NovelToon NovelToon
From Hell To Absolute

From Hell To Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Radapedaxa

Ia dulu adalah Hunter Rank-S terkuat Korea, pemimpin guild legendaris yang menaklukkan raid paling berbahaya, Ter Chaos. Mereka berhasil membantai seluruh Demon Lord, tapi gate keluar tak pernah muncul—ditutup oleh pengkhianatan dari luar.

Terkurung di neraka asing ribuan tahun, satu per satu rekannya gugur. Kini, hanya dia yang kembali… membawa kekuatan yang lahir dari kegelapan dan cahaya.

Dunia mengira ia sudah mati. Namun kembalinya Sang Hunter hanya berarti satu hal: bangkitnya kekuatan absolut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radapedaxa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Ruang rapat di lantai tertinggi Asosiasi Hunter Amerika dipenuhi tekanan yang hampir mencekik.

Enam kursi besar melingkari meja bundar yang terbuat dari obsidian hitam, simbol kekuatan dan status mereka. Keenam kursi itu hanya diperuntukkan bagi Hunter Rank S, puncak piramida kekuatan umat manusia.

Hari ini keenam kursi itu terisi penuh.

Di ujung meja duduk Alexander, pria berambut pirang keemasan dengan tatapan setenang dan sedingin es di kutub utara. Meski senyumnya tampak ramah, di balik itu tersembunyi aura predator yang selalu siap memangsa.

Di sebelahnya, Elizabeth, wanita cantik berambut pirang yang terkenal dengan kekuatan Psionic Queen, duduk sambil merapatkan bibirnya. Matanya penuh amarah yang ditahan, sisa kekesalan dari insiden di salonnya beberapa hari lalu.

Empat kursi lainnya diisi oleh Hunter Rank S lainnya:

Dorian Kane, Berserker dengan tubuh raksasa dan tato menyala di lengan-lengannya, dikenal sebagai “Titan of Blood.”

Selena Mistral, seorang Mage pengendali elemen angin dan es, berjubah biru tua yang bergetar setiap kali dia menarik napas.

Reed Vaughn, Assassin yang misterius, selalu mengenakan jubah hitam dan sarung tangan yang mematikan.

Dan yang terakhir, Drake Ironfang, Warrior misterius yang selalu memakai topeng berbentuk naga, keberadaannya membuat semua Hunter Rank S lain tak pernah benar-benar rileks.

Keheningan sempat meliputi ruangan, hingga akhirnya Dorian yang pertama kali membuka mulut sambil menyeringai lebar.

“Sepertinya kau berhasil lagi, Alex,” katanya dengan suara berat yang bergema seperti guntur. “Menyelesaikan Gate Rank S sendirian… lagi. Benar-benar pemandangan yang mulai membosankan.”

Alexander tersenyum tipis, seolah memandang prestasi itu hanyalah rutinitas biasa.

“Kau terlalu berlebihan, Dorian,” jawabnya datar. “Gate itu sama sekali bukan masalah. Aku hanya perlu membunuh bosnya, bahkan tanpa mengeluarkan banyak usaha.”

Ia lalu menoleh ke arah Elizabeth, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu.

“Tapi aku mendengar berita yang cukup menarik,” ucapnya dengan nada yang mengandung ejekan halus. “Tentang… salonmu, Elizabeth. Katanya tempat itu diacak-acak oleh seorang gelandangan. Itu benar, kan? Kau pasti kerepotan.”

Elizabeth yang sedari tadi berusaha tenang akhirnya menoleh dengan tatapan tajam, bibirnya melengkung dalam seringai dingin.

“Itu bukan urusanmu, Alex.” Suaranya tajam, penuh kemarahan yang ditahan.

Namun Alex justru terkekeh kecil, membuat suasana makin panas.

“Oh, ayolah. Aku hanya merasa ini agak lucu,” katanya ringan. “Seorang Hunter Rank S seperti dirimu… tak mampu menangani seorang gelandangan. Katakan padaku, Elizabeth, apakah kau benar-benar pantas menyandang gelar Rank S?”

BWOOM!

Aura psikis yang kuat meledak dari tubuh Elizabeth, menghantam ruangan seperti badai. Kursi dan meja bergetar keras, sementara udara terasa berat hingga sulit bernapas. Mata Elizabeth memancarkan kilatan dingin, seperti bilah pisau yang siap menusuk.

“JAGA UCAPANMU, ALEXANDER!” raungnya.

“Apakah kau pikir aku selemah itu!?”

Alexander hanya tersenyum santai, seolah tekanan itu tak berarti apa-apa baginya. Namun di matanya terselip kilatan provokatif, jelas bahwa ia sengaja memancing amarah Elizabeth.

Selena Mistral yang duduk di seberang mereka segera mengangkat tangan, suara lembutnya memecah ketegangan.

“Cukup! Jangan bertengkar di sini. Kita berada di ruang rapat asosiasi, bukan di arena gladiator.”

Elizabeth menarik napas tajam, lalu mendengus dingin. Aura psikisnya perlahan surut, namun matanya tetap penuh kebencian.

“Jika kau bertemu gelandangan itu, Alex,” katanya dengan nada menghina, “aku jamin kau akan bertekuk lutut juga.”

Alexander menoleh perlahan, senyumnya semakin lebar dan berbahaya.

“Oh ya? Asal kau tahu,” balasnya tenang, “aku tidak selemah dirimu. Dan juga tidak ceroboh. Harga dirimu pasti sudah jatuh karena gelandangan itu, Elizabeth. Itu fakta.”

Elizabeth hampir berdiri, namun sebelum pertengkaran itu semakin memanas…

BOOM!

Tekanan yang jauh lebih kuat dari sebelumnya tiba-tiba memenuhi ruangan.

Semuanya — Alexander, Elizabeth, bahkan Dorian yang bertubuh raksasa — membeku di tempat mereka duduk.

Aura itu datang dari Drake Ironfang, pria bertopeng naga yang duduk diam sejak awal.

Hanya dengan melepaskan sedikit tekanannya, ia berhasil membungkam para Hunter Rank S lainnya.

Suara berat dan dingin keluar dari balik topeng naga itu.

“Kalian selalu berisik setiap kali berkumpul,” ucapnya pelan, namun bergema seperti suara dewa kematian.

“Tidak bisakah kalian diam sebentar saja?”

Alexander dan Elizabeth sama-sama menunduk, keringat dingin menetes di pelipis mereka. Bahkan mereka berdua, yang terkenal arogan, tak berani melawan Drake.

Keheningan yang tegang menyelimuti ruangan hingga akhirnya pintu besar di belakang mereka terbuka perlahan.

KRIIING!

Seorang pria paruh baya dengan rambut perak rapi dan setelan jas putih masuk, membawa aura otoritas yang tak tertandingi.

Dialah Presiden Asosiasi Hunter Amerika, Jonathan Reinhardt.

Semua Hunter Rank S berdiri sebagai tanda penghormatan, kecuali Drake yang hanya sedikit mengangguk.

Jonathan melambaikan tangan, memberi isyarat agar mereka duduk kembali.

“Tidak perlu formalitas,” katanya dengan senyum tipis. Namun matanya yang tajam menunjukkan bahwa ia bukan sekadar politisi — dia adalah seorang mantan Hunter Rank S yang legendaris.

Jonathan berdiri di ujung meja, menatap keenam Hunter itu satu per satu.

“Aku memanggil kalian hari ini karena masalah yang sangat serius,” ucapnya.

“Beberapa minggu terakhir, kita melihat peningkatan abnormal dalam kemunculan Gate Rank S. Dalam catatan sejarah, fenomena seperti ini tidak pernah terjadi.”

Selena Mistral mengangkat tangan pelan.

“Apakah Anda memiliki data yang lebih spesifik, Tuan Presiden?”

Jonathan mengangguk, lalu menekan tombol di panel meja. Hologram biru muncul di tengah meja, menampilkan peta dunia dengan titik-titik merah yang berkilau.

“Ini data terbaru. Dalam dua bulan terakhir, kemunculan Gate Rank S meningkat 300%. Bahkan, beberapa lokasi menunjukkan dua Gate Rank S yang muncul bersamaan.”

Semua Hunter Rank S terdiam, wajah mereka berubah serius. Bahkan Dorian yang biasanya santai kini tampak tegang.

“Ini…” Reed, si Assassin, akhirnya bicara dengan suara berat yang jarang terdengar.

“Ini bukan sekadar fenomena alami. Seseorang… atau sesuatu, pasti berada di balik ini.”

Jonathan mengangguk setuju.

“Aku juga berpikir begitu. Dan lebih buruk lagi…”

Ia mengubah tampilan hologram, memperlihatkan citra satelit dari area rumah sakit yang hancur total.

Elizabeth langsung terkejut, mengenali lokasi itu.

“Itu… daerah kumuh…” gumamnya, matanya menyipit.

Jonathan melanjutkan, suaranya menjadi lebih serius.

“Tempat ini diserang dua orang bawahan Leonard, yaitu Bulldog dan Crane. Namun… ketika tim investigasi kami tiba, mereka hanya menemukan sisa-sisa tubuh yang tercerai-berai. Berdasarkan analisis energi… ini dilakukan oleh seorang Hunter dengan kekuatan yang setara atau bahkan melampaui Rank S.”

Alexander yang sejak tadi diam akhirnya tersenyum tipis.

“Jadi… ada pemain baru yang memasuki panggung,” katanya santai. “Aku mulai tertarik.”

Elizabeth memandang Jonathan dengan wajah pucat.

“Aku.. kenapa aku merasakan firasat buruk?” gumamnya.

Dorian menghantam meja dengan kepalan tangannya yang besar. BUK!

“Kalau begitu, katakan saja siapa dia dan biarkan aku menghancurkannya!”

Namun Reed menatap Dorian dengan dingin.

“Jangan ceroboh. Kita bahkan belum tahu apa yang sedang kita hadapi.”

Drake yang sedari tadi diam perlahan bersuara lagi, suaranya seperti guruh yang dalam.

“Jika benar ada Hunter yang melampaui Rank S… maka kita mungkin akan menghadapi sesuatu yang bahkan asosiasi ini tidak siap hadapi.”

Suasana ruangan menjadi gelap dan berat. Semua Hunter Rank S menyadari satu hal — badai yang akan datang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.

Jonathan memandang mereka dengan serius.

“Mulai saat ini, semua informasi tentang fenomena ini bersifat rahasia tingkat tertinggi. Aku ingin kalian bersiap. Dunia akan segera berubah… dan kita mungkin menjadi benteng terakhir umat manusia.”

Keheningan panjang menyelimuti ruangan.

Di sudut bibir Alexander, senyum tipis muncul.

Sementara Elizabeth mengepalkan tinjunya, teringat wajah pria yang mengacaukan hidupnya — Jinwoo.

1
Rudik Irawan
nanggung banget
RDXA: hehe/Blackmoon/
total 1 replies
Rudik Irawan
up terus Thor
Ilham bayu Saputr
mantap
Ilham bayu Saputr
crazy up thor
RDXA: insyaallah, terimakasih atas dukungannya 💪
total 1 replies
Rudik Irawan
sangat menarik
Rudik Irawan
lanjutan
mxxc
lanjut bg
Rudik Irawan
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!