menceritakan seorang guru yang ingin hidup sederhana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M syamsur Rizal (Rizal), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bersih tegang
"Tapi, nomor satu laras, kenapa bisa di sini? Tanya pak Fay sedikit merasa aneh.
Menurut mereka tidak mungkin orang seperti Lena dan andre bisa sangat mudah mengenal orang nomor satu di larsa.
" Jangan jangan, Lena yang mencuri nya? " Ucap anak angkat Pak Fay.
"Benar, seperti nya begitu, Dewa perang larsa identitas Bima Larda siapa yang nggak tahu? Ucap Riyan mulai menuduh Lena
" Di seluruh larsa nggak ada yang nggak kenal dia, pria tua yang berdiri di samping Lena itu Sama sekali nggak mungkin dewa perang. " Ucap Riyan meyakinkan mereka semua
"Jadi porselen Kuning ini pasti curian. " Ucap Riyan dengan suara lumayan keras.
Semua orang pun menjadi termakan dengan omongan Riyan, mereka mengira bahwa Andre telah mencuri barang beharga milik Bima larda.
"Beraninya dia mencuri barang dewa perang Bima Larda, benaran sudah bosan hidup. " Ucap Siska
"Aku sudah hidup lama, ada orang yang nggak takut mati. " Ucap salah seorang tamu Pak Fay.
"Gawat, sekarang masalah menjadi para" Ucap anak angkat Pak Fay sedikit ketakutan
Pak Fay bingung dengan anak angkat nya pun mengarut kan kening.
"Kenapa jadi parah. " Ucap Pak Fay mengarut kan kening nya.
"Nah sekarang, sudah di tangan kita, ini adalah barang dewa perang Bima, Lena mencuri dan kasi ke ayah angkat, bukan kah dia sengaja mencelakai ayah angkat. " Ucap anak angkat Pak Fay
"Kalau seperti ini, cuma ada satu penjelasan mereka mencuri barang itu, lalu kasi ke anda, Begitu dewa perang menyelidiki dan menemukan anda, , Pak Fay anda akan tamat. " Ucap Riyan
Semua orang menjadi tegang, dengan ucapan yang di lontarkan Riyan termasuk pak Fay, dia sangat kawatir, menurut nya siapa yang berani menghadapi Bima Larda.
"Begitu anda jatuh, maka Lena bisa kuasai lebih dari setengah bisnis di Latu, nanti Latu akan dikuasainya. " Ucap Riyan meyakinkan mereka.
"Dia benaran punya ambisi yang sangat besar, nggak kusangka Lena orang rendahan seperti ini, porselen Kuning ini sudah Jadi barang yang mengkhawatirkan, " Ucap Pak Fay
"Kita juga nggak tahu kemana menemukan dewa perang, bagaimana kembali kan? " Ucap Pak Fay
Pak Fay sangat cemas masalah ini, dia sudah tidak bisa berfikir jernih,
"Aduhh, jangan cemas, aku dapat... " Ucap Pak Han
Pak Han sebenarnya sedang berfikir dan menemukan ide untuk mereka semua, dengan begitu masalah akan selesai.
"Aku dapat berita rahasia, tiga hari lagi dewa perang Bima bakal adakan acara terimakasih kepada guru di vila nomor satu di Yunsi, di bakal datang sendiri, nanti kita kembali kan porselen Kuning ini kepada dia, lalu jelaskan masalahnya kepada dia, aku percaya dewa perang Bima nggak bakal persulit kalian. " Ucap Pak Han
"Maksudmu acara terimakasih kepada guru itu, Guru dewa perang Bima? . " Ucap Pak Fay
"Benar, guru besar larsa yang di rumor kan itu. " Ucap Pak Han
"Guru besar larsa akan umum kan identitas? Ku dengar empat penguasa besar di larsa, semua adalah muridnya. " Ucap Riyan
Semua orang terkejut mendengar itu, sebab orang sebesar ini belum ada yang pernah bertemu dengan nya, sedangkan murid nya saja penguasa larsa.
"Aku juga sangat ingin bertemu tokoh besar yang di rumor kan itu. " Ucap Pak Han
"Aku justru mau lihat, bagaimana Lena mati nantinya. " Ucap Riyan tersenyum
