NovelToon NovelToon
Wanita Bermuka Dua

Wanita Bermuka Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: mpu gandring

Sebelum ibunya Sherin menghembuskan nafas terakhir,tubuhnya sangat lemah.dengan susah payah ia pun berkata."pergilah! carilah anakmu,ayahnya bernama...Devan...tapi,kamu harus berjanji tidak boleh menemui laki laki itu dengan wajah aslimu!"dan Sherin pun segera menyetujuinya.
"kenapa harus seperti itu bu?kenapa harus menyembunyikan wajah asliku?bukanya raut wajahku yang cantik yang ibu turunkan pada diriku ini yang selalu ibu banggakan?"
Namun sejak kejadian itu,ibunya Sherin menggunakan teknik kecantikannya menyembunyikan wajah asli Sherin...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mpu gandring, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendapatkan pekerjaaan

Sherin menghampiri resepsionis untuk mendaftarkan namanya.

Lalu petugas di sana membawanya ke ruang belakang.

"Make-up artist baru ya? ayo cepat ke sini!" sapa laki laki yang seragamnya tercantum kata manager itu.setelah mendengar laporan petugas resepsionis itu, lalu dia juga menyoroti Sherin dari atas sampai bawah, di mata nya terlihat ada sedikit sangsi.

"kamu rias dia, maunya di rias supaya terlihat soft dan fresh!" pesan manager itu sambil menunjuk wanita di depannya yang berpakaian seksi itu.Setelah berpesan, dia pun memanggil orang di belakang untuk memberikan Sherin kotak peralatan make-up.

Untuk pertama kalinya Sherin membantu orang lain make-up, Sherin agak sedikit gugup,tapi untung saja dulu di bawah tekanan dari ibunya, dia sudah berjerih payah yang tidak sedikit di bidang make-up ini.

Dengan gerakan yang cepat dan terlatih itu, model yang memang sudah cantik dan memukau itu,setelah di rias oleh dirinya pun langsung berubah penampilan.

Manager yang tadinya sedang iseng berbincang-bincang dengan orang di sampingnya, melihat model itu membalikkan badan,saat berhadapan dengan dirinya,seakan tersentak berdiri, berjalan memutari model itu 2 keliling.Sorotan matanya ada sedikit rasa takjub kemudia mengacungkan jempol kepada Sherin, bersamaan dengan itu Sherin pun merasa lega, karena ini juga kepercayaan dirinya pun bertambah.

Mungkin,bukannya dia tidak ada keahlian apapun.

Setelahnya petugas di sampingnya berkata bahwa make-up artist sebelumnya itu,karena dua hari kemarin putus dengan pacarnya, memotong urat nadinya,maka tidak bisa merias orang lagi.

Lalu waktu perlombaan kali ini pun mepet, sangat sulit untuk menemukan make-up artist yang bagus, makanya perusahaan baru mencoba-coba untuk mengumumkan hal ini di website.

Kemudian, Sherin terus menerus meriasi beberapa model berdasarkan permintaan dari manager itu, setiap model di rias dengan gaya penampilan yang berbeda, manager pun sangat puas dengan hasilnya.

Hari itu juga setelah perlombaan selesai, manager itu pun langsung menandatangani kontrak kerja dengan Sherin.

Dan terus berusaha mencari tahu tekhnik rias Sherin ini berguru dari mana?

Mengingat ibunya yang sudah tiada itu, Sherin menggeleng-gelengkan kepalanya,hanya menjawab belajar sendiri, dan tidak mau berkata banyak lagi.

Dari kantor pulang ke rumah sudah pukul 8 malam, dan saat dia dia turun dari bus, tidak menyangka terlihat Simon di halte bus itu, mengerutkan dahi dan berkata "Simon sudah larut malam seperti ini kenapa kamu masih ke sini?"

Terlihat tidak jauh dari sana ada mobil yang dia kenali, Sherin menunjuk-nunjuk kepala Simon dan berkata "pak Hasan sudah tua, kamu jangan terus merepotkan dia! lagian ini sudah malam,kamu keluar malam seperti ini tidak aman,ayo cepat pulang!" walaupun di bibirnya dia mengomel kepada Simon, tapi saat melihat anak itu hatinya pun leleh seakan semuanya mencair.

Simon tidak menjelaskan apapun, hanya segera menghambur ke dalam pelukan Sherin "mama, aku rindu kamu, dan aku juga khawatir akan dirimu, makanya aku datang ke sini untuk melihatmu." setelah berkata,Simon tidak henti-hentinya mengelus-elus di badan Sherin.

Manjanya membuat hati Sherin menjadi lembut lalu membentangkan tangannya dan memeluk anak itu.

"oh ya,mama sudah dapat pekerjaan, sabtu ini mama temani kamu,mau tidak?" tanya Sherin.

" benar kah? kamu bodoh begitu,apa yang bisa kamu kerjakan?" jawab Simon sambil melonggarkan kepalanya keluar dari pelukan Sherin, walaupun wajahnya terlihat meremehkan, tapi di pandangan matanya terdapat senyuman.

"Simon,kalau kamu bilang aku bodoh lagi, sabtu ini aku tidak jadi temani kamu lagi deh," ujar Sherin, terus menerus di remehkan anak sendiri bahwa dia bodoh,juga membuat Sherin sangat tidak tahu harus berkata apa lagi?

Sambil mengucapkan itu, Sherin menggandeng Simon berjalan ke arah tempat mobil berhenti.

Yang di luar dugaan adalah yang duduk di tempat pengemudi itu, ternyata Devan.

Teringat kejadian lalu.Setelah wajahnya memerah, Sherin pun melototi laki laki itu sejenak,hari itu dia sudah melihat wajah laki laki ini yang tebal itu.

Kaca mobil terbuka,Devan melihat Simon dan menunjuk-nunjuk kursi belakang, yang di maksudnya menyuruh Simon untuk naik ke mobil.

Dan saat melihat Sherin, raut wajahnya tak berekspresi.

Sherin awalnya ingin menyapa laki laki itu, tapi kata-kata itu seperti tertelan masuk kembali saat sampai di ujung mulutnya, Benar-benar deh laki laki ini.....

"papa,mama sudah mendapatkan pekerjaan,sudah ku bilang kan mama pasti tidak bisa di bandingkan dengan wanita-wanita yang hanya terlihat cantik di luarnya saja."ujar Simon sambil naik ke dalam mobil. wajahnya di penuhi dengan kebanggaan saat mengatakan itu kepada Devan.

Sherin mendelik kan bola matanya ke atas,sedikit tidak senang

anaknya berani berbohong, sebenernya mirip siapa ya?

Jelas-jelas,beberpa menit yang lalu, masih meremehkan Sherin bahwa dia orang bodoh, dia bego....

Tapi di hati Sherin tetap saja terasa penuh kehangatan, memang ada orang semacam ini, terhadap orang yang di sukainya... sendiri boleh mengomelinya,sendiri boleh merendahkan nya, tapi tidak mengizinkan orang lain untuk berbuat tidak baik sedikit pun kepadanya.

Mesin mobil menyala, Sherin pun mundur beberapa langkah, dia melambai- lambaikan tangannya ke Simon.

"mama,bisa tidak temani aku makan sesuatu? aku lapar, setelah kamu pergi, aku tidak begitu nafsu makan." ucap Simon. yang di lanjutkan dengan Devan menoleh dan melihat nya sebentar, mengangkat alisnya,padahal sebelum pergi anak kecil mana sih yang bisa menghabiskan setengah loyang kue?

Tapi Devan hanya melihat ke depan saja,tidak berkata apapun.

Sherin secara reflek melihat Devan yang duduk di bagian depan itu, melihatnya tidak merespon.

"Simon, kamu makan saja dengan papa mu ya? mama besok masih harus kerja!" jawab Sherin.

Simon hanya menjawab dengan kata *oh*, dan mengangkat kepalanya melihat wanita itu sejenak,kemudian menundukkan kepalanya kembali, wajahnya yang kasihan itu walau hanya melihatnya sebentar saja,membuat mata Sherin memerah.

Menghirup nafas dalam-dalam,membuka pintu mobil, dan masuk ke tempat duduk di belakang mobil itu.

"mama,kamu ini mau menemani aku pergi ya?" Simon merasa senang sekali sampai-sampai tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.Jari jemari Sherin yang langsing itu mengelus-elus rambut Simon yang lembut itu, menariknya ke dalam pelukan sambil berkata " besok-besok jangan seperti ini lagi ya,tahu tidak?

Simon mengelus-elus dalam pelukannya dan berkata "mama,aku besok-besok akan baik-baik menuruti perkataan mu, masalah kamu tidur seranjang dengan papa kemarin itu, itu salahku. kamu jangan marah lagi terhadapku ya?"

Hehh!!!

Seketika wajah Sherin pun memerah, dia sempat curiga apa anak ini sengaja?bukannya sudah meminta maaf berkali-kali? kenapa,mau di saat seperti ini, apalagi di hadapan Devan mengungkit hal ini lagi.

Saat itu, suasana di dalam mobil yang memang sudah penat itu pun bertanbah lagi dengan rasa malu.

Sherin menggigit bibirnya, seketika tidak tahu harus menjawab apa terhadap Simon.

"setelah menemani Simon makan, kita akan mengantarkan Sherin pulang lagi." ujar Devan yang tidak bersuara dari tadi, Tiba-tiba membuka suara.

Sherin mendengar Devan menyapanya seperti itu,hatinya pun merasa aneh, tapi untungnya tidak terlalu malu lagi, lalu menghela kan nafas.

Akhirnya mobil berhenti di depan sebuah restoran masakan hongkong.

"papa,kamu kok bisa tahu aku ingin makan di sini?" ucap Simon yang senang bukan kepalang dan begitu turun dari mobil Simon pun menarik tangan Devan.

Devan melirik nya sejenak dan berkata "Hati-hati,nanti kamu kekenyangan!"

Simon menjulur-julurkan lidahnya ke Devan,berbelok menggandeng tangan Sherin, mengangkat kepala nya untuk melihat ke atas untuk mengenalkan beberapa makanan lezat restorant ini kepada Sherin.

Sepertinya Devan sudah menjadi pelanggan di sini, melihatnya yang baru saja melangkah masuk langsung di sambut oleh orang yang berpenampilan seperti penanggung jawab restoran ini,menganggukan kepalanya dan membungkukkan setengah badannya lalu berkata "Devan,hari ini kok bisa, ada waktu mampir?"

Orang itu sambil menyapa,sambil mengiringi kita, kita bertiga langsung naik ke lantai 2. Sherin melihat meja di restoran yang penuh itu,dia juga tidak merasa aneh kenapa orang seperti Devan ini tidak perlu memesan terlebih dahulu juga bisa mendapat tempat, karena dunia laki-laki ini dan dirinya bukan satu golongan.

"mama,kamu coba ini,lalu ini ya?" ujar Simon.setelah makanan di hidangkan, Simon terus menerus mengambil makanan ini dan itu untuk Sherin.

Malahan dia sendiri tidak terlalu makan.

"Simon,kenapa kamu tidak makan? bukannya kamu bilang kalau kamu lapar? tanya Sherin setelah memasukkan kue matcha ke mulutnya.

Simon tidak menjawabnya tapi hanya mengambil tissue, berdiri dan memanjangkan tangannya untuk membantu Sherin mengusap bubuk matcha hijau yang melekat di ujung bibir Sherin.

"mama,sebenarnya aku tadi mendengar bunyi perutmu, makanya aku membohongimu untuk ke sini." jawab Simon,lalu mata kecil anak itu menatap Sherin dan menambahkan "saat aku memelukmu, aku mendengar bunyi di dalam perutmu."

Seketika itu hati Sherin tersentuh, air matanya pun langsung berlinang.

Meletakkan sumpitnya,lalu memeluk Simon ke dalam pelukannya. "Simon,.....terima kasih, kamu sungguh baik terhadap mama." yang kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat ke atas, tapi tetap saja air matanya tak bisa tertahankan dan berlinang dengan sendirinya.

"mama,aku sangat baik seperti ini, harusnya mama pasti tidak akan tidak mau aku, betul tidak? tanya anak itu.

Sherin menganggukan kepalanya.

" di kemudian hari, kamu dan salah satu om bisa punya anak, dan kamu masih tetap akan menyayangiku, benar tidak?" tanyanya lagi.

Kepiluan hati Sherin tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata lagi, dan suara tangisannya pun tidak tertahankan lagi.

"Simon...." ucap Sherin yang hanya menyebut nama anak itu, tapi kerongkongan nya terasa kaku hingga tidak bisa meneruskan perkataannya.

"mama,mereka bilang ibuku tidak menginginkan diriku, aku tidak mempunyai ibu,aku ingin mama menjadi ibuku, tapi papa tidak suka mama, mama juga tidak suka papa, aku tidak tahu bagai mana caranya supaya mama jangan sampai tidak mau diriku..." ujarnya,berbicara sampai di sini Simon pun ikut menangis.

Devan menyesap tehnya,mendelikkan matanya melihat mereka berdua satu besar dan satu kecil itu yang sedang menangis.

Dahinya mengerut dalam menjadi satu,sepertinya dia selama ini tidak terlalu menganggap perasaan Simon terhadap wanita itu.

"Simon nurut ya, di kemudian hari nona Gabriel akan menjadi ibumu, dia bisa menyayangimu sama seperti mama mengasihimu,," jawab Sherin sambil mendorong Simon keluar dari pelukannya,kemudian mengambil tissue dan mengusap air mata Simon yang membasahi wajahnya.

Tapi Simon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tak menjawab apapun.

Sherin pun memeluknya kembali,memejamkan mata tidak berbicara

"sudah selesai makannya belum? kalau sudah,ayo kita pulang!" ujar Devan yang tiba-tiba menjadi gelisah dan tidak tenang karena melihat air mata wanita itu.

1
Diana Silaen
berbahagialah Clover 👍
Diana Silaen
top makotop🌟🌟🌟🌟🌟
Diana Silaen
Depan Cemen tidak berani mengambil keputusan
Diana Silaen
obat insomnia Depan adalah Sherina
Diana Silaen
bingung bacanya tp terus nyimak 😁
Diana Silaen
ternyata ayah Sherina ayah Gabriel juga
Ratnasihite
suka 🥰
Diana Silaen
👍
Ratnasihite
kpn ya simon ketemu ibunya
Ratnasihite
udah ada rasa ga ngaku
Ratnasihite
Luar biasa
Ratnasihite
ada rahasia nih🤭
Naufal Tan Arsenio
Amy ini paling keren menurutku
Naufal Tan Arsenio
akhirnya penantian Amy ada peningkatan hasil
Naufal Tan Arsenio
anak kedua lagi
Naufal Tan Arsenio
gimna kalo bapaknya tau kalo Sherin ini anaknya, sudah jahat banget dia
Naufal Tan Arsenio
gery ini saudara sama Sherin kayaknya, bapaknya sama ibunya yg beda
Keisha Hery
suka alur ceritanya
mamahnya El
itu sherin selama dirawat apa gk cuci muka dll kapan wajah asli.a terbongkar sii
mamahnya El
cerita.a gk bisa ditebak susah dicerna muter kaya kitiran tpi penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!