NovelToon NovelToon
Terpaksa Kawin Kontrak

Terpaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Biqy fitri S

Elzhar Magika Wiratama adalah seorang dokter bedah kecantikan yang sempurna di mata banyak orang—tampan, disiplin, mapan, dan hidup dengan tenang tanpa drama. Ia terbiasa dengan kehidupan yang rapi dan terkendali.

Hingga suatu hari, ketenangannya porak-poranda oleh hadirnya Azela Kiara Putri—gadis sederhana yang ceria, tangguh, namun selalu saja membawa masalah ke mana pun ia pergi. Jauh dari tipe wanita idaman Elzhar, tapi entah kenapa pesonanya perlahan mengusik hati sang dokter.

Ketika sebuah konflik tak terduga memaksa mereka untuk terjerat dalam pernikahan kontrak, kehidupan Elzhar yang tadinya tenang berubah jadi penuh warna, tawa, sekaligus kekacauan.

Mampukah Elzhar mempertahankan prinsip dan dunianya yang rapi? Atau justru Azela, dengan segala kecerobohan dan ketulusannya, yang akan mengubah pandangan Elzhar tentang cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqy fitri S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Azel & ELzhar

Hari itu, suasana di aula pernikahan dipenuhi dengan nuansa haru dan bahagia. Setelah berbagai perdebatan dan penolakan dari beberapa pihak, Elzhar tetap nekat mewujudkan pernikahannya dengan Azel.

Beberapa tamu hadir, termasuk keluarga kedua belah pihak. Bunda dan Ayah Azel terlihat sangat bahagia, senyum mereka tak bisa disembunyikan melihat putri mereka melangkah menuju babak baru dalam hidupnya. “Putriku… selamat ya, Nak,” ucap Bunda sambil meneteskan air mata haru. Ayahnya menepuk pundak Azel dengan bangga.

Di sisi lain, Rossa dan Bram tampak hadir sekadar formalitas. Senyum kecil pun enggan mereka tunjukkan, wajah mereka tampak dingin dan formal, seakan hadir hanya karena kewajiban. Tante Monic tetap berada di posisi netral, menatap kedua belah pihak dengan tatapan bijak, seolah menimbang siapa yang “lebih menang” hari itu. Sementara Oma tak bisa menahan air matanya, menangis terharu melihat cucunya melangkah ke babak baru kehidupannya.

Azel tampil memesona dengan gaun putih yang membentuk lekuk tubuhnya dengan indah. Rambutnya tertata rapi, wajahnya bercahaya, dan senyum tipisnya menambah pesona hari itu. Saat Elzhar melihatnya, hatinya berdegup kencang—terpesona oleh kecantikan dan kelembutan Azel. Namun, seperti biasa, ia menepis perasaannya dengan ringan, meski matanya tetap tak bisa lepas dari sosok Azel di hadapannya. “Cantik banget,” gumamnya pelan, hanya untuk dirinya sendiri.

Azel tersenyum malu saat menyadari tatapan Elzhar, namun tetap menunduk sopan, menjaga wibawa hari bahagianya.

Acara pernikahan pun dimulai dengan pemberkatan. Pendeta atau pejabat agama naik ke pelaminan, mengajak kedua pengantin untuk mengucapkan janji suci mereka. Suasana menjadi hening, hanya terdengar napas tamu dan detak hati pengantin.

“Apakah Anda, Elzhar, bersedia menerima Azel sebagai istri Anda, untuk mencintai dan menjaganya dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, selama hidup Anda?” tanya pendeta dengan suara tegas namun hangat.

“Bersedia,” jawab Elzhar dengan suara mantap, meski matanya sesekali menatap Azel dengan perasaan campur aduk antara bahagia, gugup, dan haru.

“Apakah Anda, Azel, bersedia menerima Elzhar sebagai suami Anda, untuk mencintai dan menjaganya dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, selama hidup Anda?” lanjut pendeta.

Azel mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Bersedia,” jawabnya lembut, suaranya sedikit bergetar karena tak kuasa menahan haru.

Pendeta tersenyum, lalu memimpin doa pemberkatan. Suasana hening, diiringi bisikan doa tamu dan lantunan musik lembut. Saat doa selesai, pendeta berkata, “Dengan ini, saya nyatakan Anda resmi sebagai suami dan istri. Selamat menempuh hidup baru.”

Tepuk tangan tamu pun menggema di seluruh aula. Bunda dan Ayah Azel meneteskan air mata bahagia, sedangkan Oma menangis terharu. Bahkan sebagian tamu tak kuasa menahan senyum haru melihat pengantin baru yang tampak begitu serasi.

Elzhar menggenggam tangan Azel, menariknya sedikit dekat. “Kita resmi jadi suami istri, Zel,” ucapnya pelan, tapi penuh makna.

Azel menunduk, tersenyum malu. “Iya… semoga ini keputusan terbaik,” jawabnya.

Setelah pemberkatan selesai, sesi foto bersama keluarga dan tamu pun dimulai. Elzhar dan Azel berdiri di tengah, saling menggenggam tangan, menatap kamera dengan senyum manis. Momen ini menjadi saksi betapa mereka berhasil melewati segala rintangan untuk bersama.

Acara makan siang dan ramah tamah juga berlangsung hangat. Beberapa tamu berbincang santai, sementara pengantin baru sesekali bertukar senyum malu, menikmati momen bahagia ini. Elzhar sesekali menatap Azel diam-diam, terpesona oleh setiap gerak dan senyumnya, meski tetap menepis perasaan itu agar terlihat santai di hadapan tamu.

Suasana di aula pun dipenuhi haru dan kebahagiaan, meski ada sedikit ketegangan dari keluarga yang enggan menerima. Namun hari itu, yang paling penting bagi mereka berdua adalah saling mengikat janji, dan membangun masa depan bersama—tanpa peduli pro dan kontra yang tersisa di luar sana.

Sisil datang menghampiri pengantin baru dengan senyum lebar.

“Ya ampun, Kak Azel, cantik banget! Selamat yaa… Jahat banget, nggak pernah cerita kalau tahun ini nikah. Semoga bahagia bersama Pak Dokter, hehe,” ucap Sisil sambil tertawa kecil.

“Makasih ya, Sil, udah dateng,” jawab Azel, tersenyum hangat.menambahkan sambil memperkenalkan, “ L Ini sahabat aku, Sil.”

“Hai, salam kenal, Sil,” sapanya, dan mereka pun bergurau sebentar, suasana hangat mengisi momen itu.

Tak lama, Divo datang dengan ekspresi dramatis, pura-pura menangis.

“L… lo tega banget! Kenapa nikah sama Azel?! Gue masih sayang sama Azel!” teriaknya, padahal jelas air matanya palsu.

Ketika Divo hendak memeluk Azel, Elzhar spontan menepisnya.

“Udah lah, Vo, berhenti pura-pura. Lagian, Dona, Lisa, Riri, kemana semua itu?” Elzhar bercanda sambil menatap Divo.

“Sialan lo, L…” gerutu Divo, tapi tak berani melawan.

Tidak lama kemudian, Aluna datang dengan berjalan elegan. “Halo, Tante, Om,” sapaannya sambil cipika cipiki.

“Halo sayang… Kamu cantik sekali,” ucap Rossa kepada mantan tunangan anaknya.

“Aku tidak menyangka Om dan Tante mengizinkan Elzhar menikah dengan wanita lain,” tambahnya dengan nada campur heran dan sedikit sedih.

“Maaf ya sayang… kamu tahu Elzhar, dia selalu begitu,” jawab Rossa dengan ringan.

Aluna lalu mendekati pengantin baru.

“Hai… selamat ya, terlihat sangat bahagia. Lo tau kan, gue mantannya dia yang paling dia sayang. Bahkan orang tuanya sangat menyayangi gue. Buktinya dia juga Susah move on dari gue,” gumamnya dengan nada campur penasaran dan sedikit iri.

“Alunaaaa…!” teriak Elzhar, sedikit marah dan cemas.

“Oh iya… tapi sayang, kamu hanya masa lalunya. Sekarang aku pemiliknya, bahkan sudah resmi menjadi istrinya,” ucap Azel sambil memperlihatkan cincin di tangannya, lalu menyandarkan kepala ke dada Elzhar dengan manis.

Sial… gumamnya " liat aja, tapi tenang aja suatu saat tetap aku yang akan jadi pemenangnya. Kita tunggu waktu,” ucap Aluna pelan, seperti ancaman, sebelum pergi karena malu.

Dari jauh, Divo memperhatikan Aluna dan langsung menghampirinya, duduk santai di sebuah meja.

“Sebenarnya gue aneh sih, Lun. Bisa ya orang seperti Elzhar menikahi perempuan seperti Azel. Itu sangat jauh dari tipe dia. Bahkan dia sering mengizinkan Azel ke apartemennya, padahal dia nggak pernah mengizinkan siapapun. Gue sendiri cuma hitungan jari mampir ke rumahnya… Apalagi setelah putus sama gue dan mereka pacaran cuma beberapa minggu, terlalu cepat,” Divo bergumam, seakan mencari “kubu” yang bisa mendukung pendapatnya.

Aluna hanya diam, mendengarkan dengan seksama, matanya menatap jauh, seperti memikirkan strategi untuk menghadapi kedua pengantin baru itu.

“Oke, L… gue bakal buktiin kalau ini ada yang nggak beres. Gue akan tunjukkan siapa yang pantas ada di samping lo,” gumam Aluna dengan nada dingin dan penuh tekad.

1
a
waduhh pantesan pas azel datang kerumahnya matanya jelalatan .. ehhhh emang tukang selingkuh ternyataaa 🤣🤣
a
awwww.... elzhar sudah tidak bisa menahannya 🤗🤗
Bie_Fitris: tapi sayang mereka hanya saling menyimpan moment itu 🤭🤭🤭
total 1 replies
atik
bagus
Bie_Fitris: terimaksih 😍
total 1 replies
mhmmdrzcky
cepet update kak aku udah nunggu/Drool/
Bie_Fitris: asiappp selalu update Setiap hari 😊
total 1 replies
Isma Fitri
bagus banget ceritanya 😍🤩
Bie_Fitris: terimakasih ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!