NovelToon NovelToon
AISHA

AISHA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Queisha Calandra

Aisha Febriani menikahi seorang pria yang belum ia kenal sebelumnya. Sejak kecil ia tinggal di kampung halaman neneknya. Namun setelah ia menginjak usia 19 tahun, ia dijemput oleh kedua orangtuanya dan pindah ke kota.
Di saat yang sama, Aisha dilamar oleh seorang pria tampan yang belum ia kenal. Mereka menikah berdasarkan wasiat ayah pria itu. Tapi, tidak ada yang tahu bahwa ternyata pria itu memiliki seorang kekasih, dan mereka saling mencintai. Namun pria itu juga bersikap baik pada Aisha sampai suatu hari, kejadian tidak terkira membuat Aisha harus menerima penderitaan yang bertubi-tubi.
Aisha, tidak akan pernah menyerah. Meskipun pada awalnya ia tidak mengenal suaminya, tapi ia yakin, ia sudah lebih dulu jatuh cinta pada suaminya sejak pandangan pertama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queisha Calandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4.

Setelah selesai menyiapkan makanan, seperti yang ia katakan, Aisha pergi ke kamarnya untuk tidur. Tubuhnya sudah sangat lelah, ia tidak bisa bekerja lagi sekarang. Yang ia butuhkan saat ini adalah memejamkan matanya dan masuk ke dalam tidurnya yang mungkin saja bisa membuatnya lebih tenang.

Saat jam makan siang, Rey tidak melihat Aisha duduk di antara mereka. Rey sedikit khawatir sekarang. Biasanya Aisha yang melayaninya dengan baik. Sekarang, rasanya sangat berbeda meskipun ada Rena yang menggantikannya.

"Rey, kamu mau kemana?" Tanya Rena saat Rey bangkit dari posisi duduknya.

"Melihat Aisha di kamarnya." Jawab Rey.

"Baiklah." Rena menganggukkan kepalanya.

Namun saat Rey hendak naik ke lantai dua, dimana kamar yang biasa Aisha tempati saat wanita itu sedang ingin sendiri, ibu Rena lebih dulu mengeluarkan kata-katanya.

"Rey, kamar Aisha ada di bawah." Ujar wanita tua itu.

"Kamar tamu?" Tanya Rey bergumam lirih.

"Aisha yang mengaturnya." Kata Ibu Rena. Rena yang paham dengan sifat ibunya pun hanya menggelengkan kepalanya pelan. Bagaimana bisa merubah sikap ibunya sekarang?

Tanpa menjawab, Rey pergi ke kamar Aisha yang ada di lantai dasar. Kamar tamu yang tidak luas, apakah Aisha akan betah tinggal di sana?

Pintu kamar Aisah rupanya tidak dikunci membuat Rey mudah untuk masuk ke dalamnya. Aisha yang melihat Rey pun kaget dan cepat-cepat bangun dari posisi rebahannya.

"Rey, sudah makan?" Tanya Aisha.

"Kenapa menghawatirkan aku?" Tanya Rey balik.

"Kamu suamiku. Sebagai istri, apakah aku tidak boleh bertanya?" Tanya Aisha.

"Lalu, aku sebagai suamimu, apakah tidak boleh bertanya mengapa kamu memilih kamar ini untuk jadi kamarmu?" Tanya Rey.

"Rey, itu karena-" Aisha menjeda kata-katanya karena ia tidak tahu harus mengatakan apa. Tidak mungkin ia berkata jujur saat ini kan?

"Apa?" Desak Rey.

"Kalian baru saja menikah. Aku takut mengganggu kalian. Jadi, aku memilih kamar tamu sebagai kamarku." Kata Aisha.

"Mengganggu? Kamu juga istriku. Kenapa berfikir seperti itu?" Tanya Rey.

"Rey, walau bagaimana pun aku ini wanita yang punya hati, aku hanya khawatir jika hatiku tidak sejalan dengan otakku. Aku takut suatu hari aku merasa cemburu dan membuatku-. Sudah lupakan saja! Aku baik-baik saja sekarang." Kata Aisha.

"Aisha, itu bukan alasan. Bukankah aku sudah katakan akan bersikap adil. Kau dan Rena memiliki posisi yang sama." Kata Rey.

"Aku tahu. Tapi, aku tidak ingin memindahkan barang-barangku lagi. Disini saja cukup nyaman." Kata Aisha.

"Nyaman? Aku akan membantumu pindah." Kata Rey.

"Tidak perlu, Rey! Jangan ya!" Kata Aisha memohon. Melihat wajah memohon Aisha dan senyum manis Aisha membuat Rey menghela nafas.

"Baiklah." Jawab Rey mengalah.

"Begini aku jadi tenang. Sudah makan?" Tanya Aisha.

"Tidak lapar. Kamu sendiri bagaimana? Jangan menghawatirkan orang lain jika kamu sendiri perlu dikhawatirkan!" Kata Rey.

"Aku sudah." Jawab Aisha sambil melirik meja kecil di samping tempat tidurnya, dimana peralatan makan Yang Aisha gunakan sudah kosong hanya menyisakan sedikit sisa makanan di atasnya.

"Sekarang, istirahatlah! Aku akan menemanimu." Kata Rey.

"Tapi, kamu belum makan." Kata Aisha.

"Sudah kukatakan berhenti menghawatirkan orang lain! Aku lebih khawatir padamu." Kata Rey.

"Aku hanya perlu tidur. Tidak perlu ditemani juga tidak apa-apa." Kata Aisha.

"Tapi, aku keberatan." Jawab Rey kemudian menggenggam kedua telapak tangan Aisha, mendorong tubuh Aisha dengan tubuhnya sampai Aisha kembali terlentang, menekan kedua tangan Aisha di bantal dan mencium bibir Aisha cukup lama.

"Tidurlah! Aku akan memelukmu." Ucap Rey setelah melepaskan ciumannya. Aisha menganggukkan kepalanya kemudian memejamkan matanya. Sedangkan Rey menggulingkan tubuhnya di samping Aisha dan memeluk tubuh istri pertamanya itu.

......

"Ma, apa ini mama yang lakukan?" Tanya Rena pada ibunya setelah Rey pergi ke kamar Aisha.

"Apa? Mama tidak melakukan apa-apa." Jawab Ibunya.

"Pasti mama yang memaksa Aisha pindah kan?" Tanya Rena.

"Kalaupun mama lakukan, itu juga demi kebaikan kamu. Harusnya kamu berterimakasih sama mama. Bukan seperti itu." Kata ibunya.

"Ma, mama jangan keterlaluan. Aisha itu baik, pengertian. Jangan manfaatkan Aisha sesuka hati mama!" Ucap Rena.

"Baik? Dia tidak akan merebut Rey darimu jika dia memang menyandang sifat seperti itu." Kata ibunya.

"Tapi Aisha tidak seperti itu ma. Ayah Rey yang memaksa mereka menikah." Kata Rena.

"Tidak ada alasan. Harusnya dia bisa menolak. Itu jika dia memang wanita baik." Kata ibunya sambil pergi meninggalkan Rena di ruang makan sendiri.

Rena hanya menghela nafas kasar, bagaimana cara membuat ibunya mengerti? Ibunya jauh dari kata keras kepala. Bahkan ia tidak tahu apakah ibunya bisa berubah atau tidak.

Rena membersihkan meja makan setelah semua selesai makan, kecuali Rey yang masih menyisakan setengah makanannya. Ia menyisihkan sedikit makanan untuk Rey makan jika pria itu ingin makan nanti.

Baru saja Rena selesai, Rey sudah keluar dari kamar Aisha dan mendatangi Rena.

"Ada apa Rey? Aisha baik-baik saja?" Tanya Rena.

"Baik-baik saja. Dia sedang tidur." Kata Rey.

"Baguslah kalau begitu." Jawa Rena.

"Tapi, malam ini aku temani Aisha ya?" Ujar Rey izin pada Rena.

"Ya ampun, kenapa harus izin segala. Itu semua hak kamu. Kamu boleh temani Aisha kapan pun kamu mau." Kata Rena.

"Kamu tidak keberatan?" Tanya Rey.

"Inilah resiko jika aku menikahi pria beristri. Tidak apa-apa. Fine saja." Kata Rena.

"Aisha barangkali butuh aku." Kata Rey.

"Aku mengerti, Rey. Kamu juga harus bersikap adil pada Aisha. Aku tidak apa-apa. Sama seperti Aisha yang rela kamu menikah denganku, aku juga rela kamu menemani Aisha kapan pun." Kata Rena.

"Terimakasih, sayang!" Ucap Rey.

"Sama-sama." Kata Rena.

Kemudian Rey kembali ke kamar Aisha untuk menemani Aisha, wanita yang sudah berhari-hari menunggunya, bahkan bekerja dengan keras di rumah sendirian. Meski Rey tidak tahu apa yang membuat Aisha lebih sibuk, tapi Rey tahu istri pertamanya itu jauh lebih kelelahan dari yang biasanya.

.............

"Kamu ini bodoh sekali, Rena. Mama sudah mengatur semuanya agar Rey itu hanya perhatian sama kamu. Kamu malah melewatkan kesempatan dengan mengizinkan suamimu menemani wanita jalang itu." Protes ibu Rena saat selesai makan malam. Rey sudah lebih dulu tidur di kamar Aisha setelah menyiapkan makan untuk Aisha. Sedangkan Rena dan ibunya harus makan berdua tanpa Rey dan Aisha bersama mereka.

"Ma, sudahlah! Rey juga harus bersikap adil." Kata Rena.

"Tapi kalau kamu begini terus, Rey malah akan perhatian penuh pada wanita jalang itu." Kata ibunya.

"Ma, tolong jangan menyebut Aisha seperti itu! Mama tidak tahu saja wanita seperti apa Aisha. Dia benar-benar wanita yang baik dan tulus. Tolong jaga ucapan mama!" Ucap Rena.

"Kamu ini selalu membantah mama. Mama yakin suatu saat kamu akan menyesal karena tidak mendengarkan mama dari awal." Kata ibunya.

"Semoga saja itu tidak terjadi ma." Kata Rena dengan tenang kemudian pergi ke dapur untuk mencuci peralatan makan yang baru saja mereka gunakan.

"Dasar anak tidak tahu diuntung. Menikah sama Rey jelas-jelas agar hidup kita lebih baik. Malah dengan suka rela dibuat kesal." Omel ibunya, dan Rena hanya diam sambil menggelengkan kepalanya. Mamanya tidak pernah berubah.

Bersambung....

1
Proposal
Semangat kaa, jangan lupa mampir juga yaa~/Smile/
kalea rizuky
harusnya sena di laporin Rey bloon
kalea rizuky
Rey lebih kotor karena menikahi jalang
kalea rizuky
laki. goblok klo. aisyah mau di. madu ya tolol. kek g ada. laki. lain aja.
Queisha Calandra: makasih udah mampir ya kak!!! ♥️♥️
total 1 replies
kalea rizuky
aisyah kek. pengemis males cwek bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!