Terlanjur Mencinta (LOVE)

Keesokan sorenya, lima motor yang di sewa Kenzou sudah terparkir rapi di depan resort. Semua sudah berkumpul tinggal menunggu Keizaa dan Tiara yang masih terlibat pembicaraan serius dengan mommy Kei dan papi Hardhan.

Dan setelah memberikan pelukan ke kedua orang tuanya itu, Keizaa langsung berlari-lari kecil menuju pintu keluar sambil tersenyum riang, seperti anak kecil yang dituruti permintaannya oleh orang tuanya, sementara Tiara mengekor di belakangnya.

"Nah Keizaa sudah datang. Al ini kunci motormu dengan Clarissa." seru Kenzou ke Alson sambil menyerahkan kunci motor yang ia pegang ke Alson.

Lalu Kenzou mendekati Jay dan menyerahkan kunci motor ke Jay, "Jay, kau bonceng Keizaa yaa..."

"Waahh dengan senang hati." seru Jay sumringah.

"Kenapa Keizaa tidak kau, Zie atau Ken saja yang bonceng?!" tanya Alson dengan nada kesal.

Sambil menaikkan sebelah alisnya, Kenzou balik badan dan menatap Alson, "Kenapa? Kau keberatan Al?" tanya Kenzou.

"Tidak, aku tidak keberatan. Hanya saja. Ya sudah lah kalau kau memang percaya dengan Jay." jawab Alson sambil mengibas tangannya.

Sambil mendecakkan lidahnya, Kenzou melangkah ke Dias, lalu menyerahkan kunci motornya, "Kau dengan Keanu yaa."

"Masa Keanu. Tiara atau Aliana dong. Gak seru nih masa aku ngebonceng pria." protes Dias lalu begidik.

"Tiara sudah sama aku." celetuk Kenzie.

"Tidak akan!! Kak Zou, kak Dias sama Tiara saja." usul Keizaa.

Kenzie menaikkan sebelah alisnya dengan kesal, "Kau lebih percaya orang luar dari kakakmu sendiri Zaa?!" solotnya.

"Kalau iyaa kenapa? Masalah?" tanya Keizaa sambil berkacak pinggang.

"Sudah, sudah. Tiara biar sama aku saja supaya kalian semua tidak ribut!" seru Kenzou menengahi mereka, lalu menyerahkan kunci ke Zie,

"Kau bonceng Aliana saja.Al tidak akan mengizinkan adiknya dibonceng pria lain. Bukan begitu Al?"

Alson mengangguk setuju, lalu kembali melirik Keizaa yang sedang di pakaikan helm oleh Jay.

"Hanya kita berdua yang tidak memiliki pasangan Ken." gerutu Dias sambil menstarter motornya.

"Siapa tahu kita nanti bisa cocok Kak." goda Kenzou, membuatnya mendapatkan pelototan tajam dari Dias.

"Gue cemplungin lo ke neraka kalau sampai bengkok!!" gertak Dias dan tawa Keanu langsung pecah.

Sejurus kemudian mereka sudah konvoi ke arah GWK, Keizaa berpegangan pada belakang joknya, dan itu membuat Jay protes.

"Zaa jangan seperti itu dong. Aku jadi terlihat seperti tukang ojek saja."

Keizaa mengerjapkan kedua matanya dengan polos, "Maksudnya?"

"Kamu jangan berpegangan ke belakang begitu. Pegangan pada jaketku saja. Itu lebih baik dan menyelamatkan harga diriku." jelas Jay.

Keizaa mendekat ke telinga Jay yang tertutup helm, "Bukan modus kan?"

"Ya Tuhan, Zaa. Dengan adanya ketiga saudara laki-lakimu itu mana bisa aku modus-modusan. Bisa babak belur yang ada." desah Jay dan Keizaa langsung tergelak, lalu menepuk punggung Jay.

"Saudara laki-lakiku tidak akan sekejam itu tahu."

"Tidak kejam, hanya sadis." ralat Jay, dan Keizaa kembali tergelak.

"Jay Oppa..."

"Yaa?"

"Sepertinya aku mau kuliah di Seoul saja. Ada info universitas yang bagus di sana?" tanya Keizaa.

"Kenapa? Padahal Aliana saja mau kuliah di sini, Zaa. Di tempat kakak-kakakmu dan Al juga."

Justru karena aku menghindari Alson Oppa. Dan juga tunangannya yang akan kuliah di tempat yang sama.

"Aku hanya jaga-jaga saja, Jay Oppa. Kalau aku tidak lulus masuk universitas itu" elak Keizaa.

"Kenapa memilih Seoul? Bukan London atau Amsterdam gitu?" tanya Jay.

"Kalau di Seoul, kemungkinan aku bertemu Sehun Oppa lebih besar lagi." jawab Keizaa sambil terkekeh.

"Aku pernah mendengar cerita dari salah satu si kembar itu, entah Zie atau Zou entahlah. Dulu aku belum bisa membedakan mereka."

"Cerita apa?"

"Kalau kamu sudah tergila-gila dengan Korea sejak kecil."

Keizaa mengangguk walaupun Jay tidak dapat melihatnya, "Aku mau daftar jadi salah satu anggota girl band Korea malah, kalau bisa." seru Keizaa sambil tergelak.

"Pasti di terima lah. Tapi suaramu bagus tidak? Aku kan belum pernah mendengar kamu nyanyi."

"Yaaa lumayan lah."

"Lumayan bagus?" tanya Jay.

"Lumayan hancur!!" jawab Keizaa dan mereka kembali tergelak.

Darah Alson semakin mendidih melihat keakraban Keizaa dan sepupunya, Jay. Apalagi sekarang Keizaa sudah tidak berpegangan pada jok belakangnya lagi, sekarang tangan Keizaa sudah melingkari pinggang Jay.

Alson jadi teringat kejadian kemarin, saat tangan Keizaa juga melingkari pinggangnya, dan bagian depan tubuhnya yang bersentuhan dengan punggung Alson, mengirimkan gelenyar-gelenyar halus ke seluruh bagian tubuh Alson.

Dan kenangan manis itu membuat Alson bertambah cemburu,

Apa Jay juga merasakan hal yang sama denganku sekarang?!! geramnya.

Karena tidak terlalu fokus, Alson tidak melihat lubang yang lumayan besar di depannya hingga ia mengerem mendadak, untung saja sepeda motornya tidak sampai jatuh, dan bagian depan Clarissa jadi menempel ke punggung Alson.

"Maaf, aku tidak melihat lubang tadi. Kalau aku hajar lubang itu, bisa-bisa jatuh kita." jelas Alson ke Clarissa.

"Tidak apa-apa Kak. Santai saja." sahut Clarissa lalu memundurkan lagi posisi duduknya.

Herannya tidak ada gelenyar-gelenyar halus saat Clarissa menempel padanya tadi, tidak seperti saat Keizaa menempel padanya.

"Hati-hati brooo!" seru Jay, membuat Alson kembali meradang.

Sialan... Semua ini gara-gara kau!!" rutuk Alson dalam hati.

Sesampainya mereka di GWK, sudah banyak pengunjung yang hadir, baik turis lokal maupun mancanegara yang berkumpul di kawasan Taman Budaya GWK itu, dan jumlahnya hampir ribuan.

Saat ini musisi lokal sedang mengisi acara itu dengan lagu-lagu yang sedang hits saat ini. Acara tahun baru ini juga menghadirkan DJ asal pulau X dan juga dari negeri kangguru.

Baru kali ini Keizaa menghadiri acara tahun baru di tempat terbuka dan seramai ini. Karena sekarang usianya sudah delapan belas tahun, jadi papi Hardhan dan mommy Kei mengizinkannya.

Untungnya hari ini cerah, karena kalau sampai hujan, acara tahun barunya pasti auto bubar.

Waktu terus berlalu hingga saatnya hitung mundur, seluruh pengunjung secara bersama-sama mengikuti proses hitung mundur itu, termasuk Keizaa.

Ten...

Nine...

Eight...

Seven...

Six...

Five...

Four...

Three...

Two...

One...

Dan sebanyak dua puluh ribu tembakan kembang api di lepaskan ke udara, mewarnai langit malam di Taman Budaya GWK itu.

Kembang api dari dua puluh jenis tersebut diluncurkan dari berbagai sisi patung GWK, membuat pemandangan patung GWK itu menjadi lebih indah dan beda dari biasanya.

Sama halnya dengan pengunjung lainnya, Keizaa pun tidak ketinggalan mengabadikan momen itu dengan kamera handphonenya.

Setelah hampir sepuluh menit, akhirnya kembang api itu pun berhenti, hanya tersisa yang kecil-kecil saja dan tidak memekakkan telinga seperti yang pertama tadi.

Merasa suasana sudah kembali tenang, dan musisi kembali menghibur pengunjung dengan lagu-lagunya, Keizaa langsung menelepon mommy Kei.

"Mom. Sudah selesai acara di GWKnya." kata Keizaa.

"Berikan handphonemu pada Zou." perintah mommy Kei, dan Keizaa langsung menyerahkan handphonenya ke Zou yang sedang berdiri di samping Alson.

Keizaa menguatkan hatinya untuk tidak melihat pria itu,

"Siap?" tanya Kenzou.

"Mommy..." jawab Keizaa.

"Yaa Mom..." sapa Kenzou.

Kenzou mendengarkan baik-baik arahan mommy Kei, sambil terus menatap Keizaa dengan kening berkerut.

Keizaa hanya menunduk sambil, kedua tangannya saling mengait di depan pahanya.

"Iya Mom aku mengerti. Bye Happy New Year too." seru Kenzou sebelum mematikan handphonenya, dan menyerahkan kembali ke Keizaa. "Ya sudah hati-hati."

Keizaa langsung memeluk kakaknya itu, "Terima kasih kak." pekiknya girang.

Lalu Keizaa menarik tangan Jay,

"Awas kau macam-macam dengan adikku, Jay!!!" ancam Kenzou.

Jay hanya mengangkat jempol tangannya yang bebas tinggi-tinggi, supaya Kenzou dapat melihatnya.

"Mau kemana mereka?!!" tanya Alson.

Kenzou balik badan ke arah Alson, "Sudah jangan kepo. Urus saja tunanganmu itu." jawab Alson, lalu menarik tangan Tiara.

"Lebih baik kita susul mereka saja." serunya dan Tiara mengangguk setuju.