ANAK JENIUS TUANKU

Rara terus melihat ke arah suaminya, namun dia tidak melihat mantan pembantunya itu. Hingga saat sang suami masuk ke tempat boarding, dia masih belum melihat madunya. Karena tidak bisa masuk ke tempat boarding, Rara pun meninggalkan bandara.

Dani menunggu di depan pintu boarding, saat mendapat pesan dari sang istri. Memey harus mengantarkan Fahmi yang tiba tiba merasa sakit perut.

"Maaf Mas, menunggu lama," sesal Memey.

"Nggak apa, gimana? Udah enakan perutnya?" tanya Dani pada putranya.

"Sudah Pa, mungkin nervous karena baru kali pertama kali naik pesawat, makanya sakit perut" jawab Fahmi yang membuat kedua orang tuanya tergelak.

"Ya sudah, ayo kita masuk, pesawatnya sudah mau berangkat," ajak Dani.

Saat ini mereka sudah duduk diatas pesawat, Fahmi ingin sekali duduk di pinggir jendela, dia ingin melihat awan. Dani tersenyum melihat kebahagiaan putranya. Dia bersyukur dapat dipertemukan dengan putranya.

Saat pesawat take off, pesawat mengalami guncangan, Memey merasa jantungnya seperti terlepas, dia sampai berpegangan erat di lengan Dani, saking takutnya. Dani malah senang dengan ketakutan Memey. Sementara Fahmi malah tertawa melihat wajah pucat Mamanya. Baru saat pesawat sudah berada diatas, Memey sudah tenang kembali.

Maldives. Itulah tujuan liburan Dani bersama istri dan anaknya. Papa Burhan sengaja memilih tempat itu supaya cucunya memiliki pengalaman baru, Fahmi pasti senang, bisa snorkling di laut lepas.

Mereka sampai di penginapan saat hari sudah malam. Fahmi langsung tertidur begitu sampai di kamar. Setelah melakukan sholat berjamaah, mereka pun tidur saling memeluk.

Esoknya, Fahmi bersorak gembira begitu melihat pantai, karena penginapan mereka berada di tepi pantai. Fahmi langsung bermain pasir, sambil tertawa riang. Mereka pun membuat rumah pasir bertiga. Tak lupa mereka mengabadikan melalui kamera hape.

Mereka baru berhenti saat matahari telah berada di atas kepala. Dani pun mengajak mereka melihat Museum Nasional di Maladewa. Fahmi sangat antusias melihat benda benda peninggalan kerajaan Inggris.

Hari berikutnya, Dani mengajak Fahmi dan Memey snorkling bersama ikan besar seperti pari manta dan hiu. Memey takut saat didekati hiu, sementara Fahmi malah mendekati ikan ikan itu.

Hari terakhir, Dani mengajak mereka candle light dinner di pinggir pantai. Memey dan Fahmi sangat senang bisa menikmati makan malam dengan pemandangan pantai yang indah.

Malamnya, Fahmi sudah tertidur karena lelah. Dani pun mengajak Memey untuk tidur di kamar sebelah supaya tidak mengganggu aktifitasnya.

"Sayang, pakai ini ya," pinta Dani dengan menunjukkan lingeri warna hitam.

Memey melotot tajam melihat baju yang mirip dengan saringan tahu itu. "Ini apa yang mau ditutupin Mas, kok terawang semua begini, dan ini juga celananya, kenapa cuma ada garis aja" protes Memey.

Dani tersenyum melihat kepolosan istrinya. Dulu Rara tidak pernah protes saat disuruh memakai lingeri. Ah kenapa dia malah membandingkan mereka.

"Sudah, pakai aja! Menyenangkan suami itu ibadah" titah Dani.

Karena takut dosa karena melawan suami, Memey pun memakainya, dia harus menanggalkan semua malunya saat memakai pakaian kurang bahan itu. Memey keluar dari kamar mandi dengan malu malu.

"Wow, bidadari dari mana yang ada di depanku ini?" goda Dani.

Wajah Memey pun merona, dia pasrah saja saat Dani menanggalkan lingeri itu ke lantai. Malam ini, mereka melakukannya untuk kedua kalinya. Pukul 02 dini hari, mereka baru selesai dengan kegiatan panasnya. Dani menutupi tubuh polos mereka dengan selimut.

"Terima kasih sayang, kamu sudah mau menerimaku, terus terang, sejak awal kamu kerja dirumah, aku udah mengagumi kamu, makanya saat kamu pergi aku merasa kehilangan," ucap Dani sambil mencium kening istrinya.

"Gombal, terus kenapa Mas gak nyari aku? tanya Memey.

"Saat itu aku masih belum percaya kalau aku suka sama kamu, jadi aku berusaha untuk melawan rasa itu," ucap Dani jujur.

"Kalau kamu kapan mulai suka sama Mas?" tanya Dani penasaran.

"Kapan ya lupa Mas," jawab Memey.

"Kamu ya, karena kamu jawabnya malas malasan aku hukum kamu" sahut Dani kemudian memberi hukuman panas sampai pagi.

Tok Tok Tok.

"Mama! Kenapa Fahmi ditinggal sendiri? Mama!" teriak Fahmi yang tak kunjung dibukakan pintu oleh sang Mama.

"Papa! Buka Pa!" teriak Fahmi kembali.

Karena frustasi tidak dibukakan pintu oleh Mama dan Papanya, Fahmi pun pergi keluar villa, dia ingin jalan jalan di sekitar pantai.

Memey baru bisa membuka matanya pukul 10 pagi. Dia melihat sang suami masih tertidur pulas. Memey pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi Memey pun membangunkan sang suami, supaya bisa sholat berjamaah.

"Mas, bangun! Kita sholat subuh dulu," ajak Memey.

Dani pun menggeliat, " Huaam, jam berapa ini?" tanya Dani.

Memey pun melihat jam di hapenya, "Astaghfirullah, kenapa sudah jam 10, gimana ini hilang dong subuhnya, sudah aku sholat sendiri aja, Mas cepet mandi" titah Memey.

Setelah melakukan sholat subuh yang tertinggal, Memey pun mencari putranya. Setelah mencari di sekeliling rumah, Memey panik, karena tidak menemukan Fahmi.

"Mas, Fahmi hilang," teriak Memey.

"Apa? Hilang gimana?" tanya Dani.

"Ya, aku udah cari di seluruh villa gak ada" ucap Memey panik.

"Tenang, jangan panik, ayo kita cari diluar, mungkin dia berada di sekitar pantai" terang Dani.

Mereka pun mencari di sekitar villa. Namun Fahmi tidak terlihat disana. Memey sudah panik, dia terus menangis, sambil berjalan menyusuri pantai. Dani pun sudah bertanya pada orang di sekitar pantai dengan menunjukkan foto Fahmi, namun hanya gelengan kepala yang dia dapat.

Saat tiba di restoran, mereka langsung lega, ketika melihat sang putra sedang duduk manis, dan makan dengan tenang.

"Ya Allah sayang, kamu bikin Mama khawatir, Mama sampai nangis tadi nyariin kamu" oceh Memey.

"Hehehe maaf Ma, tadi Fahmi udah gedor gedor pintu Mama, tapi sampai tanganku sakit, gak dibukain juga, Fahmi kan udah lapar, jadi ya udah Fahmi kesini" jelas Fahmi.

Memey langsung menyikut perut sang suami. Dani hanya bisa tersenyum kikuk, gara gara ulahnya yang terlampau semangat, sang putra sampai kelaparan.

"Hehehe maaf ya sayang, tadi malam Mama gak bisa tidur sepertinya masuk angin, jadi semalaman Papa mijitin Mama sama minyak angin. Kami sengaja pindah kamar supaya kamu gak terganggu dengan bau minyak angin" alibi Dani yang mendapatkan pelototan tajam dari sang istri.

Sore ini, mereka akan kembali ke tanah air. Setelah membeli beberapa oleh oleh, mereka langsung menuju Bandara. Rara yang tahu kalau suaminya sedang berbulan madu bersama istri keduanya, merasa geram. Dia merasa dibohongi oleh Dani. Dia pun menunggu Dani di bandara, saat mendapat kabar bahwa mereka akan datang malam ini.

Pukul 09 Malam, Dani beserta istri dan anaknya sudah tiba di bandara. Saat berjalan ke arah pintu kedatangan, Dani melihat Rara sudah menunggunya di depan pintu. Begitu melihat suaminya, Rara langsung memukuli Dani.

"Kamu jahat Mas, kenapa membohongi aku, dan sekarang mana pembantu sialan itu" teriak Rara kesetanan.