Joya milandra seorang gadis yang masih remaja harus menahan sakit hati karena dia tidak dicintai oleh mamanya bahkan dianggap pembawa sial.
Dia di jual oleh mamanya pada seorang pria gendut tua yang ternyata juga menjualnya pada orang lain.
Bagaimana kah kelanjutan kisah nya yuk saksikan terus dengan judul Gadis kecil milik Tuan CEO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sry Sry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23.Pekerjaan baru.
Miranda yang terbangun di tengah malam merasa aneh karena Briyan tidak ada di samping nya.Walau mereka belum menikah tapi Briyan tidak keberatan saat Miranda memintanya untuk tidur di kamar nya bersamanya.
Tapi malam ini saat Miranda terbangun dia merasa aneh karena Briyan tidak ada di kamar bersamanya.
''Sayang..!''Panggil Miranda tapi tidak ada sahutan.
Miranda menyingkap selimut yang membalut tubuhnya lalu bangun dan mengecek ke kamar mandi ternyata disana juga tidak ada Briyan.Pikiran nya mulai tidak karuan.
''Jangan jangan?''Miranda bergumam sendiri.Raut wajahnya terlihat gelisah dia buru buru membuka pintu dan hendak keluar mencari Briyan tapi saat Miranda membuka pintu Briyan ada di hadapannyya dengan membawa botol air minum.
''Ada apa sayang,kau tampak tegang?''Tanya Briyan.
Miranda mengamati Briyan dari atas sampai bawah,pakaian nya masih rapi.
''Kau dari mana?''Tanya Miranda menarik tubuhnya mundur.
''Aku mengambil air minum.Aku haus sayang,kau pasti berpikir yang bukan bukan sampai wajah mu terlihat tegang seperti itu?''Kata Briyan sambil terkekeh dan masuk membawa botol minum di tangan nya.
''Ya.Maafkan aku sayang,aku sempat berpikir buruk tentang mu.Maaf juga aku lupa membawa air minum ke kamar!''Lirih Miranda memeluk Briyan dari belakang.
Briyan tersenyum lalu menggenggam kedua tangan Miranda yang melingkar di perutnya.
''Tidak masalah,aku tahu kau sangat lelah dan aku tidak keberatan jika hanya mengambil air minum saja lagi pula yang terbiasa minum di tengah malam aku jadi jangan meminta maaf.Seharusnya aku yang meminta maaf karena sampai sekaranv usahaku belum membuahkan hasil.''Briyang mengecup tangan Miranda seakan dia menyesal karena hingga saat ini dirinya hanya menumpang hidup pada Miranda.
''Emm begini saja,jika kau mau aku bisa memasukkan mu ke perusahaan ku lalu kita mengembangkan nya bersama.Bagaimana?''Tanya Miranda.
Briyan terdiam tetapi bibir nya tersenyum senang karena hal ini lah yang di nanti nanti Briyan agar Miranda mengajak nya masuk ke perusahaan nya.
''Ini kesempatan bagus dan tidak akan aku sia siakan..''Batin Briyan kegirangan.
''Bagaimana kau mau?''Tanya Miranda lagi karena Briyan hanya diam.
''Tentu saja aku mau.Aku juga ingin punya penghasilan dan membahagiakan kamu.Tapi apa tidak apa apa?''Tanya Briyan seakan tidak enak hati.
''Tidak masalah dan tidak akan ada yang berani mempermasalahkan nya.Kamu jangan khawatir!''Miranda mengusap dada Briyan lembut dan menatap matanya.
''Baiklah jika kau yang mengatakan itu maka aku percaya padamu.!''Kata Briyan
''Sekarang kita tidur karena besok kau akan mulai bekerja!''
''Ha besok?''
''Iya besok!''
''Ok ayo kita tisur untuk menyambut hari baru dan pekerjaan baru!''
Miranda tidak mwnyangka jika Briyan sangat senang mendapat pekerjaan,dia semakin yakin jika Briyan adalah pria yang bertanggung jawab.
''Bagus,semakin cepat semakin baik.Di perusahaan ada aku dan di rumah ada Jeny.Hal ini akan semakin mempermudah niat kami berdua untuk menguasai seluruh harta wanita ini walau tidak seberapa tapi ini sudah cukup untuk menjadi batu loncatan bagi kami.Hahaha..''Batin Briyan senang.
Mereka naik ke atas ranjang dan Briyan memeluk Miranda seakan menunjukkan rasa bahagianya karena mendapat pekerjaan dari Miranda dan Miranda sendiri juga merasa bahagia.
Pagi pagi sekali Briyan sudah bangun.Dia sangat antusias sekali.
''Sayang ada apa?Kenapa kau bangun secepat ini?'tanya Miranda yang heran melihat Briyan tidak biasanya bersiap pagi pagi sekali.
''Jangan bilang wanita ini lupa?''Batin Briyan kesal.
''Sayang apa kau lupa?Bukan kah malam tadi kau bilang akan mengajak ku bekerja di perusahaan mu?''Tanya Briyan.
Miranda mengingat ingat''Astaga kau benar sayang.Maaf aku lupa soal itu!''
''Tidak masalah aku tidak marah.Sekarang ayo cepat bangun,aku sudah tidak sabar ingin bekerja!''Kata Briyan menarik selimut yang membungkus tubuh Miranda.
Miranda terkekeh dengan sikap Briyan tetapi dia merasa senang.
''Baik baik aku bangun!''Miranda lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sementara Briyan pergi ke dapur untuk menemui Jeny.
''Selamat pagi sayang!''Kata Briyan dengan suara pelan agar tidak di dengan Miranda.
''Pagi..wow kau terlihat sangat tampan sayang?''tanya Jeny yang takjub dengan penampilan Briyan yang memakai pakaian lengkap orang kantoran.
''Tebak,aku mau kemana?''Kata Briyan dengan senyum mengembang di wajahnya.
''Hemm apa ya?Ahh aku tidak tahu.Ayo cepat katakan sebelum wanita tua itu datang!''Ucap Jeny.
''Baiklah baiklah aku akan katakan.Hari ini aku mulai bekerja di kantor Miranda.''Jawab Briyan.
''Hemm kau akan bekerja dan menjadi pesuruh nya.''Kata Jeny mengejek.
''Tidak sayang ini adalah jalan kita untuk mendapatkan semua nya, tidak hanya rumah ini tapi juga perusahaan nya.''Ucap Briyan mengecilkan suaranya.
Mata Jeny berbinar''Kau benar,jika begitu selamat ya!Aku mendukung mu!''Ucap Jeny senang.
''Kalian sedang apa?''Tanya Miranda curiga karena saat turun dari tangga Miranda melihat Briyan dan Jeny sedang berbisik sambil tersenyum bersama.
''Ekhhmm..Sayang kau lama sekali jadi aku bicara dengan Jeny.''Jawab Briyan gugup.
''Jadi kau bicara dengan nya saat kau bosan menungguku?''Tanya Miranda karena cemburu.
Jeny merasa kesal dengan apa yang dikatakan Miranda tapi saat ini dia hanya memendamnya saja.
Briyan menghampiri Miranda yang sudah memerah wajah nya karena cemburu.
''Sayang jangan marah dulu.Aku hanya mengatakan padanya jika calon istriku ini sangat baik,kau adalah wanita yang sangat special karena bisa menerima aku apa adanya bahkan memberi ku pekerjaan.Aku sangat beruntung menjadi kekasihmu!''Ucap Briyan sangat meyakinkan.
'''Kau yakin mengatakan itu padanya dan bukan menggodanya?''Tanya Miranda menatap Jeny dengan tatapan tajam.
''Tentu sayang.Jika aku memang mau dengan nya sudah ku lakukan sejak dulu karena kami saling mengenal sejak lama.Percayalah!Aku tidak suka di tuduh macam macam sayang!''
Miranda menghela nafasnya''Baiklah kali ini aku percaya tapi aku tetap akan mengawasi kalian berdua!''Ucap Miranda menatap Briyan dan bergangi pada Jeny.
''Ok tidak masalah.''Ucap Briyan seraya mencium pipi Miranda.
''Jeny cepat siapkan sarapan nya kami akan segera pergi!''Kata Briyan pada Jeny dengan datar.
''Baik pak.''Jawab Jeny segera menyiapkan sarapan yang dia buat ke atas meja.Walau dengan hati yang panas karena cemburu melihat Briyan dan Miranda bermesraan di hadapan nya dan sepertinya Miranda sengaja melakukan nya karena kini Miranda sedang mengecup bibir Briyan.
''Awas saja kau.Aku akan mempercepat semua nya agat kau tahu siapa aku.!''Batin Jeny.
Bersambung.
Jangan lupa like,vote,komen dan favoritkan ya.Terimakasih.