Istri Tuan Arga

Disisi lain Retha sudah sampai dirumah. Dia langsung masuk kedalam kamar.

"Dasar air mata bodoh, kamu tidak pantas menangisinya seharusnya aku tidak jatuh cinta padanya". Umpat Retha.

Sungguh hari Retha sekarang sakit lebih sakit saat mengetahui Daniel berselingkuh darinya. Retha tidak tahu sejak kapan dia memiliki rasa cinta untuk Arga. Tapi kini dia menyadari jika perasaannya itu salah.

Retha masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Kini matanya tampak merah dan sembab. Rambutnya acak-acakan tak karuan. Setelah selesai dia bermaksud untuk masak makan malam dan segera pergi tidur setelah itu.

Saat Retha memasak di dapur tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi.

Ting tong

Retha pun bergegas membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Mama?" Ucap Retha sambil memeluk Mama Rani mama mertuanya itu.

"Aku sangat merindukanmu Retha, kenapa kamu tidak pernah main kerumah?"

"Aku juga merindukan mama, aku sedang sibuk ma banyak tugas kuliah yang harus aku selesaikan segera". Kata Retha sambil mengajak mamanya untuk masuk kerumah.

"Ada apa mama kesini?" tanya Retha.

"Hei aku ingin melihat anak perempuanku, apa aku harus punya alasan untuk melihat putriku ini!"

Retha pun terkekeh, mama Rani sangat menyayanginya Retha seperti putrinya sendiri.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Mama Rani yang melihat mata Retha terlihat seperti habis menangis.

"Oh ini tadi aku melihat sinetron di televisi ma, aku ikut larut jadi aku menangis". Ucap Retha berbohong.

Mama Rani hanya menjawab dengan oh saja karena dia tahu Retha saat ini sedang berbohong.

Mereka pun berbincang-bincang cukup lama dan makan malam bersama. Setelah cukup puas melepas rindu dengan menantu kesayangannya itu mama Rani pamit pulang.

"Re mama pulang dulu ya, kamu jaga diri baik-baik kalau ada apa-apa cerita aja sama Mama, kamu juga sering-sering main kerumah mama dong?"

"Hehe... iya ma nanti kalau aku nggak sibuk aku pasti main kesana, mama hati-hati dijalan?" Kata Retha sembari mengantar mama Rani kemobilnya.

Setelah mobil mama Rani meninggalkan rumah Retha sampai tidak terlihat lagi kemudian Retha pun masuk kembali kedalam rumah.

Retha menyiapkan makan malam untuk Arga, meskipun dia kecewa dengan Arga tapi dia harus tetap menjadi istri yang baik.

Setelah menyelesaikan persiapan makan malam untuk Arga, Retha kembali kekamar untuk mencuci muka dan menggosok gigi sebelum tidur. Rencananya dia ingin segera tidur, pertemuan dengan Ivanka secara tidak langsung tadi siang membuat Retha merasa sangat lelah.

Tapi entah kenapa mata Retha sulit terpejam, dia hanya berguling-guling ke kanan kiri untuk mencari posisi tidur yang nyaman. Akhirnya dia memutuskan untuk membaca beberapa buku yang dia pinjam dari perpustakaan kampus tadi siang.

Saat sedang asyik membaca tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamarnya. Retha tidak bergeming dia tetap menatap lurus bukunya. Dia tahu pasti itu Arga pulang bekerja.

Arga pun bergegas membersihkan diri, dia ingin segera meluruskan kejadian tadi siang. Retha yang melihat Arga masuk kedalam kamar mandi membuatnya kesal. Ah aku saja yang bodoh dia memang masih mencintainya, lihat saja sampai saat ini dia masih diam dan tak menjelaskan apapun itu berarti aku memang tidak penting, pikir Retha.

Arga pun keluar kamar mandi dan segera menghampiri Retha untuk membicarakan masalah tadi siang.

"Re tadi siang it-".

"Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu, tadi aku sudah makan malam bersama mana jadi kamu bisa makan sendirian". Ucap Retha sembari menaruh bukunya keatas meja disampingnya ranjangnya.

"Retha sangat marah padaku, dia tidak ingin mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu, dasar bodoh". Umpat Arga kesal pada dirinya sendiri.

"Re masalah tad-". Arga belum sempat menyelesaikan kata-katanya tadi Retha sudah menyela terlebih dahulu.

"Tidak apa-apa aku mengerti, aku sangat lelah, aku ingin tidur terlebih dahulu". Ucap Retha kemudian menutup dirinya menggunakan selimut sampai keleher dan membelakangi Arga.

Retha sekarang tidak ingin berbicara dengan Arga hatinya masih sakit. Arga pun bingung harus darimana dia menjelaskan hubungannya dengan Ivanka ini sungguh sulit, dia tidak ingin kehilangan Retha. Arga merasa belum mencintai Retha tapi dia takut untuk kehilangan Retha.

Pagi hari tiba seperti biasa Retha akan terbangun terlebih dahulu. Dia membersihkan diri dan memasak sarapan. Retha sudah bertekad mulai hari ini dia akan menjaga jarak dengan Arga karena Retha sadar jika suatu saat Arga pasti akan meninggalkannya dan Arga akan hidup bahagia dengan Ivanka sesuai keinginannya. Retha akan mengabulkan keinginan Arga jika itu membuat Arga senang meskipun dia nanti akan merasakan sakit.

Setelah semuanya pekerjaan selesai Retha bergegas mengambil tas selempangnya dan pergi keluar rumah. Hari ini dia keluar rumah pagi sekali sebelum Arga bangun. Tapi tadi sudah menulis sebuah note dan menaruhnya dikulkas. Dia melakukan itu karena dia tidak mau mengganggu tidur Arga dan dia tidak tahu nomor telepon Arga untuk memberinya kabar.

Hari ini Retha akan pergi ke panti asuhan, dia sangat merindukan anak-anak disana. Retha bergegas menuju jalan besar untuk memberhentikan angkutan umum.

Arga baru saja bangun tidur dia melihat kesamping tempat tidurnya Retha sudah tidak ada disana. Mungkin sedang membuat sarapan, pikir Arga.

Hari ini dia bertekad ingin menjelaskan semuanya pada Retha sebelum hal-hal lain terjadi dan membuat Retha semakin menjauhinya.

Arga turun kebawah setelah selesai melakukan ritual paginya. Dilihat dapur kosong tidak ada siapa-siapa disana. Tapi makanan sudah tersedia disana.

Arga membuka pintu kulkas untuk mengambil air tapi sebelum membuka pintu kulkas dia melihat sebuah note menempel disana kemudian Arga pun mengambil note itu.

Maaf aku pergi pagi-pagi sekali, tapi aku sudah menyiapkan sarapan untukmu :)

Retha

"Sepertinya Retha memang sengaja menghindariku, kalau terus seperti ini bagaimana caranya aku menjelaskan yang sebenarnya". Ucap Arga.

Arga pun menyelesaikan sarapannya sendiri dan segera pergi kekantor. Sungguh saat ini dia sangat resah, dia tidak tahu Retha pergi kemana? dengan siapa?.

Tiba-tiba dia teringat sebuah foto yang diambilnya dari tumpukan baju Retha. Arga segera mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Bagaimana dengan laki-laki itu? apa hubungannya dengan istriku?" Tanya Arga pada seseorang seberang telepon.

"Namanya Daniel Tuan Muda, dia adalah mantan kekasih dari Nyonya Muda mereka mengakhiri hubungan beberapa hari sebelum menikah dengan Tuan".

"Bagaimana hubungan pria itu dengan istriku sekarang?"

"Sekarang sepertinya hubungan mereka tidak baik-baik saja tuan muda, beberapa kali saya melihat laki-laki itu mendekati Nyonya muda tapi nyonya muda mengacuhkannya".

Arga pun mematikan teleponnya dia merasa lega berarti saat ini Retha tidak sedang bersama laki-laki itu. Meskipun begitu tapi Arga masih ingin tahu apa penyebab hubungan mereka kandas begitu saja sebelum pernikahan terjadi?