NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 22

"Aric.... Faza... Kalian mau kemana ? Rapih sekali.." Mama Dian berdiri di bawah tangga ketika mendengar suara langkah Aric dan Faza turun saling bersisian dengan jemari mereka yang bertaut..

Tentu Mama Dian sangat senang, garis senyumnya tampak jelas terukir di bibir perempuan itu..

"Mah, Aric mau ajak Faza pergi beberapa hari.."

"Bilang aja mau HoneyMoon, ric.. Susah amat!" Serobot papa surya membuat Aric mendelik menatap Papa nya gemas. Faza justru jadi salah tingkah, namun berusaha untuk bersikap biasa..

"Yasudah, tapi kalian harus pamit dulu sama Alena. Jangan sampai dia kecewa karena kalian pergi tiba-tiba.."

Aric mengangguk, lalu mengajak Faza untuk menemui Alena.

"Ayo, sayang.."

Mendengar Aric memanggil Faza dengan sebutan sayang, spontan Papa dan mama nya langsung saling pandang sambil senyum-senyum..

"Ada kemajuan anak mu, pah.. Biasanya kaku kaya kanebo kering.."

"Takut di tinggalin kali mah sama sih Faza. Lagian sok sok-an ngajak cerai. Nggak berani, kan..." Ejek Papa surya sembari berjalan menuju halaman belakang.

"Tante... Papa... Horee... Pasti mau ngajak aku nonton bioskop, ya.. ?" Alena melompat kegirangan melihat Faza dan Aric datang sudah berpakaian rapih..

Faza tersentak, perempuan itu langsung memberikan isyarat mata pada Aric agar suami nya itu segera memberitahu Alena tentang rencana mereka..

Aric mengerti lalu segera berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi badan Alena.

"Sayang, maaf ya.. Kayanya hari ini Papa sama Tante nggak bisa temenin kamu nonton bioskop.."

Air muka Alena berubah muram..

"Papa sama tante Faza ada urusan di luar kota untuk beberapa hari. Alena nggak marah, kan ?"

Aric sangat berhati-hati menjelaskan rencana nya pada Alena. Jika bicara jujur, bocah lima tahun itu belum tentu mengerti..

Alena mundur beberapa langkah menjauh dari Aric dan Faza.

"Tanta sama papa Jahat! Alena kan mau nonton bioskop, nonton Jumbo kaya temen-temen Alena. Huhu..." Alena menangis membuat Aric jadi bimbang dan meminta Faza untuk membantunya menjelaskan..

Dan Faza pun akhirnya turun tangan juga, "Alena.. Kalau nonton nya sama Oma dan Opa, Alena mau nggak ?" Tanya Faza dengan suara lemah lembutnya, perlakuan Faza pada Alena selalu bisa membuat Alena luluh betapapun buruk nya mood gadis kecil tersebut.

"Tapi tante, Alena mau nya sama Tante dan papa. Alena juga mau cerita sama temen-temen kalau Alena nonton bioskop sama orang tua Alena.."

"Gimana, mas ?" Faza menoleh pada Aric dan bertanya tanpa suara,

Saat Faza dan Aric di landa dilema, Mama dian masuk dan langsung menyela...

"Alena, Kamu inget nggak sebelum tidur kamu berdoa apa sama Tuhan ?" tanya Mama Dian sembari menjatuhkan bokong nya di sisi tempat tidur..

Aric dan Faza diam menyimak..

"Alena berdoa supaya Tuhan kasih Alena adik, biar Alena nggak kesepian lagi, oma.."

Deg!

Faza membeku, sementara Aric tersenyum smirk pada mama Dian..

"Nah, sekarang nanti pulang dari luar kota, Papa dan Tante pasti kasih Alena adik bayi.."

Mata Alena yang semula sendu cepat sekali berubah cerah dan berbinar..

"Beneran tante... Papa ?" Alena berjalan lagi mendekati Aric dan Faza, gadis itu berdiri di tengah-tengah di antara keduanya..

"Benar, sayang. Makanya kalau mau jadi Kakak Alena harus sabar nunggu Papa sama Tante Faza pulang, okay ? Nggak lama, kok. Hari selasa papa sama Tante Faza sudah pulang.." Aric mengusap kepala Alena dengan lembut.

Faza masih termangu, entah mau menimpali apa, Faza bingung..

"Ya sudah. Papa berangkat sekarang, ya. Kamu jangan nakal. Nonton bioskop nya sama Oma dan Opa aja.."

Alena mengangguk mantap, akhirnya gadis itu puas juga dengab jawaban sang papa lalu merelakan kedua nya pergi.

Setelah berpamitan, Aric dan Faza bergegas meninggalkan kota itu ke tempat tujuan mereka. Pulau Bali.

Ya, Selama tiga hari Faza dan Aric akan berlibur di pulau Bali. Aric sudah menyewa Villa pribadi untuk mereka selama disana.

Setelah proses Check in, Boarding sampai keluar pesawat lagi, Faza dan Aric membutuhkan waktu dua jam lebih.

Fasilitas pribadi seperti mobil mewah yanh di peruntukkan untuk penyewa Villa sudah menunggu mereka di parkiran Bandara. Aric menarik koper Faza dan juga koper miliknya.

Keduanya masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang..

Sejak du pesawat, Bahkan sampai mereka di dalam mobil, Aric terus menggenggam tangan Faza, memberikan kenyamanan serta keamanan untuk sang istri..

Tak sampai setengah jam, Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di Villa mewah dengan view lautan luas nan indah..

Keduanya masuk ke dalam Villa di ikuti oleh salah seorang laki laki paruh baya yang akan menjelaskan dan memberikan pelayanan selama mereka berada di Villa itu..

Setelah mendengarkan informasi ini dan itu, pria tersebut pun pamit. Kini tinggal mereka berdua di Villa besar itu.

Faza sungguh takjub melihat Villa mewah ini. Kolam renang nya tepat berada di atas pantai dengan pasir putih..

"Ma-mas..." Faza tersentak ketika tangan Aric tiba tiba menyentuh bokongnya yang kebetulan memakai dress ketat di atas lutut.

"Mas mau kamu, yank. Mas udah nggak tahan.." Bisik Aric sambil menjilat-jilat leher Faza.

"Ahhh, mas.. Ki-kita mandi dulu, ya.. Emphhht." Faza susah payah menekan desahan nya, sementara Aric seolah tuli, laki laki itu justru sudah di penuhi kabut gairah..

"Kamu terlalu enak, sayang. Mas mau sekarang.." Aric melucuti seluruh pakaian Faza tanpa memberikan kesempatan Faza untik bicara lagi..

Faza sudah bugil hingga membuat pandangan Aric semakin berkabut.

Aric melahap dengan rakus gunung kembar milik istrinya, kiri dan kanan bergantian. Jemarinya pun sudah bermain di inti Faza, bergerak-gerak seirama.

"Ma-mas.. Ahhh.. Sshh..." Faza menekan tengkuk Aric saat lidah Aric mulai ikut serta mengacak-acak pertahanan di bawah sana.

Faza mulai gelisah, dan itu membuat Aric semakin bersemangat lagi..

"Keluarkan, sayang.." Pinta Aric di sela sela gerakkan lidah nya..

"Ughhh!" Faza mencapai puncak pertamanya. Dan aric tersenyum penuh kemenangan. Ketika Faza masih mengatur deru nafasnya, Aric mengambil kesempatan itu untuk membuka seluruh pakaian nya hingga kedua nya kini sama-sama naked.

"M-mas.. Tunggu, Aku masih lemas..."

Jleb!

Ahh!

Terlambat, Aric sudah masuk ke dalam Faza tanpa aba-aba..

"Milikmu sempit sekali, yank.. Ssshhh.." Aric mulai memaju-mundurkan miliknya, awalnya pelan tapi lama kelamaan semakin buas seperti singa yang kelaparan..

Faza di buat tak berdaya, meski awalnya perih bekas keperawaan nya yang hilang, namun lambat laun Faza mulai menikmati kegiatan panas mereka..

Tiba-tiba Aric membalikkan posisi mereka, kini Faza duduk di atas milik Aric..

"Sshhhh, menjepit sekali, yank..Uhhh.." Aric memeluk Faza dan menusuk Faza dengan Posisi itu. Enak, sangat enak..

"Ma-mas... A-aku.. Uuhhhh!"

Saat Faza sudah mau keluar, Aric melepaskan pelukan dan meminta Faza untuk mengambil alih permainan..

"Begoyang, sayang.. Be fast..." Kata Aric dengan suara parau.

Faza tak sesuci itu sampai tak tau maksud aric. Dia pun mulai menggerakan pinggulnya, maju mundur dengan sedikit cepat..

"Ma-mas.. Nggak kuat, ahhh!"

"Menjerit, sayang. Keraskan suara mu, Mas suka.. Ahh.."

Hingga di detik berikutnya Faza benar-benar menjerit keenakan, di ikuti desahan Aric yang juga sudah menyemprotkan cairan nya di dalam rahim Faza.

Tubuh Faza jatuh di atas tubuh Aric. Dan Aric langsung memeluknya tanpa mengeluarkan miliknya.

"Mas, mencintai mu, sayang.. Kamu milik mas, jangan dekat-dekat dengan pria mana pun." Kata Aric sambil mencium pucuk Kepala Faza.

"Hem.." Jawab Faza tak lagi bertenaga. Tapi itu malah membuat Aric tersenyum puas.

Kamu membuat Milik mas mengeras lagi,

"Mas, aku lemas.." Kata Faza sekuat tenaga berusaha bicara..

"Maaf, sayang.. Sekali lagi saja, ya, mas janji setelah ini kita istirahat.."

Tanpa menunggu jawaban, Aric langsung merebahkan tubuh Faza lalu mulai kembali permainan panas nya di atas Faza..

Hingga tak terhitung menit lagi barulah tubuh Aric terkulai lemas saat mencapai pelepasan nya yang ke sekian kali..

1
Lisa
Puji Tuhan Faza ditemukan Aric..
Lisa
Aku mampir Kak
Lisa: Suka Kak 😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!