TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Konflik Berat.
Rere bangun dari tidurnya mendapati Ben yang tertidur menatap ke arahnya, wajah tampan namun bengis itu sangat di benci Rere.
Tanpa ingin membangun kan Ben, Rere mencoba menggeser tangan Ben yang memeluk tubuh nya. Di lihatnya Ben masih tertidur pulas dengan sangat hati-hati Rere hendak bangun sebelum tangan kekar itu kembali merengkuh tubuh nya kembali ke pelukan Ben.
"Mau ke mana sih say..." Ben mengendus leher jenjang Rere membuat nya tidak nyaman. Seperti tau apa yang akan terjadi Rere memberontak saat tangan Ben mulai menyusup masuk ke dalam celana yang dia kenakan.
"Gue gamau!!!" Rere terus berusaha untuk kabur dari cekalan Ben yang kian semakin kuat.
"GUE GA MAU BRENGSEK!" Teriak Rere dengan tamparan keras telak mengenai pipi kiri Ben.. Entah kekuatan dari mana yang Rere dapatkan, dia menatap telapak tangan dan Ben secara bergantian.
PLAK! Yap! Ben menampar Rere dengan keras.
"Lo..!!!!!" Ben dengan sangat Geram kembali menampar Rere di pipi kiri dan kanan rasa panas dan perih menjalar di pipinya. Rere tersungkur dan mendapati setetes darah keluar dari sudut bibirnya.
"Denger ya Re! Gue ga pernah sebaik ini sama orang... Walaupun gue cinta banget sama Lo! Tapi karena Lo kurang ajar dan gamau nurut sama gue...Lo tau kan apa yang terjadi!" Dengan wajah merah padam Ben menatap sengit ke arah Rere, kejadian bangun tidur yang tidak terduga.
"Hidup Lo sekarang ada di tangan gue! Gue ga main-main saat gue bilang Lo udah jadi HAK milik gue sepenuhnya..." Ucap Ben dengan penuh penekanan.
"Ben.." Rere mulai terisak...
"Gue ga bisa gini terus! Lo ga bisa ngurung gue kaya gini..." Rere menangis entah karena sakit hati atau tamparan Ben yang begitu menyakitkan.
"Nyokap gue gimana?! Gimana kalo mereka nyari gue...gue pengen sekolah dan ketemu temen-temen.." Rere sudah putus asa di usianya yang ke tujuh belas tahun seperti neraka baginya.
"Cih..." Ben mendesis.. Dia bangun dari duduknya dan berjalan ke sofa di sudut ruangan.
"Kangen temen yang mana?! Albie maksud Lo?!" tanya Ben membuat Rere langsung menatapnya.
"Gue..gue ... Bakal jauhin Albie" Rere merangkak meraih kaki Ben dan memohon kepada-nya untuk melepaskan dirinya.
Rere mencoba membujuk Ben entah apa hasilnya dia hanya akan mencoba.
Rere meraih telapak tangan Ben saat Ben hendak mengambil roko di meja "Gue..bakal jauhin Albie..dan...dan..."Rere menggigit bibir bawahnya! Dia merasa frustasi kenapa dia tidak bisa berbicara dengan jelas.
"Apa!"Dengan ketua Ben melepaskan cekalan tangan Rere dan mengambil roko dari dalam bungkus nya dan menyulut nya.
"you even doubt your own words? how can you keep your promise?! it's just a lie" Ben menghembuskan asap rokok nya dengan tenang tidak menghiraukan ucapan Rere sedikit pun.
"I'll come home to you" Ucap Rere seperti tidak menyangka dia akan mengucapkan itu, Karena merasa bingung dan tertekan Rere bahkan tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan.
Ben berdecak, ujung bibirnya terangkat.
"Then you have to be a good girl" Ben tersenyum namun yang Rere lihat di balik senyuman itu penuh dengan ejekan.
Ben mengapit rokok di bibir nya, kedua tangannya melepaskan celana yang dia kenakan membuat Rere kaget.
"Lo mau ngapain!" Rere yang mencoba menolak saat Ben menarik kepalanya mendekat ke arahnya penisnya.
"Suck it" Ucap Ben sembari menarik kepala Rere untuk meng oralnya, seperti tidak ada kata takut Rere kembali memberontak mencoba menjauh dari Ben namun yang dia dapatkan sebuah tamparan keras yang kembali dia dapat.
"Jangan bikin kesabaran gue habis Re" dengan Ciut Rere mulai diam saat Ben menuntun kepalanya ke arah batang Ben yang sudah sangat mengeras.
"Ah ...." Ben mendesah saat lidah lembut Rere menyapu permukaan batang nya, dia memaju mundur kan kepala Rere dengan kedua tangannya nya, rokok yang sedari tadi di hisapnya langsung dia buang sebelum dia mematikan puntung bara rokok te dinding.
Ben hanya ingin fokus ke bagian bawahnya yang terasa hangat dan lembut, Ben melihat Rere yang memejamkan matanya.. Nafsu nya semakin meningkat apalagi saat kepala Rere yang terus bergerak tanpa bantuan tangannya.
Semakin cepat semakin membuat Ben kelimpungan.. Dia menarik Rere ke pangkuannya dan langsung mencium bibir Rere dengan rakus seolah olah dia sedang haus akan ciuman.
Rere tidak bisa menolak saat Ben memainkan lidahnya di dalam mulutnya namun entah dorongan dari mana dia mengalungkan kedua tangannya dan mencengkram rambut Ben saat Ben dengan sengaja menggigit bibir bawahnya.
Ben membuka satu persatu kancing baju yang Rere kenakan dan membuka pembungkus yang menutupi daging kembar nya.
Ciuman Ben turun ke leher dan menyesap meninggal beberapa jejak kemerahan di setiap inci lehernya seperti menginginkan tanda yang semua orang harus tau bahwa Rere adalah miliknya, tapi seperti yang Rere tau Ben seperti kesetanan setiap kali mencumbu dirinya dan tidak kenal yang namanya permainan lembut.
Kulit tubuh Rere yang memang putih bersih menjadi merah gelap saat Ben meninggalkan banyak bekas cupangan di leher dan dadanya.
Rere mengerang saat Ben menarik kedua putingnya dan memutarnya, Ben yang melihat Rere menggigit bibir bawahnya semakin kehilangan akal.. Kenapa Rere begitu sangat cantik dan sexy di matanya membuat Ben benar-benar bergairah.
Ben membuka satu lagi penutup bagian bawah Rere yang membuat Rere sekarang telanjang bulat di hadapan Ben.
Rere yang saat ini berdiri di hadapannya tanpa mengenakan sehelai pakaian pun membuat Ben berdecak kagum tidak sia sia dia menculik Rere.
Setelah hanya puas menatap Rere dalam diam, Ben Manarik pinggul Rere untuk duduk di pangkuannya, dengan kejantanan Ben yang sudah menegang sedari tadi dia menuntun batang nya untuk masuk ke dalam Rere, tanpa aba-aba Ben langsung memasukkan semua batang membuat Rere menjerit sakit, posisi ini membuat perutnya seakan mual apalagi saat Ben menggerakkan pinggulnya naik turun.
"Ahh... Re enak banget sih punya kamu.." Ben terus mendesah saat Rere yang di lihat nya memejamkan mata menikmati permainan, Rere merasa mual saat Ben mempercepat ritmenya membuat Rere hilang kendali.
Rere merengkuh tubuh Ben membenamkan kepalanya di lehernya saat dia merasakan Ben yang semakin mempercepat permainan nya membuat rasa linu di bagian bawah perutnya berkedut kencang.
Ben yang merasakan vagina Rere terasa semakin menjipit batang miliknya erangan Rere yang semakin lama semakin kencang seperti tau Rere akan hampir menuju puncaknya, Ben dengan cepat membalikkan tubuh Rere, Ben memasukkan lagi batang nya dari belakang Membuat Rere semakin tidak kuat menahan gejolak di bagian bawahnya.
Ben semakin memperdalam hentakannya saat melihat tubuh Rere yang mengejang lunglai... dengan sekali hentakan Ben memuntahkan lahar panasnya di rahim Rere.
Rere yang terkulai lemas saat merasakan sesuatu yang mengalir keluar.
"Kamu hebat banget sih say.." Ben mencium bibir Rere dan memungut baju miliknya.
"Mau mandi bareng ga" Ajak Ben namun tak Rere jawab.
Rere merasakan energi nya terkuras habis, Ben seperti tau akan pikiran Rere langsung merengkuh tubuh Rere dan membawanya ke kamar mandi.
Rere masih diam, seakan bingung dengan apa yang terjadi.. bagaimana bisa dia terlena begitu saja!..
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
gmn baiknya tuh 2 bocah deh thorr..tinggal urus sj..aq sediain sesaji sama like yg bnyk dehhh
thooor bikin rere bahagia kasian