Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Kenzo pulang ke rumahnya untuk bertemu kedua orang tuanya,Handoko dan Rumi sangat kesepian setelah Nathan menikah,biasanya Nathan selalu menemani malam mereka namun kini begitu sunyi.
Kenzo yang mengerti hal itu pun berniat untuk tinggal kembali di rumah kedua orang tuanya untuk sementara waktu sebelum Nathan pulang.
Kini ketiganya sedang berbincang dia ruang keluarga,tampak Kenzo yang sedang mendengarkan cerita ayahnya.
"ayah sangat merindukan masa-masa dimana kalian sedang lucu-lucunya",ucap Handoko.
Rumi mengusap pundak suaminya,"jangan bersedih sebentar lagi kita akan memiliki cucu..."
"sedang apa ya mereka saat ini,aku merindukan mereka",ucap Rumi.
"paling mereka sedang beristirahat atau memang sedang...ah sudah di sini ada Kenzo dia belum tahu aktivitas suami istri",ujar Handoko.
Kenzo memutar bola matanya malas,"berhentilah untuk memikirkan hal-hal seperti itu,kak Nathan pasti geli mendengarnya".
Rumi dan Handoko tersenyum malu,"ya...wajar saja karena kami ingin memiliki cucu",ucap Rumi.
Tiba-tiba Kenzo teringat perjodohan Nathan dan Melodi,dengan penuh keberanian Kenzo pun menanyakan alasannya,"ayah...maaf aku bertanya soal perjodohan kak Nathan,sebenarnya apa yang jadi alasan utama mereka di jodohkan,aku yakin ini bukan semata karena perusahaan,bisa saja kakek menjodohkan Melodi dengan laki-laki lain".
Handoko dan Rumi saling lirik,"ya yang kamu ketahui kalo ini memang untuk menyelamatkan perusahaan Farhan".
Kenzo tersenyum kecut,"ayah tidak pandai berbohong,aku yakin ada yang kalian sembunyikan dari ku",ujar Kenzo.
Handoko terdiam bagitu juga dengan Rumi,wanita itu memilih untuk tidak berkata-kata.
"ayah...aku adalah anak mu bukan,jika aku anak mu kenapa kalian harus menutupinya dariku",lanjut Kenzo.
Handoko menarik nafasnya,"baiklah aya akan ceritakan karena memang ini sudah waktunya,tapi...ayah mohon jangan katakan ini pada Nathan,biar saja nanti ayah yang bicara kalo waktunya sudah tepat".
Kenzo pun menganggukkan kepalanya,"katakan ayah..."
Handoko melirik kearah istrinya lalu berkata,"sebenarnya...Nathan bukan anakku".
Deg...
Kenzo terkejut,lalu Handoko melanjutkan,"dia adalah paman kecilmu yang berarti adalah adikku paling kecil".
Kenzo terdiam,dia masih mencerna ucapan sang ayah,"apa dia anak kakek?",tanya Kenzo.
Handoko menganggukkan kepalanya,"ya...dia anak kakekmu namun beda ibu,dulu setelah nenekmu meninggal kakek menikah lagi dengan seorang perempuan muda bahkan umurnya hampir sama dengan ibumu,mereka menikah setelah kami menikah".
"kakek lebih dulu memiliki anak di banding kami,namun saat kelahiran Nathan ibunya meninggal karena pendarahan dan pada saat itu pula kakek mu meninggal mengikuti istrinya".
"pada saat itu kami mengambil alih pengasuhan untuk Nathan,dan kami sepakat untuk menjadikan Nathan sebagai putra kami dan setelah beberapa tahun kau pun lahir".
Kenzo menatap kedua orang tuanya,"lalu apa hubungan perjodohan dengan Melodi?".
"dulu kakekmu dan kakek Melodi bersahabat,mereka membangun perusahaan bersama-sama hingga berhasil".
"mereka sempat ingin menguatkan ikatan dengan pernikahan,namun sayang di antara mereka hanya memiliki anak laki-laki,namun saat Farhan menikah dan memiliki anak perempuan kesepakatan itu berlanjut,kakek mu membuat wasiat kalo Nathan dan Melodi harus bersama untuk meneruskan perusahaan".
Kenzo terdiam,ternyata semua ini di luar dugaannya,apalagi Nathan.Orang yang dia anggap kakak adalah pamannya sendiri.
"Paman Haris tau kalau kak Nathan adiknya?",tanya Kenzo.
Handoko menganggukkan kepalanya,"tentu saja namun kami sudah sepakat untuk tidak membahas ini lagi karena bagaimana pun Nathan sudah menjadi putraku,aku membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus,seperti aku membesarkan mu",jawab Handoko dan Kenzo pun kembali terdiam.
Di tempat lain,Melodi dan Nathan sudah berada di apartemen,mereka masuk kedalam kamar masing-masing.
Nathan tidak langsung beristirahat,dia segera membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu,sedangkan Melodi dia langsung memasak makanan untuk malam nanti,kebetulan Nathan menepati janjinya untuk pergi membeli bahan makanan.
Waktu menunjukkan jam delapan malam,tidak ada tanda-tanda Nathan keluar dari kamarnya,Melodi yang sedari tadi menunggu menjadi gelisah.
Bagaimana tidak,sejak pulang dari kantor Nathan tidak keluar dari kamarnya,Melodi pun ragu untuk mengetuk pintu karena dia takut Nathan sedang beristirahat.
Waktu terus berjalan tak terasa sudah jam 10 malam,Nathan yang asyik dengan pekerjaannya menyadari sesuatu,dia teringat dengan Melodi yang belum makan,akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya.
Saat keluar kamar dia melihat Melodi yang tengah tertidur di sofa,sedangkan makanan di hidangkan di atas meja,Nathan berpikir mungkin Melodi sudah makan namun dia melihat makanan sepertinya belum tersentuh.
Nathan melihat ada dua piring kosong,pikiran Nathan langsung mencerna jangan-jangan Melodi menunggunya untuk makan bersama.
"ya ampun...kenapa aku bisa mengabaikannya",ucap Nathan sambil menepuk keningnya.
Nathan berjongkok di depan wajah Melodi dan menatap wajah cantik itu,seketika dia menjulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Melodi.
Mulai dari pipi hingga ke bibir,namun saat itu detak jantung Nathan berdegup kencang,Nathan segera melepaskannya dan di duduk sofa yang lain.
Dia mengusap wajahnya,dia merasa sudah lancang menyentuh Melodi.
Nathan kembali melihat ke arah Melodi,"aku berhak atas dirimu Melodi tapi kenapa aku tidak bisa menikmatinya",gumam Nathan.
Nafas Nathan terasa berat saat memikirkan pernikahan mereka,"andai saja perasaan ini lebih awal hadir,mungkin saat ini kami sudah...ah...ini buatku frustasi",ucap Nathan yang kelelakiannya sedang meronta-ronta.
Tidak ingin Melodi kedinginan,akhirnya Nathan membawa istrinya kedalam kamarnya,dibaringkannya Melodi di atas kasur lalu Nathan menyelimutinya.
Saat hendak ingin pergi,Melodi mengalungkan tangannya di leher Nathan,wanita itu masih memejamkan matanya sambil berkata,"cium aku..."
Nathan pun membulatkan matanya,dia terkejut dengan ucapan Melodi,sepertinya wanita ini sedang bermimpi.
Bibir Melodi semakin dekat kini jantung Nathan semakin berdegup kencang,"Melodi bangunlah...",ucap Nathan.
Mata Nathan turun ke bibir Melodi yang terlihat berwarna pink,kalo di sentuh sepertinya itu kenyal.
Kelelakian Nathan pun semakin meronta,entah keberanian dari mana kini bibirnya menempel di bibir Melodi,Keduanya begitu menikmati dalam suasana hangat itu.
Nathan terus menyerang Melodi sepertinya dia enggan melepaskannya karena begitu nikmat namun dia sadar kalo Melodi berada di alam mimpinya,entah apa yang sedang dia impikan namun Nathan sangat menikmatinya.
Tidak ingin terlalu dalam hingga membuat Melodi marah,Nathan pun melepaskan ciumannya,lalu dia melihat bibir Melodi yang bengkak akibat ulahnya,"maaf...aku menciummu diam-diam...",bisik Nathan.
"aku janji setelah ini tidak akan melakukannya lagi",ucap Nathan lalu mencium kening Melodi.
"tidurlah istriku...besok kamu harus bangun lebih segar".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Wow...ada yang udah gak tahan ni...kira-kira apa ya yang akan terjadi pada mereka selanjutnya...
Yuk terus pantengin di karya ku ini tiap harinya...
Jangan lupa like dan komen ya...