MENDADAK CERAI

Nania langsung memberi kode kepada Sean, agar membawa Grace pergi. Sean langsung saja menggandeng tangan Grace. Melihat itu, rahang Sean mengeras. Istrinya dibawa pergi tepat di depan wajahnya.

Pada saat ini di mata Ethan, Grace dan Sean terlihat sepeti ingin kawin lari. Ethan ingin mengejarnya. Tapi teman-teman Sean langsung menghadang. "Dilarang mengganggu pengantin wanita!"

Mendengar perkataan itu, Ethan langsung saja menghajar salah satu dari mereka. "Pengantin siapa katamu?"

"Sejak kapan dia bercerai dariku?" Kata Ethan berapi-api.

Mendengar Ethan adalah suami Grace, maka mereka tidak lagi menghalangi. Ethan langsung berlari mengejar Grace. Tapi, Sean sudah lebih dulu membawa Grace pergi dari resort itu.

Ethan hanya bisa memandang sambil tersengal. Dia mengambil ponsel dari dalam saku jasnya. "Temukan istriku!" katanya kepada sekrtaris Kim.

Sean terus melajukan mobilnya, membawa Grace pergi. "Jadi mau aku antar ke mana?"

"Menepi saja, aku ingin menghirup udara segar!" kata Grace.

"Eum... udara segar ya. Sepertinya aku tahu tempat yang tepat!"

Sean semakin cepat melajukan mobilnya menuju ke arah pantai sambil membuka atap mobilnya. Dia membawa Grace ke pantai. "Nah, kalau mau berteriak silakan saja!" Kata Sean sembari mengulurkan tangannya.

Grace menyambutnya, lalu mereka berdua berlari kecil ke tepi pantai. Terlihat senyuma dikeduanya, seperti pasangan yang benar-benar baru menikah.

Grace tertawa sekencang mungkin lalu terisak. Sean sudah mengetahui keadaan Grace, dia merasa bersimpati. Lalu perlahan mengulurkan tangannya dan menarik Grace untuk masuk ke dalam pelukannya. "Semua pasti akan baik-baik saja, pasti nanti kau akan bahagia!"

Sean menepuk tepuk punggung Grace, untuk menenangkan hatinya. Terisak sesaat, Grace mendongak kepada Sean seraya berkata, "Maukah mengantarku ke Grup Mo!"

Sean menaikan satu alisnya, sedikit merasa heran. Tapi, pada akhirnya dia pun mengantarkan Grace ke sana. Tidak berapa lama, mereka pun tiba di grup Mo.

"Kau tunggu di sini saja!" kata Grace kepada Sean.

Grace masuk ke gedung Grup Mo. Pergi ke ruang kerjanya, lalu dia membuka laci meja kerjanya. Mengambil cicin nikahnya. Grace pun mulai mengetik surat pengunduran dirinya. Mencetaknya.

Grace berdiri, lalu masuk ke ruang kerja Ethan. Dia meletakan surat pengunduran dirinya, lalu meletakan cincin nikah mereka. "Mulai hari ini kau dan aku tidak ada hubungan satu sama lain!"

Di bawah gedung, Sean melihat Grace keluar dari gedung, dia pun langsung menyalakan mesin mobilnya. "Jadi mau diamtar kemana lagi?"

"Antar aku ke rumah baru!" kata Grace.

"Siap laksanakan!" Kata Sean seraya melajukan mobilnya.

Pada saat ini sekretatis Mei memberikan rekaman CCTV ketika Grace datang ke Grup Mo dengan baju pengamtin, dan pergi entah kemana bersama Sean lagi.

Pada saat ini Sarah dan Nyonya Li mendatangai Ethan. "Kak, aku dengar kakaku pergi lari dengan salah satu model tampan tadi ya!"

"Dari dulu, dia memang suka sekali mwnggoda laki-laki. Aku kira setelah menikah dia akan berubah!" kata Nyonya Li.

Ethan tidak berkata apa-apa, dia memilih pergi ke Grup Mo, untuk melihat apa yang tadi dilakukan istrinya di sana. Sarah mau mengejar langkah Ethan. Tapi, kali ini ditahan oleh Nyonya Li.

"Biarkan saja dulu, kali ini semesta berpihak padamu, jadi biarkan saja dulu!" kata Nyonya Li lagi.

Begitu Ethan masuk ke dalam mobil, dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hatinya berdegup dengan kencang. Akhirnya dia pun sampai, mobil diparkir di depan pintu masuk lobi Grup Mo.

Ethan keluar dari mobil, dia berlari menuju ke ruang kerjanya. Dengan napas tersengal dia pun sampai, mencoba memperhatikan apakah ada yang berubah.

Pandangannya terhenti ketika melihat sesuatu yang berkilau diatas meja kerjanya. Ethan melangkah cepat untuk melihatnya. "Bukankan ini Cincin nikah!"

Ethan melihat selembar kertas dibawah cincin itu. Lalu mengambil dan membacanya, "Surat pengunduran diri!"

"Grace! Berani-beraninya kau pergi dariku!" Imbuh marah ethan sambil meremas kertas itu hingga tak berbentuk.

Langit diluar, di balik jendela ruangan Ethan, tiba-tiba saja menggelap mendung. Seakan memahami isi hati Ethan saat ini. Pada saat ini, Sekretaris Mei masuk ke ruangan kerja itu.

Tanpa banyak berkata, dia pun meletakan sebuah berkas diatas meja Ethan. "Silakan dibuka!"

Alis Ethan menaik satu, "Apa ini!"

"Sebaiknya dibaca sendiri!" kata Sekretaris Mei.

Ethan segera membuka amplop coklat itu, kedua matanya terbelalak. "cerai? Kapan aku setuju bercerai"

Ethan menatap bingung ke buku kecil berwarna merah yang sedang dia pegang saat ini. Dia membantinf buku kecil itu ke meja. "Kau pikir bisa dengan mudah pergi dariku!"

"Pernikahan itu untuk orang dewasa, bukan kekanak-kanakan. Perpaduan dua kepribadian yang berbeda membutuhkan keseimbangan dan kendali emosional dari setiap orang! Apa kau pernah berpikir tentang ini?" Kata nasihat Sekretaris Mei, sekaligus bertanya.

"Seharusnya kau membuka matamu lebar-lebar sebelum menikah, lalu kau tutup setelahnya!" kata Sekretaris Mei lagi, lalu pergi meninggalkan Ethan.

Nasihat terakhir sekretaria Mei adalah, sebelum menikah boleh memiliki banyak pilihan. Namun, setelah menikah. Cukup satu dihati.

Ethan terduduk lemas di kursi kerjanya. Sementara saat ini, Nania Tan membawa teman teman model Sean untuk pergi ke rumah baru Grace. Merayakan status Grace yang kembali melajang. Suasama di rumah baru Grace terdengar riuh ramai.

Ada yang memanggang, ada yang hanya duduk sambil menikmati segelas lemon tea dingin. Sementara Grace dan Nania saat ini sedang berbincang. "Jadi apa rencanamu setelah ini!"

"Entahlah!" Jawab Grace yang selama ini tidak pernah berpikir bisa melepaskan Ethan. Jadi tidak pernah benar- benar menyusun masa depannya sendiri.

"Tenang saja, aku pasti akan membantumu! Katakan saja kau mau bekerja di mana! Eum... apa mau jadi artis?" tanya Nania lagi.

"Tidak... tidak aku tidak bisa berakting!" kata Grace sembari menggelengkan kepalanya.

"Apanya yang tidak bisa, buktinya kau bisa dengan sangat baik, berakting selama 30 hari belakangan ini!"

Grace pun sedikit terbahak sambil melempar bantal sofa. Lalu dia berdiri di depan jendela kamarnya. Dia masih tidak percaya saat ini dia benar-benar telah bercerai dengan Ethan.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Sean menerabas masuk. "Hei, kau tidak bisa mengetuk pintu ya?"

"Kak Nania kau harus melihat trending topik hari ini!" Kata Sean dengan wajah panik.

Grace langsung mengambil ponsel Sean. Saat ini berita dirinya dengan Sean waktu dipantai menjadi trending topik. "Eum... apakah ini akan menjadi skandal besar untukmu?" tanya Grace kepada Sean.

"Eum... sepertinya. Tapi, tidak masalah. Agensi ku akan menangani masalah ini!"

"Benarkah?" tanya Grace sambil menoleh kepada Nania

✅️✅️✅️✅️✅️

Jangan lupa :

Like

komen

subscribe

Vote

Beri penilaian bintang 5