Sudah tiga bulan Kinara merasakan perubahan pada sang suami. Suaminya seperti tak berhasrat ketika bersama-nya. Merasakan perubahan sang suami yang sangat signifikan, diam-diam Kinara pun mencari tahu apa yang menyebabkan suami-nya berubah. Dan ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLHS 23
"Sayang, maaf yah soal transferan aku ke Mama. Aku gak bilang sama kamu." ucap Rangga setelah makan malam selesai.
Dalam pikiran Rangga lebih baik langsung minta maaf sekarang saat momennya sedang romantis karena sekarang pasti hati Nara sedang bahagia.
"Sebenarnya uang itu untuk apa, Mas?" tanya Nara.
"Mmm... untuk bantu usaha-nya Bintang, Ra. Kamu kenal Bintang kan? Anaknya Om Doni. Mama bilang usaha-nya hampir gulung tikar, terus minta tolong sama Mama tapi Mama gak punya uang jadi Mama pinjem uang aku dulu. Kamu tenang aja uangnya nanti di ganti kok." jawab Rangga.
"Terus kenapa sebulan dua kali kamu kirim uang ke Mama?" tanya Nara lagi.
"Oh... kalau itu untuk servis mobil-nya Mama sama mobil sportnya Papa. Itu mobil ternyata udah lama gak di servis." jawab Rangga.
"Di bengkel kamu servisnya?" tanya Nara dan di jawab dengan anggukkan kepala oleh Rangga.
"Kalau di bengkel kamu kenapa harus bayar, Mas, kenapa gak gratis aja?" tanya Nara.
"Ya gak bisa gitu dong Ra, harus profesional. Sedangkan aku aja mau servis mobil aku, aku bayar kok, padahal aku yang punya bengkel. Kalau setiap pengusaha punya pemikiran kayak gitu, yah gak bakal maju usaha-nya." jawab Rangga.
Nara menghela nafasnya panjang.
"Tapi lain kali jangan kayak gitu yah Mas. Aku kan istri mu, Mas, jadi apa-apa harus kasih tau aku." ucap Nara.
"Iya Sayang. Sekali lagi maaf yah." balas Rangga.
"Ya udah aku mau mandi dulu. Kamu yang beresin yah meja-nya, Mas." ucap Nara sambil mengangkat bokongnya dari kursi makan.
"Sip Nyonya Rangga Wiratmaja." balas Rangga.
"Hish kamu..." balas Nara sambil menggeleng-gelengkan kepala-nya.
Nara pun berjalan meninggalkan ruang makan dan masuk kedalam kamarnya, sementara Rangga, ia membereskan meja makan.
Saat sedang membereskan meja makan, tiba-tiba ponsel Rangga berdering. Ada panggilan video dari Erika.
"Ya ampun Erika!!! Udah dibilang jangan nelpon ke nomor ini!!!" geram Rangga.
Rangga pun cepat-cepat berjalan menuju dapur untuk menjawab panggilan video Erika.
Begitu Rangga menggeser tombol hijau, muncul lah penampakan Erika yang sedang menggunakan lingerie, niat hati Erika, ia ingin memancing Rangga untuk datang menemui-nya.
"Kamu ngapain nelpon aku ke nomor ini? Kan udah aku bilang jangan telpon aku ke nomor ini kalau gak urgent!" omel Rangga.
Sayangnya Rangga sama sekali tidak berselera melihat Erika.
"Aku udah nelpon ke ponsel kamu yang satu lagi, tapi gak diangkat makanya aku telpon ke nomor ini!" jawab Erika dengan suara dan gaya yang menggoda. Ya wajar tidak di angkat karena ponsel kedua Rangga, Rangga taruh di mobil.
"Ada apa kamu nelpon aku, cepet bilang!" desak Rangga.
"Mmmm..." Erika menggigit bibir bawah-nya lalu mengarahkan kamera-nya memperlihatkan bagian dada-nya lalu turun ke bagian bawah memperlihatkan bagian paha-nya dan selang.kangannya.
"Gak usah menggoda aku Erika, aku gak minat!" ucap Rangga.
"Tapi anak kamu minta di jenguk, Mas. Masa udah empat bulan dia ada di rahim aku, kamu gak pernah jenguk dia Mas?" goda Erika.
"Gak usah yang aneh-aneh kamu yah Erika! Ingat perjanjian kita!" balas Rangga.
"Selalu perjanjian, selalu perjanjian! Kan gak ada salahnya Mas kamu jenguk anak kamu! Daripada kamu goyang itu istri kamu yang gak bisa hamil, buang-buang tenaga aja! Mending kamu jenguk anak kamu, biar anak kamu kenal sama kamu pas lahir nanti." balas Erika.
"Tutup mulut kamu Erika! Jangan sesekali menghina istri aku! Anak yang ada dalam kandungan kamu juga belum pasti anak aku! Kalau aku mau nentang sekarang pun bisa, tapi aku gak mau ngelakuin itu karena aku gak mau sampai istri aku tau kalau aku pernah buat khilaf sama kamu! Ingat yah, apa yang aku lakuin sekarang semata-mata karena aku gak mau istri aku tau kalau aku pernah buat khilaf sama kamu!" balas Rangga.
"Ya udah kalau gitu, aku mau kamu jenguk anak kamu, Mas! Kalau gak aku akan kasih tau sama istri kamu kalau kamu pernah tidur bareng sama aku!" balas Erika.
"Coba aja kamu lakuin itu, aku pastiin kamu masuk penjara! Aku gak main-main sama ucapan aku, Erika!" balas Rangga.
"Udah yah, aku tutup teleponnya!" tanpa menunggu jawaban dari Erika, Rangga pun langsung menutup teleponnya.
Setelah menutup teleponnya, Rangga menghela nafasnya kasar. Jujur, ia juga takut kalau sampai Erika berbuat nekat dengan memberitahu kehamilannya pada Nara, tapi ia juga tidak mau menuruti kemauan Erika yang satu itu, baginya cukup satu kali ia membuat kesalahan dengan Erika, jangan lagi ia menyetubuhi Erika secara sadar.
💋💋💋
Bersambung...
cepet sehat nara... biar ada tenaga buat benyek2in suami kamu...