu itu dan sekalian aku akan meminta dokter untuk membenarkan otak mu yang sekeras batu." ancam Kania dan kali ini tidak main main karena dia mengacungkan telunjuk di wajah Elena.

"Iya..iya Tante bawel.."

"Sudah siap? Ayo pulang.." ajak Kania dan dia menenteng tas berisi pakaian Elena. "kau ingin pulang kemana?

"Pulang kerumah dulu, mau memulihkan tenaga sebelum ke medan perang lagi."

Medan perang yang di maksud Elena adalah suami, martua serta adik adik ipar nya yang di anggap Elena sangat ajaib. Bukan hanya menguras tenaga dan pikiran tapi perlu otot yang sekuat baja untuk menghadapi mulut pedas serta cemoohan keluarga Avaaskha.

"Ke apartemen Tante saja, di rumah kau tidak ada yang menjaga."

" Aku bisa sendiri dan mengurus diri ku."

Kania menghentikan langkah kaki nya lalu menatap tajam ke arah Elena. "yakin bisa? Lalu kemarin kenapa bisa pingsan? Itu yang di bilang bisa mengurus diri sendiri?

Elena hanya bisa menghela napas, entah sampai kapan Kania akan terus mengungkit kejadian kemarin. Dan itu akan terus jadi bahan untuk memojokan nya, dan sikap nya yang protektif akan semakin meningkat.

1
Neneng Yensiana
buat Luke sadar akan salahnya dan buat Sonya menderita
Neneng Yensiana
bagus
Ig:@Na4vR27: tx kak sud mampir🙏
total 1 replies
Mariani Ajja
lemah banget jadi elena..
Ig:@Na4vR27: tx kak sud mampir
total 1 replies
Yudis Tira
Tampol aja muka nya si Luke,gak suka tapi bikin nagih... bikin emosi Thor 😁
Evitha Junaedy
bagus
Ig:@Na4vR27: trims kaka sud mampir🙏
total 1 replies
Adinda
buat luke cemburu buta sama Elena biar mampus tu laki kalau bininya jadi rebutan para pria diluar sana
Adinda
sepertinya Elena hamil
Ig:@Na4vR27: semoga kak
total 1 replies
Yudis Tira
balesan yg Keren
ARF 28
💪💪
Yudis Tira
bab 28, Thor
Yudis Tira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ig:@Na4vR27
sabar kak/Pray/
Anonymous
TOLOL
ARF 28
lawan
ARF 28
elena keren nih
ARF 28
terpesona /Grin/
Yudis Tira
suka dg ELENA
mhmmdrzcky
update lagi dong kak/Drool/
Ig:@Na4vR27: wait yo..🤗😘
total 1 replies
ARF 28
semoga semakin bagus lagi ceritanya
Yudis Tira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!