NovelToon NovelToon
Cinta Seindah Senja Di Pesantren

Cinta Seindah Senja Di Pesantren

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Teen School/College / Tamat
Popularitas:8.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: rifda mawardani

Aisyatus sauqillah gadis cantik dan manis berkulit putih memiliki satu lesung pipi dia seorang santri yang terjebak cinta segitiga antara cinta masa lalunya atau menerima pinangan dari putera Yai tempatnya menyantri...
Siapakah yang akan dia pilih Muhammad Rifki ubaydillah cinta masa lalu yang sempat menghilang dan kembali saat Muhammad Ilzham mubarok putera yai sedang berusaha mendapatkannya dengan meminangnya langsung ke orang tuanya ..?
Akankah Uqi memilih Rifki yang masih membayanginya atau membuka hati dan memilih Ilzham..?
Ikuti terus ceritanya di karyaku Cinta seindah senja di pesantren .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rifda mawardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Mas Zham

Aku masih tertegun melihat siapa yang ada di layar ponselku seorang laki laki yang telah lama menoreh luka di hatiku dia juga laki laki yang aku rindukan sebesar apapun aku berusaha melupakannya bukannya rasa itu menghilang tapi malah semakin besar tumbuh.

"Uqi ... are you okey ?" Rifki melambai lambaikan tangan melihatku terdiam menatapnya

"Eh~ya aku baik, bagaimana kabarmu .?" Pertanyaan pertama yang terlontar dari mulutku.

"Aku baik Sya" Sya adalah nama panggilan kesayangan yang dia beri untukku.

"Sya aku merindukanmu" ucapnya tersenyum manis di sebrang.

Hening aku hanya diam tak menanggapinya

aku memang masih menyayanginya tapi di sudut hatiku yang lain masih ada luka dan ragu juga tanya yang masih belum ku temukan jawabannya .

"Sya kenapa diam ?" tanyanya mengernyitkan dahi melihatku kembali terdiam.

"Kemana saja kamu selama ini ?" Bukannya menjawab aku langsung bertanya tentang menghilangnya dia selama ini.

"Aku akan jelaskan setelah aku kembali nanti !"

"Kenapa tidak sekarang saja .? Kenapa harus nanti ?" Dua pertanyaan yang sebenarnya memiliki arti yang sama ku lontarkan

"Aku akan menjelaskan segalanya beserta buktinya Sya ... Percayalah aku masih sangat menyayangimu tidak ada yang berubah Sya, setiap hari aku menunggu saat ini. Dimana aku bisa menghubungimu." Dia berusaha meyakinkanku tapi entah mengapa aku merasa bahwa ada sesuatu yang besar telah dia sembunyikan dariku.

"Maaf sebelum kau menjelaskan segalanya serta memberi bukti padaku, selama itu pula aku meragukanmu" Aku mulai berani mengatakan apa yang aku rasakan ku tampakkan rasa kecewaku selama ini

"Percayalah Sya perasaanku masih sama seperti dulu !" Dia masih berusaha meyakinkanku menunjukkan mimik wajah memelas andalannya kalau dulu aku akan langsung luluh melihatnya tapi kalau sekarang entahlah aku masih bingung.

"Sudahlah Rifki jangan menghubungiku lagi sampai kau kembali !" titahku

"Tapi Sya ~"

"Sekarang aku sudah menjadi santri dan besok aku akan kembali ke pesantren jangan kau hubungi aku sampai kau kembali karena saat kau kembali mungkin itu waktunya aku libur dan pulang dari pesantren" jelasku

"Kamu nyantri sekarang ?" Dia bertanya dengan mata berbinar menunjukkan kebahagiaan

"Rifki aku lelah ingin istirahat" ucapku

"Baiklah istirahatlah yang cukup, jaga diri baik baik sayang you are my everithing."

Bukannya menjawab ucapannya langsung saja kumatikan video call yang sedang berlangsung, aku melempar ponselku ke samping tempatku duduk kemudian merebahkan badanku menatap langit langit kamar menghirup udara dengan rakus dan mengeluarkannya kasar menandakan betapa melelahkannya menahan setiap gejolak yang kurasakan hingga tanpa terasa aku tertidur karenanya.

Saat berada di rumah waktu terasa singkat Usai aku tertidur tadi aku menjalankan sholat dzuhur dan bersantai menonton TV duduk bermalas malasan dengan setumpuk makanan di depan TV hingga sore menjelang, mungkin karena terlalu lama aku bersantai badanku terasa sakit kurang beraktifitas akhirnya aku melangkah ke dapur setelah mendengar suara berisik di sana .

"Ibu sedang masak apa ? Kenapa Uqi gak di panggil untuk membantu ?" Ku lihat Ibu sedang asyik memasak di dapur.

"Kamu istirahat saja Nak, nonton TV saja sepuasnya Ibu tau di pesantren kamu gak bakal bisa nonton TV"

"Ibu ... ahh so sweet" Ku peluk Ibu dari belakang beliau hanya tersenyum menanggapinya.

"Ibu aku ingin membantu ibu, dari tadi nonton TV terus bosen Bu ..." Aku masih memaksa ingin membantunya kuraih sayur yang di pegangnya .

kami memasak bersama mengobrol dan sedikit bercanda sampai suara ketukan pintu menghentikan kegiatan kami.

Tok ... tok ... tok ....

"Ibu biar Uqi yang membuka mungkin Ayah sudah pulang" ucapku

"Yasudah sana buka kasihan jika Ayahmu terlalu lama berdiri di pintu" Ayahku memang masuk shift pagi dan biasanya akan pulang jam segini.

"Siap bu bos" teriakku melenggang pergi menuju ruang tamu.

Dengan sedikit berlari aku membuka pintu betapa terkerjutnya saat aku melihat siapa yang datang, langsung saja aku tutup kembali pintunya berlari ke kamar sebelum sampai di kamar aku berbicara sedikit berteriak.

"Ibu ada tamu, ternyata bukan Ayah yang datang Ibu saja yang membukanya !"

"Siapa yang datang Uqi ?" tanya Ibu yang sudah ada di depan pintu kamar, letak kamarku memang berada di depan dekat ruang tamu jadi kalau dari dapur mau ke ruang tamu harus melewati kamarku dulu.

"Ibu lihat saja sendiri Uqi malu soalnya baju Uqi terlalu terbuka" ucapku

Memang saat membuka pintu aku memakai kaos oblong serta hotpanst baju kegemaranku saat di rumah aku fikir yang datang tadi Ayahku maka tanpa berfikir panjang dan mengganti baju aku langsung membuka pintu biasanya jika orang lain yang datang aku akan mengambil abaya hitam dengan ukuran sedikit besar dan langsung memakainya tanpa harus melepas kaos juga hotpants yang aku pakai.

Di ruang tamu ....

"Assalamualaikum ..." ucap seorang laki laki berwajah tampan dan tegas dengan buket buah dan satu paper bag coklat di tangannya.

"Oh ternyata tamunya kamu Nak." Ibu tersenyum melihat tamu yang datang

"Ayo silahkan masuk, duduklah dulu !" ajak Ibu

"Iya Bu" jawab laki laki itu berjalan mengekori Ibu sebelum duduk dia memberikan buket buah pada Ibu Uqi dan menaruh paper bag coklat di meja.

"Ini untuk Ibu" ucapnya seraya memberikan buket buah yang dia pegang

"Ya Allah Nak kenapa mesti repot repot bawa buah segala ?" Ibu berbasa basi

"Gak papa Bu pengen bawa aja buat Ibu" jawabnya menunjukkan senyum sumringah.

"Sebentar aku panggilkan Uqi dulu ya !" Ibu melenggang pergi

Secara bersamaan Arif keluar dari kamar menemui tamu yang datang.

"Wihhh cepet bener datengnya ?" sapa Arif

"Iyalah Kak kalau gak cepet keburu di ambil orang" jawab sang tamu yang di balas tawa oleh Arif.

Di kamar Uqi ....

"Astaghfirullah kenapa dia bisa ada disini sih ? ngapain dia di sini ? sejak kapan dia tau rumahku ?" Begitu banyak pertanyaan yang terlontar lirih dari mulutku sembari mondar mandir di dalam kamar aku yang masih bingung campur malu karena aku memakai baju tak pantas dan terlihat oleh orang lain yang bukan muhrimku apalagi yang melihat dia sungguh aku malu.

ku intip dia dari balik jendela kaca kecil di kamar, kamarku terletak dekat dengan ruang tamu hanya tersekat tembok dulu aku memang meminta jendela kaca kecil tapi tak bisa di buka untuk di letakkan di tembok pembatas kamar dan ruang tamu alasannya hanya karena dulu aku senang mengintip Kak Arif dan teman temannya berkumpul di ruang tamu kebetulan teman teman Kak Arif rata rata tampan dan alasan ini hanya aku yang tau.

"Uqi keluarlah temui tamu di depan !"

"Iya Ibu" jawabku dari dalam kamar

"Sebelum itu buatkan minum dulu di dapur !"

"Iya Ibu"

Setelah mengganti pakaian aku berjalan keluar kamar menemui Ibu dan membuat minuman di dapur, ku buatkan kopi hitam dengan satu sendok gula seperti biasa yang dia minta aku juga membuatkan cappucino untuk kakakku karena minuman itu adalah minuman favoritnya.

"Kak ... ini minumnya" Ku letakkan minuman itu di meja

"Khemmmm ..." Kak Arif berdehem membuyarkan lamunan sang tamu yang asyik memandangku lekat.

'Kenapa dia kesini ? Ada apa ini sebenarnya ? Kenapa dia terlihat akrab dengan Kakakku ?' batinku.

1
Meysha Talitha Putri
Luar biasa
Senja Jingga
berbeda dari yg sblm nya
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Erna Widya
makin mesra aja mas zamnya ma mbk uqi🥰🥰 jiwa jombloku meronta2 kayak kata mas arif🤣🤣
Ning Rahman Wiratama
Kecewa
death_rose 🌹
Lumayan
death_rose 🌹
Luar biasa
zhana qizief
maaf kak koreksi dikit , kata muhrim itu kan istilah untuk orang yang memakai kain ihram,nah kan untuk hal ini kata yang benar itu mahram yang artinya haram dinikahi👌
bung@ter@t@i
cerita ny bagus ...tpi sayang masih sedikit yg bacanya
bung@ter@t@i
ya Allah indah bngt sih kisah mereka
bung@ter@t@i
wkwkwkwk jadi inget masa lalu ngebayangin posisi in pas ngaji kitabnya yg keinget bantal di didudukin 🤣🤣🤣ya ampun saking polosnya aku 🙈🙈🙈🙈
bung@ter@t@i
ya Allah aku pernh ngalamin di posisi uqi nikah muda tpi Mash pengen ni'mat in dulu masa remaja tanpa ad anak , tpi setlh bbrp bln kodrat sebagai istri Hadir tanpa anak rmhtngga sepi
bung@ter@t@i
klo inget kebar -bar an Zahra sy yakin Zahra bisa hempaskan klo ad pelakor hihihi 😁
bung@ter@t@i
aish yg namanya mantan gak di novel gak di dunia nyata pasti bawa pengaruh buruk ya 😂🤭
bung@ter@t@i
hemm zham kan putra kiyai knp sekertaris ny BKN laki laki sih
bung@ter@t@i
hihihi aku jadi inget klo mau plg semuanya di pamitin tpi klo DTG halawah ny yg di tuju 🤣🤣🤣
bung@ter@t@i
pasti Poto uqi yg lgi tidur hihi
bung@ter@t@i
betul trio i aku jg berasa bahagia klo plg baru keluar gerbang bahkan jln kaki 4 jam ttp di tempuh walaupun malam asal bisa plg ke rmh hihihi 😁🤭
bung@ter@t@i
eh itu kak Arif blom nikah y ,apa jodoh ny Imah hihihi
bung@ter@t@i
in uqi tuh cantik bngt kali y smpe bnyk yg suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!