NovelToon NovelToon
Suamiku Bapak Dosen

Suamiku Bapak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Azmi Khoerunnisa, terpaksa menggantikan kakak sepupunya yang kabur untuk menikah dengan bujang lapuk, Atharrazka Abdilah. Dosen ganteng yang terkenal killer diseantero kampus.
Akankah Azmi bisa bertahan dengan pernikahan yang tak diinginkannya???
Bagaimana cerita mereka selanjutnya ditengah sifat mereka yang berbanding terbalik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azthar # Menenangkan hati.

Azmi kini duduk disebuah taman yang lumayan jauh dari rumah Athar, ia menunggu seseorang yang sudah ia hubungi diperjalanan ketika kabur dari rumah pak dosen.

Netranya melirik kiri-kanan mencari teman yang belum juga datang, padahal ia sudah menunggu beberapa puluh menit. Hatinya was-was takut pak Athar menemukannya sebelum akhirnya ia melarikan diri makin jauh. Katanya ada tempat yang bagus sebagai pelarian, jadi Azmi kepincut untuk kesana.

Sebuah motor berhenti dihadapannya, setelah helmnya dibuka. Azmi langsung menggerutu namun juga lega sekaligus. Setelah tahu yang datang ternyata adalah saudara sepupunya, Kamila.

Kamila memberikan satu lagi helm yang dibawanya lalu memberikannya pada Azmi.

"Lama banget, sih!" geram Azmi sambil mengambil helm yang diberikan Kamila.

"Sorry, gue mandi dulu." sahut Kamila yang langsung memakai kembali helmnya.

"Lagian, lo kenapa kabur, sih? Besok, kan lo ma pak dosen itu resepsi nikah. Jangan bikin malu keluarga deh, Mi," Kamila mencibir.

"Lo gak usah banyak bacot, gue nikah sama pak Athar, kan. Gegara elo," balas Azmi yang langsung naik ke atas motor beat.

"Jadi, kita pergi kesana sekarang?" tanya Kamila.

"Iya," jawab Azmi singkat.

Motor melaju pelan, kemudian kecepatannya perlahan ditambah karena tempat yang mau mereka datangi adalah rumah sang nenek dari Kamila. Sebuah kampung yang tak jauh dari kota Jakarta, bahkan masih asri dan lekat dengan pedesaan.

Setelah sekian banyak jalan yang mereka lewati, akhirnya sampai juga di rumah si nenek. Rumah sederhana yang tak jauh dari sawah, rumah sederhana ini masih asli dan tak tersentuh dengan dunia modern kota.

Mereka masuk setelah mendapat sahutan dari nenek Kamila yang masih panjang umur. Mereka duduk dan menunggu yang punya rumah untuk menyiapkan minuman untuk mereka.

"Kenapa kamu sendiri lagi? Kapan ibu dan ayahmu datang, Mil? Aku masih hidup, kok. Gak ditengok-tengok," tanya nenek sembari menyuguhkan air putih di meja dekat dua gadis itu.

"Sibuk, nek. Namanya juga dewan perwakilan rakyat, mungkin lebaran kesini," ujar Kamila menjelaskan.

Si nenek menghembuskan nafas lelah, mereka datang cuma saat butuh saja.

"Jarak dari sana ke sini cuma 2 jam, tapi datang cuma lebaran doang. Hadeh," gerutu si nenek, bibirnya mencibir bergerak sinis.

"Kalau nenek butuh teman, nanti aku dan Kamila sering dateng kesini. Sekalian kita lihat sawah disini," ujar Azmi mencoba menenangkan sang nenek.

"Gue gak butuh temen, gue butuhnya duit," tegas si nenek membuat Azmi dan Kamila saling tatap.

"Anak udah sukses, nengok emanya cuma setahun sekali. Dateng cuma butuh doang," omel sang nenek.

"Emang, nenek butuh uang buat apa?" tanya Kamila, perasaannya mengatakan bahwa si nenek hidupnya lumayan berkecukupan dari tanah yang ia miliki. Hidupnya pun hanya menanggung beban hidup sendiri, tak seperti nenek-nenek pada umumnya.

"Buat skincare-lah, nenek juga harus cantik jangan yang muda mulu yang cantik-cantik. Sesekali nenek juga pengen nongkrong sama teman-teman nenek di CFD," jawab si nenek dengan gaya sinisnya.

Azmi dan Kamila saling tatap lagi, nenek satu ini lumayan gaya juga. Hal itu membuat Kamila tak nyaman pada Azmi, karena tingkah sang nenek yang ada-ada saja.

Azmi mendekatkan wajahnya pada telinga Kamila, "Nenek, elo. Gaya banget, Mil," ujarnya menahan tawa.

Sekian dialog keakraban mereka sudah cukup lama, karena Azmi sudah cukup lelah, ia meminta ijin untuk tidur sejenak sebelum sore tiba. Sebelumnya Azmi juga sudah memberikan si nenek kompensasi untuknya menginap selama beberapa hari.

Saat itulah Kamila punya waktu untuk menghubungi Azzam, ia sudah yakin bibinya pasti cemas mendengar si Azmi kabur sebelum resepsi pernikahan besok. Ia keluar setelah Azmi sudah terlelap, didekat sawah baru ia menghubungi kakaknya Azmi itu.

Awalnya tak diangkat, Kamila maklumi karena ini sudah jam kerjanya Azzam. Selanjutnya ia mengirim Chat pada lelaki itu, agar tahu tentang keadaan Azmi.

🌿

Hari sore yang sangat indah di rumah nenek, warna jingga begitu sempurna dilihat dari rumah yang berlantai satu itu. Azmi turun dan melangkahkan kakinya menuju pesawahan yang luas dan berwarna hijau. Dengan Kamila, ia menginjakkan kakinya ke rerumputan yang lumayan tinggi sambil melihat sawah yang sudah berwarna hijau daun itu.

Ia meregangkan kedua tangannya, menghirup udara segar pesawahan untuk pertama kalinya. Rasa sesak dan beban pikirannya perlahan hilang drngan sendirinya. Ia sangat tenang sekarang.

Sesekali Kamila mengambil gambar Azmi yang tengah menikmati suasana tersebut, ia mengirimkannya pada Azzam yang belum membalas pesannya.

"Gua baru tahu, di Jakarta masih ada sawah. Gue pikir udah bangunan semua," ujar Azmi.

"Itu karena elo hobinya baca buku hukum, saking pinginnya jadi pengacara. Elo itu butuh healing, refreshing dan juga shoping," dengan senyum Kamila menyindir, "iya, kan."

"Itu mah, elo kali," sindir Azmi.

Mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang lurus dan ditumbuhi rumput liar, disebelah kirinya ada aliran air sungai kecil untuk pengairan sawah agar tetap hidup.

Setelah puas bermain di sawah mereka pun pulang ke rumah nenek, perut mereka pun sudah keroncongan karena belum makan siang. Jingga saja perlahan sudah menipis tergantikan oleh awan kelabu yang menandakan akan segera maghrib.

Saat sampai di rumah nenek, Azmi tertegun melihat kakaknya sudah berada di rumah nenek dan menyambutnya dengan seringai yang tak bisa dipahami.

"Mil, elo nelpon a Azzam? Kasih tahu dia gue ada disini," tanya Azmi dengan kening berkerut.

"Sorry, gue takut emak lo cemas," jawab Kamila yang membuat Azmi mendadak panik.

Matanya melirik sana-sini, siapa tahu Azzam datangnya sama pak dosen yang pastinya akan menjemput paksa dirinya untuk pulang. Tak lupa hukum dan pasal yang akan bapak dosen ucapkan satu-persatu, sebagai peringatan yang sah kalau dia melakukan kesalahan.

"Gue dateng sendiri," jelas Azzam segera kala melihat adiknya celingukan.

"Gila ya, lo. Main kabur, aja. Besok lo ada acara resepsi, malah lari kesini. Elu kagak tahu Athar nyariin elo kemana-mana, dia khawatir sama elo," kesal Azzam memarahi adiknya yang mulai manyun dan menundukkan kepalanya.

"Azmi cuma belum siap, kalau semua orang kampus tahu kalau Azmi itu istrinya pak Athar. Juga gue belum siap perut gue melendung," ujar Azmi sembari meperagakan kedua tangannya dengan perut yang besar karena hamil.

"Ngapain lo takut, di cocol suami itu enak, nikmat, dan juga bikin nagih." si neneknya Kamila yang menegurnya sembari terkikik geli.

Azzam dan Kamila ikut tersenyum mendengarnya. Lihatlah muka Azmi yang langsung mengerut malu bak tomat merah, ia memang takut soal itu juga, sih.

Membayangkannya saja ia sudah bergidik.

1
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sedang membahas perpisangan
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣jurus ampuh yang buat nurut istri sebut saja pasal nya pak dosen 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
yang penting judul nya dah kabur , walaupun kabur nya ke gedung pernikahan 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
luarrrr biasa nenek 🤗🤗🤗🤗🤗super sekali kata kata nya
vj'z tri
pede banget loh,horang dah nikah cuma tinggal resepsi🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Erna Fadhilah
pak dosen pintar nyuruh azmi ke ruangannya tp ga pintar nyuruh istri ganti bawahnya yang pendek
Erna Fadhilah
krng setuju dengan sifat azmi, harusnya dia berpakaian sopan jangan pakai bawahan pendek
Erna Fadhilah
lucu banget mereka berdua
Erna Fadhilah
ya wajarlah kalau azmi masih lupa kalau udah punya suami karna dia kan masih kaya bocil 🤣🤣🤣
Erna Fadhilah
waduh a azzam bahaya kalau sampai ketahuan dia yang bilang kalau dosen yang di jodohkan sama dia dan bantuin milla kabur
Erna Fadhilah
makanya azmi kamu tu kalau berdoa yang baik-baik ucapan adalah doa
Erna Fadhilah
iya nanti calonnya mila akhirnya nikahnya sama kamu ya mi 😁😁😁
Erna Fadhilah
nah itu udah di do'akan sama sepupunya biar jodoh sama pak dosen 😁😁😁
Erna Fadhilah
coba mampir thor semoga🤲🤲 upnya setiap hari
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan2 dosen nya yg mau di jodohin sama temen mu mi
vj'z tri
😅😅😅😅 Azmi kok malah melarikan motor eh maksud nya melarikan diri
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 lupa punya laki dosen fakultas hukum insting nya luarrrrr biasa
🌀 SãñõõR 💞: 😄😄😄😍 namanya juga polos 🤣
total 1 replies
vj'z tri
sikat thar 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
whatt 😲😲😲 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!