Ayla adalah pembaca webnovel paling sinis yang pernah ada. Baginya, novel "Algoritma Hati Sang CEO" adalah sampah klise dengan plot hole yang menganga dimana-mana.
Apalagi soal CEO dingin yang tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama, dan villain yang otaknya tumpul setumpul pisau yang berkarat.
Stress dengan pekerjaannya sebagai CS entry level yang monoton, melampiaskan kekesalan pada novel adalah satu-satunya pelarian yang dimilikinya.
Tapi kutukan menimpanya!
Di tengah caci makinya pada sebuah plot hole konyol, Ayla mendapati pantulan dirinya di cermin perlahan berubah menjadi wajah asing yang tak ia kenali, seragam magang, dan sebuah kartu identitas yang menggantung dilehernya bertuliskan KARSA - RANI - INTERN.
Ayla bertransmigrasi kedalam novel yang paling ia benci sebagai Rani, seorang anak magang sial yang ditakdirkan dipecat karena alasan sepele.
Alya bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya lebih pintar dari takdir bodoh yang penulis novel itu berikan untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hada Kamiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Ganda dan Jejak Kirana
Atap Karsa terasa dingin, namun percakapan Ayla dan Arjuna telah menyulut bara di dalam diri Ayla. Sekarang Ayla telah resmi menjadi bagian dari permainan berbahaya ini, mitra seorang jenius yang dingin namun punya tujuan yang sama menjatuhkan Arion.
"Jadi, apa langkah selanjutnya?" tanya Ayla, menatap Arjuna.
Arjuna menatap langit malam. "Kita perlu bukti yang bisa dipresentasikan. Bukti yang tidak hanya berupa log data mentah. Sesuatu yang bisa menjelaskan bagaimana Project Chimera diubah, dan bagaimana Arion berencana menggunakannya."
"Anda ingin saya mencari blueprint atau kode yang dimodifikasi?" Ayla bertanya, skeptis. "Saya tidak mengerti kode, Tuan jenius."
Arjuna menoleh padanya, senyum tipisnya muncul lagi. "Itu sebabnya aku butuh kamu. Kamu tidak terkontaminasi oleh asumsi para programmer. Kamu melihat pola, aku butuh kamu mencari celah dalam sistem lama, atau bahkan di dalam file publik Project Chimera yang bisa menunjukkan modifikasi. Sementara aku, akan mencari tahu lebih banyak tentang aktivitas Arion di luar Karsa."
"Kerja sama?" Ayla mengangkat alis. "Sepertinya saya yang akan melakukan bagian berbahaya, sementara anda hanya mencari di meja kerja."
Arjuna mendengus. "Jangan meremehkan apa yang aku lakukan. Aku mencari koneksi, jaringan, transaksi finansial. Hal-hal yang akan membuat Karsa hancur jika terungkap. Kamu mencari bukti teknis di dalam sistem, aku mencari bukti strategis di luar. Kita saling melengkapi."
Ayla tidak bisa membantah. Itu memang masuk akal. "Baiklah. Apa pun yang bisa saya lakukan."
"Mulai besok, aku akan memberimu akses ke beberapa arsip lama yang lebih dalam, tapi ingat, itu akan memakan waktu," kata Arjuna. "Lakukan secara bertahap. Jangan menarik perhatian Bima."
Keesokan harinya, pekerjaan Ayla terasa seperti penyamaran. Di tengah tugas rutinnya sebagai magang, ia diam-diam mencari celah untuk mengakses database arsip lama yang diberikan Arjuna. Ia belajar membaca struktur direktori, mencari file yang tidak sesuai tempatnya, dan membandingkan timestamp dari ribuan data yang terlihat sama.
Otaknya berputar cepat, mengadaptasi kemampuan customer service nya untuk menjadi seorang detektif data.
Saat Ayla sibuk dengan perburuannya, sebuah email internal masuk. Pengirimnya Kirana judulnya,
Undangan Makan Siang Bersama Tim Pemasaran & Pengembangan.
Ayla menghela napas. Tentu saja, heroine menjengkelkan itu tidak akan membiarkannya tenang. Ini pasti salah satu trik Kirana untuk mendekat, atau mungkin, untuk mencari tahu sesuatu.
Saat makan siang, Ayla bergabung dengan timnya, termasuk Laras, di sebuah restoran di luar kantor. Kirana sudah duduk di sana, memancarkan pesonanya kepada semua orang. Ia tersenyum ramah pada Ayla saat Ayla tiba.
"Rani! Senang sekali kamu bisa bergabung!" kata Kirana dengan suara ceria. "Aku ingin mengenal kalian semua lebih jauh. Apalagi, seperti yang kubilang, Pak Bima bilang kamu magang yang sangat teliti! Aku yakin kamu punya banyak ide segar untuk Karsa!"
Ayla memaksakan senyum. "Saya hanya melakukan pekerjaan saya, Kirana."
Kirana terkikik. "Oh, kamu ini rendah hati sekali! Tapi aku tahu! Pak Arion juga sering membicarakan tentang Project Chimera dan betapa pentingnya peran Divisi Pengembangan. Jadi, kita harus sering berkoordinasi, ya!"
Kata-kata Kirana, yang seharusnya ramah, terasa seperti jebakan bagi Ayla. Kirana jelas berusaha mengorek informasi. Apakah ini murni dari rasa ingin tahu, atau dia memang ditugaskan oleh Arion? Ayla tidak bisa tidak curiga. Ia tahu di novel, Kirana selalu jadi alat bagi male lead untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Ayla hanya menanggapi dengan jawaban umum dan minim detail, membuat Kirana sedikit kesulitan memancing informasi. Namun, Kirana tidak menyerah. Ia terus mengobrol, memuji, dan sesekali melontarkan pertanyaan yang mengarah pada proyek-proyek Karsa.
Sepanjang makan siang, Ayla menyadari bahwa Kirana tidak seburuk yang ia bayangkan... tidak, bukan buruk. Hanya saja, sifat sempurna Kirana yang terlalu dipaksakan itu benar-benar menjengkelkan.
Dan Ayla bisa melihat, di balik senyum itu, ada kecerdasan yang tidak boleh diremehkan. Kirana bukan hanya pion manis. Ia adalah pion yang bisa memainkan perannya dengan sangat baik.
Saat mereka kembali ke kantor, Laras berkomentar, "Kirana itu baik sekali, ya, Rani. Dia berusaha mengakrabkan diri dengan semua orang!"
Ayla hanya mendengus. "Atau dia hanya berusaha mendapatkan informasi," gumamnya pelan.
Laras menatapnya bingung. Ayla tidak menjelaskan. Ayla hanya tahu, selain berburu data, ia juga harus mewaspadai heroine novel yang kini berada di orbitnya. Permainan ini benar-benar semakin rumit.