Ugly To Beautiful

Febian sedikit mengerutkan keningnya, ia terlihat bingung ketika Alian mengatakan bahwa adiknya sedang patah hati.

“ Patah hati? Patah hati bagaimana? “

“ Sebenarnya dia sangat menyukai seorang pria, sudah lama dia menyukainya, dan belum lama ini dia mengungkapkan perasaannya itu, tapi…pria itu…dia sangat menyakiti perasaan Ze, dia menolaknya, dan Ze sangat sedih saat itu, karena hal itu juga aku mengusulkan Ze untuk merubah penampilannya, Bian, kalau kamu benar-benar menyukai adikku, aku sangat minta tolong padamu, tolong jangan sakiti Ze, dia sangat berharga untukku dan keluargaku, aku dan kedua orang tuaku saja bahkan tidak pernah sedikitpun menyakitinya selama ini.” Jelas Alian yang begitu sangat menyayangi Zevana.

“ Siapa pria itu? Apa aku mengenalnya? “

“ Dia teman sekelas Ze, dan aku dengar pria itu sahabat Dandy. “

“ Sahabat Dandy? “

Febian kemudian mengingat dan berpikir keras siapa saja sahabat Dandy saat ini, lalu Zayn pun terlintas dalam pikiran Febian, karena selama ini yang begitu dekat dengan Dandy hanya Zayn, dan tidak ada teman-teman Dandy yang pernah berkunjung kerumahnya selain Zayn, sementara teman yang lainnya mereka terlihat hanya sebatas teman biasa dan tidak terlihat seperti sahabat.

Dandy hanya memperlakukan Zayn dengan begitu spesial, cara perlakuannya pada Zayn begitu berbeda dengan teman-teman nya yang lainnya.

“ Apa kamu tau siapa nama pria itu? “ Tanya Febian sangat penasaran.

“ Kalau tidak salah namanya, Zayn…ya seingatku Zayn. “ Ungkapnya.

|| Ah, ternyata benar dugaanku, dia Zayn…hanya Zayn saat ini yang sangat dekat dengan Dandy, bahkan Dandy memperlakukannya seperti saudaranya sendiri.|| Batin Febian. 

“ Ternyata Zayn…berarti mereka tidak berpacaran.” Gumam Febian.

“ Apa? Berpacaran? Maksudmu Zayn dan Ze? “

Alian sangat terkejut saat mendengar gumaman Febian, ia bahkan sampai membelalakkan kedua matanya dengan begitu lebar.

“ Ah itu, aku mendengarnya dari seseorang, dan setelah mendengarkan ceritamu tadi, aku pikir orang yang menceritakan hal itu padaku pasti sedang salah paham. “  Jelasnya.

“ Kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu? Apa alasannya?  “

Alian terlihat curiga dan kemudian ia mempertanyakan siapa yang sudah mengatakan hal seperti itu pada Febian. Menurut Alian, sepertinya seseorang yang mengatakan hal yang jelas-jelas tidak mungkin terjadi itu pasti memiliki motif buruk pada Zevana.

“ Zayn akan bertunangan dengan nya, dan kemudian dia bilang padaku jika dia ingin membatalkan pertunangannya dengan Zayn, semua karena Ze, dia bilang padaku jika Ze dan Zayn berpacaran, dan karena hal itu dia ingin membatalkan pertunangannya dengan Zayn. “  Jelas Febian.

“ Sepertinya wanita itu mengarang cerita, dia berbohong, kalau Ze memang memiliki kekasih, dia pasti akan langsung memberitahuku, aku bisa menjaminnya, wanita itu pasti berbohong padamu Bian. “

Alian sangat yakin jika wanita yang menceritakan hal seperti itu pada Febian pasti sedang berbohong. Dan Alian juga yakin jika wanita itu pasti memiliki niatan buruk sehingga mengarang cerita seperti itu.

“ Tapi apa alasannya dia membohongiku? “

Febian bahkan terlihat bingung karena ia juga tidak tahu apa alasan sebenarnya Ayna mengatakan hal seperti itu padanya.

“ Mungkin dia punya niat buruk, atau mungkin dia membenci Ze, memang siapa wanita itu? Beritahu aku. “

Alian begitu penasaran dan sangat ingin tahu siapa wanita yang sudah berani mengarang cerita tentang adiknya seperti itu.

Sementara Febian, ia tidak bisa memberitahu Alian mengenai Ayna, ia juga harus menjaga privasi Ayna. Febian ingin menyelesaikannya sendiri dan dia juga ingin segera meluruskan kesalahpahaman itu.

Febian berpikir jika mungkin saja Ayna salah paham dan mengira jika Zevana dan Zayn berpacaran. Karena hal itu dia ingin menjelaskannya pada Ayna nanti supaya Ayna bisa kembali memperbaiki hubungannya.

“ Tidak Lian, pasti dia salah paham, aku akan memberitahunya nanti dan meluruskan kesalah pahamannya. Lian, terimakasih ya, dan satu lagi, tolong rahasiakan soal perasaanku pada Ze, aku tidak mau dia terbebani dengan perasaanku, aku akan memberitahu pada Ze nanti, tapi tidak sekarang, aku masih harus banyak melakukan pendekatan dengannya, dan aku harap kamu mendukungku. “

“ Baiklah, tapi kamu harus ingat pesanku tadi, dan soal wanita itu, sepertinya kamu juga harus berhati-hati dengannya, aku memiliki firasat buruk soal wanita yang kamu ceritakan itu. “

Alian kembali memberitahu Febian soal firasatnya, Alian hanya tidak ingin jika wanita yang diceritakan Febian itu akan menjadi ancaman untuk Zevana nantinya.

“ Iya Lian, aku akan lebih berhati-hati, dan kamu tenang saja, aku tidak akan mudah mempercayai perkataan siapapun, aku akan memastikannya jika aku meragukan ceritanya. “

Lalu Alian pun mengangguk dan tersenyum simpul pada Febian, dan setelah itu Febian pun pergi meninggalkan Alian begitu saja, bahkan Febian belum sempat memesan makanan untuk makan siangnya.

“ Lian, sepertinya aku harus segera pergi. “ Pamitnya.

“ Sekarang? Kamu bahkan belum memesan makan siangmu. “

“ Tidak apa-apa, kamu tidak apa-apa kan makan siang sendiri? Ada hal penting lainnya yang harus aku urus. “ Ucapnya lalu kemudian berlalu pergi begitu saja.

“ Dasar Bian…” Gumam Alian dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

*****

15.30

Zevana keluar dari kelasnya, ia berjalan melewati koridor sekolahnya, lalu dari belakang terdengar suara seseorang yang sedang berlari ke arahnya.

“ Ze…tunggu…” Teriaknya.

Zevana menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah belakang, dan dia begitu terkejut saat melihat siapa orang yang saat ini sedang mengejarnya.

“ Kak Bian? “

“ Ze…” Ucapnya dengan nafas yang sudah tidak beraturan.

“ Kenapa kakak ada di sini? “

Zevana tampak kebingungan dan mempertanyakan keberadaan Febian di sekolahnya. Dan mereka berhenti tepat di depan kelas Ayna, Ayna yang baru saja ingin keluar dari kelasnya itu pun langsung menghentikan langkahnya dan mengamati Febian dan Zevana dari dalam kelasnya.

|| Itu kak Bian? Kenapa dia kesini? Dan dia sedang bersama Ze, apa yang sedang mereka bicarakan? || Batin Ayna. 

“ Kakak sedang ada urusan di sekitar sini, dan kebetulan kakak lewat sekolahmu tadi, jadi kakak sekalian saja mampir. Bagaimana kalau kakak antar kamu pulang? “ Jawabnya berbohong lalu kemudian menawarkan dirinya untuk mengantarkan Zevana pulang.

Padahal Febian memang sengaja datang ke sekolah Zevana setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia sebenarnya ingin menemui Ayna dan ingin meluruskan kesalahpahaman. Tapi saat dia melihat Zevana keluar dari kelasnya, perasaannya menjadi menggebu-gebu dan ia sangat ingin menyapa Zevana.

“ Ah…seperti itu…tapi kak, aku tidak bisa lama-lama dan sudah ada supir yang menjemputku, maaf ya kak, supirku sudah menunggu, aku juga ingin segera pulang. Mungkin lain kali…“ Ucap  Zevana yang menolak tawaran Febian dengan berat hati.

“ Iya…tidak apa-apa Ze…kalau begitu hati-hati di jalan. “

“ Iya kak, bye kak Bian…”

Zevana pun kembali melangkahkan kakinya sambil melambaikan tangannya pada Febian, dan setelah Zevana berjalan cukup jauh, Ayna pun akhirnya keluar dari kelasnya dan kemudian menghampiri Febian yang saat ini masih berdiri di depan kelasnya.

“ Kak Bian…” Sapa Ayna lalu menepuk punggung Febian dari belakang.

Febian pun menoleh dan melihat ke arah Ayna, akhirnya tanpa harus mencari Ayna, Ayna pun datang sendiri padanya.

“ Ah kebetulan sekali kamu menghampiriku, aku memang sedang mencarimu Ayna. “ Ucapnya lalu tersenyum ke arah Ayna.

|| Apa? Kak Bian mencariku? Ada apa ini? Apa dia mulai tertarik padaku? Ah…senangnya. ||Batin Ayna. 

Ayna merasa sangat senang sampai ia tidak berhenti mengembangkan senyuman di wajahnya dan terus saja menatap ke arah Febian dengan tatapan penuh makna.

“ Ada apa kak? Kenapa kak Bian mencariku? “

“ Ada sesuatu yang perlu kakak sampaikan padamu, apa kamu ada waktu luang sekarang? “

“ Tentu, aku memiliki banyak waktu luang. “ Jawab Ayna dengan perasaannya yang sudah berbunga-bunga.

“ Baguslah, kalau begitu sekalian saja kakak antar kamu pulang, sekalian kita bisa membicarakannya di jalan. “ Ucapnya.

Ayna semakin berbunga-bunga, lalu ia mengangguk dengan pasti dan mereka berjalan bersama melewati koridor sekolah, dan dari kejauhan, saat Dandy dan Zayn baru saja keluar dari kelasnya, mereka berdua tidak sengaja melihat ke arah Febian dan juga Ayna yang saat ini sedang berjalan bersama menuju parkiran sekolahnya itu.

“ Dy…itu kak Bian kan? Dia kenapa bisa sama Ayna? Apa kakakmu mengenal Ayna? “ Tanya Zayn sambil menunjuk ke arah Febian dan juga Ayna.

Dandy melihat ke arah Febian dan Ayna dengan seksama, ia juga sedikit menyipitkan kedua matanya dan mengerutkan keningnya. Bahkan Dandy juga merasa heran dan bingung saat melihat kakaknya sedang berjalan berdua bersama orang yang sangat dibencinya itu.

“ Kenapa kak Bian bisa bersama dengan wanita licik itu? “ Gerutunya.

“ Ah…jangan-jangan…”

Zayn tiba-tiba saja teringat dengan perkataan Ayna saat di lapangan basket tadi, lalu kemudian ia memberitahu Dandy soal apa yang sudah dibicarakan Ayna saat di lapangan basket.

“ Dy…sepertinya aku tahu alasannya. “ Lanjutnya.

“ Apa? Apa ada alasan yang masuk akal saat ini? Aku bahkan tidak bisa memikirkan alasan yang masuk akal. “ Ucap Dandy.

“ Sepertinya Ayna menyukai kak Bian. “

“ Hah? Kamu bercanda? Tidak…tidak boleh…kenapa kamu bisa berbicara seperti itu? Bukannya dia sedang memeras mu saat ini? Dia bersikeras untuk terus melanjutkan perjodohan kalian kan? “ Elak Dandy yang tidak mau jika Ayna menargetkan kakaknya.

“ Tadi saat di lapangan basket dia mengatakan jika dia akan membatalkan perjodohan ku dengannya. Dan dia memberiku satu syarat, dia memintaku untuk mendekati Ze, dan kemudian dia ingin aku menjadi kekasih Ze. “ Jelasnya.

Dandy amat sangat terkejut sampai mulutnya terbuka lebar, “ Wanita licik itu…dia pasti sedang merencanakan sesuatu, kak Bian bahkan sudah mengetahui soal perjodohannya denganmu, apa dia sengaja melakukannya untuk mendekati kak Bian? “  Ucapnya.

“ Mungkin saja Dy, kamu harus memperingati kak Bian, jangan sampai kak Bian mempercayai wanita licik itu. “

“ Kamu benar, aku akan memberitahunya saat di rumah nanti, ayo kita pulang. “

Dan kemudian mereka melanjutkan langkah kaki mereka menuju parkiran, untuk saat ini Dandy hanya bisa membiarkan kakaknya itu berhubungan dengan Ayna, tapi saat di rumah nanti, Dandy sudah berencana untuk mengungkap semua kelicikan Ayna pada Febian agar Febian tidak dengan mudah mempercayai mulut manis Ayna.

Sementara di dalam mobil Febian. 

Ayna masih tersenyum senang sambil masuk ke dalam mobil Febian, ia masih berpikir dengan sesukanya, bahkan ia membayangkan jika mungkin saja Febian akan mengutarakan perasaannya saat ini padanya.

|| Astaga, jantungku sangat tidak aman, keberuntungan datang dengan sendirinya, dia benar-benar harta karun yang sangat berharga, ahhh…Febian…aku akan langsung menerimamu. Aku pasti akan langsung menjawab “ IYA” Aku sudah sangat tidak sabar. ||Batinnya.