NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:159.7k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Bi, kemarin waktu saya datang ke sini apa ada yang bawa kotak kayu besar?" tanya Wulan kepada Bi Sumi yang tengah membantunya melepaskan hiasan kepala.

"Ada, Neng. Itu sudah dibawa ke gudang paviliun ini," jawab Bi Sumi sambil meletakkan satu per satu hiasan yang memenuhi kepala Wulan.

Kebaya pengantin sudah diganti dengan pakaian biasa. Bersiap untuk tidur melepas lelah. Wulan mengeluarkan kertas yang diberikan Kang Sumar saat membawa hadiah lamaran ke rumahnya dan memberikannya kepada Bi Sumi.

"Wulan minta tolong sama Bibi. Tolong dicek lagi apa semuanya lengkap?" pinta Wulan dengan sopan.

"Baik, saya periksa dulu," ucap Bi Sumi seraya pergi ke gudang memeriksa isi kotak yang dimaksud oleh Wulan.

"Kalian pikir saya tidak tahu kalau kemarin malam kalian menyelinap ke kamar saya dan mengambil beberapa barang? Kita lihat saja bagaimana saya akan menghukum kalian!" gumam Wulan sembari menatap dirinya sendiri di dalam cermin.

Rambut panjangnya digerai, disisir dengan pelan. Wulan sudah terbiasa tidak tidur malam, meski dalam tidur pun dia tetap terjaga. Seperti itulah caranya mempertahankan diri saat sendirian di gunung.

"Bagaimana, Bi?" tanya Wulan saat Bi Sumi kembali ke kamar.

"Saya sudah mengeceknya, Neng. Ada beberapa barang yang hilang termasuk gelang peninggalan mendiang ibu juragan. Harta pusaka yang selama ini dijaga oleh juragan sendiri," jawab Bi Sumi sembari menunjukkan kertas yang sudah ia tandai.

Wulan tersenyum sinis, melirik kertas tersebut dan mengambilnya. Membaca apa saja yang hilang.

"Besok saya akan pulang sekalian menagih janji bapak yang belum ditunaikan," ucap Wulan sembari melipat kertas tersebut dan menyelipkannya di pinggang.

"Janji? Janji apa? Biar saya temani Neng Wulan pulang." Bi Sumi mengkhawatirkan majikan kecilnya itu.

Wulan berbalik menghadap wanita paruh baya tersebut, menatapnya dengan lembut sambil tersenyum manis.

"Tidak apa-apa, Bi. Saya akan pulang sendiri saja. Bapak berjanji kepada saya, jika saya setuju menikah dengan juragan maka dia akan menyerahkan tanah warisan ibu yang selama ini menghidupi keluarga mereka," kata Wulan dengan yakin.

Bi Sumi tercenung mendengar jawaban itu, tapi ia memaklumi karena Wulan tidak mengenal siapa juragan Nataprawira itu. Bi Sumi tidak membahasnya lebih jauh.

"Bagaimana kalau Neng Wulan minta juragan menemani?" usul Bi Sumi yang seketika menghilangkan senyum di bibir Wulan.

Perempuan itu berbalik membelakangi, sadar seperti apa posisinya di istana tersebut.

"Apakah juragan akan menemani saya, Bi? Saya cukup tahu diri apa posisi saya di sini. Cuma istri yang dipaksa menikah dengan juragan. Di antara kami tidak ada rasa apapun, tidak perlu saling peduli satu sama lain. Lagipula, saya tidak ingin merepotkan juragan apalagi sampai mengganggu kesibukannya," ungkap Wulan seraya berbalik menghadap Bi Sumi kembali.

Ia meraih tangan wanita paruh baya itu dan menggenggamnya. Senyum manis tersemat di bibir, sangat manis dengan lesung di pipi.

"Bibi tidak usah khawatir. Saya bisa menjaga diri saya sendiri," katanya menenangkan.

Bi Sumi menghela napas panjang, menatap Wulan penuh perhatian. Tangan tuanya mengusap pipi wanita itu dengan lembut.

"Tapi untuk bisa keluar dari sini, Neng Wulan harus mendapat izin dari juragan. Mau tidak mau Neng Wulan harus menghadap juragan," katanya memberitahu.

"Bibi tenang saja, besok saya akan menghadap sendiri. Apapun yang terjadi, besok saya harus pulang," ujar Wulan nekad.

"Tapi ...."

"Saya tahu, Bi. Susah mendapat izin dari juragan. Saya juga tahu juragan bukan orang yang baik. Orang-orang mengatakan juragan adalah orang yang kejam dan tidak berperasaan. Mengekang semua istrinya di rumah dan akan menghukum mereka dengan berat jika melanggar. Aku akan berusaha menyenangkan hati juragan baru bisa mendapatkan izin untuk pulang," tutur Wulan membuat Bi Sumi terentak kaget.

Dahi wanita itu mengernyit dalam, matanya sedikit membesar, kedua bibir terbelah. Rasa tak percaya rumor yang beredar tentang sang juragan di luar sana.

"Bibi tidak perlu menutupi, saya tahu semuanya. Saya hanya ingin hidup dengan damai di istana ini dan tidak ingin bersaing untuk mendapatkan hati juragan. Semua orang pun tahu bagaimana juragan sangat memanjakan Nyai Ratih. Diberi kekuasaan di istana ini sampai semua orang harus tunduk kepadanya. Saya tidak ingin menyinggung siapapun."

Wulan tersenyum, apa yang dia katakan adalah kebenaran di dalam hatinya.

Neng Wulan salah paham. Jelas-jelas juragan sangat lembut kepada Neng Wulan. Itu adalah sesuatu yang baru terjadi.

Bi Sumi menghela napas, tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Sudah larut, sebaiknya Neng Wulan tidur. Mungkin sebentar lagi juragan akan kembali ke kamar ini. Saya akan berjaga di sini," ucap Bi Sumi menyudahi obrolan.

Tanpa mereka sadari, orang yang dibicarakan berada di bawah jendela kamar Wulan. Mendengarkan semua perbincangan mereka, termasuk rumor juragan yang buruk.

"Juragan ...?" Kang Sumar cemas.

Namun, tangan juragan yang terangkat ke atas, dan ekspresi yang biasa saja membuatnya tahu laki-laki dingin itu tidak terbakar amarah. Bahkan, tersenyum samar.

Apa saya tidak salah lihat? Juragan justru tersenyum.

"Bibi tidak perlu berjaga, tidur saja. Saya sudah terbiasa terjaga di dalam tidur." Wulan tak ingin mengganggu waktu istirahat Bi Sumi.

"Baiklah." Bi Sumi pergi ke ruangan sebelah untuk beristirahat.

Wulan merebahkan diri di ranjang, menutup kelambu dan mengawang ke langit-langit.

"Apa benar juragan bisa menemani saya pulang? Rasanya tidak mungkin!" Ia memejamkan mata dan tertidur.

1
Zieya🖤
waduh.... sapi²nya juga jadi antek² iblis, mana banyak lagi...... jangan² nyamuk juga jadi antek²nya 🤭🤭🤭🤭...
semangat wulan...
Aisy Hilyah: hahahayyy bisa jadi semua yang di sana udah terkontaminasi
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Bukalah kmar tinah itu knp gk ada yg berani membukanya....satu persatu mulai dimusnahkan
Aisy Hilyah: tenang nanti kita buka ya
total 1 replies
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇? 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌, 𝖺𝗉𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗇𝗃𝗂, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗌𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺?
Aisy Hilyah: hehehe itu orang-orang yang ada di rumah.. belum tentu itu ya
total 1 replies
Liana love93
Hati2 wulan ... iblis licik semua kena sihirnya muda2hn kemenangan ada ditangan wulan dan bisa mengalahkan semuanya tnpa sisa... kijagat dtang untuk membntu wulan ayo ki semangat
Aisy Hilyah: aamiin semoga ya
total 1 replies
Zieya🖤
la ingatkan hurugana ketuanya, rupanya masih ada ketuanya....
nah benar sekar itu anak setan.... isk isk isk...
Aisy Hilyah: itu si Tinah itu lah
total 3 replies
Liana CyNx Lutfi
Iblis jahat bin licik
Aisy Hilyah: iblis memang licik
total 1 replies
Retno Palupi
itu meteor pasti 🤭
Aisy Hilyah: beuh bener banget
total 1 replies
vj'z tri
apaan tu 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: coba kira kira apa
total 1 replies
Memyr 67
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗍𝗁𝗈𝗋
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
hayo apa itu🤔
Aisy Hilyah: hayo apa ya
total 1 replies
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
bukan wulan?????
Aisy Hilyah: belum tentu
total 1 replies
novi prospek
sepertinya banyak rahasia yg perlu dibongkar
Aisy Hilyah: satu satu kita obrak abrik
total 1 replies
Memyr 67
𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗇𝗃𝗂. 𝗂𝗍𝗎 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗅𝗌𝗎
Aisy Hilyah: belum tentu
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
apakah bi minah salah satu nya🤔 kalau bnr wahhh bnr² penghianat tp kalau bukan syukur la
Aisy Hilyah: iya juragan manusia biasa yang gak punya kekuatan seperti Wulan
total 3 replies
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
beluuuummmmm tauuuu diaaaaa
Aisy Hilyah: bener belum kenal
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Ranti Calvin
👍
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
vj'z tri
udah di beleh sapi nya 🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: dipanggang enak
total 1 replies
Yuliana Tunru
hancurkan t4 pemujaan x wulan smoga sejar dan iblis x jg kalah dan mati
Aisy Hilyah: siap sudah dihancurkan
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
km jngn bikin genes juragan...wulan lg membasmi 1 persatu yg sdh berbuat jahat jd jngn menggangu konsentrasi wulan juragan cukup lihat aza'klo tdak bisa membantu
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!