NovelToon NovelToon
Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Fantasi / TimeTravel / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:734
Nilai: 5
Nama Author: Marya Juliani Jawak

Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.

Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.

Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerdas Cermat

Pagi - pagi sekali Naomi sudah siap dengan style nya. Sedikit make-up Ia poles kan pada wajahnya untuk membuat dia semakin cantik.

Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, aku akan melakukan yang terbaik. Semoga dengan penampilan ku kali ini membuat Valdo terpikat pada ku. Batin Naomi tersenyum puas melihat penampilannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, lima belas menit lagi acara lomba cerdas cermat akan dimulai. Semua peserta dari 5 kampus akan bertanding. Semua sudah ada di tempat menunggu acara dimulai.

"Dek, coba telpon Permata. Dia udah dimana?" Tanya panitia pada Herlina sedikit panik. Acara sudah mau dimulai tapi Permata belum datang. Kabar juga tidak ada sampai saat ini.

"Udah kak, tapi nomornya tidak aktip." Jawab Herlina terlihat cemas.

Apa Permata masih sakit ya? Tidak mungkin dia melewatkan acara cerdas cermat ini. Apa sakitnya makin parah terus dia dirawat inap? Batin Herlina dengan kemungkinan - kemungkinan yang terjadi.

Dua peserta lagi, kakak tingkat tiga dan adik tingkat satu sudah tidak karuan. Jika Permata berhalangan hadir maka mereka di diskualifikasi. Mereka tidak ingin itu terjadi.

"Dia kemana sih? Udah tau ikut lomba pakai acara menginap lagi diluar? Dia niat gak sih ikut acara ini?" Sindir Caca sengaja membuat suasana menjadi memanas

"Kalau dari awal gak bisa ikut mending gak usah ikut. Bikin malu aja." Lanjut Misel menatap ke arah Herlina.

Herlina yang mendengar itu langsung memanas, dia mau mendekati mereka tapi ditahan oleh Dini teman seangkatan Ivana.

"Jangan cari masalah dek. Ada Direktur dan tamu penting perwakilan perusahaan pusat." Peringat Dini pada Herlina. Herlina hanya bisa pasrah dengan memberi tatapan tajam pada geng Melati. Sedangkan geng Melati merasa puas mengejek Herlina.

Ting...

Pesan masuk ke HP Herlina. Herlina langsung membuka HP nya berharap Permata memberi kabar, ternyata notif pesan dari Valdo

(Stay kalem, jangan ditanggapi. Lihat aja pertunjukan akan segera dimulai)

Herlina menatap Valdo dibagian peserta cerdas cermat. Valdo hanya menganggukkan kepalanya

bahwa semua akan baik - baik aja.

"Baik lah waktu tinggal lima menit lagi, para peserta dipersilahkan untuk duduk di meja yang sudah disediakan." Ucap Panitia yang tak lain adalah Dosen kampus A dan perwakilan perusahaan daerah.

Semua sudah kedepan. Naomi berjalan maju kedepan dengan sombongnya. Dia duduk di kursi yang seharusnya di duduki oleh Permata. Itu membuat semua orang terkejut melihat tingkahnya.

"Naomi semangat.... Rayon B semangat..." Ucap Melati memberi support kepada Naomi dan di ikuti oleh anggota geng mereka.

"Naomi? Gak salah? Yang ada makin hancur. Pesaing bukan dari kampus kita aja. Tapi dari kampus lain" Ucap Rembulan salah satu siswa Rayon B

"Betul, semua berharap pada Permata, tapi kok bisa si Naomi yang maju?" Balas Natalia menanggapi ucapan Rembulan.

"Bisa kacau sih. Semua berharap pada Permata yang maju si Naomi. Hancur sudah harapan kita menang." Ucap Natalia menanggapi ucapan Rembulan.

"Kak, kakak yang ikut?" Tanya Anggi adik tingkat yang menjadi peserta cerdas cermat.

"Seperti yang kau lihat. Kalau aku disini berarti aku pesertanya." Senyum angkuh ditujukan Naomi pada adik kelasnya.

"Kak Ani, semangat untuk kita ya. Semoga kita bisa menang." Basa - basi Naomi pada Ani kakak tingkatnya.

"Semoga aja, aku gak yakin kalau kau bisa menjawab pertanyaan cerdas cermat ini." Balas Ani membuat Naomi kesal dan Anggi tersenyum puas menatap Naomi di ulti langsung.

"Gini - gini pun aku masuk sepuluh besar ya kak. Jangan kira aku bodoh - bodoh amat." Perjelas Naomi kalau dia termasuk salah satu orang pintar di kelasnya.

"Kita lihat aja nanti." Tantang Ani pada Naomi

"Anggi, semangat ya dek. Kita usahakan yang terbaik." Ucap Ani pada adik kelasnya.

"Ia kak. Semangat untuk kita ya kak." Senyum Anggi yang mendapat tatapan tidak suka dari Naomi, tapi dihiraukan Anggi.

Setengah jam sudah berlalu. Poin tertinggi saat ini adalah :

-Rayon B setara dengan Rayon E

-Rayon A menduduki peringkat kedua

-Rayon C dan D barisan terakhir dengan point seri

Semua peserta memberi yang terbaik, dan penonton memberi support terbaik mereka. Pada kesempatan ini, akan diambil tiga point tertinggi untuk memperebutkan tiga juara besar.

Masuk ke soal berikutnya di jawab benar oleh Muhammad Arka dari Rayon A sehingga posisi Rayon A, B dan E setara dan lanjut memasuki tahap berikutnya.

Hingga akhirnya tinggal Rayon A dan Rayon B dalam memperebutkan Juara 1. Suasana semakin mencengkram baik bagi Rayon A dan Rayon B.

Kali ini akan gue buktikan bahwa gue pantas untuk menang dan gue pantas untuk bersaing dengan Permata. Keberuntungan memang berpihak pada Permata tapi tidak untuk kali ini. Permata tamatlah riwayatmu. Valdo aku harap setelah acara ini selesai kamu bisa melihat aku sebagai Naomi yang pintar. (Naomi)

Andai Permata disini, pasti point kami menjadi yang tertinggi. Semoga dia baik - baik saja. (Ani)

Kalau aja kak Permata disini, pasti kami udah menang. Lihat aja si Naomi ini. Dari banyaknya pertanyaan hanya mampu menjawab tiga pertanyaan. Malu - maluin (Anggi)

"Baiklah saya mewakili Direktur Pusat yang tidak bisa hadir pada acara ini, untuk pertanyaan terakhir : Siapakah pendiri Perusahaan Mutiara Berkilau dan apa Misi serta Visinya? Waktu dan kesempatan menjawab saya persilahkan." Ucap Pak Agung selaku kepala kantor cabang di daerah mereka.

Tentu saja pertanyaan itu diluar konteks dari pelajaran yang mereka pelajari. Tapi wajar jika Perusahaan terbesar di Kota itu memberikan pertanyaan yang tergolong mudah. Bagaimana pun semua kampus di Kota ini setiap tahunnya akan praktek, magang maupun setelah tamat mengincar bekerja di perusahaan yang besar ini.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!