Kirani Anastasia adalah gadis yang bisa di bilang kaya di kota itu, tapi nasib buruk menimpah nya di usianya menginjak 18 tahun. Perusahaan keluarganya di ambang kebangkrutan, hingga membuatnya terpaksa harus menikah dengan seorang CEO perusahaan ternama yang akan menyelamatkan perusahaan keluarganya, yang bernama Marvin Jensen.
Marvin Jensen adalah seorang pria dewasa yang berusia 33 tahun, yang tidak pernah percaya cinta, dia selalu bergonta-ganti teman ranjang setiap saat, dia bahkan tidak pernah menghargai wanita karena di matanya semua wanita itu murahan. Apalagi termasuk Kirani Anastasia yang rela menikah dengannya demi uang, untuk menyelamatkan perusahaan keluarganya.
Jadi bagaimana nasib Kirani Anastasia selanjutnya???....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ita sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAMA-SAMA ADE MANIS
Marvin berdiri menghampiri Istrinya dan menatapnya dari bawa sampai atas, “Kamu sangat cantik dan anggun sayang” ucap Marvin sambil mengelus pipi Kirani dengan punggung tangannya, lalu mengangkat dagu Kirani yang dari tadi menunduk.
“Iya dong sayang, masa cuma tante Zara yang bisa anggun” ucap Kirani sambil berjalan ke arah ranjang, membuat Marvin tersenyum.
Marvin langsung memeluk Kirani dari belakang, “Kamu masih cemburu dengan Zara” bisik Marvin.
“Gak kok, cuma takut tersaingi aja” balas Kirani.
"Sama saja" ucap Marvin lalu menggendong Kirani naik ke atas ranjang.
"Sayang lepasin" rengek Kirani sambil berusaha turun dari gendongan Marvin.
Tapi Marvin tidak peduli, lalu membaringkan Kirani di atas ranjang dan ikut berbaring di sampingnya.
"Jadi kamu membeli baju ini, agar aku tidak berpaling darimu" tanya Marvin sambil memeluk Kirani.
Kirani mengangguk membenarkan ucapan Marvin, membuat Marvin menatapnya tampa berkedip dan Kirani membalas tatapan suaminya.
Marvin perlahan-lahan mendekatkan bibirnya ke bibir Kirani, lalu menciumnya dengan lembut dan di balas oleh Kirani, yang semakin hari, semakin lihai dalam berciuman.
Setelah cukup puas mencium bibir istrinya dan bermain di buah kenyal Kirani, Marvin menghentikan aksinya, "Kirani kamu jangan khawatir, aku adalah pria sejati yang bisa memegang janjinya" ucap Marvin.
Kirani tersenyum, "Aku tidak akan mudah percaya dengan pria cassanova sepertimu sayang" balas Kirani.
"Tidak apa-apa kamu tidak bisa percaya dengan pria cassanova, tapi aku akan tunjukan kemampuan pria cassanova yang sesungguhnya" timpal Marvin.
Membuat Kirani membulatkan matanya, dia tidak menyangka kalau pernyataannya akan berbalik padannya, "Tapi kan sayang, aku kan sudah melihatnya sebelumnya" ucap Kirani lembut sambil menahan dada Marvin yang semakin mulai menindihnya.
"Tapi kali ini bedah istriku sayang, kali ini akan ku buat kamu tidak akan tidur semalaman dan kalau kamu masi menganggap ku cassanova, akan ku buat kamu tidak bisa berjalan di pagi hari" tutur Marvin dengan nafas berat, sambil tangannya sudah berkeliaran di bagian tubuh Kirani yang sudah menjadi tempat favoritnya.
Kirani tidak ingin bicara lagi, dia ingin menikmati setiap sentuhan suaminya yang pandai membuatnya melayang.
Sampai akhirnya Kirani tidak bisa menahan d*s*h*annya, karena aksi Marvin yang mempermainkan setiap inci tubuhnya.
"Keluarkan dan nikmatilah sayang" ucap Marvin di selah aksinya.
Pada akhirnya mereka melakukan penyatuan dan menikmati malam panjang bersama.
*********
Sementara di tempat yang berbeda, Ryan sudah sampai di depan apartemen Elmira.
"Makasih yah kak Ryan sudah mengantarku" ucap Elmira.
"Sama-sama ade manis" balas Ryan, membuat Elmira salting.
"Oh yah apartemen kak Ryan, jauh dari sini?" tanya Elmira, untuk menenangkan dirinya.
"Enggak kok, malahan di lantai yang sama" jawab Ryan.
Elmira kemudian ingin menekan pasport apartemennya, tapi ternyata tidak bisa ter pencet, "Loh ada apa ini, apa sedang error" gumam Elmira.
"Pakai kunci saja lebih cepat, kalau melaporkan juga gak akan di perbaiki malam ini" ucap Ryan di belakang Elmira.
"Astaga kak, tapi tas aku di mobil, gimana nih?" ucap Elmira sambil menepuk jidatnya dan sedikit panik.
"Kamu bermalam di apartemen ku saja malam ini" ajak Ryan santai.
Elmira nampak berfikir, tapi dia tidak ada pilihan lain, karena tidak mungkin menyuruh Ryan mengantarnya pulang kerumahnya.
"Bagai mana, kamu mau kan?" Ryan kembali bertanya sambil menunduk melihat wajah Elmira yang melihat kebawa karena sedang berfikir.
Elmira mengangkat wajahnya, "Iya kak, aku mau" jawab Elmira.
"Ayo, apartemenku tidak jauh dari sini" ucap Ryan sambil berjalan ke depan dan di ikuti oleh Elmira.
Hanya beberapa meter, Ryan dan Elmira sudah berada di depan pintu apartemen Ryan.
Ryan kemudian memencet pasport apartemennya lalu pintu pun terbuka, "Silahkan masuk" ucap Ryan sambil memberi jalan pada Elmira.
Kemudian Elmira perlahan-lahan melangkah masuk, meski dirinya terlihat ragu dan di susul Ryan di belakangnya.
Elmira melihat sekeliling, terlihat apartemen Ryan sangat rapi, "Wow sangat rapi, apa ada wanita yang tinggal di sini kak?" tanya Elmira santai.
Ryan kemudian terbatuk mendengar pertanyaan Elmira, "Hemmm... Maksud kamu apa Ra?" tanya Ryan pura-pura tidak mengerti.
"Biasanya kan pria dewasa tinggal bersama wanita, tampa adanya ikatan pernikahan" jawab Elmira dengan polosnya.
"Jadi setelah kamu dewasa, apa kamu ingin melakukan, apa yang dilakukan pasangan kebanyakan?" Ryan kembali bertanya.
"Kalau mendapatkan pria yang bisa memberiku kasi sayang, yang tidak ku dapatkan dari orang tuaku, kenapa tidak" jawab Elmira santai.
Ryan menjadi perihatin dengan pola pikir Elmira, "Kenapa harus tinggal bersama, kenapa tidak menikah mudah saja?" usul Ryan.
"Menikah mudah? Kenapa kak Ryan tidak menikah mudah?" Tanya balik Elmira.
"Kalau aku simpel, karena suami sahabat kamu itu memberiku tanggung jawab yang sangat besar di perusahaan, jadi tidak ada waktu mencari pasangan yang tepat" jelas Ryan sambil melepas jasnya.
Elmira yang melihat Ryan melepas jasnya, langsung memutar badannya, membuat Ryan terkekeh.
"Ha...ha...ha... Bukan kah kamu ada niat, tinggal bersama pasanganmu nantinya, baru liat pria lepas jas langsung putar badan, gimana sih?" canda Ryan.
"Kalau sekarang, gue kan masi di bawa umur kak" balas Elmira.
"Tahun depan kan sudah cukup" timpal Ryan sambil berjalan ke ruang ganti untuk mengganti pakaian.
"Iya juga sih" gumam Elmira lalu berjalan duduk di sofa dan melihat sekeliling.
Setelah berganti pakaian, Ryan duduk di samping Elmira, "Aku harap kamu merubah pola pikir mu itu, untuk tinggal bersama sebelum ada ikatan pernikahan" ucap Ryan memberi nasehat, lalu memberikan baju kemeja putihnya.
"Pakai ini, kamu kan tidak mungkin tidur dengan pakaian seperti itu" sambung Ryan.
Elmira mengambilnya dan melihat sekeliling mencari kamar mandi, "Kamar mandinya di sana" ucap Ryan sambil menunjuk ke arah kamar mandi. Meski sedikit sungkan, Elmira tetap berdiri dan masuk kamar mandi.
Beberapa saat kemudian Elmira keluar, mengenakkan kemeja putih yang di berikan Ryan tadi, yang terlihat kebesaran di tubuh kecilnya, tapi Elmira tidak terlalu tinggi, jadi kemeja itu sepaha Elmira.
Ryan yang melihat Elmira Keluar, membuat perhatiannya teralihkan dengan penampilan Elmira, Ryan segera mengambil HPnya dan pura-pura memencetnya.
Elmira biasa saja dengan kemeja yang di pakainya, karena Elmira sudah biasa memakai pakaian seksi pada penampilan sehari-harinya, tapi dia hanya sedikit risih karena tidak memakai dalaman.
Elmira kemudian berjalan duduk kembali di samping Ryan, dan memikirkan nasehat Ryan tadi.
"Kak Ryan boleh nanya gak?" ucap Elmira sambil melihat Ryan.
"Boleh, apa ade manis" jawab Ryan masi fokus menatap HPnya, tidak berani menatap Elmira yang sangat dekat di sampingnya.