NovelToon NovelToon
Modernisasi Queen

Modernisasi Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Putri Nilam Sari

Niat hati Meysa untuk bersembunyi dari kejaran wartawan. Justru ia terbangun di kamar bernuansa kerajaan dan juga dengan pakaian lengkap seorang wanita zaman dahulu. Kebingungan dengan apa yang terjadi, justru identitas dirinya di sini adalah seorang ratu yang lemah. Bertolak belakang dengan sikap dan kemampuannya, Meysa tidak akan membiarkan dirinya terinjak-injak.

Kalau begitu lihatlah bagaimana ratu dari modernisasi ini akan menggemparkan kerajaan, tekad Meysa.

Bagaimanakah perjalanan Meysa di zaman ini? Akankah ia berhasil pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tekad

Terlihat api yang tengah menyala memancar kan kehangatannya. Kaki dengan rendaman air hangat itu membuat saraf sang pemilik tubuh merasa sangat rileks apalagi dengan perjalanan yang ditempuh menuju tempat kelahirannya.

Suara langkah kaki membuat mata yang tadinya terpejam itu langsung terbuka dan alhasil matanya bertatapan dengan api yang tengah menyala. "Lapor tuan."

"Ada apa?"

"Mengenai perjalanan ke istana, apa tuan ingin menempuh jalur biasa?" Bukannya menjawab, Longwei merebahkan kepalanya di bantal yang sehalus bulu angsa itu.

"Kenapa? Apa ada masalah?"

"Tidak Tuanku, tapi.... Kalau tuan berkenan, kita menempuh jalur biasa saja dengan perjalanan yang pasti." Pemuda bernama Arun itu mencoba mengutarakan pendapatnya agar dipertimbangkan oleh Longwei tuannya.

"Kita tempuh jalur laut barat. Yang mulia akan menunggu kedatanganku dengan lapang dada dan di jalur itu, aku akan bertemu dengan sosok yang ku tunggu." Arun hanya mengangguk patuh mendengar ucapan tuannya, pemuda itu mengerti setiap keputusan yang diambil oleh Longwei sudah dipikirkan nya dengan baik.

"Tuan, lalu bagaimana dengan jenderal Ansel?"

...🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟...

Bulan purnama tengah memimpin langit malam dengan sinar dan rupanya yang menawan. Tania menikmati pemandangan indah itu dibalik kaca yang dihiasi tirai putih yang indah. Matanya belum mau menutup, ditangannya terdapat sebuah buku yang sangat tebal dengan tulisan yang tertutupi oleh dress tidurnya yang membuat dirinya sangat anggun meskipun tanpa perhiasan apapun.

Rambutnya sesekali terbang karena angin yang masih disambut baik oleh jendela yang belum menutup sempurna. Tampak seorang gadis memasuki kamar indah itu dengan sangat perlahan sambut mengedarkan pandangannya hingga terhenti key melihat junjungannya berada di depan jendela yang terbuka.

"Ratu, anda belum tidur?" Tania memalingkan wajahnya yang terkena cahaya rembulan membuat wajahnya semakin bersinar ditambah dengan pesona manik matanya.

"Belum, aku menikmati keindahan malam dengan kepemimpinan bulan dan buku pengetahuan ini." Siu tidak datang melihat jelas buku yang berada di genggaman ratunya.

Gadis muda itu melangkah menuju ratunya, Tania tidak merasa terganggu akan itu. "Ratu, angin malam tidak baik untuk anda. Ratu bisa menikmati keindahan malam dibalik jendela yang tertutup rapi itu tidak akan mengurangi keindahannya bukan?"

Senyuman kecil tersaji rapi di wajah Tania dan ia mengangguk setuju mendengar ucapan gadis muda itu. "Benar, hanya saja aku tidak bisa lagi merasakan lambaian angin yang menyejukkan." Tania menurunkan kakinya yang tadi terulur ke depan dengan pendaratan yang sangat lembut.

"Buku apa yang ratu baca?" Siu terlihat mematikan beberapa penerangan di kamar ratunya.

"Tentang wilayah kerajaan dan sumber daya nya." Siu mengerutkan keningnya berpikir sejak kapan ratunya suka bacaan itu.

"Ratu suka? Bukankah....."

"Dulu mungkin tidak. Tapi kau dengar bukan, jamuan makan malam itu membicarakan tentang desa timur yang tengah mengalami kekeringan." Siu berpikir dengan kapasitas otak nya dan memang benar, itu bisa menjadi alasan yang sangat tepat bagi ratunya. Bukankah membaca adalah jendela dunia, dan setia Ratu memang sangat dianjurkan untuk memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya.

"Dan ratu menemukan apa?"

Tania membuka halaman yang tadinya tertutup dan halaman demi halaman Tania buka beriringan dengan keingintahuan Siu.

"Desa timur memiliki sungai dan kenampakan alam yang sangat baik, gap kenapa setiap tahun selalu dilandasi kekeringan? Bukankah itu aneh?"

"Ratu, sebelumnya raja Vanriel selalu berhasil mengatasinya. Dan hamba dengar raja akan segera kesana." Tania mendengar penjelasan Siu tapi tak lama ia menggelengkan kepalanya.

"Siu.... Itu bukan solusi. Setiap tahun, bukankah raja seharusnya sudah bisa mendiagnosa masalah nya? Masalah nya selalu sama tapi seolah tidak ada solusi yang tepat. Antara raja tidak bisa menemukan solusi yang tepat atau...." Tania mengeja ucapannya sejenak membuat rasa penasaran Siu semakin besar.

"Atau ada sesuatu yang memang menghambat disana."

"Lalu apa yang akan ratu lakukan? Apakah ratu akan meminta solusi pada kaisar?"

"Tidak, aku akan kesana dan melihat sendiri dengan mataku. Siu, terkadang apa yang dikatakan orang-orang bukanlah yang sebenarnya. Sama seperti orang-orang yang mengaku mengenai ku, kau tau itu tidak benar kan?" Siu langsung mengangguk setuju dengan pendapat ratunya.

"Benar ratu, tapi itu cukup jauh ratu. Dan ratu tidak bisa kesana."

"Bukan tidak bisa! Aku belum mencoba! Aku akan kesana dan mari kita lihat tikus apa yang akan kutemukan disana."

...🌟🌟🌟🌟🌟...

Dibalik pintu itu, tepatnya di ranjang yang berselimut besar nan hangat. Amarah yang tadinya meletup-letup sekarang sudah kembali mereda dengan pelukan sosok yang ia inginkan. "Sayang, pokoknya aku tidak mau tau. Tania harus diberikan pelajaran!" Cicit Yuri dengan wajah imutnya.

"Memang apa yang ia lakukan?"

"Kau tidak lihat? Dia terang-terangan tersenyum melihat keadaanku!" Vanriel menghela napasnya apalagi ia teringat dengan wajah datar Tania yang membuat pikirannya semrawut apalagi membayangkan senyuman Tania.

"Lalu harus bagaimana?"

"Hukum dia! Minta dia berdiri di lapangan dengan kuda yang tengah berpacu atau tempat sasaran panahan!" Wajah Yuri kembali memerah dengan kesal.

"Baiklah, aku akan lakukan. Sekarang tidurlah, sudah malam." Vanriel mengelus rambut pirang itu membuat sang empu langsung tersenyum jahat memikirkan yang terjadi besok.

'Aku pastikan besok kau akan menangis darah dan memohon-mohon!'

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

1
Aurora79
Alurnya berpindah-pindah dan terlalu berat untuk dipahami... Harus ekstra fokus bacanya biar paham... Sebenarnya ceritanya bagus, cuma terlalu berat konfliknya buat aku baca santai... hehehehe.
Erfile Diandra
Biasa
Ati Kotta Yaman
Hmmm...🥰🥰🥰
Aku Ikut Bahagia🥰🥰🥰
Ati Kotta Yaman
😂😂😂😂😂😂
Cipta Hendra
alur yg sangat membagongkan.
Ati Kotta Yaman
By2 Mola
Ati Kotta Yaman
Luar biasa
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
mika
ternyata diri ku GK senang dgn sikap siu ini terlalu banyak perotes dan terlalu banyak ngomong bertanya 😏😏😏😏
Niken Wiji
terlalu singkat.. alurnya berputar2
Karunia Disha
kenapa pangerannya jd terkesan o'on yaa
Karunia Disha
Raja sangat bijaksana👍
Karunia Disha
muterr",,,,lama bgt smpe intinya
Hikam Sairi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
belum tau dia siapa Mey..../Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Dede Mila
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
jeng jeng jeng..../Drool//Drool//Drool//Drool/
Dede Mila
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm/
Dede Mila
bau jigong dah.../Curse//Curse//Curse//Curse/
Dede Mila
pangeran nya lemot..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
tapi kamu berjodoh dengan nya Xiong gimana dong..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!