NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: tamat
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor / Tamat
Popularitas:142.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. KHM

...~•Happy Reading•~...

Di Bandung

Nathania dan Nike sedang sarapan untuk mempersiapkan diri menjalani hari yang sibuk, menjelang acara pernikahannya.

"Dek, selesai sarapan kita jalan, ya." Nike putuskan, sembari menuang teh hangat ke cangkirnya dan cangkir Nathania.

"Iya, Kak. Oh, iya. Kakak sudah hubungi Om Felix?" Nike mengangguk.

"Apa Om bisa bertemu kita hari ini?" Nathania kembali bertanya, karena kebiasaan Om Felix yang tidak mudah ditemui.

"Bisa. Aku sudah telpon tadi malam. Om Felix sudah pensiun, jadi ada di rumah."

"Syukur, deh. Tapi nanti kakak yang bicara dengan Om dan Tante, ya. Aku segan bicara dengan Tante." Pinta Nathania di sela sarapan dengan wajah memohon.

"Iya. Kau bagian meyakinkan, kalau diperlukan. Supaya tidak banyak tanya jawab." Nike mengingatkan.

"Siap, Kak." Nathania jadi lega dan menatap kakaknya dengan perasaan sayang yang kental, karena tidak pernah protes atau mengeluh atas ketidakpastian keputusannya pulang ke Bandung untuk membantu.

"Hari ini kita pergunakan waktu semaksimal mungkin, karena waktu sudah mepet Dek." Nike sengaja berkata demikian, agar Nathania bisa mengalihkan rasa hatinya yang hancur dengan menyibukan diri.

"Iya, Kak. Ini sudah sarapan banyak." Nathania menunjuk piring kosong di depannya, agar kakaknya tidak khawatir.

"Ok. Itu bawa kotak makan yang sudah disiapkan Bibi ke mobil untuk berjaga-jaga kalau macet. Supaya kita ngga terlambat makan." Nike menunjuk kotak makan di atas meja

"Siap Kak." Nathania berusaha fokus untuk menyiapkan semua yang diperlukan di jalan.

"Mari, ke depan, Dek." Nike mengajak ke halaman. Nathania segera mengambil kotak makan lalu mengikuti kakaknya.

"Dek, sambil memanaskan mesin mobil, aku mau tunjukan warung dan isinya padamu." Nike menuju warung.

"Warungnya sudah seperti ini. Nanti pulang baru kenalan dengan karyawan. Mereka masuk kerja jam delapan." Nike menunjuk sekilas, tetapi membuat Nathania tertegun.

Warung sudah diperluas dan ada pintu menuju halaman. "Wuaah... Pantesan kakak banyak uang. Warungnya sudah seperti ini." Nathania melayangkan pandangannya melihat isi warung yang penuh dengan rak besi berjejer di tembok dan juga etalase kaca. Sangat rapi dan moderen, layaknya toserba.

"Mari kita pergi dulu, nanti pulang baru kau lihat yang lain." Nike menarik tangan Nathania keluar dari warung dan mengunci pintu belakang.

Nathania mengikuti kakaknya, walau penasaran dengan isi warung dan barang yang dijual. "Dek, jangan lupa berdoa, supaya rencana kita lancar dan berhasil hari ini." Ucap Nike setelah mereka berada dalam mobil.

"Amin." Nathania memegang dada dan mengangguk sambil mengaminkan harapan kakaknya.

Dalam perjalanan, Nike mengajak bicara Nathania tentang rencananya setelah menikah, tanpa menyinggung atau bertanya tentang kesibukan Nathania di Jakarta. Agar adiknya tidak mengingat Andy dan pengkhianatannya.

Nike menyadari perasaan adiknya masih hancur, karena baru tiga hari putus cinta. Jadi mudah terbawa perasaan, jika disinggung tentang peristiwa di Jakarta. Oleh sebab itu, Nike berusaha menjaga perasaan adiknya dengan menghindari pembicaraan sensitif.

~*

Beberapa waktu kemudian, mereka sudah meluncur di jalanan yang lumayan lengang. Jalan ke rumah Om Felix sangat lancar di waktu pagi. Sehingga mereka tidak menghabiskan banyak waktu di jalan.

"Dek, turun lalu bunyikan bel, siapa tahu kita bisa parkir di dalam." Ucap Nike sambil menunjuk halaman rumah Om Felix. Dia berharap bisa parkir di halaman seperti sebelumnya.

"Iya, Kak." Nathania turun dan membunyikan bel sambil berharap bukan istri Om Felix yang membuka pagar. Namun harapannya tidak terkabul.

"Selamat pagi, Tante." Sapa Nathania pada Tantenya yang keluar membuka pagar.

"Pagi. Parkir saja di situ." Ucap Tantenya tidak ramah, sambil menunjuk depan rumah dengan wajahnya. Nathania yang mau bantu mendorong pagar, jadi menahan diri.

"Baik, Tante." Ucap Nathania. Lalu memberikan isyarat kepada kakaknya untuk parkir di pinggir jalan, depan rumah.

"Masih tahu punya saudara di sini?" Pertanyaan Tantenya bernada sinis dan tidak menyenangkan kepada Nathania.

"Maaf, Tante. Lama tidak ke sini, karna Thania tinggal di Jakarta." Nathania menahan diri, agar bisa menjawab sopan, demi kelancaran tujuan dan acara pernikahan kakaknya.

"Pagi Tante. Maaf, kami ganggu pagi-pagi." Nike yang sudah parkir mobil, mendekati Nathania, karena melihat penyambutan Tante mereka tidak ramah. Nike mengusap punggung Nathania, agar tenang hadapi istri Om Felix.

"Kalian ada maunya baru cari kami. Sama dengan orang tua kalian, tidak menganggap aku keluarga kalian. Sana temui Om kalian." Tantenya berkata saat melihat suaminya berdiri di depan pintu rumah.

"Maaf, Tante." Nike menahan emosi, mendengar orang tuanya disebut dengan nada negatif. Dia menekan rasa tidak terima dengan mengusap lengan Nathania yang terdiam.

"Pagi, Om." Sapa Nike sambil menggoyang tangan adiknya, agar menyapa Om Felix.

"Pagi, Nike. Thania datang juga?"

"Iya, Om. Maaf baru bisa datang." Ucap Nathania, pelan dengan perasaan tidak enak.

"Ayo, mari masuk." Om Felix mengajak masuk, setelah istrinya masuk melewati mereka begitu saja dengan wajah sekeras batu.

"Ada apa, Nike? Apa ada perubahan?" Tanya Om Felix setelah mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu.

"Iya, Om. Apa kami bisa bicara dengan Tante juga, Om?" Nike bertanya, karena hanya Om Felix yang duduk dengan mereka di ruang tamu.

Om Felix terkejut, karena sudah tahu karakter istrinya. "Oh. Kalau begitu, tunggu. Om panggil Tante." Om Felix berdiri meninggalkan mereka

Nike memegang tangan Nathania yang diam menunduk. "Sabar, ya, Dek. Mungkin ini salahku ngga pernah datang menengok mereka." Bisik Nike sambil menepuk tangan Nathania di pangkuannya.

"Iya, Kak. Semoga Tante ngga mempersulit Om dan kakak." Nathania jadi pesimis melihat sikap dan penyambutan Tantenya yang tidak berubah, malah makin menjadi-jadi.

"Ada apa lagi? Apa masih kurang aku sudah izinkan Om kalian jadi pendamping? Apa itu tidak cukup membantu? Apa kalian butuh uang juga?" Istri Om Felix masuk ke ruang tamu sambil menyemprot dengan prasangka negatif, karena mengira Nike kekurangan dana untuk melangsungkan pernikahan dan datang minta tolong di menit-menit terakhir.

"Mamaaa, diam dulu. Biarkan mereka bicara." Om Felix jadi tidak enak melihat wajah Nathania jadi memerah dan menunduk sedih.

'Apa aku sudah salah mengusulkan ini buat kakak?' Nathania membatin dengan perasaan sedih mendengar ucapan Tantenya. Nathania jadi tidak enak terhadap kakaknya yang sedang pusing mengurus pernikahannya dan harus mendengar tuduhan yang menyakiti hati.

Nike menarik nafas pelan sambil memegang tangan Nathania, agar tenang. "Tante, kami datang ke sini, karena Thania baru bisa pulang kemarin dan dia kurang sehat untuk dampingi aku pada hari H."

"Jadi dia usul, mungkin Tante bisa bersama Om dampingi aku untuk acara pernikahan." Nike menjelaskan tenang dan perlahan, agar istri Om Felix bisa mengerti maksud kedatangan mereka,

"Oh, Tante kira kau kekurangan dana, jadi mau minta tolong Ommu." Istri Om Felix tidak mengakui sudah salah menduga.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
lagian aneh yaa Frans apa sih hubungan kamu sama thania kok kamu yang repot mana pake nyuruh orang ngawasin
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
mesti mas ray kepikiran thania yang sendiri, mana lagi dimata2in mulu
🍁ηιℓα💃🅱🆁🅰🅼❣️
mungkin emang Frans nargetin thania kali makanya ga suka ada yg deketin dia🤣🤣
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
tak terasa udah selesai ini cerita, mau lanjut season kedua ah SANG PENJAGA❣️❣️❣️❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Gara-gara otak piktornya, frans jadi menyangka yang tidak tidak pada Nathania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
sudah tepat klo Raymond menghawatirkan keselamatan Nathania setelah tahu kakak dan kedua ortunya udah meninggal ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Pasti lah semua yang dimiliki Nathania sangat menarik frans, karena itu Raymond hrus segera melakukan tindakan penyelamatan 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hadeeeh frans... dia sendiri pengecut kok ngatain orang lain pengecut, lah tadi yang ngacir siapa 🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Waduuh sayang banget kalau tuntutan terhadap frans tidak di lanjutkan, dia masih membahayakan Thania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
mati lah kau frans, saat kau sudah bertemu lawan yang harusnya tak bisa kau sentuh, kau sedang sial🤪🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Ahirnya frans nongol juga, mungkin sebenarnya dia udah mengintai lama ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
weleh weleh weleh pelayanan Nathania pada Raymond udah kayak istri melayani suami aja 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Percepat perkenalannya saja thoor, kita-kita rasanya udah gak sabar menunggu mereka jadian 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Dari adanya rasa kehilangan atas kepergian dia, Tanda-tanda ada bunga asmara di hati❤💞❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hilih ada-ada saja alasan emak-emak, padahal sebenarnya ingin melihat Raymond lebih lama 😅😅❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Bergetar getar dalam dada, bergetar bagai gempa bumi.. begitu kira-kira yang di rasakan Raymond saat ini 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Siapakah gadis cantik dalam ingatan Raymond? Nathania kah? emang itu yang kuharapkan ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
udah jangan sia-siakan waktumu untuk memikirkan sampah penghianat tak berguna, biarkan dia menikmati penderitaannya ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
kereen jennie , kejar terus aktris sampah belvaria, sebar saja videonya, biar tamat karirnya❣️
🍁🧡⃟ᴍᴜᷟғᷰᴀᷟɴᷴᴅʏ𝓐𝔂⃝❥❣️
pantesan frans ngebet mau ketemu thania rupanya dia ngincer warisan, cowo modal baju doank ka🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!