NovelToon NovelToon
Sistem Menjadi Miliarder

Sistem Menjadi Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Action / Romantis / Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Balas Dendam
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Suatu hari, Rian, seorang pengantar pizza, melakukan pengantaran di siang hari yang terik.

Namun entah kenapa, ada perasaan aneh yang membuat langkahnya terasa berat saat menuju tujuan terakhirnya.

Begitu sampai di depan pintu apartemen lokasi pengantaran itu, suara tangis pelan terdengar dari dalam di ikuti suara kursi terguling.

Tanpa berpikir panjang, Rian mendobrak pintu dan menyelamatkan seorang gadis berseragam SMA di detik terakhir.

Ia tidak tahu, tindakan nurani itu akan menjadi titik balik dalam hidupnya.

Sistem memberi imbalan besar atas pencapaiannya.

Namun seiring waktu, Rian mulai menyadari
semakin besar sesuatu yang ia terima, semakin besar pula harga yang harus dibayar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Rencana penangkapan

Ia menyandarkan punggung, pura-pura santai, tapi sudut bibirnya narik dikit senyum licik kecil.

“Hohoho, Kalau begitu… ada cara cepat agar ini selesai tanpa masalah besar hehe,”

Rian mengangkat telepon ke telinga sedikit memiringkan kepala bersandar di kursi baja bank.

Tut...

Tut...

Seberang berkata " Halo, kenapa rian? Tumben nelpon."

"Halo juga, udah lama ya.. kita ga main seperti sma, Han. Sesekali kita reunian yuk, bareng dengan nafi" tutur rian di mulai dengan basa basi.

Dari telepon terdengar bunyi helaan napas berat, sedikit serak.

“Udah… udah… jangan basa-basi gitu,” suara Farhan terdengar malas tapi tajam, hembusan napasnya kedengeran jelas di speaker.

“Langsung to the point aja lah, kayak aku nggak kenal kau." Pasti ada urusan, kan?” Lanjut nya

Ada suara gesekan kursi ditarik, lalu Farhan ngomong lebih dekat, nadanya makin to-the-point.

“Kalo duit sih lagi kagak ada, ya. Kalo yang lain gue nggak tau, mungkin bisa atau gak jadi ga janji bisa.”

Diikuti hufff, suara hembusan napas di mic yang terdengar lantang.

Rian nyengir tipis di bank itu.

Farhan memang nggak pernah bisa dibohongi dari zaman - zaman sekolah.

Rian menggoyang-goyangkan kakinya pelan, seperti lagi nunggu respon sambil tetap santai.

“Bisa kenalin nggak sama istrimu yang polwan?” ucap Rian sambil mengusap dagunya, nada suara nya santai namun..

Dari seberang langsung terdengar suara kursi digeser kasar, Farhan jelas kaget dan curiga.

“Hah? Ada urusan apa kau dengan istri orang!?”

Rian malah ketawa kecil. “Haha… tenang, tenang, Han. Ini cuma urusan kerjaan doang. Soal pencurian, bukan soal hati, hehe.

"Lagian…” ia sengaja ngepause sejenak, “…gue nggak tertarik sama istri lu yang standar itu. Aman lah.”

Di seberang, kedengaran kursi diseret setengah, lalu tepukan meja. Farhan jelas kesal, tapi sudah terlalu lama kenal Rian buat heran.

“Huh! Sialan lu, sumpah…” geram nya.

Ada jeda kecil. Lalu langkah sepatu terdengar menjauh, ritmenya cepat kayak dia jalan sambil ngomel.

“Udah, udah gue kirim kontak nya. Cek sendiri,” kata nya.

Farhan menghembuskan napas panjang huhhhhh sampai suara desisnya masuk jelas ke speaker.

“Gue balik kerja dulu ya. Jangan bikin gw kena masalah, apalagi soal bilang mantan - mantan gw sialan! Bikin repot aja! …”

Rian cuma senyum miring, matanya ngelirik ke panel waktu di sudut pandang.

“Haha santai ga terulang lagi kok… makasih, Han.”

Di ujung telepon, sebelum terputus, ada suara pintu dibuka separuh, seseorang nyeletuk dari jauh “Bos ini, berkasnya.. ”

Lalu Farhan sempat ngomong, “Oke taruh aja di meja!"

Pintu ditutup cepat.

Tut.

Rian menurunkan ponselnya pelan-pelan, bibirnya terangkat membentuk senyum penuh rencana. Waktu nya bergerak.

[Ding!]

[Waktu tersisa: 20 menit 58 detik]

Waktu sudah kian menipis saja, rian pun segera menelepon istri farhan.

Tut...

Tanpa nada dering lama, terdengar suara dari seberang telepon...

“Halo, ini siapa?” suara perempuan lembut, tegas tapi tetap formal.

“Ohh, Sulis, ini aku Rian. Temen nya suami mu Farhan.”

“Oh, Rian ya?” Nada suaranya langsung cair sedikit. “Iya, iya aku ingat kok. Ada apa nelpon siang-siang gini?”

Rian menyender, nada santainya nggak berubah.

“Oh itu, Lis… kamu ada tim yang bisa langsung turun ke jalan nggak?”

Ia mengerenyit

"Huh? Suara refleks spontan terdengar jelas dan ia melanjutkan menarik napas sebelum bicara…

Walau bingung, tapi tetap menjawab secara profesional.

“Ada. Tim 1 dan Tim 2 siap. Tim 3 juga ada sih, tapi lagi makan. Total sekitar empat belas orang yang ready turun, kalo serta Tim 3 sekitar 20 mungkin?.”

Ia jeda sebentar.

“Tapi kenapa bahas tim segala? Ada info kasus kah?”

Rian ketawa kecil,

“Haha… tajam amat. Wajar lah kalian jadi suami - istri. Gini lis, aku mau melaporkan kasus pencurian di bank.”

“Oh… bank toh,” jawab Sulis refleks dengan suara datar nya otomatis.

Lalu…

…hening.

Satu…

Dua detik…

Dan barulah otaknya ngeh apa yang barusan ia dengar.

“HAH!? BANK!?” Teriak Sulis

GRAAAAK—

Suara kursi diseret keras, jelas banget sampai

Rian refleks menjauhkan ponsel dari telinga. Sulis pasti langsung berdiri dari kursinya, panik tapi tetap profesional gaya polwan.

“A–A–Ada pencurian DI MANA!?”

“Bank apa!?”

“Kenapa kamu baru bilang sekarang!?”

Suara langkah cepat menghentak lantai, seperti ia lagi lari kecil sambil teriak ke rekan-rekan nya di ruangan lain.

“TIM 1 SEGERA BERSIAP! ADA LAPORAN DARI BANK!”

Kekacauan kecil mulai pecah di kantor polisi cabang Zuana.

“Tunggu! Tunggu! Jangan terburu-buru dulu, Lis!” Rian buru-buru potong, tangan kirinya bahkan terangkat sedikit meski Sulis jelas nggak bisa lihat.

“Ini masih rencana! Belum kejadian!”

“Hah?” Suara Sulis langsung merendah dan terdengar sedikit menghela napas lega "Huh.."

Dengan suasana masih tegang tapi mulai mikir. “Masih rencana? Kamu dengar dari mana Rian? Ini Info Valid, kan?”

“Valid!” Rian menatap sudut pandang sistem holografis nya bersiap mengarang cerita.

“Aku tadi nganter pesanan banyak, banyak banget, ke salah satu rumah.

"Pemiliknya nggak sadar pintu kebuka nya, jadi beberapa orang ngobrol di dalam. Mereka nyebut rencana ngerampok bank XXXX… jam 12.40.” Lanjut rian.

Ia menghela napas, suara - suara antrian kedengaran samar.

“Sekitar 18 menit lagi dari sekarang.” tutur rian sambil melihat pemberitahuan sistem.

[Ding!]

[Waktu tersisa: 17 menit 57 detik]

Sulis diam sepersekian detik.

Lalu napasnya terdengar pendek, fokus mencerna dari sisi seberang telepon.

“Rencana perampokan dalam 18 menit…” gumamnya rendah, jelas mulai ngeh betapa gentingnya.

“Cek… cek… Tim 1 siap.”

“Tim 2 standby, menunggu instruksi.”

Sulis kembali bicara ke Rian, suaranya terkontrol dan cepat.

“Rian, posisi kamu sekarang di mana?”

Suara gesekan rompi dan peralatan menandakan ia sedang mengenakan perlengkapannya sambil bicara.

Langkah sepatunya terdengar jelas, ritme cepat tanda ia sudah bergerak mengarah ke armada.

“Aku perlu tahu posisi pasti mu untuk nentuin pola masuk,” lanjut Sulis.

Nada suaranya yang tadi datar berubah jadi tegas dan cepat, penuh perhitungan.

“Buat mengurangi tingkat luka tim saat penangkapan, soalnya kami akan sedikit terlambat ke lokasi.

"Kalau aku salah nentuin pola, anak-anak bisa Terluka Parah nanti.”

Ada bunyi pintu geser dibuka paksa di belakangnya - sraaak! diikuti langkah berat beberapa orang.

Sepertinya timnya sudah berkumpul.

Rian mengangguk kecil walau Sulis nggak bisa lihat.

“Aku ngerti, Lis,” ucap Rian pelan tapi mantap.

“Aku di ruang tunggu baris kedua dari kanan. Dekat tiang besar. Dari sini aku bisa lihat meja teller dan pintu masuk.”

Ia mencondongkan tubuh sedikit, pura-pura membaca brosur, sambil menajamkan penglihatan ke seluruh ruangan.

“Kalau mereka masuk lewat pintu depan, aku bisa lihat duluan.

"Kalau ada yang nyamar dari dalam… aku yang pertama bakal tahu.”

[Ding!]

[Waktu tersisa: 13 menit 55 detik]

"Oke"

1
ALAN
lanjut Thor 😍💪
Gege
mantul
Gege
lepaskan semua thorr 10k katanya.. jangan di cicil cicil... gassss
Gege
lanjooottt thorr💪
Raihan alfi Priatno
lanjutin updatenya sampai tamat
Eli: Okeii syap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!