istrinya yang terlihat manja dan suka bikin onar ternyata ratu hacker yang telah membasmi semua penyusup yang ada di Perusahaan sehingga bisa lolos dari ambang kebangkrutan.
enzo sendiri tidak mengira dibalik sifat kekanakan Sofia ternyata sangat ditakuti dalam dunia hacker, meski terlihat tenang namun langsung mematikan lawan bagi siapapun yang berani mengganggunya.
Alur cerita maju mundur, mohon bijak dalam menyikapi 🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hestti Wulan Anggraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Suasana di Cafe XXX begitu menawan saat malam hari dengan dekorasi bertemakan cinta. Tempat itu sangat cocok untuk anak muda yang sedang dilanda cinta maupun sekedar nongkrong saja. Ditempat itu pula dua gadis cantik tengah bersemayam saling menatap, mungkin jika mereka sepasang kekasih akan terlihat romantis. Namun yang mereka lakukan adalah bermain ala detektif dengan Leni sebagai pengintrogasi dan Sofia yang diinterogasi. Terlalu sibuk dengan persiapan acara nikah membuat Sofia lupa dengan Leni yang selalu mengkhawatirkannya. Untuk itulah Sofia sudah mempersiapkan diri menghadapi kemarahan Leni yang akan muncul sejak dia berangkat dari rumah tadi.
“ Jelaskan apa yang terjadi? Kenapa kamu tidak dikampung melainkan mau nikah sama Pak Enzo? “
Menatap wajah Sofia dengan lekat sambil sesekali meminum es cokelatnya. Sofia menarik nafas dalam lalu menghembuskan sebelum dia mulai angkat suara.
“ Mbak Leni ingat dengan ibu angkat yang sering aku ceritakan? “
Leni memutar memory otaknya untuk mengulas kembali ingatan masa lalu, barulah Leni ingat bahwa Sofia mempunyai ibu angkat di kota ini. Hanya saja Leni tidak pernah tahu siapa namanya apa lagi rupa wajahnya.
“ Ya aku ingat, jangan bilang kalau “
Seakan tahu apa yang dimaksud ucapan Leni menggantung dan langsung mendapatkan anggukan dari Sofia, seperti yang diketahui bahwa tebakan Leni benar adanya.
“ Lalu bagaimana ceritanya kamu bisa jadi calon istri Pak Enzo “
Mulai memberikan raut wajah serius sebab Leni sudah sangat penasaran dengan cerita Sofia. Bagaimana tidak? Hampir dua bulan Sofia menghilang tanpa kabar tiba-tiba sudah menyebar undangan.
“ Janji ya jangan sampai ada yang tahu “
Mengangkat jari kelingking dan langsung dibalas oleh Leni tanpa menunggu lagi. Leni sudah tidak sabar untuk mengetahui tragedi dibalik hilangnya Sofia. Sofia mulai menceritakan kejadian dari awal dia diculik hingga datangnya Bu Elma ke Apartemen. Sofia juga baru tahu saat itu kalau ibu angkatnya ternyata adalah ibu dari Ceo mereka. Pantas saja Bu Elma sering menutup wajahnya saat menjemput Sofia di kantor. Leni yang mendengar cerita tersebut muncul rasa kasihan namun tertawa juga. Menurut Leni kisah antara Sofia dan Enzo sangat menarik jika dikemas menjadi buku novel.
“ Kenapa malah tertawa? “ sungut Sofia saat melihat respon Leni yang diluar dugaan. Sofia kira Leni akan memberikan kata-kata simpatik atau sekedar raut wajah yang menggambarkan kalau dia sedang kasihan mendengar ceritanya. Tapi yang didapat Leni malah menertawakannya, apakah ceritanya itu lucu?
“ Lucu saja mengetahui Pak Enzo adalah tipe pencemburu, dan kamu juga kenapa kudet banget sampai tidak tahu kalau itu ibunya Pak Enzo? “
Masih terus tertawa sambil membayangkan setiap adegan dari cerita Sofia tadi.
“ Tapi aku jadi merasa bersalah dengan Grace “
Sofia mulai lemas jika teringat akan Grace bahkan ucapan Grace saat di Butik waktu itu terus terngiang di kepalanya.
“ Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri, semua itu bukan sepenuhnya salah kamu. Seharusnya dia paham kalau kamu juga terpaksa “
Leni mencoba untuk menenangkan apa yang difikirkan Sofia, akhirnya lama kelamaan mereka hanyut dalam cerita masa lalu saat masih kerja bersama. Mereka mengulas kembali hal-hal konyol yang sering mereka lakukan di kantor. Ditengah keasyikan mereka yang masih mengobrol tiba-tiba Enzo muncul bersama Alex membuat dua gadis itu memutar matanya malas.
“ Sayang kenapa tidak mengajakku “
Duduk disebelah Sofia tanpa permisi lalu mengecup kepala Sofia membuat gadis itu melotot. Leni yang melihat pemandangan romantis didepannya pura-pura tidak melihat dan meminum es cokelatnya. Dari mana dia tahu akau disini? apakah itu semua kerjaan Pak Alex lagi?. Memberikan sorot mata sebal pada Alex sedangkan yang dituju pura-pura tidak tahu dengan mengalihkan pandangannya.
“ Aku hanya ingin berdua saja dengan mbak Leni “
sedikit mendorong tubuh Enzo agar menjauh darinya, Sofia tidak biasa dengan perlakuan Enzo kali ini terlebih ada Alex dan Leni didepan mereka.
“ Lalu kapan denganku “
Tidak merespon tindakan Sofia malah melingkarkan lengannya dipundak gadis itu sambil terus memandanginya. Hal yang dilakukan Enzo tentu saja menarik perhatian semua orang yang ada di sana. Banyak dari mereka mengambil gambar calon pengantin yang terlihat mesra itu. bahkan mereka yang ada di sana akhirnya tahu siapa itu Sofia Calista yang akan menikah dengan Enzo Fernando. Sofia jadi malu sendiri melihat kegaduhan ditempat itu yang terus menatap ke arah mereka. Tanpa berfikir lagi Sofia menarik tangan Enzo untuk pergi dari Cafe tersebut. Sofia tidak biasa menjadi pusat perhatian banyak orang seperti itu. meski cepat atau lambat hal itu akan terjadi karena dia akan menjadi istri seorang pengusaha sukses yang sangat terkenal.
Semua orang bersorak melihat kepergian dua pasangan itu, tapi tidak bagi sepasang mata yang terus menatap mereka dengan penuh kebencian. Tanpa mereka sadari Grace tengah mengawasi mereka sedari tadi, tangannya mengepal dengan kuat menahan gejolak api cemburu yang terbakar dengan amarah. Sepeninggalan Sofia dan Enzo gadis itu juga ikut bangkit dan keluar dari Cafe XXX.
“ Tidakkah kamu harus menemaniku mengobrol? Aku bosan jika hanya sendiri “
Leni menghentikan aktivitasnya yang hendak ikut pergi juga dari Cafe, dia menatap Alex dengan sebal. Sedangkan yang ditatap malah cengar cengir tanpa dosa dan dengan santai menyandarkan tubuhnya pada kursi. Leni bangkit dari duduknya untuk segera pergi dia tidak mau meladeni Alex. Bisa hancur lebur moodnya nanti jika terus bersama lelaki menyebalkan yang terpampang jelas didepan mata.
Baru selangkah Leni langsung berhenti kala Alex memutar videonya yang tengah berteriak “ Kak Alex Tampan “. Leni menoleh dengan kesal lalu hendak merebut ponsel Alex, namun sayang sekali tangan Alex jauh lebih cepat menghindar dari pada Leni. Tidak mau kalah Leni tetap ngotot merebut ponsel Alex agar video tersebut tidak dijadikan alat untuk mengatur dirinya. Alex hendak bangkit dari duduknya karena Leni terus mendesak untuk merebut ponselnya. Namun sayang sekali keseimbangan Alex goyah membuat dua orang itu jatuh ke lantai dengan Leni berada di atas Alex. Semua orang yang ada di Cafe tersebut di gaduhkan lagi dengan adegan romantis yang tersuguhkan didepan mata. Leni yang sangat malu dengan situasi di sana langsung bangkit dari tubuh Alex lalu pergi dari sana. Sedangkan Alex juga ikut bangkit dengan tersenyum puas sebab dia bisa membuat Leni malu untuk yang kedua kalinya. Sepertinya mulai sekarang Alex yang akan selalu menjadi pemenang. Alex merapikan kembali bajunya dan mematikan video Leni yang masih berputar. Dengan bersiul Alex mulai melangkah pergi keluar dari caffe tanpa menghiraukan orang sekitar yang masih memperhatikannya.
