NovelToon NovelToon
Dikutuk Jadi Tampan

Dikutuk Jadi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: HegunP

Hidup Edo menderita dan penuh hinaan setiap hari hanya gara-gara wajahnya tidak tampan. Bahkan ibu dan adiknya tidak mau mengakuinya sebagai bagian dari keluarga.

Dengan hati sedih, Edo memutuskan pergi merantau ke ibu kota untuk mencari kehidupan baru. Tapi siapa sangka, dia malah bertemu orang asing yang membuat wajahnya berubah menjadi sangat tampan dalam sekejap.

Kabar buruknya, wajah tampan itu membuat umur Edo hanya menjadi 7 tahun saja. Setelah itu, Edo akan mati menjadi debu.

Bagaimana cara Edo menghabiskan sisah hidupnya yang cuma 7 tahun saja dengan wajah baru yang mampu membuat banyak wanita jatuh cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HegunP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Meloloskan Diri

Tiga orang masuk ke dalam ruangan tempat Edo diculik. Satu pria tinggi berbadan kekar, dan satu lagi seorangan wanita yang Edo kenal. Tante-tante bernama Dian.

Edo melotot tidak menyangka. Ternyata penculikan ini perbuatan perempuan itu.

Edo cepat pura-pura pingsan saat Dian melihat ke arahnya. Tante-tante itu terus melangkah lalu duduk di sofa pojok ruangan dengan sedikit raut cemas.

“Kamu yakin tadi tidak ada saksi mata?” tanyanya ke pengawal di sebelahnya.

“Iya bos. aku culik itu anak di tempat yang sepi. CCTV pun tak ada,” jawabnya seraya sedikit menunduk.

“Baguslah. Anak ini memang paling sulit aku paksa. Gak ada cara lain selain pakai cara kaya gini.” Dian tersenyum puas.

“Mau Bos apakan dia?” tanya si pengawal.

“Tentu saja mau kunikmati.”

“Tapi pak Rehan di luar negeri berpesan agar Bos berhenti menikmati brondong. Kalau ketahuan melanggar, Bos bisa dimarahi lagi.”

“Biarin! Toh sebenarnya dia gak peduli-peduli amat. Suamiku itu selalu pergi ke luar negeri alasannya buat urusan kerja, padahal di sana dia juga sering main sama banyak wanita. Dia hidup bebas, masa aku enggak boleh!”

Si pengawal terdiam. Hanya bisa menuruti.

“Kamu keluar dulu. Aku mau mulai!” titah Dian ke pengawal.

“Tapi anak itu masih pingsan.”

“Gak apa-apa. Justru kalau pingsan, dia gak akan berontak.”

Edo yang mendengar itu jadi sedikit gemetar, namun yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah tetap pura-pura pingsan dan memilih untuk tetap tenang.

Langkah kaki si pengawal pun sudah terdengar pergi ke luar ruangan. Terdengar suara pintu ditutup dan dikunci. Setelah itu, langkah kaki Dian terdengar mendekati Edo.

“Mati aku! Aku harus segera cari cara untuk pergi. Tapi apa?” panik Edo, dalam hati.

Edo makin ketakutan, apalagi saat merasakan sekujur punggungnya, serta wajah sampingnya mulai diraba-raba tante-tante itu. Dian berjongkok di belakang tubuh Edo yang tertidur miring.

“Sempurna sekali nih anak,” puji Dian. Raut wajahnya mirip seperti seseorang yang sedang kelaparan.

Kemudian, tangan perempuan itu perlahan mulai membuka resleting celana mangsanya. Edo tentu makin dibuat merinding. Ditambah lagi, dua tangan wanita itu juga mulai menarik-narik benda panjang milik Edo agar segera keluar dari sarangnya.

“Sial!” umpat Edo dalam hati.

Dan dengan cepatnya, Edo yang sudah tidak tahan dengan sensasi geli di area miliknya, reflek menendang wajah Dian dengan dua kakinya yang masih terikat.

Buugh!

Tendangan itu sangat cepat dan kuat. Membuat Dian tidak sempat menghindar. Membuat tante-tante itu terpental ke belakang. Kepala atas Dian membentur dinding ruangan dengan keras.

“Arggh!” Dian meringis kesakitan. Tidak lama setelah itu, tante-tante itu terlihat tidak bergerak sama sekali.

“Ini saatnya, mumpung dia pingsan!” seru Edo setelah melihat Dian tidak bergerak. Dia cepat berguling ke pecahan kaca yang dari awal ia incar itu.

Pecahan kaca itu ia ambil dengan susah payah, digenggam, lalu ujung runcingnya ia gunakan untuk mengikis tali yang mengikat dua tangannya sedikit demi sedikit.

Tali pun berhasil putus. 

Edo berdiri secepatnya. Kepalanya tolah-toleh untuk mencari jalan keluar yang aman. 

Pandangannya langsung tertuju kepada jendela kamar yang ditutup rapat dengan kayu-kayu balok.

Tidak ada jalan keluar lain selain jendela itu. Jika melewati pintu keluar kamar, kemungkinan besar malah berhadapan dengan si pengawalan botak yang masih berjaga di luar. Lebih baik kabur diam-diam lewat jendela.

Sedikit demi sedikit Edo membongkar kayu-kayu itu dengan hati-hati. Tidak terlalu sulit melakukannya karena kayu-kayunya sudah cukup lapuk sehingga mudah dilepas.

“Bagus. Akhirnya lepas semua!” semangat Edo, lalu melangkah naik, memanjak masuk lubang jendela itu.

Namun, ketika kakinya baru naik satu, sudut matanya melihat Dian yang masih saja tergeletak diam di lantai. Dan alangkah kagetnya ketika ada cairan merah mulai tergenang di sekitar kepala Dian.

“Gawat! Apa aku udah ngebunuh dia?” khawatir Edo.

Akan tetapi, ini bukan saatnya untuk mencemaskan orang yang telah menculiknya. Nyawa dan keselamatan diri sendiri jauh lebih penting.

Edo memilih tetap kabur dan sekarang sudah sampai di jalan raya dengan langkah tergopoh-gopoh.

Edo cepat-cepat mencari kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang menimpanya. Namun, karena tidak tahu di mana kantor polisi terdekat, dia pun memutuskan untuk menaiki taksi untuk pulang. Dia ingin meminta bantuan kepada Taufik saja.

Di dalam taksi, Edo meraba-raba saku celananya, mencari HP-nya untuk menghubungi Miya terlebih dahulu. Tapi baru ingat kalau saat tadi ke pasar memang tidak membawa HP karena sedang diisi batre di kamarnya.

Satu jam perjalanan dengan suasana sore yang sudah gelap, Edo sampai di depan rumah Taufik.

Pak Taufik … Miya … kalian di mana? Aku habis dicu—”

Bugh!

Tanpa Edo sadari, Miya tiba-tiba muncul dari belakang, memukul kepala belakang Edo dengan balok kayu.

Edo pingsan. 

Miya tersenyum puas.

1
Sharon Dorantes Vivanco
Gak akan kecewa deh kalau baca cerita ini, benar-benar favorite saya sekarang!👍
HegunP: makasih. ikutin terus ceritanya, ya. karena akan makin seru 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!