NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suami Dingin

Mengejar Cinta Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:135.7k
Nilai: 5
Nama Author: Adzana Raisha

Menutupi jati diri dari sang suami, Dilara Agnesia menjalani kehidupan pernikahan toxic demi masa depan adik-adiknya. Pernikahan tanpa cinta dengan seorang pria dingin tak berperasaan.

Mampukan Dilara meluruhkan sikap dingan Alan, suaminya dengan cintanya. Ataukan Dilara harus menerima terus dicampakan, hingga ia lelah dan memilih pergi?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adzana Raisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Tolak Aku

Jika tak berada di lingkungan Rumah sakit mungkin Alan bukan hanya sekadar mendorong Diego tapi pasti sudah membuatnya babak belur. Semakin hari Alan merasa jika Diego semakin lancang sebab selalu ikut campur masalah pribadinya. Pria itu segaja ingin memantik api amarah dengan membawa-bawa Dilara dalam setiap topik pembicaraan jika mereka bertemu.

Apa mungkin Diego setertarik itu pada Dilara?.

Tidak bisa dibiarkan. Memang dia pikir Dilara itu siapa. Dia istriku dan sampai kapan pun akan tetap menjadi istriku.

Setelah kejadian itu Alan menjadi pecah konsentrasi. Ia mengalihkan semua jadwal oprasi kepada Leo, sedangkan dirinya memilih untuk menenangkan diri. Rasa trauma di masa lalu akibat perpisahan kedua orang tua, rupanya berdampak besar pada kestabilan emosi Alan. Bisa saja akan menimbulkan kefatalan andai dirinya nekat melakukan tindakan oprasi, hingga menghilangkan nyawa seseorang, dan Alan tak ingin itu terjadi.

Alan merebahkan tubuh. Di ruang kerjanya juga dilengkapi beberapa fasilitas untuk tidur dan membersihkan diri. Setelah mencuci muka, pria itu ingin tidur sejenak. Mungkin dengan beristirahat, pikirnya bisa kembali stabil. Akan tetapi, saat mata dipaksa terpejam, pikiran Alan malah tertuju pada Dilara. Juga tentang Diego yang sepertinya berusaha keras untuk mendekati Dilara yang juga istrinya.

Alan akui jika Diego beberapa kali memergokinya tengah memarahi Dilara yang mengantarkan bekal makan siang ke rumah sakit. Diego juga pernah melihatnya membuang makanan yang Dilara buat ke tong sampah. Tapi apa mungkin hal seremeh itu sampai menarik perhatian Diego sampai sedalam itu pada Dilara?.

Alan menggeram kesal. Ia bangkit, dan kembali mencuci wajah guna mengusir bayang-bayang aneh yang seperti akan memecahkan kepala. Ia pusing. Sampai pada akhirnya memilih untuk pulang dari pada di ruang kerja tapi pikiran malah tertuju pada Dilara.

Bumi diguyur hujan. Cuaca yang semula panas pun berubah dingin. Dari jendela mobil yang memperlihatkan jalanan raya, hujan tampak semakin deras. Perjalanan sedikit terhambat oleh lebatnya hujan yang sedikit banyak mengganggu pemandangan.

Alan harus sedikit bersabar untuk bisa sampai rumah lebih cepat. Padahal suhu pendingin udara dan cuaca diluar sudah membuat tumbuhnya menggigil kedinginan.

Hampir 50 menit menghabiskan waktu diperjalanan, kuda besi yang dikemudikan Alan memasuki pintu gerbang kediaman. Sigap, seorang penjaga keamanan membuka pagar dan mempersilakan sang Tuan untuk masuk ke dalam.

Hujan masih tersisa pun dengan rasa dingin yang masih menusuk hingga ketulang. Alan cepat-cepat keluar dari mobil dan memasuki rumah.

Hening. Di luar tadi hanya ada pelayan yang menyambut. Lalu di mana Dilara?. Tak ayal pria tampan berhidung mbangir itu mencari-cari keberadaan sang istri yang belum dilihat.

"Apa mungkin dia di kamar," gumam Alan yang langsung menaiki anak tangga, penghubung lantai dasar dan lantai dua kediaman.

Saat ini memang masih terlalu awal dari biasanya ia pulang bekerja. Hal tersebut yang mungkin membuat Lara belum selesai bersiap dan menyambutnya seperti hari biasa. Sepi, saat melangkah melalui jarajaran kamar masih jua tak ditemui keberadaan Lara. Hanya berjarak beberapa meter dari kamar yang ditempati sang istri, Alan sayup-sayup mendengar suara perempuan sedang bernyanyi. Meski samar namun Alan bisa mengenali siapa sosok pemilik suara merdu, lembut nan mendayu itu. Dilara.

Alan berjalan pelan. Pria itu cukup terkejut saat mendapi pintu kamar tersebut sedikit terbuka. Mungkin sang istri lupa menguncinya.

Makin dekat, suara itu makin terdengar jelas. Alan seperti di dorong sesuatu tak kasat mata untuk semakin mendekat sampai berdiri di depan pintu kamar Dilara.

Alan tersentak. Demi apa pun, pemandangan yang tersaji di hadapan pasti membuat kaum adam mana pun akan meneguk ludah. Di sana di, di depan jendela kamar Dilara menatap hujan di luar dengan hanya memakai pakaian kurang bahan yang selama ini dipakai untuk menggodanya. Lalu kenapa Lara memakainya sekarang, saat dirinya tak berada di rumah.

Sesuatu dalam diri Alan tiba-tiba bangkit. Sementara Dilara belum juga menyadari keberadaannya. Perempuan itu masih berdendang, menyayikan lagu yang begitu asing ditelinga Alan.

Alan tak kuat. Terlebih rambut setengah basah Dilara yang membuat keseksian istrinya semakin terlihat jelas. Tak mau berlama, Alan berjalan mendekat tanpa menimbulkan suara kemudian tanpa aba-aba pria itu langsung memeluk sang istri dari belakang.

Dilara nyaris berteriak, jika telapak tangan Alan tidak lebih dulu membekap mulutnya.

"Jangan berteriak. Ini aku, Alan, suamimu," bisik Alan lembut di telinga Dilara.

Dilara yang terkejut bercampur takut, mengangguk samar setelah mengetahui jika yang memeluknya adalah Alan.

"Diluar sangat dingin tapi kenapa kau malah berpakaian seperti ini?." Lagi-lagi Alan berbicara setengah berbisik. Serasa membelai telinga Lara dan membuatnya meremang. Perempuan itu ingin berontak namun Alan menahan.

"Aku bertanya, udara diluar sangat dingin kenapa kau malah memakai pakaian seperti ini?." Tangan Alan mulai bergerak liar. Jari telunjuknya bergerak menyusuri bahu sampai leher Dilara yang terbuka, sementara bibirnya mulai menyapu permukaan kulit pipi sang istri yang sudah memerah.

"Ta-tadi aku ha-hanya mencoba sampai tak sadar jika kau sudah pulang." Tubuh Dilara bergidik, merespon setiap sentuhan Alan dipermukaan kulitnya. Sementara Alan, deru nafas pria itu mulai memburu, seiring tubuh Dilara yang sudah berputar, hingga kini keduanya saling berhadapan.

Alan menunduk, menangkup kedua sisi wajah sang istri dengan tangan besarnya.

"Kenapa, apa kau takut melihatku?." Pria itu bertanya saat sepasang mata sang istri mulai berkaca. Tubuh perempuan itu juga gemetar, sama seperti saat dirinya menggauli sang istri untuk yang pertama kali.

Dilara menggeleng samar tanpa menjawab.

"Aku ingin bersamamu, merasakan nikmatnya cinta dari tubuh kita berdua." Setelahnya Alan membungkam bibir Dilara, mereka berciuman meski sebenarnya Alan lah yang mendominasi. Wajar saja, Dilara hanyalah perempuan lugu yamg masih pasif. Meski berulang kali diberi pelajaran tata cara untuk menggoda suami, Dilara hanyalah gadis polos yang hilang konsentrasi, terlebih saat sudah dipertemukan dengan pria seganas Alan.

"Aku mohon, jangan tolak keinganku."

Tanpa diminta pun, Alan tak kuasa untuk menolak. Alan terlalu mempesona, sampai membuat gadis tak berpengalaman itu terbuai.

Dua benda kenyal yang menyatu itu saling menyesap. Memberi kenikmatan satu sama lain sampai sang pria yang sudah teramat bergairah lekas mengendong tubuh sang perempuan untuk direbahkan di atas pembaringan. Tak ada kekerasan fisik, saat ini Alan benar-benar memperlakukan Dilara begitu lembut bak benda mahal.

Dilara benar-benar terbuai. Satu sisi ingin menolak namun disisi lain dirinya ingin meminta sesuatu yang lebih dan lebih. Disenja yang dingin, Dilara menikmati penyatuan cinta mereka meski perasaan keduanya masih sama-sama samar. Biarlah.

Sementara itu di tempat lain.

"Dilara Agnesia," sebut seorang pria seraya memandang selembar foto yang berada di tangan.

Pria itu tersenyum tipis. Menatap lekat seraut wajah perempuan di dalam foto yang belakangan menjadi obsesinya.

Di dalam ruangan berukuran sedang ini, sosok pria ituhanya memberi penerangan minim. Selain memang suka, ia beralasan jika keremangan semakin mendekatkan dirinya dengan perempuan yang ia suka.

Sudah tak terhitung berapa ribu lembar foto sang perempuan yang ia ambil secara diam-diam dan dijadikan koleksi pribadi. Dari pakaian, gerak, dan ekspresi wajah yang berbeda.

Dirinya akan berdiri lama, menatap setiap foto perempuan saat rasa rindu di dada kian membuncah. Seperti itulah caranya untuk melepas rindu, pada seseorang yang sayangnya sudah menjadi istri orang lain.

Tbc.

Yuk, ditebak yuk. Kira-kira si cowok yang terobsesi ini siapa sih?. Terus yang jadi obsesinya siapa?.

1
Sugiarti Arti
okkkkkkk
aroem
bagus
Leya channel
padahal oas di telpon supurnya suruh menyelamatkan diri dlu.ini malah ketemu meninggal.
diperalat tok khannnn..kapok..
Holipah
hayo Diego Hary udah bangkit lgi 😅😅
Syahilla Naazifa
Luar biasa
yesi yuniar
diego diteror sama hary 😁
Nana Loehat
🤣🤣pete ohh pete
sekalian jengkol pas top markotop
Meysha Talitha Putri
Luar biasa
yesi yuniar
memang harus dicurigai dan diawasi
E Jaa
terbaik
yesi yuniar
begitu kejadiannya...
kakek 👍👍👍👍
yesi yuniar
syukurlah kakek selamat ...
ditunggu kejutannya ya kek 🤗🤗
aqil siroj
kak kenapa mentari setelah hujannya dihapus ya...
padahal aku udah nungguin upnya lohh
Adzana Raisha: Assalamualaikum..
Maaf, Kak. Untuk Mentari setelah hujan sudah tidak ada lagi di NT karna sudah aku pindah ke apk sebelah berlogo F. Disana juga gratis. Yuk, kalau mau baca tinggal download aplikasi dan cari nama Pena Pemilik Rindu91. Terimakasih
total 1 replies
yesi yuniar
apa ada kerjasama antara diego dan sopirnya kakek ya atau dgn pamannya mungkin 🤔🤔
yesi yuniar
ternyata kakek yg dicelakai 🙄
Ratna R
lajut up nya dong kk
Nana Loehat
ya ampyunnnnn pyunnn
kelakuan kake ama alan
mengocok perutq thor🤣🤣🤣🤣🤣
astga naga


eitsss diego
mau mencelakai siapa??
apkh Dahlia
atw alan
tp q rasa tak mungkin
psti yg di incar yg Laemah
ya kan thor😁
diego diego
kasihannya u
obsesi mpe gangguan jiwa
Nana Loehat
alan jd sengklekkkkk🤣🤣🤣
ya ampun ferguso
"Melambai lambai"

boleh ga q tangkappp
wkwkwkkkk
yesi yuniar
siapa nih yg mau dicelakai sama diego... apa alan ??? 🤔
yesi yuniar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!