Follow IG mommy : @Mommy_Ar29
Daniella Larasati, seorang gadis cantik yang terpaksa harus menikah dengan seorang psychopat.
Mampukah Ella bertahan hidup dengan penuh ketakutan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang
“Bu, Ella harus pamit. Ella tak bisa berlama-lama disini,” ujar Ella saat sudah melepaskan pelukan nya dengan bu Ratih.
“Kamu tidak menginap disini?” tanya bu Ratih sedikit terkejut, ia berfikir bahwa Ella akan menginap di sana. Juga, dirinya sudah membersihkan kamar Ella, namun ternyata semua itu sia-sia.
“Untuk saat ini belum bisa Bu, tapi insya’allah secepatnya Ella akan pulang lagi dan menginap. Sekali lagi terimakasih banyak karena Ibu sudah menjaga bapak dengan sangat baik,” ucap Ella tulus, tangan nya sejak tadi masih menggenggam tangan bu Ratih dengan begitu erat.
Tin, tiin, tin ..
Suara klakson mobil yang sejak tadi sudah terdengar begitu berisik di depan rumah. Tidak ingin mengganggu para tetangga dan istirahat bapak nya, Ella pun segera berpamitan dengan bu Ratih dan segera berlari keluar rumah menghampiri mobil tuan Stive.
“Jalan!” ucap Stive datar dan dingin, setelah Ella sudah masuk ke dalam mobil.
Ella menghela napas nya panjang. Stive benar benar menjemput nya tepat waktu.Laki-laki itu benar-benar tidak memberikan nya bonus waktu barang sedetik pun.
“Tuan, apakah acaranya tidak berjalan dengan lancar? Mengapa wajah mu begitu murung, dan juga mengapa kau sedari tadi membelakangi ku?” tanya Ella beruntun karena sejak tadi tuan Stive hanya diam dan duduk memunggungi nya.
“Diam,” ucap Stive singkat dan begitu lirih.
“Sejak tadi saya juga sudah diam. Mengapa kau begitu sensitif saat setelah menghadiri acara itu. Apakah di sana anda bertemu kekasih anda yang ternyata dia membawa lelaki lain? Apakan tuan patah hati dan cemburu? Apakah-“
“DIAM Ella!” bentak Stive dengan wajah merah padam, terlihat napas nya memburu dan tangan nya mengepal kuat.
Ella pun langsung terdiam dan menelan saliva nya, mengapa tuan Stive langsung berubah seperti ini hanya dengan kurun waktu beberapa jam saja. Sementara itu, Jhon di balik kursi pengemudi pun juga diam dan sesekali menengok ke arah belakang lewat kaca spion nya. Melihat tuan nya tidak baik-baik saja, ia pun semakin mengencangkan laju mobil nya.
“Maafkan saya,” ucap nya pelan dan lirih.
“Cukup diam jika kamu gak mau aku marah!” tekan Stive lalu ia kembali memunggungi Ella.
“Tapi kenapa? Kasih aku alasan,” tanya Ella masih penasaran.
“Nona, lebih baik anda menurut,” ujar Jhon ikut berkomentar.
“Jhon, apakah tuan mu sakit? Wajah nya begitu merah, dan juga napas nya memburu begit kaya habis lari maraton. Apakah dia lagi PMS, makanya marah marah terus,” bisik Ella di dekat telinga Jhon, kini posisinya sedikit mau ke depan, sehingga ia membelakangi Stive. Membuat Stive semakin susah menelan saliva nya.
“Aku mendengar mu Ella,” geram Stive dengan suara yang semakin berat.
“Eh, ma-maaf Tuan.” Ella langsung terlonjak kaget, ia pun berniat kembali duduk di kursi nya, namun dengan cepat Stive segera menarik nya, hingga kini Ella duduk di pangkuan Stive.
Glek!
Tubuh Ella langsung menegang dengan sempurna saat merasakan sesuatu di bawah sana, ia juga bisa melihat tatapan mata tuan Stive saat keadaan genting seperti ini.Dengan susah ia pun menelan saliva nya, matanya masih menatap lekat mata Stive yang begitu tajam seperti melihat mangsa.
“Tu-tuan ...” desis Ella lirih.
“Aku sudah memperingatkan mu tadi agar diam. Diam Ella, namun kamu terus memancing ku, tidak sadarkah kamu kalau suara kamu itu sudah menjadi candu ku? Dan di saat seperti ini, maafkan aku.”
Ella langsung membulatkan matanya dengan sempurna saat Stive mulai menyerang nya di dalam mobil. Memang benar ia sering melakukan kising dengan Stive, namun itu di kamar dan bukan di depan orang. Kini di mobil itu ada Stive yang sesekali melirik ke belakang, membuat Ella merasa malu.
‘Aku sabar Nona, aku tahan kok. Tak apa, teruskan.’ Gumam Jhon dalam hati yang tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata Ella.