⚠️ Mature Content (Harap bijak memilih bacaan)
Cinta itu buta, tidak memandang status. Sehingga yang terlarang pun akan terlupakan.
Luna adalah anak angkat dari Richard Owen, pengusaha sekaligus CEO perusahaan ternama di Hongkong. Sejak usia 1 tahun Luna sudah hidup bersama Richard. Luna sangat mengagumi, pria yang lebih sering dipanggilnya Daddy, itu.
Namun rasa kagum yang dimiliki Luna, bukanlah layaknya seorang anak yang mengagumi ayahnya.
Kenyataanya Luna mencintai Richard lebih sekedar ikatan takdir yang digariskan pada mereka.
“Dad, aku mencintaimu”
Begitulah kalimat yang sering Luna ucapkan untuk Richard.
“Dad juga mencintaimu sayang... ” Jawab Richard, dengan tatapan lembut seorang ayah kepada putrinya.
Akankah cinta Luna terbalaskan atau hanya akan bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Priska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Passionate Daddy Eps. 22
Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
~Richard POV~
Apa aku terlihat seperti orang yang menjijikan sekarang ? Tapi dimataku yang terlarang pun, menjadi terlupakan sekarang. Aku tidak bisa menolaknya, dia terlalu indah dan manis untuk dilewatkan.
Memperlakukan putriku seperti ini ?
Maaf...
Tapi aku benar-benar mencintai gadis ini, Zhara Aluna Matthew, aku benar-benar jatuh cinta padamu. Tidak perduli, meskipun akan ada Maria diantara kita, aku akan tetap mempertahankan mu disisiku. Anggaplah aku brengsek. Aku tidak perduli dengan itu sekarang.
Aku tidak mengijinkan mu bersama pria manapun, tidak perduli apapun ikatan kita, kau hanya bisa menjadi milikku. Karena sejak awal akulah yang memilihmu, maka sudah jelas, kau hanya bisa menjadi milik RICHARD OWEN.
~Flashback~
Sebelum Bryan mengantar Luna kembali kerumahnya.
“Aku menyukaimu Luna.” Kata Bryan bersungguh-sungguh. Dan itu terlihat jelas dari tatapan Bryan padanya. Namun ia masih bingung untuk menjawabnya.
Dalam hati Luna sebenarnya sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada Bryan, namun disisi lain, dia juga sudah mengatakan pada Richard bahwa ia benar-benar memiliki hubungan dengan Bryan.
“Bryan.... Sorry... ” Ucapan Luna langsung terpotong begitu saja oleh Bryan.
“Aku tidak memintamu menjawab itu sekarang, pikirkanlah. Aku tahu kaupun perlu waktu untuk memikirkannya.” Bryan sebenarnya tahu bahwa Luna mungkin menolaknya, hanya saja ia tidak ingin mendengarkannya secara langsung sekarang.
Kini Luna berada disebuah posisi yang mungkin bisa menguntungkan namum juga bisa merugikan untuknya. Dan setelah berpikir cukup dalam, Luna lebih memilih hanya bisa menjadikan Bryan teman.
~Flashback off~
“Apa yang kau pikirkan sayang... ” Richard menatap bingung, melihat putrinya sedang melamun kan sesuatu yang entah apa.
“Daddy, aku ingin membuat pangakuan padamu. Sebenarnya aku dan Bryan tidak memiliki hubungan apapun. Aku hanya mengarangnya.” Ungkap Luna melihat Richard sekilas lalu segera menundukkan kepala agar tidak kontak langsung dengan mata Rich.
“Baguslah... ” Ucap Richard singkat.
“Kau tidak marah, Dad?.” Kini Luna berani mengangkat kepalanya.
Richard hanya mengangguk-anggukan kepala, seperti kebiasaan Luna menjawab pertanyaannya.
“Tapi sekarang Bryan benar-benar mengatakannya. Dia mengungkapkan perasaannya padaku.” Luna kembali meneruskan kalimatnya.
“Lalu... ” Richard balik bertanya.
“Luna harus menjawab apa...?. ” Luna meminta pendapat Richard, entah untuk apa dia juga sangat ingin tahu jawab seperti apa yang akan di katakan oleh Richard.
Tapi Richard tidak menjawab, ia hanya diam menatap kosong kearah Luna.
“Apa Luna harus menerima Bryan, Daddy... Dengan begitu Luna tidak akan terlalu berharap dengan perasaan ini. Bryan orang yang baik. Meskipun dia terlihat menyebalkan, tapi itulah uniknya Bryan. Jadi Luna eeemmh.... ” Ucapan Luna terhenti.
Richard tidak tahan mendengarkannya, ia lebih memilih membungkam bibir Luna dengan ciuman sekarang.
"Haaahp... ” Luna menarik nafas sebanyak-banyaknya. Saat Richard mengakhiri ciuman mereka yang berlangsung cukup lama itu.
“Daddy... ” Panggil Luna, ia benar-benar tidak mengerti mengapa Richard melakukanya, bahkan dia terlalu sering melakukanya sekarang.
Richard memeluk tubuh Luna erat, mengusap rambut panjang Luna dengan sangat lembut.
“Tidak. Tidak boleh. Daddy tidak akan memberikanmu pada pria itu. Zhara Aluna Matthew hanya milik, Daddy. Lupakan Bryan,Jangan memikirkan pria itu lagi, apa kau mengerti. ” Richard mendesak Luna.
“Apa itu artinya...” Kalimat Luna kembali terpotong.
“Kau hanya milikku, Daddy tidak akan melepaskan mu apapun yang terjadi... ” Richard semakin mempererat pelukannya, seolah tak ingin Luna pergi meninggalkannya.