Gabriel Atmaja seorang CEO muda yang suka bergonta ganti pasangan. Malam itu dia harus menyalurkan hasratnya dan menyuruh asisten kepercayaannya untuk mencari seorang wanita bayaran untuk menyalurkan hasratnya. Naya Reynita gadis cantik yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri setelah orangtuanya meninggal. Harta orangtuanya telah dikuasai oleh pamannya dan dia memperlakukan Naya seperti pembantu dirumahnya sendiri.
Malam itu saat dia baru pulang kerja dan menunggu bus yang lewat, dia diculik oleh dua orang pria yang tak dikenal untuk dibawa ke hotel. Sejak malam itulah kehidupan Naya berubah drastis karena selain kehilangan kesuciannya dia juga hamil sehingga membuat dia diusir dari rumahnya sendiri.
Akankah Naya akan bertemu dengan pria yang sudah menodainya?
Ataukah dia akan hidup bahagia hanya dengan anaknya kelak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rianti45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Keesokan harinya Gabriel sampai perusahaannya langsung saja mengajak Nuno untuk masuk ke dalam. Nuno yang tau maksut dari Gabriel langsung saja membawa kertas yang dia print kemarin.
"Mana yang aku minta kamu buat menyelidiki seseorang kemarin?"kata Gabriel.
"Ini tuan."kata Nuno sambil menyerahkan kertas itu ke Gabriel.
Gabriel langsung saja menerima kertas itu untuk melihat apa yang ditemukan oleh Nuno. Gabriel langsung membacanya dan setelah itu dia tersenyum senang.
"Apa ini benar yang kamu dapatkan?"kata Gabriel.
"Benar tuan, mana berani saya bohong."kata Nuno.
"Baiklah jadwalku hari ini apa?"kata Gabriel yang gak sabar ingin bertemu dengan Naya.
Nuno langsung membacakan jadwal Gabriel hari ini, Gabriel menghera nafasnya karena hari ini jadwalnya benar-benar sangat padat dan dia tak ada waktu buat bertemu dengan Naya.
"Apa ada tugas lagi buat saya tuan?"kata Nuno.
"Sudah gak ada, kamu bisa kembali ke tempatmu, nanti kalau sudah waktunya meeting kamu kasih tau aku."kata Gabriel.
"Baik tuan muda, kalau begitu saya permisi dulu."kata Nuno.
Sepeninggalan Nuno, Gabriel mengusap wajahnya dengan kasar, Biar bagaimanapun dia akan mencari cara untuk bertemu dengan Naya. Gabriel akan datang ke butik Naya saat waktunya makan siang nanti. Gabriel langsung tersenyum dan setelah itu kembali fokus menyelesaikan pekerjaannya.
"Selamat pagi semua."kata Naya yang baru datang ke butik.
"Selamat pagi bu, oh ya bu ada tamu yang sedang menunggu didalam ruangan ibu."kata Ririn.
"Baiklah makasih ya, kamu sudah buatkan minum buat tamu kita?"kata Naya.
"Sudah bu."kata Ririn.
"Ya sudah aku masuk dulu kalau kayak gitu."kata Naya.
Naya setelah berkata begitu langsung saja masuk ke dalam ruangannya. Ternyata yang mencarinya adalah seorang ibu-ibu. Naya langsung mendekati beliau sekalian meminta maaf karena telah membuat ibu itu menunggu.
"Selamat pagi nyonya, maaf kalau saya buat nyonya menunggu lama."kata Naya.
"Pagi, kamu Naya pemilik butik ini?"kata mama Tari.
"Iya saya sendiri, kalau saya boleh tau ini dengan nyonya siapa dan ada apa mencari saya?"kata Naya.
"Aku Tari, aku kesini mau menawarkan kerjasama denganmu, itu pun kalau kamu mau."kata mama Tari.
"Memangnya kerjasama soal apa ya nyonya Tari?"kata Naya.
"Perusahaanku sedang mencari desainer untuk kerjasama dengan perusahaanku."kata mama Tari.
"Memangnya perusahaan nyonya ada dimana dan apa nama perusahaannya?"kata Naya.
"GA korp, perusahaanku bergerak dibidang fashion tapi anda harus pergi ke Jakarta karena pusat dari perusahaan itu ada disana."kata mama Tari.
Naya yang mendengar nama perusahaan GA langsung tertarik karena beberapa tahun ini perusahaan itu berkembang semakin pesat. Kalau dia bisa bekerjasama dengan perusahaan itu pasti dia bisa membuka butik diJakarta.
"Biarkan saya pikir-pikir dulu Nyonya."kata Naya.
"Baiklah akan saya kasih waktu kamu, ini ada kartu nama saya kamu bisa menghubungiku jika mau berkerjasama dengan perusahaan kami. Tapi saya mohon jangan lama-lama karena kalau kelamaan kami akan mncari orang lain untuk bekerjasama."kata mama Tari entah mengapa dia sangat berharap kalau Naya akan menerima tawarannya. Sejak melihat gambar Naya dimajalah fashion dia merasa kalau dirinya ada ikatan dengan perempuan yang ada didepannya ini tapi dia gak tau ikatan apa itu.
"Baik nyonya saya akan kasih jawabannya secepatnya."kata Naya.
"Ya sudah kalau kayak gitu saya permisi dulu, ingat jangan lama-lama kamu ngasih keputusannya."kata mama Tari setelah itu dia langsung saja pergi dari sana.
Naya setelah kepergian mama Tari tadi langsung saja duduk dimejanya, dia nanti akan bertanya pada kedua temannya itu tentang kerjasama ini. Naya mencari tau lebih dalam lagi tentang perusahaan GA krop itu dia tak mau salah mengambil keputusan takutnya itu akan menyebabkan kerugian. Tapi ternyata dugaannya salah, perusahaan itu banyak sekali diincar oleh para desainer ternama mereka ingin bekerjasama dengan perusahaan itu karena baru beberapa tahun berdiri perusahaan itu sudah semakin maju. Naya semakin yakin akan menerima kerjasama itu, selesai mencari tau tentang perusahaan itu Naya mulai menggambar sesuatu dikertas.
Saat dia sedang fokus dengan menggambar sebuah gaun, tiba-tiba pintu ruangannya dibuka. Ternyata itu Ririn datang dengan wajah gelisah.
"Kamu kenapa Rin?"tanya Naya.
"Itu bu, diluar ada yang bikin masalah."kata Ririn.
"Masalah apa memangnya?"kata Naya.
"Dia bilang kalau gaun-gaun kita semua mengcopy desain miliknya."kata Ririn.
"Ya sudah kalau kaya gitu ayo kita liat siapa yang berani berkata begitu."kata Naya.
Naya langsung berjalan keluar diikuti Ririn dibelakangnya, Naya saat berjalan menghampiri orang yang bikin ulah itu hanya tersenyum tak ada kekhawatiran diwajahnya sama sekali. Perempuan yang mengaku-ngaku awalnya berkata-kata seenaknya sendiri tapi saat melihat Naya dia langsung terdiam.
"Ada apa ya nyonya kalau saya boleh tau?"kata Naya santai.
"Kamu siapa?"kata perempuan itu.
"Saya Naya pemilik butik ini."kata Naya.
"Oh jadi kamu yang telah mengcopy desain buatanku."kata perempuan itu.
"Kalau memang saya yang mengcopy desain buatan nyonya memangnya nyonya punya bukti?"kata Naya.
"Ini kamu liat sendiri."kata perempuan itu sambil menyerahkan kertas yang ada gambar gaun.
Naya terkejut karena desain gaun itu semua memang mirip dengan desainnya tapi yang jadi pertanyaan kenapa perempuan ini bisa mendapatkan draf desain gaun ini.
"Maaf nyonya anda dapat desain ini darimana?"kata Naya.
"Saya membuat desain gaun itu sendiri ya kamu yang sudah mencuri desain itu."kata perempuan itu kekeh.
"Anda yakin?"kata Naya tetap tenang karena dia gak salah.
"Aku yakinlah orang aku sudah membuat desain itu lama tapi kalian malah mencurinya."kata perempuan itu.
"Baiklah kalau begitu, nyonya mau menyelesaikan ini secara kekeluargaan atau kita selesaikan kepihak yang berwajib?"kata Naya membuat perempuan itu langsung terkejut.
"Buat apa pakai lapor kepihak yang berwajib segala?"kata perempuan itu.
"Biar semuanya jelas siapa yang mengaku-ngaku tentang karya ini."kata Naya.
"Gak perlu itu buat kamu saja aku ikhlas memberikannya."kata perempuan itu setelah berkata begitu dia langsung saja pergi dari butik Naya.
Semua orang yang berada didalam butik Naya langsung yakin jika itu adalah hasil karya dari Naya sendiri. Awalnya mereka percaya dengan perempuan tadi tapi akhirnya dia menyesal telah percaya begitu saja dengan perempuan itu.
"Maaf kalau masalah tadi buat kalian gak nyaman."kata Naya meminta maaf pada pelanggan yang ada disana.
"Gak papa kok, kita yang harusnya minta maaf karena sempat mencurigai kamu."kata salah satu pelanggan.
"Gak papa kok nyonya kalau begitu silahkan teruskan melihat-lihat lagi bajunya."kata Naya.
Naya setelah berkata begitu langsung saja pergi darisana, dia langsung masuk ke dalam ruangannya diikuti Ririn dibelakangnya. Naya langsung saja duduk dimeja kerjanya lalu memandang kearah Ririn.
"Kamu kenapa Rin?"kata Naya yang melihat kalau Ririn sedang khawatir.
"Saya takut kalau kejadian seperti ini akan terulang kembali."kata Ririn.
"Ngapain kamu takut kalau kamu gak salah, sudah kalau pun kita laporkan ke pihak yang berwajib tetap kita yang akan menang."kata Naya.
"Benar juga apa kata ibu tapi tetap saja saya takut."kata Ririn.
"Kalau gak salah ngapain kita takut, sudah kamu kembali kerja saya mau meneruskan ini dulu."kata Naya sambil memperlihatkan sketsa gaun yang baru saja dia buat.
"Pasti itu buat Elya?"kata Ririn.
"Iya sebentar lagikan ulang tahunnya."kata Naya.
"Ibu mau merayakannya?"kata Ririn.
"Aku mau rayain disini saja sama karyawan disini dan juga kedua temanku kalau tantenya Elya bisa datang sama dia sekalian."kata Naya.
"Aku ingin tau siapa tantenya Elya, ibu sih gak pernah memperlihatkan fotonya pada saya."kata Ririn.
"Nanti kalau dia kesini kamu juga akan melihatnya, oh ya aku bisa minta tolong sama kamu gak?"kata Naya.
"Memangnya ibu mau minta tolong apa sama saya?"kata Ririn.
"Kamu bisa gak jemput Elya hari ini?"kata Naya.
"Siap kalau itu mah, kalau begitu saya permisi keluar dulu."kata Ririn.
Ririn setelah itu langsung saja keluar dari ruangan Naya setelah kepergian Ririn dari ruangannya Naya kembali fokus menyelesaikan sketsanya beda lagi dengan Gabriel yang sedang meeting tidak fokus dengan meetingnya. Gabriel ingin segera bertemu dengan Naya, dia sudah tak sabar ingin mendengar suara Naya yang sangat mengoda menurutnya.