Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,
Semua berjalan dengan sangat indah.
hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan.
Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.26 Lagi
💖VOTE DAN LIKE NYA SAYANG💖
Pesta berlangsung sangat meriah dekorasi yang sangat menakjubkan mata, hidangan mewah yang seakan tidak ada habis nya, beberapa artis lokal tampak bernyanyi dan mengisi acara di sana,
Beberapa wartawan media masa juga tampak merekam beberapa moment mereka. begitu pula tamu undang yang tak henti silih berganti menghampiri.
Dimas juga sudah selesai mengumumkan Nadilla sebagai istri nya, Nadilla seakan tidak percaya dengan apa yang sudah di lakukan suami nya itu hari ini.
Sepanjang acara Dimas dia tidak ingin melepaskan tangan dan pandangan nya dari istri nya, sesekali juga tak henti menciumi puncak kepala istrinya.
Di berbagi sisi masih tampak beberapa orang tak mempercayai itu, sesekali terdengar sindiran pelan mereka.
"Siapa wanita itu "
"Bukan kah Felisha Gunawan Model terkenal itu Kekasih nya" ucap beberapa orang di sana.
Nadilla tidak menghiraukan seringaian ucapan orang orang terhadap nya, Yang terpenting Selama Suami nya masih tetap di Samping nya itu sudah membuat nya tenang.
"Sayang Aku ingin ke toilet sebentar" Nadilla melepasakan lengan nya dari Suami nya
"Aku akan menghantar mu..." ujar nya.
"Tidak sayang, aku hanya ke toilet bukan ke hutan!" ucap nya Nadilla segera berlalu meninggalkann Dimas yang akhirnya mengiyakan.
Sepeninggalan Nadilla ke toilet netra Dimas menangkap seseorang dari arah depan ruangan pesta, seorang wanita yang tidak asing bagi nya sedang terlibat pembahasan seru dengan Mama nya, Dimas pun mengayunkan langkah untuk menghampiri nya.
"Mbak Ririn!" panggil Dimas kepada wanita itu seketika memeluk nya.
"Jangan belagak manis Dimas, kau bahkan belum mengucapkan terimakasih kepada ku ,setelah hari itu" tuding nya menolak pelukan Dimas.
Mama dan Dimas tergelak seketika.
"Baiklah , terimakasih kakak sepupu ku, kau yang terbaik..." ejek Dimas kepada Dokter Airin
"Cih!...dimana Istri mu? kau tidak ingin mengenalkan nya kepada ku!"
"Mana mungkin aku tidak mengenalkan nya kepada saudari ku ini!" gelak nya lagi, "Tidak lama lagi aku juga akan membawa Istri ku ke tempat mu" ujar Dimas bersedekap dada.
"Benarkah? Apakah Istri mu sudah mengandung?"
"Pasti nya tidak akan lama lagi! "ujar Dimas bersedekap dada.
Beberapa menit berselang Nadilla pun kembali ke Ruangan pesta, mencari keberadaan suami nya.
"Sayang!!" Panggil Dimas kepada istri nya dari jauh yang celingukan mencari nya.
Nadilla menoleh ke arah panggilan itu, namun seketika langkah nya terhenti, menelisik ke seorang wanita yang saat ini sedang bersama suami dan mertua nya itu.
"Dokter Airin" ucap nya pelan.
Begitu juga Dokter Airin, menatap tidak percaya dengan apa yang ada di hadapan nya.
Lain hal nya dengan Dimas, dia sangat bersemangat ingin memperkenalakan Istri nya kepada Saudari nya itu, segera iya menyambut Nadilla membawa tangan istri nya mengikuti nya .
Nadilla memasrahkan tangan nya di bawa Dimas masih dengan wajah tak bergeming pun jantung yang bertalu-talu.
"Sayang kenal kan Mbak Ririn sepupu ku" ucap Dimas bersemangat.
Nadilla menunduk takut meremasi bawah dress nya tidak tahu akan apa yang di lakukan nya dalam situasi ini.
Dokter Airin melebarkan senyuman nya.
"Hay Nadilla , senang bertemu lagi dengan mu!"
Nyonya Hadiwinata dan Dimas seketika Terkejut mendengar ucapan Dokter Airin.
"Bertemu lagi?"
"Kau mengenal Nadilla, Ririn?" Tanya nyonya Hadiwinata.
Lagi-lagi Dokter Airin melampirkan senyuman.
"Dia adalah pasien ku!" Jawab nya santai.
"Benarkah?Apakah kau hamil sayang?" tuding Dimas tidak percaya.
Nadilla Hanya terdiam menundukan kepala nya, rasa nya seperti berada di kandang singa yang siap akan memangsa nya, dia tidak tau harus berkata apa.
Nadilla ketakutan netra nya mulai membasah, kubangan itu pun perlahan merembes lolos dari manik nya.
Dimas menyadari Nadilla yang sudah menangis. "Sayang ada apa dengan mu?Ada apa sebenarnya?Mbak Ririn katakan padaku Ada apa?, apa yang di sedang kalian tutupi!"
Tak ingin mengindahkan, Mbak Ririn mengendikan bahu nya."Tanyakan kepada Nadilla langsung, Ini privacy Pasien ku, Tidak mungkin aku menjawab nya, Baiklah aku akan kesana!" ujar Dokter Airin berlalu meninggalkan tempat yang hampir memanas itu.
"Baiklah ,Mama juga akan kesana"
Nyonya Hadiwinata juga seolah paham berlalu pergi tidak ingin ikut mencampuri.
Lord baru saja semua nya membaik,
Datang lagi masalah baru
Kali ini Dimas pasti akan benar-benar kecewa padaku.
TBC
/Ok//Ok//Ok/
semangaaat Kennan /Ok//Ok//Ok/
/Casual//Casual//Casual/
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
/Ok//Good//Ok//Good//Ok//Good/
/Smile//Smile//Smile/
/Sob//Sob//Sob/
kaciaaan /Shhh//Shhh//Shhh/