NovelToon NovelToon
Imamku Ternyata Bos Mafia

Imamku Ternyata Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Semua wanita pasti menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam rumah tangganya, dan sebaik-baiknya imam, adalah lelaki yang sholeh dan bertanggung jawab, namun apa jadinya? Jika lelaki yang menjadi takdir kita bukanlah imam yang kita harapkan.
Seperti Syahla adzkia, yang terpaksa menikah dengan Aditya gala askara, karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi di Mesjid.
Akankah syahla bisa menerima gala sebagai imamnya? ataukah ia memilih berpisah, setelah tahu siapa sebenarnya gala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syahga 22.

Gala akhirnya sampai ditempat yang didatangi istrinya, ia berdiri di depan gedung lima lantai yang sebenarnya milik keluarganya. Bingung, tapi rasa paniknya lebih besar ketimbang segalanya—pikirannya bergelut melawan rasa takutnya sendiri.

Bukan hotel yang syahla kunjungi, melainkan tempat perbelanjaan yang biasa orang sebut mall. Kakinya hendak melangkah namun ponselnya berdering membuyarkan lamunannya.

Ia merogoh saku jasnya dalamnya, melihat siapa yang sudah mengganggunya.

"Gandi, mau apa anak itu?" tanyanya yang langsung menggeser tombol hijau disebelah kiri ponselnya.

Ia pun menempelkannya ditelinga kiri dengan praduga yang menyulut emosinya.

"Hal—" sapaannya terpotong kala gandi segera menyerobot ucapannya.

"Hallo, bang. Mba syahla kemana? Aku lagi di aparnya abang mau ambil buku materi, kemarin-kemarin lupa terus mau ambil," ujar Gandi tanpa jeda.

Gala terdiam, paniknya semakin menjadi-jadi. Jika gandi di apartemennya lalu dengan siapa syahla pergi?

Tidak, jangan sampai syahla pergi sendirian. Ia tak ingin masa lalunya terulang, sungguh kini gala menjadi kacau.

Nafasnya mulai terengah, tragedi yang pernah terjadi berputar diatas kepalanya. melintas lalu menyerang mentalnya hingga kacau.

"Tidak! Jangan sampai syahla jadi korban," ujarnya dengan lirih.

Pertanyaan demi pertanyaan mengerubungi otaknya, rasa takutnya menggoyahkan kuasanya, tangannya mulai bergetar hebat dengan pikiran yang mungkin saja terjadi.

Diculik, itu yang ia perkirakan tentang istrinya.

"Gala!" teriakan orang yang ia kenal membuatnya menoleh.

"Arhan," gumam Gala melirik sahabatnya yang kini sudah berada didepan matanya.

"Ada apa, ga? Gue bantu, ada anak buah sudah siap jagain elo," ujar Arhan dengan nafas terengah.

Ia sudah mencarinya sembari mengamati jalan dan berlari segera saat melihat sahabatnya berada didepan mall, semua itu membuat arhan lelah. Ia khawatir terjadi sesuatu lagi pada gala, apalagi ia tahu betul gala siapa dan seperti apa.

"Gue nyari syahla, dan dari app pelacak dia ada disini," ungkap Gala menengok ke arah gedung bertingkat itu sejenak dan kembali menatap arhan.

"Syahla, jadi ini soal bini elo. Gue pikir elo mau ketemuan ma orang asing, om arfan mungkin," kesal namun ada kelegaan, Arhan menghembuskan nafasnya.

"Bisa aja kan bini elo mau belanja kebutuhan makanya ke mall," ujar Arhan memberikan pengamatannya.

"Kebutuhan dirumah masih banyak, han. Syahla juga gak punya orang yang ia kenal di jakarta, bagaimana jika kejadian 10 tahun lalu terulang?" sewot Gala menatap tajam sahabatnya.

Gala berpikir arhan tidak begitu peduli sehingga bersikap demikian, tapi tidak baginya ia harus mencari syahla ia harus memastikan gafis itu benar-benar aman.

Arhan mulai paham apa yang ada dalam pikiran gala, ia diam tak lagi mendebatnya—dari pada mendapatkan amukan lebih baik berhenti melawannya.

"Ok, tapi elo harus tenang. Biar gue dan anak buah yang nyariin syahla," ucap Arhan akhirnya.

"Gak!" tolak Gala dengan keras, "Gue akan ikut cari dia."

Mau tak mau arhan pun mengalah juga, gala kalau sedang melakukan sesuatu akan semakin keras kepala kalau tak dituruti.

Mereka pun mencari keberadaan syahla ditengah keramaian tempat tersebut, arhan memberikan foto syahla pada anak buahnya yang ikut mencari yang ia dapatkan diam-diam dari seseorang.

Lantai tiap lantai mereka kunjungi, tapi mencari satu orang itu ibarat mencari semut kecil dikerumunan para semut lainnya mereka kebingungan.

Hingga di sebuah cafe yang ada di mall tersebut, salah seorang anak buah mereka menemukannya gegas dia menghubungi arhan.

"Ikuti dia jangan sampai lepas," ujar Arhan setelah mendapatkan panggilan.

Ia melirik gala yang masih sibuk melirik sana-sini mencari syahla.

"Bini lo ada dibawah tepatnya cafe, katanya dengan temannya yang perempuan," ucap Arhan memberitahukan.

Gala mengerutkan keningnya, "Cafe, teman perempuan, syahla tak punya teman di jakarta berapa kali gue bilang. Tangkap dia, han. Bisa saja dia penculik, jangan biarkan dia lolos," titah Gala yang semakin panik luar biasa.

Arhan menghubungi anak buah yang berada di cafe segera, sedangkan gala dengan cepat berlari mencari istrinya ke bawah dimana mereka berada di lantai tiga dan harus melewati beberapa tangga bergerak itu untuk turun.

"Loh, gala. Wei!" teriak Arhan melihat gala pergi seperti kilat menurungkan niatnya menghubungi anak buah.

Matanya melongo dengan mulut terbuka, "Gila tuh anak, pantes emak bapaknya kena terapi shok mulu."

Arhan menggelengkan kepalanya, melihat gala berlarian ke bawah berjalan melewati eskalator yang sepi, bahkan lelaki itu melompat dengan cepat seperti ala spiderman yang kebelet menolong MJ ditengah jembatan gantung new york.

Sementara syahla, gadis itu masih santai bercanda ria dengan dokter feni, sesekali ia mengingat suaminya karena tak meminta ijin tentang kepergiannya.

Ia sedikit menyesalinya, tapi rasa kesalnya pada jena yang membuatnya panas membara merubah rasa sesalnya menjadi kesal pada lelaki itu. Terutama saat pertama kali jena datang ke apartemennya dan memeluk suaminya erat dan manja, hal itu membuat tangannya terkepal kuat rasa ingin menjahit bibirnya.

Ia sendiri tak pernah bermanja begitu, dia malah bergelayut didepan matanya beneran minta dijambak rambutnya itu, emosinya.

"Kamu kenapa, Sya?" tanya Dokter Feni yang melihat tangan rekannya mengenggam gelas plastik hingga meluap tumpah dan bibir syahla yang cemberut sebal.

"Eh, apa dokter?" tanya balik Syahla, melirik dengan muka bingung.

"Itu kamu manyun, kaya ikan lele digoreng. Kamu lagi perang dingin sama pak su, ya?" Dokter Feni mengernyitkan kedua alisnya.

"Eh, maksud dokter apa? Perang dingin apanya, hampir tiap hari kami perang panas," jawab Syahla tersenyum canggung mencoba menyembunyikan kekesalannya.

Dokter umum itu langsung tertawa lebar, "Wah, hebat dong. Sebulan menikah gesek-gesek terus, aku siap jadi dukun beranak kalian, sya," ujarnya lalu meraih gelas minumannya yang berisi teh dingin itu.

Syahla mencondongkan tubuhnya agar bisa mendekat lebih pada dokter feni, ia telan ludahnya sebelum bertanya sesuatu yang sangat intim tapi dalam medis itu adalah hal yang biasa.

Tapi ini tempat umum, jadi syahla harus hati-hati berbicara apalagi cafe tempat mereka berkunjung tersebut cukup ramai.

"Dokter, Bagaimana cara merangsang pria agar mau bercocok tanam," tanya Syahla dengan pelan.

Pikir syahla ia sangat penasaran karena gala tak pernah meminta hak-nya, ia mengira dirinya tak menarik dimata suaminya meski belum ada cinta—namun dalam sebuah artikel, pasutri yang menikah karena paksaan pasti akan jatuh cinta jika sering melakukan hal intim jadilah ia kepo akut.

Wanita yang berprofesi sebagai dokter itu menyemburkan minumannya kesebelah kirinya, kemudian ia terbatuk-batuk sambil menutup mulutnya.

Syahla sigap mengambil tisu dan memberikannya pada temannya itu.

Dokter feni meraihnya dan mengelap sudut bibirnya dari sisa minumannya, setelah tenang barulah ia menjawabnya.

"Kamu, Sya. Nanya begituan sama wanita yang masih lajang, kamu bicarakan-lah dengan pak su-mu biar kalian bisa saling menikmati dan mencapai puncak," papar Dokter umum tersebut dengan serius menjelaskan.

"Inget! Kalian harus jujur satu sama lain dan saling percaya, juga saling memahami kekurangan masing-masing agar rumah tangga kalian awet walau menikah dadakan," tambah kanjeng Dokter Feni.

Syahla mengangguk paham, pikirannya mengingat kalimat yang bisa ia jadikan inti solusinya. "Saling menikmati dan mencapai puncak" hanya itu, sedangkan yang lainnya keluar kembali lewat telingan kiri.

"Ya sudah, kita belanja sekarang. Ayok!" ajak Feni beranjak dari tempat duduknya.

Ia menyenggol lengan syahla dan membuyarkan ingatan tentang ilmu penyatuan alami manusia.

"Eh, iya. Ayok!" sahut Syahla.

Dua wanita yang hampir seumuran itu mulai berjalan berbelok ke arah toko pakaian, mereka ingin membeli pakaian baru untuk ootd atau pun santai.

Syahla memilah baju daster dengan potongan sopan untuk keseharian, sedangkan feni memilah pakaian santai yang berada di ujung tak jauh dari anak buah arhan yang berdiri mengawasi mereka.

Perlahan dokter feni merasakan pria berbaju serba hitam itu tampak aneh dan mencurigakan, ini toko pakaian wanita dan pria itu seperti tak sedang berbelanja terlihat dari gerak-geriknya yang hanya diam melirik padanya sesekali. Yang paling aneh ia merasa pria jangkung itu membuntuti mereka sejak dari cafe.

Feni berjalan mendekati syahla yang bercermin mencocokkan pakaian pilihannya lewat pantulan kaca besar, ia mendekatkan wajahnya pada wanita itu dengan begitu cemas dan serius.

"Sya, lihat pria baju serba hitam itu. Ia mencurigakan, sya," ujar Feni dengan manik mata mengarah pada pria yang kini dibelakang mereka.

Syahla ikut meliriknya, ia merasa pria itu mirip mafia semuanya serba hitam. Sudah kulitnya hitam lagi sehingga terlihat seperti kelelawar yang cari buah segar untuk dimakan.

"Iya, kita pergi saja. Ayo!" ajak Syahla menggantungkan pakaian yang dibawanya dengan asal.

Mereka berjalan dengan cepat meninggalkan toko tersebut begitupun pria itu yang mulai menyadari kepergian mereka.

Semakin mereka menjauh semakin pria tersebut mengejar mereka dengan cepat.

"Bagaimana ini, sya? Kayanya dia penjahat," tanya Dokter wanita itu.

"Dia mengincar kita, Dok." Syahla dan Feni saling tatap, pikiran mereka tertuju pada satu solusi.

Security, itu yang harus mereka cari.

Saat berada di tikungan mereka terpisah karena berjalan begitu cepat, setelah lumayan jauh feni menyadari syahla tak ada disampingnya. Ia mulai celingukan mencari sasa dan melihat pria itu mengikuti syahla yang malah naik ke lantai atas.

"Aduh, Sasa. Satpam dibawah kenapa ia malah naik ke atas?" kesah Feni menjambak rambut panjanganya pelan.

"Aku harus cepat cari pertolongan, iya." ucapnya lagi berjalan cepat mencari keberadaan security.

Sedangkan syahla mulai panik dan ketakutan, ia melihat kiri kananya mencari tempat yang bisa dijadikan untuk bersembunyi hingga satu bilik yang menurutnya aman.

Ia pun pergi disaat pria itu lengah, bersembunyi di antara pakaian yang berjejer rapi sambil berjongkok seolah tengah memilah pakaian.

Anak buah arhan mulai kebingungan mencari keberadaan gadis itu, hingga ia berpapasan dengan bosnya dan ketua gengnya di tempat yang cukup sepi di mall tersebut.

Tak jauh dari mereka ada alat untuk pemberitahuan darurat tempatnya tak jauh dari kursi tunggu atau istirahat, juga tak jauh dari sana ada beberapa bilik untuk mencoba pakaian disanalah syahla bersembunyi.

"Kamu, dimana gadis itu?" tanya Arhan membuat pria itu gusar.

1
Rian Moontero
lanjuuutt🤩🤸
vj'z tri
mis komunikasi lah gala sama Sasa 🤭 🤭🤭🤭
Mbak Ima
lanjutanx aq tunggu
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 malahane pada main petak umpet 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
Jena kauuuuu 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡
vj'z tri
itu udah bawaan dari Sono nya mas gala kalau masalah per ileran 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
waduh ketawan ni rahasia gala 🫣🫣🫣🫣🫣
vj'z tri
laluuuu ...bersambung 🤣🤣🤣🤣😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
nyumput di belakang gandi salah tempat sasa 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hayooo gala ada yang ngambek ,lu sih bukan nya langsung ngenalin ke jena 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
galaaaa nyindir akohhh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 plus sayur asam 🤤🤤😬
vj'z tri
modus lah Thor biar bisa lama2 liat Sasa 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
gak bisa tipu tipu papi Jen kamu gala ...papi Jen suhu nya 🤣🤣🤣🤣
Anyah aatma
duhhh satset ya bang
Azthar_ noor: gpp nyantei aja... tetap semangat ya
Anyah aatma: aku baru baca yg ini aja. ntar KLO dah selese nyicil baca, pindah ke yg lain😅
total 3 replies
Anyah aatma
dia nggak di saksikan org ngelakuinnya lgsg, udah kek yakin aja laporannya.
Anyah aatma
gue bacanya pke logat. suka bgt sama bahasa Sunda, kan ya?
Azthar_ noor: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ wellcome sayang. ..🥰
total 1 replies
Anyah aatma
dugaan gue sama kek Sasa. wkwk
Anyah aatma
genderuwo kah? haha
rambut panjang trus laki.
Anyah aatma
Malaikat dong. Bisa2nya Sasa kepikir kesana. wkwk
Anyah aatma
ya Ibunya lah. Anda kan jahat pak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!