Seorang CEO yang tak sengaja mendapatkan amanah dari korban kecelakaan yang ditolongnya, untuk menyerahkan cincin pada calon pengantin wanita.
Namun Ia malah diminta Guru dari kedua mempelai tersebut untuk menikah dengan mempelai wanita, yang ditinggal meninggal Dunia oleh calon mempelai pria. Akankah sang CEO menikah dengan mempelai wanita itu? Akankah sang mempelai wanita setuju Menikah dengan sang CEO?
Dan sebuah masalalu yang mempelai wanita itu miliki selalu mengganggu pikirannya. Kekhawatiran yang ia rasakan selalu menghantui pikirannya. Apakah masalalu yang menghantui pikiran mempelai wanita itu?
Cerita ini hanya khayalan Author, jika ada kesamaan tokoh, kejadian itu hanya kebetulan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebutir Debu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 Pesona Ayra Khairunnisa di Keluarga Pradipta
"Owh Come on, papa tidak bisa melihat perempuan menitikkan air matanya nak."
Pak Erlangga menghapus air mata di pipi Rani.
"Ketika Bams menikahi mu maka setiap yang keluar dari rahim mu adalah anak nya dan juga cucu ku. Maaf, bukan maksud papa membahas masalalu. Ayo kita buka lembaran baru nak."
Rani tersenyum dan bahagia karena mendengar pengakuan dari pak Erlangga yang mau menerima Raka dari dirinya. Walaupun Raka bukan darah daging Bambang. Sekalipun mereka sempat lari di hari pernikahan Rani, dan Bambang selalu menemani kehamilannya, lalu mereka menikah setelah Raka lahir.
Raka adalah anak kandung Rani, namun Bambang bukan ayah biologis balita itu. Rani harus mengalami penderitaan setelah Bambang dikirim keluar negeri oleh pak Erlangga agar tak menemui Rani lagi.
Dendam pada keluarga Kuncoro membuat pak Erlangga tak merestui hubungan putra bungsunya dengan anak kedua dari Candra Kuncoro itu. Rani yang melarikan diri bersama Bambang di hari pernikahan nya bersama Daniel harus menelan pil pahit.
Karena ketika anak buah Daniel menemukan Rani yang akan terbang ke Amerika bersama Bambang pun ditangkap di bandara. Wanita yang sangat dicintai oleh Bambang itu disekap selama sebulan oleh Daniel lalu dicampakkan. Pernikahan tak pernah terjadi dan Rani mengandung janin dari Daniel. Setelah Daniel mengetahui bahwa Rani hamil anak nya maka ia membuang Rani begitu saja. Hingga Rani hamil tanpa status pernikahan.
Rani pun harus diusir dari keluarganya makin terpukul. Keputusan Bambang yang tetap menikahi Rani walau tahu Rani telah hamil pun ditentang pak Erlangga. Hingga Bambang pun diusir dari kediaman nya dan tak pernah mendapatkan fasilitas dari pak Erlangga. Bambang keluar dari rumah mewah pak Erlangga hanya membawa pakaian yang ada di tubuhnya.
Bahkan Pak Erlangga tak pernah bertemu dengan Rani. Namun pak Erlangga selalu memantau anak bungsunya itu secara diam-diam walau ia tak pernah bertemu langsung.
"Terima kasih pa. Terima kasih telah menerima aku dan Raka juga memaafkan Bams."
"Terima kasih juga karena kamu mampu bertahan disisi Bams disaat dia tidak memiliki apa-apa hingga sekarang kalian mampu memiliki usaha ini. Papa bangga pada kalian yang mampu bertahan ditengah badai"
Pak Erlangga memeluk menantu nya itu. Nyonya lukis menitikkan air mata kembali karena melihat suaminya bisa menerima Rani. Satu tahun ia membujuk suaminya untuk menerima Rani dan memaafkan Bambang namun selalu sia-sia.
Pesona Ayra seolah mampu memberikan embun pada keluarga Pradipta. Pak Erlangga merasa harus mengalah agar Ayra dapat diterima oleh Bram. Dan salah satu yang Pak Erlangga yakin dapat membuat Bram tak menceraikan Ayra yaitu permintaan Bram dan Nyonya Lukis yang tak pernah ia kabulkan.
Menerima Rani sebagai bagian dari keluarga Pradipta. Dan mengumumkan pada semua orang bahwa Rani adalah menantu nya. Istri dari putra bungsu yang bernama Bambang Tri Pradipta.
"Rani buatkan kopi dulu buat papa ya. Maaf kalau tempatnya kurang nyaman pa."
"Nyaman tidaknya tempat bukan dari mewahnya Ran. Tetapi dari penghuninya mampukah menciptakan kenyamanan dan kebahagiaan di dalam tempat tinggal itu."
Pak Erlangga berjalan ke arah Raka.
"Sini ma Papa gendong. Siapa namanya?"
"Raka pa. Bagus Raka Pratama."
Bambang mengenalkan anak lelaki nya itu.
"Dengar nak, sekarang kamu adalah cucu ku."
"Cup"
"Cup"
Pak Erlangga mencium pipi chubby dari Raka. Balita itu tertawa dan memegang brewok tipis yang ada di pipi pak Erlangga.
"Bram. Kalau tahun ini anniversary papa dan mama kamu kasih kami hadiah Ayra sebagai menantu kami. Tahun depan papa ingin kamu segera beri papa dan mama cucu dari Ayra. Dari Ayra bukan perempuan lain. Iya kan ma?"
"Ya, itu kado paling indah dari kalian berdua mama sudah minta Marisa menyiapkan gaun pengantin kedua putra mama dan sekalian paket bulan madu."
"Bulan Madu!?"
Ayra dan Bram mengucapkan dua kata itu bersamaan.
soalnya saya banyak kenal orang dari berbagai daerah meskipun pernah mondok, tp tidak sedetail itu tau tentang najis
mau komen keseeell.. ternyata udah ada yg mewakili😆