NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Melati, mantan atlet bola pingpong, menjadi tersangka pembunuhan sepupunya sendiri yang adalah lawan terakhirnya dalam turnamen piala walikota. Setelah keluar dari tahanan, ia dibantu teman baiknya, Aryo, berusaha menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Namun ternyata Melati bukan hanya menghadapi licik dan bengisnya manusia, namun juga harus berurusan dengan hal-hal gaib diluar nalarnya.

"Dia, arwah penuh dendam itu selalu bersamamu, mengikuti dan menjagamu, mungkin. Tapi jika dendamnya tak segera diselesaikan, dibatas waktu yang ditentukan alam, dendam akan berubah menjadi kekuatan hitam, dia bisa menelanmu, dan mengambil kehidupanmu!" seru nenek itu.

"Di-dia mengikutiku?!" pekik Melati terkejut.

Benarkah Aryo membantu Melati dengan niat yang tulus?
Lalu, siapa pelaku yang telah tega menjejalkan bola pingpong ke dalam tenggorokan sepupunya hingga membuatnya sesak napas dan akhirnya meninggal?

Mari berimajinasi bersama, jika anda penasaran, silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tekanan

Keesokan harinya, Melati telah bersiap di ruang latihan, menunggu para siswa yang saat itu tengah mendapatkan materi di kelas oleh pengajar lain.

Melatih tengah membersihkan meja pingpong, lalu menggesernya ke pinggir untuk mengatur posisinya agar para siswanya merasa tidak bosan dengan posisi yang monoton setiap harinya.

"Hari ini, aku harus menggali lebih banyak!" tekadnya seraya terus teringat tentang ucapan-ucapan arwah Layla serta sang nenek misterius itu. "Aku bahkan tak sempat bertanya siapa nama nenek itu, kemana Aryo pagi-pagi tadi sudah menghilang dari rumah," imbuhnya menggerutu.

Di koridor, kepala sekolah berjalan menuju ruang latihan dengan langkah mantap, senyum ramah menghiasi wajahnya, menyapa beberapa siswa yang ditemuinya.

Saat memasuki ruangan, dia melihat Melati yang tengah membersihkan meja pingpong. "Melati, bisa bicara sebentar?" panggilnya.

Melati berhenti membersihkan dan menghampiri kepala sekolah, "Tentu, Pak Kepala Sekolah. Ada apa?"

"Aku mau memberitahu mu tentang acara sambutan untukmu sebagai pelatih baru di sini," kata kepala sekolah dengan nada antusias. "Kami ingin membuat acara yang spesial untuk menyambutmu, dan sesuai kesepakatan beberapa staf, acara akan diadakan di rumahku."

Melati tampak bingung, "Di rumah...?"

"Ya, di rumahku. Kami akan adakan makan malam kecil-kecilan dan perkenalan dengan para guru dan staf lainnya," jelas kepala sekolah.

Melati merasa sedikit aneh, "Sambutan pelatih baru tapi di rumah, Pak? Apa itu tidak berlebihan, bukankah lebih tepat di sekolah saja?"

"Awalnya kami berpikir begitu, tapi kami ingin membuat sesuatu yang berbeda dan lebih akrab. Selain itu, agar tidak mengganggu kegiatan sekolah, karena terkadang ada beberapa siswa yang masih tinggal untuk latihan hingga larut malam," terangnya penuh maksud tersembunyi.

Melati tampak ragu, tapi tidak mungkin untuk menolak, "Baiklah, Pak. Saya mengerti," sahutnya terpaksa. 'Mungkin dengan begitu, aku bisa mendapatkan petunjuk lain dirumahnya," pikirnya kemudian.

Merasa cukup dengan tujuannya, kepala sekolah meninggalkan Melati sendirian lagi di ruang latihan itu.

"Apa yang dibicarakan Kepala sekolah denganmu? Jangan mencoba mencari perhatiannya, dia tak seperti yang kamu pikirkan," celetuk staf yang tadi sempat berpapasan dengan pak Banu.

"Apa maksudnya?"

Staf itu tersenyum sinis, "Hanya ingin memberimu peringatan saja. Kepala sekolah di sini... unik. Dia punya cara sendiri untuk mendekati orang-orang yang dia anggap spesial."

Melati merasa ada nada yang tidak enak dalam kalimat staf itu, "Spesial? Apa maksud Anda?"

Staf itu hanya mengangkat bahu, "Tidak ada apa-apa, hanya saja... hati-hati saja, lah pokoknya!" serunya tak seakan tak ingin melanjutkan membahas hal itu.

Staf itu segera mengalihkan perhatian Melati dengan menyerahkan daftar siswa padanya. "Nih daftar siswa di kelasmu, periksa dan ah lakukan saja sesukamu!" imbuhnya dengan aksen sedikit aneh.

Staf itu lalu pergi begitu saja, meninggalkan Melati yang bingung, menatap secara bergantian dari map ke punggung orang itu, tanpa diberi kesempatan bertanya.

"Dia siapa, aku baru melihatnya, tapi dia sedikit aneh," gumamnya dengan bibir terangkat sebelah.

Selesai dengan persiapannya di ruang latihan, Melati tiba-tiba merasa haus, ia berjalan menuju ke kantin sekolah untuk sekedar membeli air mineral dingin.

Hal tak terduga pun terjadi, saat langkah kakinya melewati sebuah taman kecil, ia mendapati Mika duduk di sana, sendirian. Melati bergegas mendekatinya.

"Kau sudah lebih baik, Mika?"

Wajah pucat itu menoleh ke arah Melati, menyunggingkan senyuman sinis yang sedikit mengerikan. "Kamu pelatih baru itu, ya?" tanyanya datar.

Melati duduk di bangku tepat di depan Mika, "Iya, perkenalkan aku Sita, apa kamu dari cabang pingpong juga, atau—"

"Pelatih Man!" tukas Mika memotong ucapan Melati dengan cepat. "Dia sangat jahat, tapi aku tak punya bukti!" serunya lagi.

Melati menatap Mika yang masih terlihat lelah, lalu menatap sekeliling, "Dia yang menyakitimu tempo hari, kan?" lirihnya sembari lebih mendekatkan diri pada Mika yang diam tak mengubah posisinya sedikit pun.

"Pelatih Man, dia selalu mencari kesalahan orang lain, membuat hidup kami di sini jadi sulit," ucap Mika lagi masih dengan nada datar, tapi ada getaran emosi di baliknya.

Melati mendengarkan dengan saksama, "Apa yang dia lakukan padamu?"

Mika tertawa kecil, tapi suaranya terdengar pahit, "Dia bilang aku tidak punya bakat, bahwa aku hanya membuang-buang waktu di sini. Tapi aku tahu, dia hanya iri karena aku bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan."

Melati mencoba memahami apa yang dirasakan Mika. "Kamu tahu, Mika, kadang-kadang orang-orang seperti Pelatih Man memiliki masalah pribadi yang membuat mereka berlaku seperti itu. Tapi itu tidak berarti kamu tidak pantas berada di sini."

Mika menatap Melati, ada sedikit harapan dalam matanya, "Kamu... kamu pikir begitu?"tanyanya datar.

Namun tatapan datar itu berangsur berubah menjadi gusar, bola mata gadis yang masih pucat itu bergerak tak wajar. "Tidak! Tolong aku, Kak Sita! Aku tidak mau ditumbalkan!" seru Mika kemudian dengan wajah semakin pucat dan ketakutan.

"Tumbal? Apa maksudmu?" tanya panik Melati.

"Kenapa kamu malah disini, Mika. Harusnya kamu masih istirahat!" Tiba-tiba seseorang yang mengenakan kaos putih layaknya seorang dokter, telah berdiri di dekat mereka. Melati menatapnya dengan terkejut, begitu juga dengan Mika.

Dokter itu kemudian menghampiri Mika dengan cepat, "Kamu harus istirahat, bukan malah kemari," katanya sambil memeriksa kondisi Mika.

Melati berdiri, "Saya minta maaf, Dok. Saya tidak tahu kalau dia tidak boleh kemari," katanya sambil mundur sedikit, seolah berusaha menutupi sesuatu hal.

Dokter jaga itu menoleh ke arah Melati, "Tidak apa-apa, dia tanggungjawab ku!" ucapnya penuh tekanan dengan tatapan yang m mbuat Melati merasa tak nyaman. "Mika, ayo, kita kembali ke UKS dulu, ya?" katanya sambil membantu Mika berdiri.

Mika masih terlihat panik, "Tidak, tidak! Jangan tinggalkan aku sendirian dengan... dengan dia!" serunya sambil menatap Melati dengan mata yang penuh ketakutan.

Melati merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia berusaha menggapai tubuh Mika. Namun dokter itu seakan menyadari niatnya, dengan sigap dokter itu merengkuh tubuh Mika ke dalam pelukannya.

"Dia masih syok dengan apa yang terjadi padanya, aku tidak perlu banyak menjelaskan, bukankah kau yang menemukannya?" Ada getaran emosi aneh dalam ucapan dokter itu, semacam rasa curiga yang tak begitu kentara. "Kamu pelatih baru yang masuk dengan koneksi itu, Kan? jangan lengah, aku akan mengawasi mu!"

Melati terdiam menatap ekspresi aneh yang ditunjukkan dokter itu, 'Apa ini, dia mecurigaiku? ' pikirnya merasa aneh.

"Memang saya yang menemukannya, tapi saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi padanya. Itulah se—"

"Lalu kenapa kamu memanggil Mika ke sini, bahkan saat dia harusnya masih beristirahat di ruang UKS?!" tanya Dokter itu dengan cepat memotong ucapan Melati.

...****************...

Bersambung

1
Kustri
negara konoha, memutar balikkan fakta🤔
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
waduuuuh..... piye iki...???
mika digondol PK man... 🤣🤣🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: air es ato air mata 👀
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
maaf saya tidak mendengar bnyk... cuma tau doang apa yang kalian bahas..🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: ya harus nya gitu 😋
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
dokternya aneh bngt ya. semua orang mencurigakan nggak sih...
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: lhoo kok aq
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
sebenernya kepala sekolah baik atau enggak..?
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
makin penasaran... lanjut pk othor...
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
Aryo sebenarnya baik gak sih .😄
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa sih.. pemuda ini../Scare/
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa tuh cowok ya..? kok aneh. 🤭
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕
lhaaa mika kmn coba

ahh semua masih misteri deh
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: @Ai Emy Ningrum yoo kipasan too bermdam dang
total 6 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
wo'o.. kalian ketahuan... wkwkwkwkwkwk...
ayo melati.. akting yg bagus y..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
suntik bius kali y.. biar mika nggak ngoceh kesan kemari.. kasihan sekali kau mik... mau jadi tumbal..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
lah.. alah... niat menolong malah dituduh-tuduh... males banget mel....
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
Laila kok gitu sih...🤣🤣
Ai Emy Ningrum: Laila knp siih gituh mulu 🙄😙
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
kok nggak tau sih Laila....
Ai Emy Ningrum: Laila tau nggak kok sih 😳
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
maksudnya nenek si Laila kan.. dendam laila
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini kok makin kesana...🚶🚶🚶
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳: wkwkwkwkwkwk...😙 laper .
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini makin kesono
Ai Emy Ningrum: gak usah gmn 🙄🤔🤔
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!