Sebelum lanjut membaca di sarankan membaca (Terjebak pernikahan dingin) kali ini menceritakan pasal pernikahan kedua yang mangakibatkan banyaknya prahara dalam rumah tangga Raditya bersama kedua istri. Memiliki dua wanita sekaligus tidak lantas membuat Raditya bahagia, justru akan membuatnya terjerat benang mereh. Dan bagaimana proses yang harus di lewati Liona selaku istri pertama? lalu sikap apa yang akan Zahra perlihatkan sebagai istri kedua Raditya? ikuti terus kelanjutkan kisah mereka, jangan sampai lupa like and tanda hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nur Hastaman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejahatan Mulai Terungkap
Mengeratkan rahang dengan kedua tangan mengepal erat. Melihat wajah penuh dosa seolah tak ada rasa bersalah sedikitpun, membuat Raditya sangat marah. Guratan kasar pada dahi Raditya nampak mengerut erat dengan tatapan tajam. Betapa bodoh Raditya selama ini sudah mempercayai manusia berhati iblis seperti Zahra, sampai berlian berkilauan tak nampak di matanya. Pantas saja selama menikah dengannya yang ada hanya keributan tanpa henti. Tiada hari terlewati tanpa adanya pekara, jadi Zahra biang keladi di balik semua masalah.
"Kenapa kamu bisa tega melakukan semua kepada Liona? Padahal dia tidak pernah menuntutmu apapun tentangku, bahkan dia rela berbagi tempat denganmu lantas kenapa kamu banyak menyakiti dia? Tidakkah kamu mencoba berdiri di posisinya dan rasakan apa yang dia rasakan selama ini..." Kini Raditya baru sadar jika wanita yang di percaya selama ini adalah tujung fitnah.
Zahra terlihat sangat gugup dan gemetaran, tatapan Raditya begitu menakutkan sampai tak sanggup ia melihatnya.
"Semua aku lakukan demi kamu, mas. Semua demi mendapatkan seluruh perhatian dan cinta darimu. Apa salah jika aku ingin menguasaimu sepenuhnya?" Zahra nampak berkaca kaca mengatakan segala keluh kesahnya selama menikah. Sebagai wanita tentu memiliki hastat mengasai hati suaminya demi segala cara, namun dia tidak ingat suaminya juga adalah milik wanita lain, yang dulu ia rebut secara paksa. Bigitulah biasanya seorang selingkuhan naik tahta menjadi istri lalu dia akan semakin nangkring demi memenuhi hasratnya
Raditya terus memajukan langkah, Langkah demi langkah mengingatkan dia seberapa menderitanya Liona selama ini, Liona dengan begitu banyak luka berusaha sabar mengahadapi semua ketidak adilan dalam rumah tangga tanpa pembelaan sama sekali.
Zahra menangis sesenggukan "Aku cuma ingin menjadi wanita satu satunya dalam hidupmu mas....."
Plak....
Seketika Raditya menampar Zahra dengan sangat keras "Jangan egois kamu (Menunjuk tepat wajah Zahra). Sedari dulu kamu tau bahwa aku sudah beristri dan kamu sendiri setuju menjadi istri keduaku tanpa paksaan siapapun. Coba lihat Liona, dia tidak penah menuntut apapun dariku, bahkan dia rela di madu hanya demi kebahagiaan kita. Tapi apa balasannya (Mengcengkeram dagu Zahra sambil diangkat sedikit) kamu dengan tega menfitnah dia sekejam itu hanya demi memenuhi keegoisanmu." Jelas sekali terlihat kobaran api dari mata Raditya.
Air mata beederai semakin deras membanjiri pipi "Aku hanya ingin memilikimu seutuhkan saja, mas. Aku ingin menjafi satu satunya wnaita dalam hidupmu" Lirih Zahra.
Raditya mulai murka sampai tanpa sengaja mendorong Zahra lalu menuju lemari pakaian, di keluarkan semua isi lemari itu sampai tak bersisa. Semua pakaiam Zahra berhamburan ke lantai "Mas hentikan apa yang kamu lakukan...." memeluk sang suami dari belakang mengharap Raditya menghentikan perbuatannya.
"Sekarang juga kemasi pakaikan kamu dan pergi dari rumahku, aku tidak akan membiarkan wanita berhati iblis tinggal di dalam rumah ini" Melepas pelukan Zahra kemudian menarik koper di atas lemari. Raditya melmepar koper tersebut tepat di depan mata Zahra "Sekarang juga pergi dari rumahku....."
Zahra menangis sesenggukan sambil mengungut semua pakaian yang berserakan di lantai "Aku mangaku slaah mas tolong maafkan aku...." menatap Raditya penuh nanar air mata. Entah air mata palsu atau bukan yang pasti Zahra tidak akan mendapatkan hati Raditya lagi.
Seseorang jika sudah meletakkan rasa percaya kepada seseorang maka dia akan sepenuhnya percaya, tapi jika di khianati sekecil biji jeruk maka dia tidak akan mudah mempercayaimu lagi.
Dari luar terdengar kegaduhan hebat sampai para tetangga berkerumun hendak menyaksikan apa yang terjadi di dalam. "Benarkan apa kata saya bu ibu, si pelakor itu kena mental juga setelah teebingkar tabiat buruknya itu" Ucap Mbak Mimin kepada para tetangga lain yang juga sudah berkerumun di sana.
"Kami tidak menyangka sama sekali ternyata selama ini kami di bohongi sama dia, kami kira dia baik luar dalam eh nggak taunya tukang adu domba" Sambung salah satu dari mereka.
Mbak Mimin lalu memutar kedua bola mata "Lagian ya buk mana ada sih pelakor baik di manapun tempatnya pelakor itu busuk. Bohong kalau pelakor itu baik, paling baik karena ada maunya aja"
Sejatinya pelakor itu tidak punya tabiat baik, kalaupun dia baik kenapa harus merusak rumah tangga orang lain.
"Di depan rumah kamu ada apa, Li? kok banyak warga kumpul begitu" Tanya Bram. Niar hati Bramantio mengantar Liona sebab sewaktu mengajar jatuh pingsan, pihak sekolah telah menghubungi Raditya tapi tidak ada jawaban darinya, sampai pihak sekolah memutuskan menghubungi orang terakhir yang di hubungi Liona. Nama Bram tertera setelah nama Raditya, mereka lalu menghubungi Bram dan mengatakan jika Liona jatuh pingsan. Dengan sigap Bram langsung menjemput Liona dan membawanya ke rumah sakit. Tidak ada hal serisu hanya kecapean saja jadi Bram menyarankan untuk betres beberapa kali demi anak dalam kandungannya.
Liona melihat ke arah kerumunan "Aku juga tidak tau...."
Mobil berhenti di bahu jalan lalu mereka keluar "Bukankah itu mobil suamimu?" tunjuk Bram pada mobil terparkir di sebrang jalan.
"Iya itu mobil mas Raditya, ada apa ini sebenarnya...." berjalan cepat tekut terjadi sesuatu.
Di dalam Raditya membanting semua barang yang menghalangi pandangnnya. Amarah meluap luap sampai guci kesayangan Zahra ikut menjadi sasaran.
Pyar......
Membanting Guci tersebut tepat di depan mata Zahra "Kenapa kamu banting guci ini mas? Ini guci kesayangan aku..." Teriak Zahra tak terima. Perlahan ia memungut serpihan guci hingga tangamnya berdarah akibat tergores sedikit "Aw....." Meringis kesakitan.
Raditya hanya melirik tanpa perduli apa pun yang terjadi pada Zahra, ia benar benar kecewa "Sekarang aku menjatuhkan talak atas kamu...."
Seketika ucapan Raditya seolah menggema di telinga Zahra "Tidak, pokoknya kamu tidak boleh menceraikan aku mas" Memohon sampai hampir bersujud di kaki suaminya "Tolong jangan lakukan itu kepadaku mas"
"Mas....ada apa ini?" Liona nampak teekejut melihat rumah berantakan, di tambah lagi Liona bersujud di bawah kaki Raditya penuh derai air mata.
Mereka melempar pandang ke arah Liona. Tatapam Zahra seolah menyorot tajam dengan sisa air mata "Kamu suka kan melihat aku dan mas Radit bertengkar seperti sekarang ini?" Segera bangkit kemudian melangkah ke arah Liona dengan tatapan mematikan. Tak lama kemudian Zahra menarik rambut Liona "Pasti kamu pake sihir supaya mas Radit membenciku iya kan, ngaku kamu?" Lantang Zahra.
"Zahra....apa yang kamu lakukan? Lepaskan dia" Raditya tak tinggal diam atas perlakuan kasar Zahra kepada istri pertamanya, melihat Liona kerap kali mengalami pergulatan batin sehingga timbul rasa bersalah dalam hati (Mulai sekarang tak akan kuijinkan seujung kukupun dia menyakiti Liona. Sudah cukup selama ini dia mengelabuhiku dengan berbagai macam tuduhan) Sigap Raditya menarik tangan Zahra tapi justru membuat Liona kesakitan "Aw......" pekik Liona ketika rambutnya tertarik kebelakang "Sakit mas tolong...."
sekarang wanita tangguh2 sentil buang😏