NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Kakak Iparku

Menikahi Mantan Kakak Iparku

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Mengubah Takdir / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Icha Fatma

Alya yang berniat melupakan mantan suaminya justru jatuh cinta dengan kakak dari suaminya yang tak lain iparnya sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Fatma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati dari ammar untuk mas imam

Malam itu juga aku pergi kerumah sakit.

Aku lihat tangan dan baju ammar penuh darah di ruang tunggu

"Mar, apa yang terjadi mar? Kenapa dengan mas imam?"

"Tadi saat aku mencoba mengejar mas roni. Mas roni melaju dengan kecepatan tinggi mbak. Entah kenapa tiba tiba mas roni oleng dan membanting setirnya ke kiri sehingga menabrak truk pengangkut besi. Besi itu tertancap di tubuh mas roni mbak"

"Ya allah mas. Mas imam kenapa jadi seperti ini!!!"

"Dokter sedang memberi tindakan mbak. Kita berdoa saja ya"

Aku mengambil wudhu dan sholat di mushola rumah sakit .

"Ya allah tolong selamatkan suamiku. Jangan ambil dia dariku ya allah, aku dan anakku masih sangat membutuhkannya ya allah. Ya allah izinkan aku lebih lama bahagia dengan keluarga kecilku ini. Tolong beri kesembuhan untuk suamiku. Aamiin"

Detik demi detik berlalu. Jam seperti tidak bergerak.

"Mbak! Bagaimana dengan umar? "

"Abah dan umi sudah dirumah mar"

Tak kama kemudian dokter keluar dari ruangan.

"Keluarga bapak imam"

"Saya dok. Saya istrinya. Bagaimana kondisi suami saya dok"

"Bu,besi pada tubuh pak imam tertancap lumayan dalam. Kami memang bisa mengangkatnya dari hatinya tapi kami tidak bisa memperbaiki lukanya. Hatinya sudah hampir tidak berfungsi bu. Kami butuh donor hati segera"

"Dok. Tolong carikan donor untuk suami saya. Tolong dok"

"Kalau untuk donor hati sulit dicari bu karena orang yang mendonorkan hati, harus orang yang meninggal dalam keadaan sehat. Agar organnya juga terjamin sehat. Dan itu susah sekali didapat"

"Dokter saya mohon cari sampai dapat dok. Saya akan bayar berapapun asal dokter bisa mendapatkannya. Tolong dok. Tolong selamatkan suami saya"

"Baik. Kami akan berusaha sebisa kami"

"Iya dok terimakasih"

"Mbak tenang dulu ya"

Sudah dua hari mas koma. Ada banyak alat terpasang dibadanmu.

"Bunda, abi kok lama sekali tidurnya"

Sahut umar yang sedari tadi menggenggam tangan abinya.

Mas anakmu ada disini. Dia sangat merindukanmu. Berjuanglah mas, bertahanlah untuk umar dan aku. Kami masih sangat membutuhkanmu

"Umar sayang. Umar kan anak sholeh. Umar doa ya minta sama allah biar abi cepet bangun dan bisa main lagi sama umar. Ya?"

"Iya bunda"

"Umar, umar nenek antar pulang ya. Besok kan sekolah"

"Umi disini saja menemani mbak alya. Biar umar saya yang antar pulang"

"Ya sudah kamu hati hati ya"

"Iya umi"

Paginya umi pulang dan digantikan ammar dirumah sakit

Dokter memberitahu kalau kami harus segera mendapat donor untuk mas imam karena kondisi mas imam semakin parah. Aku terkulai lemas mendengar itu. Aku bingung, dimana harus mencari donor itu?

"Mbak. Mbak tenang ya kita cari jalan keluar sama sama"

Perkataan ammar tak lekas membuatku tenang. Pikiranku masih dibayang bayangi rasa takut akan kehilangan mas imam.

"Mbak, ammar pergi beli makan sebentar ya untuk mbak alya,dari kemaren malem mbak alya nggak makan lo. Ammar beli nasi padang di sebrang. Mbak mau lauk apa"

"Terserah kamu mar"

Setelah ammar pergi tak berselang lama ada perawat yang terlihat panik karena menerima pasien kecelakaan.

Saat dibawa menuju igd aku melihat baju itu. Ammar, ya itu baju ammar. Apa itu ammar

Aku berlari sekencang kencangnya. Saat hendak memasuki ruang aku menghentikan suster. Dan betapa terkejutnya aku saat tahu itu adalah ammar.

Ammar langsung diberi tindakan oleh dokter.

Ya allah ammar apa yang terjadi denganmu?

Kenapa kamu bisa seperti ini?

Setelah beberapa lama aku menunggu dokter keluar dan menghampiriku.

"Apa ibu keluarga pasien"

"Iya dok saya kakaknya. Bagaimana dok apa adik saya gak papa"

"Lebih baik ibu masuk. Pasien ingin berbicara"

Aku melihat selang yang telah terpasang di hidung ammar.

"A..ammar"

Ammar berusaha berbicara padaku tapi nafasnya terengah engah

"Stt jangan bicara dulu mar"

"M.mbak.alya,maafin semua kesalahan ammar sama mbak"

"Kamu biacara apa sih mar? Kamu nggak ada salah sama mbak. Sudah jangan bicara lagi"

"Sampaikan maaf juga untuk semuanya termasuk mas roni. Ammar banyak salah sama mas roni"

"Enggak mar enggak"

"Mbak alya. Terimakasih sudah memberi ammar kesempatan untuk menebus dosa ammar, sekarang izinkan ammar untuk memberikan hati ammar untuk mas roni"

"Nggak! Kamu ini bicara apa? Kamu pasti sembuh. Mas imam juga pasti akan dapat donor hati. Yang jelas bukan kamu orangnya"

"Mbak. Ammar sudah tidak kuat lagi. Tolong terima hati ammar. Sampaikan juga pada umar bahwa aku sangat menyayanginya. Aku berikan hatiku untuk mas roni agar umar tak kehilangan ayah dan kehilangan aku. Karena aku akan ada dihati mas roni. Sekali lagi maaf mbak"

Dan ammar pun menghembuskan nafas terakhirnya.

"Ammar. Teriak ku seakan tak percaya apa yang terjadi

Semua berlalu begitu cepat. Ammar yang tadinya sehat kenapa bisa seperti ini mar

"Pasien sudah meminta saya untuk mendonorkan hatinya ke suami ibu. Pasien juga sudah menandatangani ini dengan sadar. Sekarang tinggal ibu yang tanda tangan"

Ammar maaf dan terimakasih untuk semuanya.

"Ini dok"

Hari itu juga operasi dimulai.

Rasanya masih setengah tidak percaya ammar sudah tiada diantara kami.

Hanya tangisan dan tangisan yang menggema diruang tempat aku,abah dan ibu.

Setelah operasi berhasil. Kami segera mengubur jenazah ammar.

"Bunda kenapa om dikubur disana. Kenapa bunda"

"Sayang om sudah pergi. Om sudah disurga"

"Kenapa om pergi bunda? Kenap om ninggalin umar? Ommm!"

Sepertinya tak hanya kami. Umar juga sangat terluka atas kepergian ammar.

Dua hari sudah semenjak kepergian ammar. Aku yang tengah menunggu di kamar mas imam tiba tiba merasakan tangan mas imam bergerak.

"Mas. Kamu sadar. Dokter dokter"

Dokter pun langsung menghampiriku. Dan setelah memeriksa keadaan mas imam dokter melepaskan alat yang ada ditubuh mas imam. Dokter berkata mas imam telah melewati masa kritisnya.

Tak henti hentinya aku mengucap syukur atas sadarnya mas imam. Aku mencium keningnya dan membelai lembut tangannya

"Al"

"Iya mas"

"Mas dimana"

"Mas dirumah sakit. Mas kecelakaan waktu itu. Mas, sudah ya jangan buat aku khawatir lagi"

Mas imam mengangguk

"Dimana umar?"

"Umar dirumah mas"

"Dia tidak kesini?"

"Tidak. Dia sedang ujian"

Aku terpaksa berbohong pada mas imam. Aku tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi

Kalau mas imam tahu dirumah sedang mengadakan tahlil untuk ammar, aku takut kondisinya semakin memburuk.

1
Icha Fatma
Siap kak
Selviana
Aku sudah mampir nih kak.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul,(Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar).
Icha Fatma
novel yang ringan dibaca tapi menyentuh hati para pembaca
LISA
Sedih bgt..terharu krn Ammar mendonorkan hatinya utk Roni..
LISA
Wah jadi rumit nih
LISA
apa rmh itu yg dulu ditempati dgn Ammar
LISA
Romantis jg nih Imam
LISA
Roni kakaknya Amar
LISA
Amar selalu membicarakan Nisa dan g peduli pd perasaannya Alya
LISA
Amar msh belum bisa move on nih
LISA
Ciee..Alya ketemu sama Ustad Amar nih 😊
LISA
Alya mulai naksir ustad nih 😊
Yuuko Ichihara
Ceritanya seru banget, semangat terus thor!
Android 17
Yowes, gak usah ragu untuk baca cerita ini guys, janji deh mantap. 😍
Luke fon Fabre
Gokil abis pokoknya, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!