NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Perjalanan kali ini diisi dengan kesunyian. Keduanya seperti enggan untuk berbicara. Hening, yang terdengar hanya deru mesin mobil dan hiruk pikuk keramaian. Kania memalingkan pandangannya ke luar jendela, seolah-olah itu hal penting yang harus dilakukannya sekarang. Edward juga tidak bisa berbuat banyak mengingat kemarahan istrinya. Dalam hatinya, pria itu mengumpati Felix Senav habis-habisan. Tenang Ed tenang, batinnya menenangkan diri. Keduanya sedikit terganggu mendengar dering ponsel Edward.

"Iya ibu". Kata Edward menjawab singkat sapaan dari si penelepon. Ternyata Ibu Elen.

"Halo Ed, di mana menantu ibu? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Elen Senav heboh.

"Menantumu baik-baik saja. Bisakah ibu menanyakan kabarku dulu?" Gerutu Edward.

"Heh, masa cemburu sama istri sendiri. Kau yang benar saja. Kata Felix kalian pulang hari ini, langsung ke rumah ibu ya?" Elen memohon kepada anaknya.

"Iya bu kami lagi di jalan. Aku tanyakan pada Kania dulu ya bu".

Edward kemudian mematikan panggilannya ketika selesai dengan obrolannya.

"Ibu meminta kita langsung ke rumahnya. Apa kau tidak apa-apa?" Edward menoleh ke arah istrinya.

"Aku tidak apa-apa. Baiklah, kita langsung ke rumah ibu". Sahut Kania tanpa membuka matanya.

"Tidurlah, aku akan membangunkanmu ketika kita sudah sampai".

"Hmm".

Kania memejamkan matanya erat-erat. Kantuk mulai menguasainya, namun ia kasihan jika suaminya tidak ada teman ngobrol. Yah walaupun ia sedang kesal, tapi ia merasa sebagai istri yang baik tidak seharusnya ia bersikap demikian.

"Kakak tidak apa-apa kalau aku tidur?"

"Tidak, kenapa memangnya?"

Kania bungkam. Sedikit kesal mendengar jawaban suaminya.

"Tidak ada apa-apa". Jawabnya singkat sambil kembali menutup matanya erat-erat.

Perjalanan panjang kali ini lancar tanpa hambatan berarti. Keduanya kini telah sampai di rumah besar Elen Senav.

Edward mengelus pelan lengan istrinya, berusaha membangunkan. "Kita sudah sampai, Sayang". Katanya lembut setelah melihat sang istri mulai membuka matanya.

Kania mengangguk, tangannya mengucek kedua matanya berusaha menghalau sisa-sisa kantuk.

"Masih ngantuk?" Edward merapikan rambut istrinya yang terlihat berantakan di bagian depan.

"Kalau masih ngantuk kita langsung pulang saja, aku akan menghubungi ibu".Katanya lagi

"Jangan, kasihan ibu. Kita sudah di sini, ayo masuk". Kania membuka pintu mobil.

"Ckkk tidak bisakah dia bersikap romantis sedikit saja?" Gerutu Edward kesal.

"Halo menantu kesayangan ibu. Kamu apa kabar sayang? Apa pria itu memperlakukanmu dengan baik?" Elen Senav memeluk erat menantunya.

Edward yang mendengar kalimat ibunya langsung jengah, selalu saja begini. Ia akan dianggap penjahat di mata ibunya.

"Aku baik. Ibu apa kabar".

"Ibu selalu sehat sayang. Lihatlah, wanita tua ini semakin bersinar kala Edward memperkenalmu sebagai menantu ibu". Jawab Elen Senav antusias.

"Ibu tidak menanyakan kabarku". Elen membulatkan matanya saat mendengar suara Edward.

"Astaga ibu hampir lupa dengan kehadiranmu, Ed. Kau apa kabar?" Tanya Elen basa-basi.

"Sudahlah urusi saja menantu ibu. Aku capek". Pria itu kemudian duduk di sofa ruang tamu sambil komat-kamit kesal.

"Ya ampun, Ed. Ibu hanya bercanda. Masa ibu lupa sama anak sendiri". Elen mendekat kemudian memeluk anak laki-lakinya dengan sayang. Wanita tua itu bahkan mengecup pipi dan dahi Edward berkali-kali, seolah Edward anak kecil.

Pria manja itu tentu saja bahagia diperlakukan begitu, ia bahkan enggan melepaskan pelukan sang ibu.

"Lepaskan dulu, kasihan istrimu. Nanti ibu kau bisa memeluk ibu sampai puas". Elen mengelus rambut hitam putranya.

Kania tersenyum hangat melihat interaksi manis di depan matanya. Kasih sayang Elen Senav pada suaminya memang tidak diragukan lagi. Mertuanya itu bahkan tidak pernah memberikan perlakuan yang berbeda kepada Felix dan Edward.

"Kalian belum makan kan? Kalau begitu kita makan sama-sama ya. Ckkk harusnya ada Felix, tapi anak itu sok sibuk sekali". Gerutu Elen. Sedikit kesal kenapa kedua putranya sangat gila kerja.

"Kalau kerja terus kapan dia punya istri? Memangnya nanti dia mau menikah dengan berkas-berkasnya?"

Kania dan Edward diam, membiarkan wanita tua itu mengeluarkan isi hatinya.

"Sedang membicarakanku?" Ketiga orang itu kaget mendengar suara dari arah depan. Tidak tau kalau Felix Senav berada di sana.

"Kau sudah pulang? Tumben sekali pulang sore?" Tanya Elen Senav.

Felix mendekat, kemudian mengecup pelan pipi ibunya. "Aku baru selesai meeting jadi langsung pulang".

"Kau tidak mau menciumku? Kenapa hanya ibu yang kau cium. Pilih kasih sekali". Edward memancing amarah kakaknya.

"Kau diamlah setan. Baru pulang langsung membuatku darah tinggi. Kalau begini ceritanya lebih baik kau cuti sebulan". Omel Felix.

"Ayolah, Felix. Ibu, kenapa dia tidak mau menciumku?" Elen menggelengkan kepalanya mendengar perdebatan dua pria itu. Sementara Kania, ia sangat menikmatinya bahkan wanita itu sudah menopang wajahnya dengan kedua tangannya. Siap mendengar isi pembicaraan suami dan kakak iparnya.

"Felix, mungkin adikmu sedang merindukanmu. Kau jangan begitu".

"Ibu kenapa jadi membela pria sinting ini? Aihh menyesal sekali aku pulang ke rumah".

"Kau kenapa repot sekali. Padahal dulu kau sering mencium dan memelukku".

"ITU DULU SETAN. Ayolah Ed, bersikap dewasalah di depan istrimu. Astaga aku malu sekali pada adik iparku". Felix dan Edward memfokuskan pandangannya pada Kania, yang ditatap hanya mengangkat bahunya acuh.

"Lalu, apa masalahnya? Mau dulu atau sekarang aku tetaplah adikmu?" Edward masih mempertahankan pendapatnya.

"Ed, kau itu harus-"..

"DIAMMMM". Teriakan nyaring Elen Senav berhasil membuat putranya bungkam.

"Kenapa selalu berdebat? Ibu pusing mendengar perdebatan kalian. Kasihan sekali menantu ibu, pasti terganggu dengan suara kalian". Padahal sang menantu masih sibuk senyum-senyum mendengar perdebatan dua saudara itu.

"Felix, adikmu sedang merindukanmu kau harusnya paham. Cuma mengecupnya tidak membuatmu rugi".

"Betul". Sahut Edward cepat.

"Kau diamlah, Ed. Astaga kepala ibu sakit sekali". Elen Senav memijit pelan keningnya.

"Ibu baik-baik saja?" Tanya Kania.

"Oh tentu sayang. Ibu pasti baik-baik saja. Di rumah ini, memang hanya kau yang peduli pada ibu". Jawab Elen sambil melotot kesal kedua anaknya.

Untuk mengakhiri drama itu, dengan sangat enggan Felix Senav mencium singkat pipi adiknya. Setelah itu, ia menggosok-gosok bibirnya seolah-olah Edward adalah kuman.

Ketika Edward dicium kakaknya, Kania senyum-senyum sementara ibunya bertepuk tangan riang.

Kenapa gadis itu senyum-senyum? Astaga pantas saja mereka menikah, batin Felix.

1
Lee Mbaa Young
Si suami mikir dan smp uring uringan si istri berdua dng laki lain smp lupa waktu. sesibuk apapun aku ttp ingat kok ngasih kbar orang rumah. walau cm satu sms, kl sdh gk ngasih kbar berarti orang rumah gk penting di hidupnya.
Lee Mbaa Young
🤣 seorang dng status istri tp saat dng laki lain smp lupa punya suami. lupa waktu dan mau di antar pulang semobil berdua. 👍
Lee Mbaa Young
Jmn Sekarang seorang istri mau ya di antar lelaki lain bukan muhrim, kn bisa naik taksi, ojek, angkutan. maaf krn status sdh punya suami lo.
mungkin memang zaman sdh Berubah jd Hal seperti itu lumrah. pdhl kn wanita bersuami tp mau berdua dng lelaki lain di antar pulang🤣🤣🤣. jd kyak murahan dong.
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!