Yuuto Akihiro seorang pemuda SMA 17th, saat pulang Sekolah dengan teman masa kecilnya, Kaede Miyuki dan teman kelasnya Thoru Asahi, Haruto Itsuki dan Kousuke Subaru.
Saat mereka berjalan melewati Jembatan tiba-tiba Portal Dimensi Ruang dan Waktu tiba-tiba terbuka dan terjadi ledakan hebat yang mengakibatkan mereka berlima tewas ditempat. Ledakan itu adalah Energi yang bocor dari pertarungan Pahlawan dan Raja Iblis di Dunia lain.
Mereka berlima bereinkarnasi menjadi seorang Bayi dari Anak Raja di lima Kerajaan besar.
Sialnya Yuuto malah dilahirkan menjadi Bayi Perempuan setengah Vampir yang membuat Aib bagi Kerajaanya, dianggap berbahaya dan akan membawa bencana dimasa depan, Raja Aldric yang merupakan Ayahnya sendiri memerintahkan para Prajurit untuk membunuhnya dan membuangnya di hutan.
Apa yang akan terjadi pada Yuuto selanjutnya?
Judul Alternative : Reincarnated As a Vampire Girl
Author :FeryZheferly
Genre : Action, Advanture, Isekai, Fantasy, Gender bender, Zero to Hero, Magic,Comedy, Demons.
© ILLustrated by Google. Hanya untuk membantu Visualisasi karakter saja, tidak bermaksud mengambil hak cipta orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FeryZheferly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Volume 1 Chapter 21
Terimakasih Telah Mencintaiku
Setelah melewati hari-hari yang merepotkan, sekarang Aku sedikit-sedikit sudah mengerti cara hidup sebagai seorang bangsawan.
"Merepotkan,"
Hari ini, Aku minta izin pada ibuku untuk pulang menemui orang tua angkakatku, karena malam nanti akan diadakan pesta penyambutkan untuku.
Aku harus mengundang mereka berdua, mungkin ini saatnya mereka harus tau siapa Aku sebenarnya, Aku juga kangen dengan Alice, Aku sangat rindu, sudah lama aku tidak bertemu dengan Alice.
Setelah Aku berbicara dengan Ibunda, Akhirnya ibuku mengizinkanku untuk menemui orang tua angkatku, ibu juga bilang kalau beliau ingin mengucapkan terimakasih pada mereka, karena telah menjaga dan merawatku selama ini.
Siang ini, Aku langsung berangkat menemui Orang tua angkatku, Aku membuka portal dan keluar didalam rumah orang tua angkatku.
Ibu yang melihatku kembali dia sangat terkejut.
"Avrora chan, kamu sudah kembali?"
Aku langsung tersenyum manis pada ibuku.
"Aku pulang Bu! ehehe,"
"One-chan," pekik imut seorang gadis kecil dia tiba-tiba memeluku.
"Alice chan!"
Alice memeluku sembari menengok ke atas "One-chan, kenapa kamu lama sekali pulangnya, Aku sangat merindukanmu."
Aku sangat terharu mendengar perkataan malaikat kecil ini, tanpa sadar aku mengeluarkan air mataku sedikit, Aku langsung mengusap-usap rambut Alice.
"Maaf ya, Alice chan, Kakak baru datang menemuimu, Kakak juga sangat merindukanmu." Aku langsung mendekap Alice dengan erat.
Ibuku terus memperhatikanku, dia terlihat terkejut melihat perubahan yang ada dalam diriku, dari riasanku yang membutku terlihat sangat feminim dan bajuku terlihat asing baginya.
"Nee Avrora chan, kamu terlihat berubah, pakaian itu, kenapa kamu berpakaian seperti seorang putri, dari mana kamu mendapatkan baju itu?"
Mungkin ini waktu yang tepat untuk mengatakan kebenaran tentang dirku pada ibuku.
"Sebelum Aku menjawabnya, Aku ingin mengatakan sesuatu padamu Bu!"
"Apa yang kamu ingin bicarakan pada ibu?"
Aku langsung memasang wajah serius.
"Ibu dengarkan Aku, Aku sudah lama tau kalau ibu bukan ibu kandungku, maafkan Bu! Aku tidak memberitahumu karena takut ibu akan mengusiku, 16th yang lalu, saat Aku dilahirkan, Aku dibuang dan dibunuh oleh prajurit kerajaan, ibu tau sendiri kenapa aku mempunyai Energi sihir yang besar, dan mempunyai semua elemen sihir, karena Aku sebenarnya adalah manusia setengah vampir, senjak bayi Aku sudah mempunyai ingatan, saat itu Ayah menemukanku dan membawaku kesini, Aku adalah anak Raja Aldric dari kerajaan Neverland, banyak hal yang terjadi dan Akhirnya, Aku bisa bertemu dengan ibu kandungku, dan sekarang aku kembali menjadi Putri kerajaan Neverland."
Ibuku langsung menagis terkejut dan memeluku.
"Apakah itu benar Avrora chan?"
"Hai, itu benar! walau aku sudah bertemu dengan ibu kandungku tapi, ibu tetaplah ibuku, ibu terbaiku, Terinakasih sudah mau menjadi ibuku," Aku langsung mengeluarkan Air mataku.
"Klotak,"
terdengar pedang jatuh.
"Ahh teryata Ayah,"
Ayah terkejut setelah mendengar kalau Aku adalah seorang putri.
"Avrora kamu! Ayah benar-benar tidak mempercayai ini, kamu seorang putri?"
Aku melepas pelukan ibu dan langsung tersenyum pada ayahku.
"Benar sekali, Ayah sudah lama tau, kalau Aku mengetahui Ayah bukan Ayah kandungku, tapi Aku belum menceritakan bahwa sebenarnya Aku adalah seorang Putri, maafkan Aku Ayah baru menceritakan ini padamu,"
Ayaku juga langsung mendekapku.
"Avrora chan! Apa kamu akan meninggalkan ayah?"
Aku kaget mendengar Ayaku berkata seperti itu, padahal Aku tidak berfikir akan meninggalkannya.
"Tenang saja, kenapa ayah berkata seperti itu, walaupun Kalian bukan orang tua kandungku, tapi kalian adalah orang tua terbaiku, Aku sangat menyayangi kalian berdua, Aku juga sangat menyayangi Alice."
Mereka semua langsung mendekapku dan menagis terharu.
Setelah itu, Aku langsung menjelaskan pada mereka, kalau Aku mengudang mereka untuk acara penyambutanku, mereka pun setuju, Aku langsung membawa mereka pergi kekerajaan Neverland.
Sesampainya dikerajaan, mereka langsung disuruh menghadap Raja dan Ratu.
Orang tua angkatku langsung membungkukan badanya dihadapan Raja dan Ratu.
Aku berdiri disamping orang tua angkataku, aku langsung memperkenalkan mereka pada Ibunda dan Ayahandaku.
"Are? Stop! Stop! Stope! Aku malez menyebut dia Ayahandaku hemp,"
Aku masih membencinya, Kalau begitu sebut saja dia Pembunuh.
"Perkenalkan dia adalah Ayah akangkatku, Namanya Bart, yang disampingnya adalah Ibu angkatku, Livy, dan dia adalah Alice, Adiku yang paling manis,"
Raja Aldric langsung menyambut mereka.
"Angkatlah kepala kalian, Aku sengaja mengundang kalian, untuk menyambut kembalinya Putriku, Aku juga ingin mengucapkan terimakasih, karena telah menjaga dan merawat putriku selama ini, terimakasih banyak.
"Dasar! Ayah bodoh! Seenaknya bicara begitu, padahal dia sendiri yang sudah seenaknya membuangku!"
Bart, langsung menegakan tubuhnya.
"Tidak perlu berterimakasih yang mulia, karena ini sudah kewajibanku sebagai orang tua, Karena Putri Avrora juga adalah putriku juga, dan saya juga mengucapkan terimaksasih yang mulia, karena Anda telah berkenan mengundang kami, terimakasih banyak karena sudah memberi kehormatan untuk mengahadiri pesta penyambutan putri Avrora,"
Ratu langsung berdiri.
"Saya Ratu Eilaria, juga mengucapakan terimakasih, karena telah merawat putriku, tanpa kalian mungkin putriku tidak akan berada disini, sebagai ucapan terimakasih kerajaan akan memberikan imbalan untuk kalian, katakan apa yang kalian inginkan?"
Bart, Langsung memasang wajah serius.
"Yang mulia Ratu, terima kasih banyak, tapi saya tidak mengharap imbalan apapun, saya ilhlas! tapi saya punya satu permintaan, izinka saya selalu bisa menemui putri Avrora kapan pun, karena dia juga anaku!"
Raja dan ratu tersenyum melihat sikap Bart yang tidak mengharapkan imbalan.
"Kau memang orang yang baik, Baikalah, saya Raja Adlric dan Ratuku Eilaria, akan selalu megizinkan keluargamu untuk selalu menemui putri Avrora kapanpu kalian mau."
Bart langsung tersenyum bahagia setelah permintaanya dikambulkan oleh raja Aldric.
"Terimakasih banyak yang mulia,"
Aku langsung tersenyum pada Ayah angkatku, dan berfikir.
"Dasar Ayah! Kenapa malah meminta hal bodoh seperti itu, padahal tidak diminta pun Aku akan selalu menemuinya,"
Setelah mendengar itu dari bibir Ayah, entah kenapa aku merasa bahagia, Aku langsung memeluk Ayahku.
"Dasar Ayah bodoh! kenapa tidak minta uang saja dan perhiasan atau rumah yang bagus saja! sudah Aku duga, Ayah memang bodoh, tapi Aku senang, terinakasih Ayah,"
Ayahku cuma tersenyum dan mengelus-elus rambutku.
Hari tak terasa sudah hampir malam, pesta akan diadakan sebentar lagi, Aku langsung diseret para maid untuk dimandikan lagi.
"Merepotkan,"
"Hahaha, Kyaaaaa!! gely, gely, gely," mereka sepertinya sangat menikmatinya saat memandikanku, mereka itu menyeramkan.
Setelah selesai mandi seperti biasa mereka langsung meriasku lagi, tapi kali ini nampak berbeda, mereka lebih teliti dalam merias.
Mereka sedang memakaikanku daleman berenda-renda, ini memalukan, seperti pengantin saja.
Apa kalian melihatku? kalian jangan melihatku begitu, Aku malu tau hus-hus, mendingan kalian melihat pesta dulu saja, nampaknya pangeran dan bangsawan sudah banyak yang datang, Aku mau didandani para maid dulu oke! Nanti kalau aku keluar jangan naksir loh!
Para Raja dan pangeran dari lima kerajaan besar nampaknya mereka sudah tiba dikerajaan Neverland.
Para pangeran langsung menuju ruang pesta, Liza, Alden dan Zen mereka terlihat saling megobrol, Cleve juga terlihat disana dia sedang duduk sembari minum dimejanya.
Suasana pestanya terlihat sangat ramai, para bangsawan lainya juga sudah hadir, mereka semua sedang menunggu keluarnya putri Avrora.
Setelah lama menunggu Akhirnya pembawa acara mengumumkan kalau putri Avrora akan segera keluar.
"Semuanya, tiba lah saatnya yang ditunggu-tunggu, mari kita semua sambut Putri Avrora!"
Aku langsung berjalan menuruni tangga berlahan, memakai gaun layaknya seorang pengantin dengan membawa bunga.
Semua orang langsung terdiam terpaku menatapku, Aku jadi malu, Aku langsung menyapa mereka, dan meperkenalkan diriku, para bangsawan langsung menyapaku mereka semua mengerumuniku dan meminta bersalaman, Aku merasa sangat kerepotan dibuatnya, Aku jadi merasa menjadi seorangn Artis saja.
Pangeran Zen langsung menghampiri Putri Avrora, semua bangsawan langsung minggir, dia datang dengan membawa bunga ditanganya, Pangeran Zen langsung merendahkan badanya dihadapan putri Avrora dan memegang tangan putri lalu menciumnya.
"Cup,"
"Hime sama,ini bunga untukmu."
Aku sangat malu ketika pangeran Zen memegang tanganku, Aku ingin melepaskanya dan berteriak kimo! Kimo! Kimo! tapi tidak bisa, karena tidak enak dengan para bangsawan lainya, Akhirnya aku menerima bunga dari pangeran Zen.
"Merepotkan,"
Pangeran Alden dan putri Liza juga menghampiriku untuk menyapaku, Hanya pangeran Cleve yang tidak menyapaku, dia hanya duduk diam dan minum saja, dia terlihat menatapku tapi saat aku menatapntya dia memalingkan wajahnya, biarlah, Aku juga tidak perduli.
Pangeran Zen mengajaku berdansa, Aku tidak bisa menolalnya, huh akhirnya Aku berdansa juga denganya.
"Malu banget,"
Setelah berdansa dengan Pangeran Zen sekarang giliran Pangeran Alden yang mengajaku berdansa, kami pun berdansa, Alden terus menatapku aku jadi gugup, mungkin itu karena Aku ingat pernah tidak sengaja berciuman denganya.
"Apa yang dipikirkan Alden tentangku, Aku juga tidak tau?"
Setelah selesai berdansa dengan Pangeran Alden, sekarang tinggal para bangsawan lainya mencoba mengajaku berdansa, Aku tidak bisa menolaknya, Aku masih takut untuk menolak, kalau sikapku salah nanti Aku bisa mempermalukan ibudanku, kalau ayahadaku sih Aku tidak begitu perduli, aku baru belajar menjadi seorang bangsawan.
"Huh, kapan selaesainya aku sudah capek tau!"
Acara Dansa akhirnya selesai, sekarang tingal acara makan-makan.
"Huh akhirnya selesai juga,"
Saatnya makan! Tunggu! Tunggu! Tunggu! Aku sekarang seorang bagsawan, Aku harus hati-hati sekarang Aku tidak boleh makan seenaknya, merepotkan, padahal banyak makanan enak-enak Aku ingin makan semuanyaaa!
Waktu terus berjalan, pesta penyambutan akhirnya selesai juga.
"Fuaaaaa, Aku ngantuk,"
Aku langsung pergi kekamar.
"Saatnya istirahat,"
Aku langsung ganti baju dan tiduran diranjang.
"Ahh enaknyaaa Akhirnya selesai juga, tidur ahh,"
Pangeran Leon terlihat berjalan menuju kamar Putri Avrora, dia ingin melihat Avrora.
Pangeran mengetok pintu kamar putri Avrora. tapi tidak ada jawaban, Pangeran membuka sedikit pintu kamar Putri, dan melihat Avrora sudah tertidur.
"Ternyata kamu sudah tidur ya dasar!"
Pangeran pun masuk kekamar Putri Avrora.
Pangeran Leon duduk disebelah Avrora yang tertidur sembari memandangi wajah Avrora, Pangeran menyentuh pipi dan telinga Avrora.
"Avrora kamu sangat cantik saat tertidur tadi dipesta kamu juga terlihat sangat cantik, sebenarnya Aku ingin berdansa juga denganmu,"
Aku merasakan ada yang menyetuh pipi dan telingaku sangat gely siapa? Aku langsung membuka kedua mataku.
"Waaaaaaaaa!"
Aku kaget, kakak tiba-tiba dikamarku.
"Onii-chan, Aku kaget, Aku kira siapa?"
Pangeran Leon langsung gugup.
"Maafkan Kakak, Avrora, Aku sudah mengagetkanmu dan tiba-tiba masuk kekamarmu seenaknya, Aku ingin mengatakan sesuatu padamu,"
Wajah pangeran Loen langsung memerah.
"Ada apa? Onii-chan?"
Pangeran Leon langsung memegang wajahku dan telingaku lagi.
"Ehhhhh, ada apa dengan kakaku, kenapa memegangku seperti ini?"
Pangeran Leon langsung memasang wajah serius, dia terus menatapku sembari memegang wajahku dan telingaku.
"Ano, Avrora chan, sebenarnya Aku, Aku,"
Pangeran Leon langsung meninggikan suaranya.
"Aku mencintaimu Avrora! Aku sudah jatuh cinta saat pertama kali kita bertemu."
Aku langsung kaget terdiam setelah medengar kakaku mengungkapkan perasaanya.
"Ehhhhh, apa-apaan ini, kenapa kakak mencintaiku,"
Aku langsung memalingkan wajahku.
"Onii-chan, kenapa kamu mencintaiku, kita ini saudara tau!"
"Aku tau, Avrora? kalau kita saudara, Tapi! Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri, kalau Aku mencintaimu Avrora!" Ungkap pangeran Leon.
"Ba~bagaimana ini!"
Aku tidak menyadari selama ini kalau kakak mencintaiku, apa yang harus aku katakan.
"Onii-chan, bukanya percintaan sesama saudara kandung itu adalah hal tabu?"
Pangeran Leon langsung memegang kedua pundaku.
"Aku tau ini hal tabu, tapi Avrora, Aku tidak bisa menahan gejolak cintaku padamu Avrora! izinkanlah Aku menciumu sekali saja, anggap saja kalau kita belum mengetahui kalau kita kakak beradik, Aku akan menjadi kekasihmu untuk sekarang, setelah kita berciuman, kita akan kembali seperti biasa lagi, anggap saja hubungan cinta ini selesai setelah Aku menciumu, Aku akan menjadi kakakmu untuk selamanya, Aku tidak akan meminta ini lagi,"
Pangeran Leon langsung mendekatkan wajahya dan langsung menciumku.
"Emhhpppppph"
Aku langsung melebarkan mataku ketika kakaku mecium bibirku.
"Kenapa? kenapa ini semua terjadi,"
Aku tidak bisa berkata apapun, Aku tidak bisa menolaknya, Aku cuma bisa terdiam kakaku mencium bibirku, Aku merasakan kakaku meghisap kuat lidahku, hangat lidah kakak begitu terasa.
"Ehmmmph,"
Kakaku benar-benar tidak mau melepasakan ciumanya, wajah kakak mulai memerah, akupun mulai merasa panas diwajahku.
"Cepat lepaskan kakak, kenapa kamu melakukan ini?"
Aku berusaha melepaskan ciuaman kakak tapi kakaku memegang kepalaku dan mendoronganya, tangan yang satu mengenggam erat tanganku, jari-jari kakak langsung masuk ke jari-jarku, Air liur kami mulai menetes, dan stelah tiga menit kakak menciumku dia akhirnya melepaskan cimuanya, Aku cuma terdiam dengan pandangan kosong.
Setelah menciumku Pangeram Leon langsung menyadarkan kepalanya kepundaku.
"Maafkan Kakak Avrora, Kakak mungkin buka Kakak yang baik, karena telah mecium adiku sendiri, mulai sekarang Kakak berjajnji, akan menjadi kakak yang baik untukmu, dan anggap saja, hubungan kita sebagai kekasih sudah berahir.
Pangeran Leon menagis sembari mendekap erat Putri Avrora.
Melihat kakak yang menagis, Aku jadi sadar, kalau kakak begitu mencitaiku, tapi kita adalah saudara, kita tidak mungkin bersama, Aku langsung membalas pelukanya.
"Terimakasih telah mencintaiku Onii-chan,"
Bersambung. .