"Bukan kah diaa.....si gadis Hello Kitty?" Batin Rey, memperhatikan Alice dengan gerak mata saja.
“Waah! Mulai ribut nih!!” Seru Alice dalam hati.
“Harus cari tempat yang PEWE untuk nonton.” Batinnya sambil melemparkan pandangannya ke segala arah di dalam ruangan itu,mencari kursi yang dapat ia gunakan untuk nonton. Karena tidak mungkin dia nonton di area sofa secara semua para pemain sedang berada disana.
“Nah itu dia!” Seru Alice saat melihat kursi nganggur di depan meja kerja Rey. Alice berpikir untuk menarik kursi itu di pojokan untuk nontonin perang besar para wanita pemuja Reyfaldi Arthur. Mana tahu ini bisa menjadi inspirasi untuk novel nya di NovelToon.
“Seru nih!!!” gumam nya sambil pelan-pelan berjalan menuju kursi yang dia tuju di tengah kegaduhan itu, persis seperti seorang maling.
Alice masih tidak tahu kalau Rey tengah memperhatikan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#27
“Tuan Rey! Tuan Rey bangun...!” Panggil Lexi pada Rey yang sedang terlelap di buai mimpi. Mimpi bertemu dengan cinta pertama nya sewaktu kuliah di luar negri dulu.
“Tuan Rey!! Ibu mu ada di luar!” teriak Lexi kencang yang langsung membuyarkan semua mimpi indah Rey.
“whats!! Ibu disini?” Teriak Rey, dengan wajah tidak suka.
"Ya! Lebih tepat nya ibu mu!! Nyonya Andini Arthur." Tegas Lexi.
"Damn!!!" Umpat Rey, merasa tidak suka dengan kedatangan ibu nya.
Ya, nyonya Andini Arthur memang adalah satu orang lagi dari keluarga Arthur yang Rey tidak suka. Pada hal wanita ini adalah ibu kandung nya sendiri.
Namun tentu saja hal ini bukan tanpa alasan sama sekali.
Rey mulai tidak menyukai ibu nya sejak ibu nya terlibat dalam peperangan balik layar perebutan harta keluarga Arthur.
Rey tidak suka dengan sifat ibu nya yang tiba-tiba berubah semenjak ayah nya meninggal.
Rey paham kalau sang ibu merasa pelindung mereka di dalam keluarga Arthur sudah tidak ada lagi. Tapi lantas berubah menjadi kejam dan dingin? Rey sungguh tidak bisa menerima hal itu.
Andaikan Rey diperbolehkan untuk memilih, maka Rey akan memilih ibu nya yang seperti dulu walaupun karena itu mereka akan kehilangan seluruh kekayaan milik keluarga Arthur.
Namun sayangnya, Rey tidak pernah diberikan kesempatan untuk memilih. Terbukti sifat penyayang dan baik hati yang menjadi ciri khas ibu nya, seolah-olah telah mati saat ini.
“Rey?? Kau di dalam son?”Panggil Andini dari luar kamar Rey.
Rey dan Lexi saling pandang.
Kemudian Lexi menggeleng seolah memberi isyarat pada Rey tidak ada cara untuk kabur saat ini. Sehingga Rey pun dengan malas terpaksa beranjak dari tempat tidur nya. Mengambil jubah tidur nya lalu pergi ke westafel untuk mencuci wajah dan menggosok gigi nya. Rey pun membasahkan sedikit rambut nya agar terkesan dia sudah mandi pagi ini.
“Apa kau akan turun seperti itu tuan Rey? Di bawah ada nona Lusy.” Ujar Lexi. "Aku takut dia akan langsung jatuh cinta pada mu jika melihat mu seperti itu." Ujar Lexi sambil tersenyum penuh makna.
“Lusy? Untuk apa dia kemari?” tanya Rey dengan nada sengit.
“Mungkin dia sedang survey rumah calon suami nya.” Jawab Lexi asal.
“Hhuh! Lelucon mu sungguh lucu Lexi!” Sarkas Rey, yang kemudian melempas jubah tidur nya dan mengambil kemeja dan celana panjang yang semalam ia gunakan.
“Apa kau akan tetap disini untuk melihat ku mengenakan pakaian Lexi?” Usir Rey secara halus.
“Kau kira aku jeruk makan jeruk.” Gumam Lexi pelan lalu pergi keluar kamar Rey.
Saat Lexi membuka pintu kamar Rey untuk keluar, Lexi dibuat terkejut oleh wajah Lusy yang langsung nampang di depannya.
“Reyfal dimana?” tanya Lusy.
“Tuan Rey ada di dalam.” Jawab Lexi yang langsung melimpir ke samping.
“Bi, apa aku boleh masuk ke dalam kamar Reyfal? Aku penasaran seperti apa kamar nya?” Lusy meminta izin pada Andini untuk dapat masuk ke dalam kamar Rey.
Entah apa yang ada di dalam pikiran Lusy sehingga ia berani meminta izin pada Andini untuk masuk ke kamar Rey.
“Tentu saja sayang. Toh Reyfal adalah calon suami mu. Kamar nya kan nanti juga akan menjadi kamar mu.” Jawab Andini dengan santai lalu pergi meninggalkan tempat itu.
karena dia melihat kesedihan yg dalem dari anaknnya, penghianatan dan kematian cucu nya yg tragis
dia ga mau cucu nya ngalamin lagi... karenanya sakitnya sakit bgt.
mungkin caranya salah
tapi salah satu dia ngelindungi cucu nya
tapi dia lupa,,kepala walaupun semua warnanya hitam tapi ttp kan isi pasti beda beda
yg pasti kak upe lah yg menang
apa si yg gak buat kamu 🤣🤣
tidur doank
hei..kata nenek ku
tidur bareng itu ga bahaya,yg bahaya kl ga tidur di tempat tidur🤣🤣
konsep..itu
cuman sebuah konsep sandiwara cinta 🤣
wkwkwkwk
kan ga salah sentuh disitu🤣🤣
repot cari jaminan sosial nya
kecuali babang itu yg mau jaminin,sekalian masa depan kita
eaaaaa, 🤣😘