NovelToon NovelToon
I Love You My Sugar Daddy

I Love You My Sugar Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Seroja 86

Ia berjuang sendirian demi menebus kesalahan di masa lalu, hingga takdir mengantarkannya bertemu dengan lelaki yang mengangkatnya dari dunia malam.
Hingga ia disadarkan oleh realita bahwa laki laki yang ia cintai adalah suami dari sahabatnya sendiri.
Saat ia tahu kebenaran ia dilematis antara melepaskan atau justru bertahan atas nama cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seroja 86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Dus-dus besar dari Rena baru saja diturunkan dari mobil pickup ketika Alma menyambutnya. Setelah pekerja mengangkut semuanya ke lantai bawah, Alma mengunci pintu ruko dari dalam.

Saat-saat seperti ini ia ingin menikmatinya sendirian.

Ia membuka gunting, memotong segel pertama.

Begitu kardus dibuka, aroma kain baru langsung menguar campuran satin, organza, dan linen. Alma menahan napas, bukan karena bau itu… tetapi karena kagum.

Satu per satu gaun ia keluarkan. Ia sentuh bahannya, ia tarik halus jahitannya, ia periksa detail payet, lining, finishing kancing. Matanya tajam, tapi dari sudut bibirnya, senyum tak pernah padam.

“Bagus… ini bagus banget,” gumamnya saat memeriksa set midi dengan detail lipit di pinggang.

Ia masih membuka dus-dua ketika lupa minum, lupa waktu koleksi yang sudah lolos quality control ia gantung di hanger chrome, sebagian ia pasang pada manekin di area display. Tubuhnya lelah tapi hatinya bahagia.

Sampai semua dus kosong, lantai penuh plastik pelindung dan potongan tag price, Alma baru sadar langit di balik kaca sudah pekat.

Sudah lewat jam sepuluh malam.

Ia membersihkan seadanya lalu pulang dengan perasaan yang sulit untuk di jelaskan.

Lift apartemen berbunyi saat pintu terbuka. Alma masuk sambil memeluk map sketsa dan tas kecilnya. Beberapa detik kemudian, seorang pria yang amat ia kenal yang ia juluki sebagai trouble maker.

Tatapan matanya sama seperti kemarin, merendahkan dan seolah menelanjangi Alma

Untung kali ini ada pasangan paruh baya lain di dalam lift, jadi ia tidak berani berbicara aneh.

Tapi caranya memandang belum berubah senyum sinis, tatapan merendahkan, seolah berkata "Aku tahu siapa kamu”.

Hati Alma menegang, tapi ia tetap diam. Fokus pada angka digital lantai yang terasa berjalan lambat.

Lift berhenti lantai 7 pasangan paruh baya keluar. Pintu tertutup lagi, menyisakan hanya mereka berdua.

Pria itu tersenyum tipis, tangannya dimasukkan ke saku celana.

“Nggak capek, pulang larut begini tiap hari?.” nada suaranya seperti bertanya tapi Alma tahu makna di balik pertanyaan itu.

Alma menghela napas pelan, bukan gugup… tapi jengkel.

“Anda ini senang ya mengganggu orang lain?.” sahutnya datar tanpa menoleh.

Pria itu tampak kaget , ia kembali tersenyum sinis dan menyentuh hidungnya.

"Jadi Mbak merasa terganggu?."

"Jelas!."Sungut Alma tidak lama lift berhenti di lantai tempat ia tinggal

Alma melangkah keluar tanpa menunggu pintu sepenuhnya terbuka.

Dengan langkah lebar ia bergegas menuju unitnya begitu pintu unit tertutup, ia bersandar sebentar di baliknya. Mengatur napas. Ia sadar dunia tidak selalu ramah pada perempuan yang terlihat sendirian.

Tapi ia bukan Alma yang lama.Ia tidak akan mundur hanya karena pandangan rendah orang asing.

Ia menghela napas panjang, kemudian berbisik dalam hati.

"Aku tidak boleh tumbang, aku harus tetap kuat."

Ia melangkah masuk kedalam kamar, merebahkan tubuhnya yang lelah setelah berjuang membangun mimpinya.

Alma terbangun saat samar samar telinganya mendengar lantunan ayat suci dari masjid dekat apartemen.

Ia bangun, duduk di tepi ranjang sambil menarik napas panjang. Meski tadi malam tidur sangat larut, tubuhnya terasa segar.

Senyum mengembang di bibirnya , mengingat hari yang ia tunggu akhirnya datang hari ini adalah hari besar dalam hidupnya.

Sesaat ia menghayal seandainya Harsya di sampingnya saat ia memotong pita, mendampingi, menyaksikan hasil perjuangannya. Tapi ia segera mengusap wajahnya, menepis harapan naif itu.

Ia menarik napas panjang lalu bangkit menuju kamar mandi, menikmati setiap percikan dari shower .

Lima belas menit kemudian ia telah duduk di deoan meja rias, memoles wajahnya dengan sapuan make tipis, senyumnya kembali terbit di wajahnya, di cermin ia tidak lagi menemukan wajah Alma si Lc tapi yang ada Alam si pekerja keras.

Di luar kamar Suasana sedikit sibuk Mbak Sri dan putrinya sedang bersiap.

“Mbak sudah siap? Kita berangkat ya,”

panggil Alma sambil melongok ke kamar putrinya.

“Iya Bu… tinggal buat susu Asha.”sahut Mbak Sri sambil tergesa menggendong putrinya yang tampil menggemaskan dengan bandana dan baju serasi.

Tak butuh waktu lama, mereka bertiga sudah dalam perjalanan ke butik. Dua karyawan sudah menunggu di sana.

Ruko itu kini benar-benar berubah menjadi butik dengan desain elegan. Di depan pintu terpajang sebuah bilboard.

ASHA ATELIER

“Waaah… mewah banget Bu,”ujar Mbak Sri terpukau, matanya menyapu setiap sudut butik.

Alma tersenyum dan menepuk pundaknya pelan.

“Berkat doa Mbak… dan Asha.”

Tepat pukul sepuluh, para undangan mulai berdatangan. Alma tampak cantik dengan dress hijau, rambut digerai dengan curly halus di ujung. Saat pita dipotong, tepuk tangan terdengar meriah.

Ucapan selamat berdatangan, karangan bunga memenuhi ruangan.

Hari itu Alma bersinar hasil kerja kerasnya akhirnya berdiri nyata.

“Selamat ya sayang. Maaf mas nggak bisa hadir.”

Alma tersenyum tipis hatinya terasa pedih.

“Terima kasih Mas, nggak apa-apa gimana di sana, sehat? kapan pulang?.”Balas Alma.

Balasannya tak lama muncul.

“Mas sehat sayang dua hari lagi Mas pulang… tunggu Mas ya.”

Alma menatap layar ponsel lama sekali, sebelum akhirnya hanya membalas dengan emoji hati ada rasa bahagia… tapi juga rasa bersalah yang makin sulit ia abaikan

Dua hari setelah soft opening, butik Asha Atelier jauh di luar dugaan. Banyak yang tertarik dengan koleksi Alma, sampai ia harus bekerja ekstra. Pulang larut sudah jadi rutinitas baru.

Dan seperti biasa — sesuatu yang baik dalam hidup seseorang selalu memancing orang berhati kotor untuk membuat orang lain sedih.

Malam itu, Alma baru saja keluar dari lift. Matanya sayu,sekujur tubuhnya terasa remuk dan isi kepalanya ingin rebahan secepat mungkin. Tapi saat ia berjalan menuju pintu unitnya, suara itu muncul lagi suara yang sudah ia hafal dan ia benci.

Tetangga usil itu kebetulan keluar hendak membuang sampah. Senyumnya licik, dagunya terangkat, tatapannya meremehkan.

“Baru pulang… atau mau berangkat lagi?Mau saya antar? Saya siap 24 jam kalau diperlukan.”

Nada yang seolah-olah basa-basi itu jelas punya maksud lain.

Ia merasakan rasa mual yang menyeruak dari uku hatinya, napasnya memburu tangannya gemetar bukan karena takut, tapi karena kesabarannya sudah melampui batas.

Ia batal membuka pintu ia putar tubuh, menghampiri tetangga itu, matanya menatap tajam.

“Sampean maunya apa? saya sudah diam dari kemarin kemarin tapi sampean makin kurang ajar!.”Bentak Alma sambil menudingkan telunjuk kearah wajah tetangga usil itu.

Suaranya meninggi, tegas.

“Emang salah saya apa?!” Jawabnya sambil menyeringai.

Tetangga itu terkejut sama sekali tidak menyangka Alma akan melawan. Ia tertawa kaku,

“Santai mbak… kan saya cuma nyapa. Masa gitu aja salah?”

Tapi tatapannya tidak menyesal masih sama, meremehkan.

"Tentu saja salah! raimu itu loh nganyeli!." Lanjut Alma masih bernada emosi.

Keributan itu menarik perhatian beberapa penghuni apartemen membuka pintu, keluar ke koridor untuk melihat. Percakapan kecil mulai terdengar, bisik-bisik yang menusuk telinga.

Salah satu penghuni menghubungi sekuriti.

Langkah sepatu sekuriti terdengar mendekat, tapi ekspresi Alma tetap sama tidak lagi getar, tidak lagi gentar. Ada bara marah bercampur luka di matanya.

Malam itu bukan sekadar pertengkaran.

Itu adalah batas kesabaran yang dilangkahi orang.

Nb :Halo halo.. terimakasih yaa teman teman semua tas kunjungannya... Di tunggu like commentnyaa😍😍😍

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!