NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 GBSDM

Malam Hari.

Tepat pukul setengah sembilan malam waktu Italia, Hazel keluar dari rumah. Dia memiliki tujuan kerumah salah satu sahabatnya sebab malam ini sahabatnya itu akan merayakan party. dia sudah meminta cuti sehari untuk tak masuk Club dan meminta salah satu temannya membantu untuk menggantikan dia.

Hazel masuk kedalam mobil, saat dia sedang menggunakan Seatbelt. Mendadak seseorang mengetuk kaca mobilnya.

Hazel melihat orang itu, dan helaan napas panjang itu keluar dari bibir mungilnya yang di poles lipstik berwarna nude itu.

"Hazel, buka kaca mobilnya!" suara menjengkelkan itu terdengar.

Hazel membuka kaca mobilnya, dia menatap kesal pada sosok wanita berambut pirang itu dengan tatapan marah.

"Ada apa?" tanya Hazel,"Apa kita masih ada urusan lain lagi?" sambungnya, terdengar suara itu begitu dingin.

Lucy, menatap pada Hazel dengan tatapan tidak suka,"Kenapa kamu tidak menjawab telpon ku? kau itu aku di kejar orang yang menagih hutang orang tuamu itu," ujar Celine, dengan suara kesal.

"Apa itu menjadi urusanku? Lagi pula apa kamu yakin itu hutang orang tuaku?" jawabnya dengan penuh tuntutan.

Lucy menatap tidak suka pada wajah Hazel yang terlihat sangat menjengkelkan itu, saat dia akan kembali membuka suara, Hazel justru menutup kaca mobil dan pergi dari sana.

"Hazel, PEREMPUAN SIALAN!" teriak Lucy, dia mengumpat kesal.

Jika bukan karena permintaan sang Mami untuk menemui Hazel, Lucy benar-benar malas, sebab tahu bagaimana sikap Hazel padanya, dan kedatangan Lucy tentu untuk membuat Hazel mau membayar hutang pada sosok Jack agar pria itu tak terus mengejar ia dan keluarganya tentang hutang itu.

Lucy pergi dari sana, dia menghentakkan kakinya kesal sebab gagal bicara pada Hazel yang benar-benar menyebalkan itu.

"Sialan! Aku gagal mendapatkan uang sekarang bagaimana?" Lucy membanting pintu mobil karena merasa marah, dia juga khawatir dan takut pada Jack jika kembali menagih hutang ke rumah.

Sedangkan Hazel, wanita cantik yang malam ini menggunakan Dress berwarna caramel dengan blazer hitam itu mencibir dan wajah kesal.

"Kenapa juga Lucy itu harus terus merecoki hidupku yang tenang?" Hazel menghela napas panjang dan kembali berucap,"Padahal Rumah milik kedua orang tua dan usaha cafe milik mereka pun sudah di ambil, lalu sekarang mereka ingin aku menikah dengan Jack karena hutang yang belum pasti? Apa mereka gila?" gerutunya.

Hazel mengendarai mobil itu dengan terus saja mengomel, entah kenapa dia sekarang suka sekali mengomel dan moodnya mudah rusak.

Mobil yang di tumpangi Hazel berbelok, dan sekarang terparkir sempurna di halaman luas sebuah rumah berlantai tiga millik sahabat baik Hazel, karena selain Ava. Hazel memiliki dua sahabat baik lainnya.

Hazel turun dari mobil, dia menutup pintu mobil dan tidak lupa merapikan dress yang dia kenakan agar terlihat rapi. Wanita itu mengambil Pizza yang khusus ia buat sendiri untuk acara malam ini, dan setelah di rasa semua aman, dia mulai melangkah menuju rumah besar itu.

Sedangkan di pintu gerbang, ada sebuah mobil hitam mewah yang mengkilap milik seseorang.

Rexton mengikuti Hazel dari rumah tadi, sebenarnya tujuan dia ingin mengajak Hazel makan malam dadakan agar wanita itu menerima kehadirannya. Namun, semua gagal sebab dia melihat Hazel berdebat dengan seorang wanita dan setelah itu pergi.

"Harry," panggil Rexton.

"Iya, Tuan," jawab Harry.

"Selidiki ada masalah apa antara Hazel dan wanita tadi!" perintahnya.

Harry mengangguk, dia segera mengirim pesan pada seseorang dan setelah mendapatkan perintah, orang di sebrang sana siap bergerak.

"Apa kita akan menunggu di sini, Tuan?" tanya Harry, sebab tidak ada perintah untuk menjalankan mobilnya.

"Kembali ke Club!"

Harry langsung menyalakan mesin mobil itu, dan mobil hitam mengkilap itu mulai bergerak perlahan meninggalkan area gerbang kediaman mewah milik sahabat Hazel.

Di dalam Mobil.

"Harry," kembali. Panggilan itu membuat Harry menoleh.

"Iya, Tuan." angguk Harry, dia siap menerima perintah, setiap hari dia akan lembur dan mungkin itu juga sebabnya pria itu tidak kunjung mendapatkan jodoh.

"Beli salah satu unit rumah di area yang sama dengan Hazel! Pastikan rumah itu memiliki posisi yang pas dengan rumah milik Hazel!" perintahnya.

"Baik, Tuan."

Rexton akhirnya kembali diam, dan Harry kembali fokus pada jalanan, Rexton melihat pada luar jendela, dengan senyum miring. akan dia buat Hazel menerima dia walaupun cara licik sekalipun.

Di tempat lain.

Rumah mewah berlantai Tiga milik keluarga pengusaha. Keluarga Seraphine.

Hazel terlihat memasuki rumah, dia berjalan terus dan tidak lupa menyapa beberapa maid yang terlihat di beberapa ruangan yang dia lewati.

"Non Hazel, sudah di tunggu!" salah satu Maid berucap ramah pada sosok Hazel.

"Baik. Terima kasih ya," kata Hazel, tidak lupa senyum ramah itu terpatri di bibirnya yang pink.

Maid itu mengangguk, dia kembali melanjutkan pekerjaannya dan membiarkan Hazel untuk menuju halaman belakang di mana Party itu di adakan.

Hazel tersenyum hangat, dia bisa mendengar suara musik yang cukup keras dari arah belakang, saat pintu samping rumah mewah itu terbuka. Hazel melihat semua orang berkumpul.

Langkah kaki Hazel perlahan mendekat pada sosok wanita cantik keturunan Seraphine yang malam ini mengenakan gaun hitam bertali spageti yang begitu tipis itu.

"Elise," bisik Hazel, tepat pada telinga wanita cantik berambut pendek itu.

Wanita bernama Elise Seraphine itu menoleh dia tersenyum dan berteriak heboh saat melihat siapa yang berada di belakangnya itu.

"HAZEL," suara itu begitu melengking, hingga membuat beberapa orang yang dekat mereka menoleh dan merasa penasaran.

"Hey, suara mu begitu keras!" tegur Hazel.

"Upps, Sorry!" katanya, Elise meminta maaf pada beberapa orang yang sekarang melihat kearahnya.

Hazel terkekeh, dia segera memeluk Elise dan di balas hangat oleh wanita yang menjadi sahabat wanita cantik itu.

"Vivi dan Ava belum tiba, ya?" tanya Hazel, sekarang dia dan Elise duduk di sofa.

"Belum, tadi Ava bilang dia akan datang bersama Vivi," jawabnya.

"Ku pikir aku yang paling akhir?" kata Hazel, dia tadi agak tegang, sebab takut terlambat.

"Ini, Pizza pesanan kamu!" Hazel memberikan kotak Pizza yang sudah dia hias sebagus mungkin demi Elise. gadis pecinta Pizza itu tentu senang.

"Ah! Thanks you!" Elise benar-benar bahagia, akhirnya dia mendapatkan Pizza yang di buat langsung oleh Hazel Isabella Sora.

"Hanya Pizza, El!" goda Hazel.

"Walaupun hanya Pizza. Namun, ini adalah pizza terbaik buatan Hazel," ucapnya, dengan wajah sumringah.

Hazel hanya bisa terkekeh lucu, saat melihat bagaimana antusiasnya Elise pada pizza buatannya itu.

Pesta di mulai tepat pukul sepuluh malam hingga berakhir pukul satu dini hari waktu Italia. Party ulang tahun milik Kayra benar-benar meriah dengan tema pesta dansa dan ya beberapa minuman Alk*hol sebagai salah satu minumannya.

Hazel dan para sahabatnya menikmati party itu dengan suka cita. Namun, beberapa kali Hazel terlihat mual sebab bau Alkohol yang menyengat masuk ke indra penciumannya.

"Jangan-jangan kamu hamil, Zel?" celetukan dari Vivi, membuat Ketiganya menoleh secara bersamaan.

"Apa maksudnya?" tanya Ava.

Vivi meringis, dia menatap pada ketiga sahabatnya itu dengan wajah tidak enak. Dia berdehem dan berucap,"Aku hanya asal bicara!" ungkapnya.

Sedangkan Hazel memikirkan ucapan dari Vivi, dan menelan kasar salivanya saat mengingat sudah tidak mendapatkan tamu bulanannya sejak satu minggu yang lalu.

'Mungkinkah?' pikir Hazel. Namun, segera ia tepis sebab Rexton sendiri mengatakan kalau ia mandul. jadi ia tak mungkin hamil.

Tapi perasaan Hazel tetap tak nyaman, jadi dia memutuskan akan memeriksakan keadaannya ke dokter di waktu senggang nanti.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!