"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Pagi hari
Aura sudah memakai baju kantornya dan bersiap untuk bekerja, sedangkan Aldan masih di dalam kamar mandi.
"Mas aku duluan ya" teriak Aura
"Iya duluan aja" balas Aldi
Aura pun langsung keluar dan menutup pintunya dengan pelan.
Bersamaan Aura menutup pintu kamar, Aldan keluar dari dalam kamar mandi.
"Si bodoh itu udah pergi kan" gumam Aldan
Aldan melihat keluar dari kamar, dia melihat pintu kamar sudah di tutup rapat.
"Oke dia udah keluar" ucapnya dengan raut bahagia.
Aldan dengan cepat langsung mengganti baju dan langsung berjalan menuju ke laci samping tempat tidurnya untuk mengambil akte rumah yang tadi malam dia simpan di dalam laci.
Dia terlihat sangat bersemangat, melihat akte itu ada di tangannya.
Dretttt..... Dretttt......
Suara dering ponsel nya berbunyi dan saat Aldan melihat ponsel nya ternyata panggilan dari Vega, Aldan pun langsung mengangkat telpon nya.
"Halo" ucap Vega
"Iya halo sayang. Ada apa?" tanya Aldan
"Sayang nanti kamu mau ke rumah mamah?" tanya Vega
"Iya. Tadinya aku mau ajak kamu ke rumah mamah" jawab Aldan
"Oke aku ikut. aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu" balas Vega
"Oke aku juga sama, ada hal yang akan membuat kita bahagia nanti jadi kita ngomong di rumah mamah aja ya" ucap Aldan
"Oke. Kamu cepet turun si Aura udah berangkat, dia tadi gak Sarapan" balas Vega
"Oke"
Sambungan telepon pun terputus.
Aldan langsung turun ke lantai satu untuk sarapan, dan Mpok Mira langsung menyajikan kembali makanan untuk Aldan sarapan, tidak lupa dia memberikan cairan cinta untuk Aldan dan Vega agar mereka menjadi cinta sejati sampai mati.
WAHAHAHAHAHAH....
...Author juga Gak Sabar Liat Mereka Mati...
... 🤣🤣🤭...
Dan Mpok Mira pun di beri tahu Aura jika dosis cairan cinta harus di tambah menjadi tiga tetes agar mereka bisa cepat cepat pergi ke alam baka.
Aldan dan Vega pun makan dengan lahap tanpa curiga dan merasa makanan terasa aneh, hebat dari racun ini adalah sangat sulit untuk di hindari karena tidak berbau dan tidak berwarna bisa menyatu dengan makanan dan minuman apapun tanpa mengubah rasa makanan dan minuman.
"Al.. kamu langsung ke kantor apa pulang ke rumah mamah dulu?" tanya Vega
"Hari ini aku cuti jadi kita pulang ke rumah mamah aja dulu" jawab Aura
Mpok Mira yang membawa minuman mendengar semua percakapan mereka berdua, dan dia akan langsung melaporkan kepada Aura.
"Eh Al kamu udah ajak Aura gak? Kita kan mau ke rumah mamah?" Tanya Vega yang melihat ada Mpok Mira
"Udah tadi tapi katanya dia sibuk ada kerjaan" bohong Aldan yang mengerti pertanyaan dari Vega.
"Oh yaudah kalo gitu" balas Vega sambil melihat Mpok Mira.
Setalah itu mereka menyantap makanan mereka kembali dengan santainya.
Sedangkan Mpok Mira langsung ke dapur kembali.
30 Menit Kemudian
Aldan dan Vega sudah pergi, Mpok Mira langsung mengeksekusi piring - piring dan gelas yang mereka gunakan.
Karena racun ini berbahaya jadi piring mereka di pisah dan tidak tercampur dengan gelas piring dan sendok lainya.
20 menit Mpok Mira membersihkan meja makan dengan tangan yang di balut dengan sarung tangan agar racunnya tidak mengenai tangan.
Mpok Mira mengambil handphone nya dan dia langsung menelpon Aura.
Dretttt.... Dretttt.... Dretttt....
"Halo non" ucap Mpok Mira
"Halo Mpok, ada apa?" tanya Aura
"Non saya tadi dapat informasi kalo tuan Aldan dan mbak Vega akan pergi ke rumah mertua nona" jawab Mpok Mira.
"Kapan Mpok?" tanya Aura
"Mereka baru pergi setalah sarapan selesai non" jawab Mpok Mira
"Oke makasih ya Mpok informasi nya" balas Aura
"Itu sudah jadi tugas saya nona. Kalau begitu Mpok kerja lagi non" ujar Mpok Mira
"Ya Mpok" balas Aura
Sambungan telepon pun terputus.
Aura langsung menghubungkan cctv di dalam rumah Aldan ke komputer nya.
Dan terlihat keluarga Aldan sudah berkumpul di ruang tamu, mungkin mereka sedang menunggu Vega dan Aldan datang.
15 Menit Kemudian
Aldan dan Vega pun datang ke rumah rianti.
"Kak Vega" teriak Vior sambil berjalan ke arah Vega dan memeluknya dengan hangat.
"Ih kenapa jadi manja gini?" tanya lembut Vega
"Kangen aja, udah lama gak kesini kan" jawab Vior
"Ayo duduk dulu. nabati kangen kangenan nya" ucap lembut Rianti
Mereka pun duduk di sofa ruang tamu, dan Vega dan Vior masih saling berpelukan.
"Heh.... lepasin istri gue" canda Aldan
"Ih ini kakak ipar gue ya, jadi terserah gue dong" balas Vior menjulurkan lidahnya mengejek Aldan.
"Udah udah jangan ribut" ujar vega
"Awas awas ini istri gue" ucap Aldan sambil memeluk Vega dan mencoba melepaskan tangan Vior
"Ih apa sih" balas Vior
Mereka berdua saling merebutkan Vega, sangat terlihat ke harmonisan Kakak ipar dan adik ipar berbeda sekali perlakuan mereka kepada Aura.
"Udah lah. Kita bicara ke intinya aja" ucap Rianti
Mereka pun diam dan langsung menjadi serius.
"Al bawa sesuatu yang sangat berharga untuk kalian semua" ucap Aldan
"Apa?" penasaran semua orang
"Tada!!!" Aldan menunjukan surat akte rumah dengan atas namanya.
"Akte rumah si bodoh itu kak!!" tanya tak percaya Vior
"Iya. Ah kata kamu dia berubah ni si bodoh itu masih bodoh nih liat" balas angkuh Aldan
"Iya juga ya memang bodoh dia itu. Kayanya emang bener deh perusahaan nya di ambil alih si Zodi kalo bohong dia gak akan bodoh lagi kaya gini" ujar Dion
Hahahahahahah
Mereka tertawa dengan riang menjelek - jelek kan Aura sampai mereka terlihat bahagia sekali.
"Gak papa lah rumah ini aja, kalo di jual bisa dapet 30 Miliar kita. Nanti kita usir dia kita jual rumah nya gimana" ujar semangat Aldan
"Bener banget. Aku udah gak kuat kalo harus liat kamu lembut sama dia, aku juga pengen pamer kalo suami aku ganteng" balas Vega
"Iya iya, sabar ya bentar lagi" ucap Aldan sambil mengelus dan mengecup kepala Vega.
"Kenapa kita gak kuras harta si bodoh yang lain nya juga?" tanya Vior
"Gak bisa. harta dia sekarang di pegang si Zodi jadi kita gak bisa ambil hartanya" jawab Aldan
"Terus kita cuma dapet rumah ini gitu?" tanya kembali Vior
"Ya ini aja. Ini juga lumayan, awalnya gue gak dapet apa - apa" jawab Aldan
"Gak papa. kita bisa buat perusahaan dari uang ini kita jual rumahnya kita buat perusahaan yang lebih gede dari si bodoh itu" ucap Aldan
"Iya juga. emang Abang gue ini pinter juga" balas Vior
"Ya gue gitu Loh" ujar Aldan
Mereka terlihat bahagia, keluarga yang sangat harmonis dan bahagia.
Namun keserakahan mereka membuat mereka menjadi orang yang sangat jahat dan tidak memperdulikan orang lain.
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih