NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Zulaikha

Cinta Terakhir Zulaikha

Status: tamat
Genre:Patahhati / Poligami / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom Like !!!

Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.

Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.

Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.

Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.

Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?

Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?

Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.

Follow IG Author ayu.andila 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23. Pemandangan Sempurna

"Zulaikha, kau di sini?"

Lagi-lagi Defin terus menyebut Zulaikha dalam alam bawah sadarnya membuat Agnes semakin dirundung kegelisahan.

"s*alan! ngapain lagi sih dia nyebut-nyebut nama wanita itu!" gerutu Agnes sembari melempar tasnya ke atas lantai. Dia benar-benar sangat emosi saat Defin masih memikirkan wanita itu.

"sepertinya suamimu tidak akan menceraikan istrinya," ucap Rio sambil berjalan keluar dari kamar itu.

"Apa maksudmu?" Agnes mengikuti langkah lelaki itu sampai mereka tiba diruang tamu.

"suamimu itu, sebenarnya mencintai Zulaikha!"

"apa? kau bilang apa?" teriak Agnes, dia menarik tubuh Rio untuk menghadap ke arahnya.

"aku cuma mengatakan yang sebenarnya, kalau suamimu itu mencintai Zulaikha-"

"diam! sekali lagi kau bicara seperti itu, ku robek mulutmu!" bentak Agnes, dia merasa tidak terima dengan apa yang dikatakan lelaki itu.

"haha, kenapa kau marah? aku cuma memberitahukan perasaan suamimu. Lagipula, sampai sekarang suamimu belum menceraikan Zulaikha kan?" cibir Rio, dia duduk di atas sofa dan meletakkan kakinya ke atas meja.

Agnes meremmas jemarinya dengan geram, dia lalu berdiri dihadapan lelaki itu sembari menendang kaki Rio agar turun dari atas meja.

"dia hanya mencintaiku! dan sampai kapanpun hanya menjadi milikku!" ucap Agnes dengan penuh penekanan, sementara Rio hanya terkekeh pelan melihat kebodohan wanita itu.

"aku harus melakukan sesuatu agar Defin segera menceraikan wanita itu, atau aku sendiri yang akan membunuh ******* si*alan itu!" geram Agnes, dia harus memikirkan cara agar wanita itu pergi dari hidup Defin.

"Itu masalah gampang!" Rio membisikkan sesuatu di telinga Agnes membuat wanita itu tersenyum lebar, kemudian Agnes mengecup bibir Rio dan berlalu masuk ke dalan kamar Defin.

"ck, wanita-wanita," gumam Rio seraya beranjak untuk pergi dari rumah itu.

****

Pagi kembali datang, semua orang sudah mulai beraktifitas seperti mana biasanya. Termasuk Zulaikha dan kedua adiknya yang sudah sibuk membuka toko bunga mereka.

"Mbak! nanti aku mau ke kampus ya, sebentar," ucap Syifa sembari menyusun bunga-bunga yang baru datang pagi ini.

"ya sudah, tapi pulangnya jangan sampai malam ya, soalnya Mbak mau pergi nanti sore," balas Zulaikha, kemudian dia beranjak ke dalam kamar untuk mengambil ponsel.

"Sit, nanti aku mau ketemu sama Mas Ridwan. Menurutmu gimana?" tanya Syifa sembari duduk dekat jendela.

"apa nanti Mbak Zulaikha gak marah, kalau kau cerita soal masalah rumah tangganya?" tanya Sita, dia sedikit khawatir kalau kakaknya tidak suka dengan rencana Syifa.

"tapi kita harus bergerak cepat Sita, kita harus menyuruh Mas Ridwan untuk mengurus perceraian Mbak!" ucap Syifa, dia tidak mau lagi kalau sampai kakak iparnya mengganggu sang kakak.

"ya sudah lah, terserah kau saja," balas Sita.

Kemudian Syifa masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap, hari ini dia harus pergi ke kampus karna memang ajaran baru sudah datang.

Setelah Syifa berangkat ke kampus, Zulaikha juga pamit pada Sita untuk pulang ke rumah suaminya. Zulaikha ingin mengambil barang-barangnya dan juga ingin mengucapkan terima kasih pada Defin sebelum proses perceraian mereka berlangsung.

"aku temani ya Mbak," pinta Sita, dia khawatir terjadi sesuatu dengan sang kakak.

"gak usah, Mbak gak lama kok," larang Zulaikha, dia cuma ingin mengambip barangnya dan pergi dari rumah itu.

Sita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia hanya bisa melihat kepergian sang kakak yang mulai menjauh dari toko itu.

Zulaikha yang saat ini sudah berad di dalam mobil beberapa kali menarik napas dalam, dia mencoba tenang dan melupakan semua yang telah terjadi. Walau bagaimana pun, dia harus tetap bersikap baik pada Defin, agar tali silaturahmi antara keluarganya dan keluarga Defin tidak terputus.

Mobil yang dikendarai Zulaikha sudah berada di halaman depan rumah Defin, dia segera turun dan melihat mobil Defin masih ada digarasi rumah itu.

"Loh, apa Mas Defin belum pergi kerja?" Zulaikha melihat jam yang melingkar ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Tiba-tiba, mobil berwarna hitam berhenti tepat dihadapan Zulaikha membuat wanita itu menghentikan langkah kakinya.

"Mbak Zulaikha!" seru Irham yang baru keluar dari mobil.

"loh, Irham! pagi-pagi kok sudah di sini?" tanya Zulaikha, dia heran karna tidak biasanya sekretaris Defin berada dirumahnya pagi hari.

"Pak Defin gak bisa dihubungi Mbak, makanya aku datang ke sini!" jawab Irham, sudah 1 jam lebih dia menunggu Defin tetapi lelaki itu tidak muncul diperusahaan.

"jadi, di mana Pak Defin, Mbak? ku lihat mobilnya masih ada dirumah!" ucap Irham kemudian sambip menunjuk mobil Defin yang masih berada digarasi.

Zulaikha tampak kebingungan saat mendengar ucapan Irham, dia tidak mungkin mengatakan kalau sudah dua hari dia pergi dari rumah suaminya.

"Mbak?" Irham melambai-lambaikan tangannya kehadapan Zulaikha yang sedang melamun membuat wanita itu terjingkat kaget ditempatnya.

"hah? i-itu, kemaren Mbak tidur dirumah orangtua Mbak," jawab Zulaikha dengan gugup, dia memalingkan wajahnya karna tidak ingin bersitatap mata dengan Irham.

"aktingmu sangat buruk Mbak, kau benar-benar tidak pintar berbohong," Irham tau kalau sebenarnya Zulaikha sudah tidak tinggal dengan Defin lagi.

"kalau gitu, ayo kita masuk Mbak!" ajak Irham yang langsung melangkahkan kakinya ke arah pintu.

Irham sedikit meminggirkan tubuhnya untuk mempersilahkan Zulaikha duluan, dan dengan ragu-ragu Zulaikha membuka pintu rumah Defin yang ternyata tidak terkunci.

"kenapa Mas Defin tidak mengunci pintu?" Zulaikha langsung melangkahkan kakinya ke dalan rumah, dan tatapannya lurus ke depan melihat sebuah tas berwarna merah tergeletak di atas meja ruang tamu.

Deg, jantung Zulaikha terasa berdebar tidak karuan saat melihat tas wanita itu, dia lalu melangkahkan kakinya ke arah kamar tanpa memperdulikan Irham yang saat ini terus mengikuti langkahnya.

Dengan gugup dan penuh keraguan, Zulaikha membuka pintu kamar Defin. Sedikit demi sedikit, kamar itu mulai terbuka dan menampakkan dua manusia yang sedang tertidur di atas ranjang.

Zulaikha mematung ditempatnya saat melihat Defin tidur berpelukan dengan seorang wanita yang dia kenal betul bahwa wanita itu adalah Agnes, istri pertama suaminya.

Air mata kembali membasahi wajah Zulaikha saat melihat pemandangan itu, dadanya terasa sesak seakan tidak bisa bernapas saat melihat suaminya berada di bawah selimut yang sama dengan seorang wanita.

Hati Zulaikha semakin terasa sakit saat melihat pakaian suaminya berserakan dilantai bercampur dengan pakaian wanita, sungguh pemandangan yang sangat sempurna.

Karna tidak tahan melihat semua itu, Zulaikha berbalik dan langsung berhadapan dengan Irham yang masih setia berada di tempat itu.

Zulaikha menarik lengan Irham untuk menjauh dari kamar itu, bahkan sampai kaki mereka keluar dari rumah Defin.

Langkah Zulaikha berhenti saat sudah sampai di samping mobilnya, dia menundukkan kepala dengan terisak pelan yang sengaja dia tahan agar tidak terdengar oleh orang lain.

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

1
Dede Bleher
eha itu sok polos sok baik!
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!
Hr sasuwe
👍
mama Titis
aamiin yaa robbalallamiin
Haerul Anwar
anying skizo
Anonymous
kenapa
Ike Kartika
jgn2 sita bukan adik nya zulaika ya..krn syifa sm sita itu sepntaran.apa sita amnesia..
Ike Kartika
untung dr hongkong justru zhulaika sdh melihat nya..
Ike Kartika
zhulaika lbh baik bercerai dan pergi jauh..dr awal bc smp di bab ini hati ak jadak jeduk panas dingin..kesel emosi yg jelas rs nya nano2 thor
Neulis Saja
cinta boleh yg tdk boleh merebutnya dari yg punya hatinya maka simpanlah cintamu utk dia hanya cara itu yg aman dan cinta tak selalu hrs memiliki cukup kagumi saja
Neulis Saja
ok 👌
Neulis Saja
next
Neulis Saja
nah itu risiko jalan berdua saja tanpa ada yg lain , reader aja sdh feeling kalau jln berdua dikhawatirkan salah satunya ada yg ingin memiliki rasanya dan akhirnya terbukti
Neulis Saja
nah itu
Neulis Saja
karena mereka ada kesempatan berdua sehingga rasa yg tak terduga justru muncul coba kalau sita diajak agar tdk terjadi seperti yg barusan terjadi yg dihawatirkan bgmn kalau rasa itu berlanjut dan BHMN dgn kakakmu ?
Neulis Saja
readers agree with your answer
Neulis Saja
next
Neulis Saja
why did you mention your father died ?
Neulis Saja
defin ingin kembali pada Zulaikha tapi kamu tdk bersikap baik selalu menampilkan perangai yg buruk, org juga mikir bgmn bisa tersentuh kembali dgn sikap yg buruk sedangkan perangai yg baik saja belum tentu tersentuh dan mau comeback again ? kamu jauh dari yg diharapkan oleh mantan istrimu
Neulis Saja
ehm accept your own problems
Neulis Saja
penyesalan datangnya terlambat setelah jatuh talak kamu hrs berpikir jernih, apa mungkin Zulaikha bisa berubah pikiran dan kembali pdmu setelah kau sakiti berkali lipat? like it imposible
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!