NovelToon NovelToon
Dikala Cinta Menyapa

Dikala Cinta Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pernikahan Kilat
Popularitas:738
Nilai: 5
Nama Author: Phoenixsoen

Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Alex, kamu berangkat kuliah sekarang?!" Tanya Doni.

"Iya soalnya ada kuliah pagi dan dosennya killer pula jadi aku harus masuk kalau tidak mahu nilai ku di potong semester ini" jawab Alex sambil buru-buru.

"Nak Alex gak mau sarapan dulu, ini sudah bibi siapin nasi goreng telor" teriak bi Sumi.

"Tidak sempat bi, aku sudah telat sarapannya di kampusnya saja nanti" kata Alex sambil ke luar rumah.

Pagi ini Alex berangkat pagi-pagi ke kampus karena tidak mahu telat dan dihukum dosen. Dia pun bahkan tidak sarapan untuk menghemat waktu. Karena hari ini dosen yang mengajar terkenal galak dan pelit terhadap nilai mahasiswanya, jika mereka melakukan kesalahan sekecil apapun bahkan hanya untuk telat 5 menit saja mereka akan di hapus dari daftar absensi dan mendapatkan blacklist jika telat lebih dari 3 kali.

Alex pun segera berangkat menggunakan motornya menuju kampus agar bisa sampai lebih cepat. Karena kelas akan di mulai tepat jam 08:00 pagi jika dia telat maka Alex tidak akan bisa mengikuti kelas dan otomatis dianggap tidak hadir dan tidak akan mendapat nilai sempurna. Alex memang tidak mengubah namanya meski dia sudah tahu identitasnya yang sebenarnya. Alex sengaja tidak menggunakan nama aslinya karena dia ingin menggunakan nama Alex di semua ijazahnya. Setelah sampai di kampus jam 07:30 pagi Alex menyempatkan pergi ke kantin kampus untuk membeli sarapan.

Saat di kantin semua orang menatapnya karena merasa bahwa wajah Alex sangat tampan dan ketampanannya jarang di miliki oleh mahasiswa Indonesia lainnya, sampai-sampai semua laki-laki di kampusnya merasa iri dengan ketampanan Alex. Bahkan tidak jarang ada perempuan yang sengaja mendekatinya dan memberinya surat cinta. Alex menerima surat itu bukan untuk di balasnya melainkan untuk dia nilai penulisan suratnya dan dikembalikan ke pengirimnya. Semua perempuan yang menulis surat untuk Alex sering merasa kecewa karena tidak pernah mendapatkan balasan.

"Surat cinta lagi Lex, gak kapok-kapok ya para cewek ngirimin loe surat cinta" celoteh Ikbal teman satu kampusnya.

"Ya entahlah aku juga heran dengan mereka, mana tulisan mereka banyak yang salah eja lagi" Alex ngedumel.

"Wah... wah... loe nilai surat mereka?! Wah loe parah sih menurut gue. Kalo gue mereka, gue pasti marah sih dan kecewa banget pastinya sama loe dan kapok udah nulis surat buat loe" kata Ikbal.

"Ya tapi buktinya, mereka nggak kapok tuh dan terus nulis surat ini, walau tidak pernah di balas" sanggah Alex sambil mengangkat bahu.

Setelah selesai sarapan Alex segera masuk kelas untuk memilih kursi tempat duduk. Semasa kuliah Alex memang terkenal sebagai mahasiswa yang pintar dan nilainya selalu sempurna dalam setiap mata kuliah. Namun satu hal yang disayangkan oleh para mahasiswa dari Alex yaitu sikap dinginnya dan juga cuek terhadap lawan jenis.

Alex tidak pernah memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin mendekatinya dia selalu beralasan untuk ingin lebih fokus pada kuliahnya dan tidak tertarik untuk menjalin hubungan. Meski begitu tidak serta merta menurunkan semangat para wanita untuk terus mengejarnya sampai dapat, karena menurut mereka semakin dingin sikapnya semakin membuatnya menarik.

"Lex, hari ini kamu ada acara gak?! Gimana kalau kita makan siang bareng atau hangout bareng, gitu?!" Lisa mencoba mendekati Alex.

"maaf tidak bisa aku masih ada kegiatan siang ini" jawab Alex cuek.

"Emh.. gimana kalo makan malam?! Kamu pasti bisa kan?!" Bujuk Lisa tidak menyerah.

"tetap tidak bisa aku ada janji makan malam dengan keluarga temanku" tolak Alex.

"cih... kalo besok gimana?! Pasti bisa kan, karena besok libur!!" Kekeh Lisa pantang menyerah.

"tidak bisa, justru karena libur aku harus bekerja full time di cafe" Alex tetap menolak.

"Cih.. susah banget sih deketin dia, dingin kaya kulkas 12 pintu" kata Lisa pelan dan pergi menjauh dari Alex.

"udahlah Lis, loe nyerah aja lagian si Alex gak akan pernah tertarik sama leo, loe itu bukan tipenya dia" ucap Ikbal.

"dih... ikut campur aja loe Bal, heran!!" Lisa merasa kesal. Ikbal pun juga heran dengan temannya itu dari sekian banyaknya perempuan di kampus tapi tidak ada satupun yang bisa menarik perhatian Alex.

"Gue heran deh masa loe Lex, segitu banyaknya cewek yang datang ke loe kok, gak ada gitu yang loe suka?! Atau jangan... jangan... loe sukanya ama cowok lagi" goda Ikbal.

"ya bukan begitu juga, sembarangan saja kamu bicara aku ini masih normal, tahu!!" Jawab Alex dengan kesal.

"ya lagian gue gak pernah tuh liat loe jalan sama cewek, temen loe kalo bukan gue ya si Doni anak AKPOL itu kan?!" Ucap Ikbal heran.

"Untuk saat ini aku memang tidak butuh pacaran, lagi pula pacaran itu cuma buang-buang waktu kita saja. Daripada mikirin pacaran mendingan pikirkan saja nilai kamu yang jelek semester kemarin" sindir Alex pada Ikbal.

"Wah.. dasar sialan leo ungkit-ungkit nilai gue, mentang-mentang loe paling pintar ya" Ikbal kesal.

Tidak lama kemudian dosen pengajar masuk kedalam ruang kelas dan pelajaran pun dimulai. Semua mahasiswa fokus mengikuti pembelajaran dosen dan tidak lupa untuk mencatat apa yang di sampaikan oleh dosen. 1 jam kemudian kelas pun selesai dan semua mahasiswa membubarkan diri kecuali Alex yang masih berada di kelas.

"Loe gak keluar Lex? Kan kelas dah selesai" tanya Ikbal.

"Kamu duluan saja kalau mahu keluar, aku masih harus menyalin buku untuk bahan diskusi lusa nanti" jawab Alex tanpa menoleh.

"Cih... iya deh.. si mahasiswa yang paling rajin di kampus ini, kaya yang gak ada waktu besok aja" Ikbal pun pergi meninggalkan Alex sendiri.

Alex yang fokus pada tugasnya sampai-sampai tidak memperhatikan sekitarnya. Alex pun tidak tahu jika diam-diam ada yang memperhatikannya. Setelah selesai Alex keluar dari kelas dan bergegas untuk mengikuti kelas lainnya.

Setelah semua kelas selesai Alex pergi bekerja part time di sebuah cafe yang tidak jauh dari kampusnya. Alex sengaja bekerja untuk tambahan biaya hidupnya, meski Alex mendapat beasiswa penuh dari kampus dia pernah bergantung sepenuhnya dengan uang beasiswa. Karena menurutnya dia harus bekerja agar bisa memiliki uang cadangan jika uang beasiswanya macet.

Meski Alex memiliki tabungan yang di berikan oleh Seok Jin tapi uang itu tidak pernah dia gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya. Alex lebih memilih menggunakan uang itu membuka sebuah restoran di pusat kota, Alex menginvestasikan uangnya agar uang tersebut bisa di putar dan menghasilkan pendapatan pasif income setiap bulannya. Alex pun membeli sebuah restoran bergaya Korea yang menyajikan makanan-makanan otentik Korea. Alex bahkan sudah membuka beberapa cabang di kota yang menjadi pusat wisata kuliner.

"Wah.. bang Alex sudah rupanya, cepat banget bang datangnya bukannya bang Alex giliran sif malam ya?! Kok ini masih sore sudah datang?!" Gilang yang merasa heran dengan kedatangan Alex sebelum giliran sif nya.

"Sengaja Lang, biar nanti aku bisa pulang lebih cepat kalau makanan di cafe sudah habis terjual, dan biar aku bisa bantu kamu juga disini biar tidak bosan sendirian" ucap Alex

"wah... kebetulan kalo gitu bang, aku memang bosan nih dari tadi sendiri gak ada yang bisa diajak ngobrol" ucap Gilang senang.

"memangnya kamu disini untuk kerja atau untuk ngobrol?!" Tanya Alex sedikit bercanda.

"ya, kerja lah bang tapikan kalo kerja gak ada teman ngobrol kan bosan juga lama-lama" keluh Gilang.

"Sudah tuh layani pelanggan jangan cuma ngobrol terus" tunjuk Alex ke meja pemesanan.

Akhirnya mereka pun melanjutkan pekerjaan masing-masing. Saat Alex bekerja di cafe banyak para pelanggan datang hanya sekedar ingin melihat wajahnya tidak jarang cafe menjadi penuh karena kebanjiran pelanggan. Meski terkadang merasa kesal dengan permintaan aneh para pelanggan, Alex tetap sabar melayaninya.

Selama masa kuliah Alex juga belajar untuk mengembangkan bisnisnya. Alex mencoba untuk membuka perusahaan di bidang makanan Korea. Sambil kuliah Alex juga berbisnis dan menjalankan usaha restoran. Selain itu Alex juga mencari tahu tentang informasi keluarganya melalaui internet. Saat libur kuliah Alex terkadang berkeliling untuk mengecek setiap cabang restorannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!