Married With My Ketos

Ia berangkat ke sekolah terlambat lagi bahkan gerbang sudah benar-benar tertutup dan dia hanya berjalan santai saja karena tiba-tiba saja dia merasa lemas. Satpam yang melihat itu antara kasihan dan juga menjalankan tugasnya saja.

"Beneran nih pak nggak boleh masuk? aku udah sampai loh." kata Alea dengan lemasnya.

Akhirnya satpam pun membukakan gerbang sekolah karena merasa kasihan. Segera Alea menuju ke kelasnya dengan wajah lemasnya. Lila yang melihat itu langsung menghampiri Alea dengan khawatirnya.

"Lo sakit hah? Ngapain sekolah kalau sakit?" tanya Lila

"Enggak. Gue cuman lemes aja." jawab Alea.

"istirahat di UKS aja ya." kata Lila yang membuat Alea mengangguk.

Saat berjalan di koridor sekolah, mereka berpapasan dengan Regantara namun tidak sedikitpun Alea menoleh atau melirik pria itu. Lila yang melihat suasana itu pun seketika paham dengan apa yang terjadi pada Alea.

"Alea..." panggil Regantara dengan pelannya saat di samping Alea tapi gadis itu hanya mengabaikannya saja sehingga membuat ia memegang tangan Alea yang membuat Alea berhenti.

"Kemarin gue nggak maksud, gue lupa, sorry." kata Regantara yang membuat Alea benar-benar kesal tapi ia malas menanggapi hal itu.

"Lepasin gue." kata Alea dengan pelannya tapi Regantara tidak menghiraukannya.

"Lo marah sama gue?." kata Regantara

"Lepasin gue!!!" bentak Alea yang membuat Lila terkejut begitupun juga Regantara sehingga langsung melepaskan tangan Alea sementara ia langsung berlalu pergi begitu saja.

"Apalagi sih yang Lo buat, Lo nggak inget kalau dia...." ucap Lila kemudian mengejar Alea.

"Udah Lo istirahat aja ya ngga sudah mikirin apapun. Kesehatan Lo sekarang yang paling penting." kata Lila.

"Gue capek Lil." kata Alea dengan mata berkaca-kaca.

"Gue tau Lo kuat kok." kata Lila dengan memegang tangan Alea.

"Sakit hati gue sama Regantara." ucap Alea.

Di tengah tengah pembicaraan mereka tiba-tiba saja Lolly muncul yang membuat mereka terdiam begitupun juga dengan Lolly, tapi karena Lila yang peka akhirnya dia pun memutuskan untuk kembali ke kelasnya agar mereka mempunyai waktu untuk berbincang-bincang.

"Sorry kak." ucap Lolly.

"Gue yang harusnya minta maaf sama Lo. Kalau sejak awal gue tau Rey punya pacar gue nggak bakalan mau nikah sama dia apapun alasannya." kata Alea.

"Mungkin emang jodoh kak jadi kak Al nggak usah ngerasa bersalah sama aku. Aku sama Rey udah putus dan dalam waktu dekat ini aku bakalan tunangan dan pindah sekolah, jadi Rey nggak akan ganggu aku lagi dan bakalan fokus sama kakak. Maaf juga buat tadi malam, harusnya Rey nggak ninggalin kakak sendirian." kata Lolly yang memang setelah ia berdebat dengan Regantara ia melihat Alea dan ia menebak jika mereka datang bersama. Ia terus memperhatikan gerak gerik Alea hingga ia pulang di antar oleh Iyan.

"Aku tau kak. Rey nggak sejahat itu, dia baik banget dan kamu harus tau itu kak. Aku tau dia udah cinta sama kamu tapi dia belum sadar hal itu. Apapun yang terjadi kak Al harus bisa buat Rey jatuh cinta balik ke kamu." kata Lolly.

"Gue nggak bisa maksa seseorang buat suka sama gue. sampai kapanpun Lo bakal selalu ada di hati Rey dan gue nggak akan bisa gantiin itu. Harusnya Lo kan yang berada di posisi gue sekarang bukan gue." kata Alea.

"Aku udah ikhlasin Rey buat kamu kak. Kalian cocok kok." kata Lolly dengan tersenyum.

"Jaga kandungan kakak. harus bisa sabar ngadepin dia." lanjutnya lagi.

Entahlah tidak ada yang tahu bagaimana perasaannya sekarang hanya dia sendiri yang paham. Walaupun ia mendapatkan kata-kata bijak tapi tidak membuatnya tenang begitu saja. Ia benar-benar lelah dengan semuanya, 7 bulan lebih menjalani hidup bersama orang yang tidak mencintainya itu adalah waktu yang sangat lama baginya dan tentu saja tidaklah mudah.

Kalaupun ia ingin bercerai tidak mungkin bisa karena dia sedang hamil sekarang. Yah hanya sabar saja yang bisa menenangkannya saat ini. ia lebih memilih tidur dari pada berurusan dengan pikirannya yang entah kemana.

"Mbak....." panggil seorang perawat di UKS tersebut tapi tidak mendapatkan jawaban dari Alea. sudah berulangkali tapi Alea juga tidak meresponnya sehingga ia pun khawatir dan memeriksanya.

Seperti kejadian di bath up, kini tanpa sadar Alea juga pingsan lagi. saat memeriksa Alea, perawat tersebut cukup terkejut mengenai bagaimana kondisi Alea apalagi saat tahu jika Alea tengah berbadan dua. Ia langsung memanggil kepala sekolah menjelaskan semuanya begitupun kepala sekolah yang langsung memanggil Regantara.

Saay Regantara sampai di uks dan melihat Alea tengah terbaring lemah membuat ia terkejut. Tapi buru-buru ia langsung mengangkat tubuh Alea atas saran dari perawat dan kepala sekolah karena kondisi Alea yang tidak baik-baik saja.

Semua siswa yang melihat Regantara menggendong Alea pun juga terkejut, bingung sekaligus penasaran apalagi di belakang mereka ada kepala sekolah yang mengikutinya. Berbagai gosip pun mulai terdengar di mana mana karena hal tersebut.

"Hati-hati Rey." kata pak kepsek pada Regantara.

Regantara langsung membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. sesekali ia menoleh ke belakang dan memastikan kondisi Alea. terlihat sekali wajahnya sangat khawatir dengan kondisi Alea.

Saay mengetahui bagaimana kondisi Alea dari dokter ia pun merasa bersalah pada Alea karena kejadian seperti sebelumnya terjadi lagi yang artinya ia belum bisa menjaga Alea sepenuhnya.

Ketika Alea sadar dan menyadari jika tangannya sedang di genggam oleh Regantara, ia langsung menepisnya dengan kasar membuat Regantara terkejut.

"Maafin gue, gue tau Lo marah sama gue tapi gue..." ucap Regantara tapi langsung di potong oleh Alea.

"Nggak usah ngasih alasan apapun lagi. Gue cukup tau diri kok dan harusnya gue nolak ketika Lo ngajak gue." kata Alea.

"Bukan gitu maksudnya, gue ada urusan kantor dan gue lupa kalau Lo masih ada di sana." kata Regantara.

"Udahlah nggak penting juga kan." kata Alea dengan beranjak bangun.

"Gue bisa sendiri." lanjutnya dengan menyingkirkan tangan Regantara ketika pria itu ingin membantunya.

"Lo mau kemana?" tanya Regantara.

"Pulang." jawab Alea .

"Lo belum pulih sepenuhnya." kata Regantara tapi tak di hiraukan oleh Alea justru ia tetap berjalan

"Al Al tunggu dulu." kata Regantara dengan menghentikan Alea.

"Apalagi sih ngga ada yang harus di jelasin lagi. Lo nggak perlu buang waktu lagi buat jelasin hal nggak berguna." ujar Alea

"Gue janji nggak bakal kaya gitu lagi. Lo jangan marah sama gue." kata Regantara.

"Gue nggak marah." kata Alea

"Lo marah sama gue." kata Regantara.

"Dengan gue marah pa bisa ngubah semuanya? Nggak kan? yaudah ngga usah ganggu gue dulu gue mau sendiri." kata Alea.

"Gue anter." kata Regantara.

"Nggak perlu gue bisa sendiri." kata Alea yang langsung menyetop taksi yang lewat.

Regantara tidak bisa melakukan apapun kecuali hanya pasrah saja kemudian mengikuti Alea dari belakang hingga sampai ke rumah mereka.

"Al Al..." kata Regantara dengan menahan tangan Alea membuat gadis itu berdecak kesal

"Apa lagi sih gue capek mau istirahat." kata Alea.

"Gue udah putus dari Lolly." kata Regantara.

"Ya terus?" tanya Alea dengan tatapan datarnya.

"Gue nggak peduli Lo mau putus atau nggak. sekarang jalani hidup masing-masing aja gue capek pura-pura kaya gini terus Rey. Emang Lo nggak capek?" kata Alea.

"Dia mau tunangan sama pacar barunya." kata Regantara.

"Kalau Lo masih cinta dia, kejar dan ceraiin gue sekarang!!" kata Alea dengan nada sedikit membentak.

"Gue bingung sama Lo Rey, kadang gue ngerasa jadi wanita spesial di mata Lo kadang juga gue ngerasa nggak di butuhin di hidup Lo. Mau Lo apa sih sebenarnya???!! Gue punya perasaan Rey Lo tau nggak!!!" kata Alea dengan mata berkaca-kaca.

"Udahlah nggak guna juga ngomong sama Lo." kata Alea dengan berlalu menuju kamarnya.

Brakkkkk...

Alea membanting pintu dengan kerasnya. Tentu ia marah, kesal dengan Regantara. Ia membuka lemarinya dan mengambil kopernya kemudian langsung memasukkan semua bajunya. Ia duduk sebentar di ranjangnya sebelum akhir ia bersiap-siap setelah selesai transaksi membeli sesuatu.