Seorang Pelacur bernama Ayuna yang secara tak sengaja jatuh cinta kepada Dokter tampan sang pemilik dari rumah sakit ternama.
Ia terus mengejar cinta nya Dokter tampan itu meskipun sang dokter terus menolak nya bukan lah mustahil jika ada dokter yang mau sama pelacur?
“Dok mau tidak beri saya anak,gratis juga tidak apa-apa asal jika tak bisa memiliki dokter saya bisa memiliki anak dari Dokter”-Ayuna-
“Dasar wanita gila! pelacur bahkan membayar mu saja saya tidak sudi untuk tidur dengan wanita banyak penyakit seperti kamu!”_Kiano_
Tapi suatu hari entah keberuntungan dari mana Ayuna berhasil tidur bersama Kiano dan setelah malam yang panjang itu Ayuna memutuskan untuk tak lagi menganggu Kiano dan pergi dari kota ini.
beberapa tahun kemudian Alina melahirkan seorang putra yang ia beri Revano
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.d, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengundurkan diri menjadi asisten dokter
“Ma...”
“hmmm apa...”
“maa...maama tau tidak tadii ada anak kecil yang mirip sekali dengan Kiano waktu kecil aku berpikir sih mungkin saja itu anak nya Kiano”
“Maksud kamu Kiano diam-diam punya anak dari orang lain gitu?”Tanya mama Karina yang malah mengomel.“Mama kenal sama Kiano dia tidak selancang itu punya anak sebelum menikah”
“Yah itu kan siapa tau ma, bisa jadi aja tu Kiano punya anak dari pacarnya Sheina itu”
“Hey Natali kalau ngomong itu jangan sembarangan lagian mama itu kenal sama calon menantu kesayangan mama mana mungkin sih mereka punya anak tanpa menikah dulu”
“Bisa saja dong ma kan papa juga tidak menyukai Sheina jadi bisa saja mereka diam-diam buat anak”
“Apakah kalian tidak menikmati sarapan paginya sehingga kalian lebih memilih bergosip” Ujar Kiano yang tiba-tiba datang lalu duduk di bangku meja makan.
“Kami ini menggosipkan kamu!”Kata Natali langsung to the point.
“Apa yang kalian gosipkan tentang ku?”Tanya Kiano penasaran.
“Kata Natali dia ketemu sama anak laki-laki yang wajahnya sama persis kayak kamu terus dia mengira itu anak kamu”
Kiano sampai tertawa mendengarnya.“Kak asal kakak tau di dunia ini banyak sekali manusia dengan wajah yang sama jadi buang jauh-jauh pikiran kakak tentang aku karena aku tak mungkin memiliki anak di luar nikah”
“Hey Kiano kakak melihat sendiri mata, bibir bahkan hidung nya sama persis kayak kamu kecil”
“Terus jika nanti kakak Ketemu sama orang yang mirip sama kakak, kakak mau bilang itu anak kakak?”
“Yah tidak begitu juga kali konsepnya”
“Udah-udah cukup kita di sini bukan untuk cari ribut tapi untuk makan”Cerca mama Karina di tengah perdebatan mereka.
“Aku sudah selesai,aku berangkat kerja dulu”Kata Kiano bangkit dan tanpa basa-basi ia pun melangkahkan kaki meninggalkan kediaman ruang makan itu.
“Gara-gara kamu Kiano jadi badmood”
...----------------...
Alina menemui dokter Alamsyah di waktu dokter Alamsyah melakukan sebuah penelitian dengan team dokter lainnya di suatu ruangan.Mungkin waktu nya ini tidak tepat tapi bagaimana pun ini demi kenyamanan Alina saat berada di rumah sakit ini.
“Maaf dokter Alamsyah, saya tau ini sangat menggangu dokter akan tetapi bolehkah jika saya meminta waktu dokter sebentar saja karena ini sangat lah penting dok?”Tanya Alina dengan ragu-ragu sambil menyatukan keduanya di depan dada.
Pada saat yang sama Kiano dan juga dokter Sheina juga datang bergabung.Alina hanya bisa menundukkan kepalanya di saat kiano menatap tajam dirinya.
Dokter Alamsyah Manarik nafas panjang menepuk pundak Alina lalu tersenyum kepadanya.
“Baiklah jika itu penting untuk mu kalau begitu mari kamu ikut ke ruangan saya”Ajak Dokter Alamsyah. Tapi sebelum itu dokter Alamsyah sudah meminta izin kepada team nya dan untungnya semua team mengiyakan dan akan melanjutkan penelitian tanpa dokter Alamsyah dulu.
“Pa apa wanita itu terlalu penting sehingga papa mau ikut kemauannya”Kiano berbisik di sela-sela saat Dokter Alamsyah mulai berjalan bersama Alina.
“Kamu juga ikut lah dengan papa!”
“Ha tapi pa..”
“Dokter Kiano anda juga harus ikut saya ke ruangan saya!”Kini dokter Alamsyah berbicara dengan penuh penekanan sehingga terdengar oleh yang lain.
Bahkan mau tidak mau Kiano harus menurut karena bagaimanapun jika di dalam rumah sakit dokter Alamsyah adalah senior dan Kiano hanyalah bawahnya jadi ia harus patuh.
...----------------...
Dokter Alamsyah duduk terlebih dahulu di kursi bangsawan miliknya.“Alina dan Kiano silahkan duduk”
Alina dan Kiano duduk di kedua kursi yang ada hadapan dokter Alamsyah.Kiano pun mulai duduk sambil memasang wajah masam .
Duduk di samping Kiano merupakan uji nyali bagi Alina entah kenapa ia begitu takut dengan Kiano padahal dulu ia mati-matian mengejar cinta Kiano tapi sekarang tidak.
“Coba katakan apa yang ingin kamu katakan Alina?”Suara dokter Alamsyah yang terasa lembut seketika membuat Alina tersadar.
“Ma-maaaf dokter Alamsyah saya rasa,saya sangat lah tidak pantas untuk menjadi asisten dokter Kiano tolong jika dokter Alamsyah berkenan saya mau bekerja sebagai perawat biasa saja bergabung dengan team perawat lainya”
“Katakan Alina apa yang membuat mu merasa tidak nyaman bukan kah itu bagus jika kamu bekerja sebagai asisten Kiano”
“Pa bukan kah itu bagus aku tidak ingin memiliki asisten seperti dia yang tidak bisa apa-apa”
“Kiano diam! papa belum selesai bicara dengan Alina kamu tolong jangan Potong omongan papa! Alina tolong jelaskan lagi”
“Maaf dok saya tau ini terlihat lancang menolak keinginan dokter tapi apa boleh buat saya benar-benar tidak mampu dan saya berharap dokter Alamsyah memberikan pekerjaan yang memang sepatutnya menjadi profesi saya”
“Katakan Alina apa Kiano mengancam mu?”
Sejenak Alina menolehkan kepalanya kesamping hal itu juga di lakukan oleh Kiano mereka saling menatap satu sama lain.
getir ketar ketirr dong secara kiano... 🤣🤣🤣
layak di tunggu lanjutan ceritanya
sangat tidak sabar menunggu kelanjutannya