ANAK JENIUS TUANKU

ANAK JENIUS TUANKU

Bab 1. Dua Garis Merah

Memey adalah asistan rumah tangga di rumah Dani, Direktur PT. XYZ. Meski sudah lama berumah tangga dengan Rara istrinya, namun mereka masih belum dikaruniai momongan. Kedua pasangan suami istri itu memang tidak mempermasalahkan soal itu, hanya saja keinginan untuk memiliki cucu dari kedua orang tua mereka selalu menghantui, mengingat Dani adalah putra semata wayang.

Sudah 6 bulan Memey bekerja di sana. Dia sangat senang bekerja disana. Hingga malam petaka itu terjadi. Memey yang saat itu belum tidur, terpaksa membukakan pintu majikannya yang baru pulang kerja. Dani yang saat itu sedang mabuk melihat Memey seolah Rara istrinya, dan tanpa kata Dani langsung menggendongnya lalu dibawa ke kamar. Memey dipaksa oleh majikannya untuk melayaninya. Karena Dani sang majikan sedang mabuk, dia tidak sadar melakukan hal itu pada Memey, dia ia mengira melakukan itu bersama Rara.

Memey yang ketakutan, langsung lari meninggalkan kamar terkutuk itu, begitu melihat majikannya sudah tertidur setelah melakukan perbuatan yang tidak senonoh itu. Memey pun mengunci diri di dalam kamar. Dia menangis sepanjang malam, meyesal kenapa ia membukakan pintu untuk majikannya.

Sejak kejadian malam naas itu, Memey selalu menjaga jarak dengan majikannya. Dia tak mau kejadian itu terulang kembali. Dan hingga saat ini tidak ada yang tahu soal kejadian malam itu karena Memey bekerja seperti biasanya.

Sebulan setelah kejadian itu, Memey selalu pusing dan mual setiap pagi. Dan sudah 3 hari ini Memey tidak bisa bangun untuk menyiapkan sarapan sang majikan dikarenakan pusing dan mual yang dialaminya. Hingga Mbok Darmi, pelayan senior disini datang ke kamar menanyakan keadaannya.

"Mey, kamu masih sakit?" tanya Mbok Darmi.

"Iya mbok, badanku meriang, kepalaku pusing dan mual" keluh Memey.

Mbok Darmi merasa kalau Memey sedang hamil, mengingat ciri ciri yang dialaminya, tapi Mbok Darmi takut bilang, karena mengingat Memey belum punya suami. Dia hanya bisa menyarankan, "Sebaiknya kamu pergi ke klinik, untuk mengetahui penyakit pastinya".

Dengan diantar sopir keluarga, Memey memeriksakan diri ke klinik dekat rumah. Dokter menyarankan untuk test urine terlebih dahulu. Begitu hasilnya keluar, dokter pun memberitahukan hasilnya. Alangkah terkejutnya Memey begitu mendengar keterangan dokter, Memey menangis saat mengetahui kenyataan bahwa dirahimnya sedang tumbuh janin milik majikannya. Dia bingung, apa yang harus dia lakukan saat ini, apakah tetap mempertahankan janin ini, dengan memberitahukan pada majikannya, atau menggugurkannya tanpa ada orang yang tahu.

Setelah puas menangis, diapun mengambil obat di apotik kemudian kembali ke rumah majikannya.

"Apa kata dokter Mey?" tanya Mbok Darmi

"Hanya kelelahan dan asam lambungku naik mbok" jawab Memey gugup

Meski tak percaya dengan ucapan Memey, Mbok Darmi diam saja, dia tidak mau mencampuri hal yang bukan urusannya. Meski dengan mual dan pusing yang mendera, dia tetap bekerja agar tidak ada yang tahu bahwa dia sedang hamil. Jika mualnya kambuh, dia akan pergi ke kamar mandi. Beruntungnya pekerjaan yang diberikan untuknya tidak terlalu berat, hanya memasak dan mengantarkan kopi atau teh jika majikannya berada di ruang kerjanya, sehingga aman untuk janin yang ada dalam kandungannya.

Malam ini seperti biasa, Memey akan membawakan kopi ke ruang kerja tuannya. Dari luar terdengar sayup sayup suara orang yang sedang bertengkar, Memey memutuskan untuk menempelkan telinganya pada daun pintu agar dapat mendengar siapa yang bertengkar. Memey langsung menegang saat mendengar tentang apa yang mereka ributkan.

"Mas aku bosen tiap datang ke rumah mama selalu ditanya tentang kapan hamil, sudah ke dokter, dan bla bla bla," oceh Rara pada Dani suaminya.

"Tidak usah diambil hati omongan mama, yang penting aku bahagia denganmu walau tanpa anak," ucap Dani tenang.

"Tapi mas, gimana kalau mama nyuruh kamu nyeraikan aku karena tak hamil-hamil, atau nyuruh kamu nikah lagi biar mama punya cucu" sahut Rara.

"Ya nggak mungkinlah mama gitu, kamu kan tahu sendiri kalau di keluarga kami tidak setuju dengan poligami, dan kalau mama menyuruh untuk menceraikan kamu, kan semua tergantung dariku, mau apa tidak, sudah tidak usah berpikir terlalu jauh, kita jalani saja hidup ini dengan bersyukur," jelas Dani.

"Gimana kalau kita pakai 'surrogate mother' saja," usul Rara.

"Udah gak usah aneh-aneh, mana ada wanita yang mau disuruh hamil terus setelah itu diambil anaknya," tegas Dani.

Belum selesai percakapan yang didengar Memey langsung kabur. Percakapan kedua majikannya itu terus terngiang ngiang di kepalanya. Merasa dirinya sedang hamil anak majikannya, pastilah nanti anak yang ada di kandungannya akan langsung diambil oleh majikannya jika sudah lahir. Memey gak sanggup jika harus dipisahkan dengan anak yang dikandungnya selama 9 bulan. Meski baru berusia 1 bulan tapi Memey, sudah menyayanginya.

Memey adalah anak yatim piatu. Begitu dinyatakan dokter hamil meski sedih karena hamil diluar nikah, tapi dia bahagia karena tidak akan sevatang kara lagi di dunia ini. Kini dia memiliki anak yang akan menemani hidupnya. Karena itu dia tidak rela jika harus dipisahkan dari bayinya.Tak mau hal itu terjadi Memey memutuskan untuk pergi dari rumah majikannya. Dia pergi menunggu setelah gajian karena nantinya dia membutuhkan biaya yang sangat banyak.

Hari ini adalah hari gajian Memey, dia senang sekali, akhirnya dia bisa pergi juga dari rumah ini. Dia menjual hp, anting dan cincinnya saat disuruh Mbok Darmi belanja bulanan ke pasar untuk menambah jumlah uangnya.

Setelah semuanya terjual, Memey pun menaruh uangnya di Bank. Memey hanya memegang uang secukupnya saja untuk ongkos transportasi. Memey pun mulai memasukkan bajunya ke dalam tas.

"Memey, kenapa kamu memasukkan semua bajumu ke dalam tas?" tanya Mbok Darmi saat masuk kedalam kamarnya.

"Itu mbok, Memey mau pulang kampung" jawab Memey gelagapan.

"Kamu mau keluar, kenapa? tanya Mbok Darmi kembali.

"Iya mbok, kemaren bibiku menelepon katanya paman sakit, jadi aku membantu mengurusnya karena bibi sendiri sudah sakit sakitan" ujar Memey beralasan.

"Kalau begitu kamu bilang baik baik pada tuan Dani, jangan pergi tanpa pamit, nanti dikira kamu mencuri lagi, siapa tahu kamu malah dikasih pesangon" usul Mbok Darmi.

"Mbok Darmi bisa periksa isi tas Memey," kata Memey kesal.

"Mbok percaya sama kamu" ucap Mbok Darmi sambil mengusap bahu Memey.

Pukul 10 malam, setelah memastikan semua orang sudah tidur, Memey pergi dari rumah. Dia tidak menuruti Mbok Darmi untuk berpamitan dulu pada tuannya, karena takut tuannya curiga atas kepulangannya yang mendadak. Memey menunggu pergantian satpam, kemudian dia menyelinap keluar pagar. Begitu sampai di luar pagar dirinya merasa lega. Kemaren waktu ke pasar, dia sudah menyuruh ojek langganannya untuk menjemputnya dan mengantarkannya ke terminal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!